PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. membutuhkan media dan sumber belajar yang efektif. Peran Serta Masyarakat dapat diarahkan untuk membantu pengadaan alat dan bahan untuk Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disingkat dengan. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Penyajian Unit dalam pelatihan MBS bagi sekolah dan Komite Sekolah dimaksudkan untuk: 1. memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan kepada peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah dan Komite Sekolah 2. mendorong Komite Sekolah, masyarakat dan orang tua untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan di sekolah 3. meningkatkan manajemen sekolah yang mengutamakan perbaikan proses belajar mengajar 11
B. TUJUAN Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu: 1. mengenali karakteristik utama 2. memahami pentingnya bagi peningkatan kualitas siswa 3. meningkatkan peran serta komite sekolah, orang tua dan masyarakat untuk mendukung 4. melibatkan masyarakat untuk membantu siswa belajar C. BAHAN DAN ALAT 1. Tayangan tentang Langkah Kegiatan dan 2. Skenario pemodelan (dan bahan yang dibutuhkan: botol aqua kosong dan pensil sejumlah kelompok, benang bangunan atau benang lain) 3. Lembar Kerja Format 1.1 dan 1.2 4. ATK: Spidol (besar dan kecil), kertas manila atau kertas plano, kertas putih merupakan proses belajar melalui berbuat D. LANGKAH KEGIATAN 5 40 15 15 Pengantar Singkat Pemodelan Diskusi kelompok tentang hal-hal yang baru dalam pemodelan Diskusi kelompok tentang unsurunsur 1 2 3 4 20 10 15 Diskusi peran komite, masyarakat dan orang tua dalam Tayangan tentang Berbagi hasil diskusi kelompok 7 6 5 12
1. Pengantar (5 menit) Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang rencana kegiatan dan kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan. Pada saat ini, fasilitator mengadakan pengaturan peserta dan aturan main pelaksanaan kegiatan yang disepati oleh semua peserta seperti hadir tepat waktu, dilarang merokok dalam sesi pelatihan, telepon genggam supaya dimatikan deringnya, dll. Setelah itu fasilitator menanyakan pada peserta apa yang mereka ketahui tentang. Setiap peserta diminta menuliskan jawabannya pada selembar kertas tanpa berdiskusi dan tanpa menulis nama. Kemudian, fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk dipajangkan. 2. Pemodelan (40 menit) Fasilitator memodelkan pelaksanaan dengan memanfaatkan peserta sebagai siswa. Pemodelan selain dimaksudkan agar peserta dapat melihat dengan jelas bagaimana dilaksanakan, mereka juga diharapkan dapat membedakan antara pengalaman yang mengandung unsur-unsur dengan yang tanpa. Peserta memerankan diri sebagai siswa dengan baik dan pada saat yang bersamaan juga kritis mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran yang dimodelkan dalam pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat menggunakan contoh pembelajaran yang terdapat dalam Bagian H (Bahan Tambahan untuk Fasilitator). 3. Diskusi Kelompok tentang Pemodelan (15 menit) a) Fasilitator meminta setiap peserta mengisi Format 1.1 Pengamatan Pemodelan seperti contoh berikut: 13
Format 1.1: Pengamatan Pemodelan Komponen pembelajaran 1. Kegiatan siswa 2. Kegiatan guru 3. Interaksi antar siswa 4. Interaksi siswa dengan guru 5. Bentuk tugas yang dikerjakan siswa 6. Sumber belajar yang digunakan 7. Lainnya:.. Hal baru yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran selama ini b) Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok, dengan tiap kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok mendiskusikan Hal-hal baru yang ditemukan dalam ditinjau dari beberapa hal, antara lain: kegiatan anak dan bentuk layanan yang diberikan guru (kegiatan guru), jenis atau bentuk penugasan yang dikerjakan siswa, interaksi antar siswa dan interaksi antara siswa dengan guru, sumber belajar yang digunakan, dan lain sebagainya. c) Fasilitator, ketika membantu diskusi dalam kelompok-kelompok, bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengarahkan diskusi yang kurang lancar. Pertanyaan tidak perlu diberikan semua. Contoh contoh pertanyaan pengarah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan siswa? Apakah siswa hanya mendengarkan guru? Apakah siswa hanya mencatat tulisan di papan tulis pada buku catatan mereka? Apakah siswa hanya membaca dan menjawab pertanyaan di buku paket? Kegiatan apa sajakah yang mereka lakukan? Dan lain-lain. 2. Apa yang dilakukan guru? Apakah guru hanya berceramah? Apakah guru duduk di kursinya menunggu siswa selesai mengerjakan tugas? Apakah guru menulis di papan tulis? Apakah guru masuk ke dalam kelompok-kelompok dan memberikan umpan balik? Dan lain-lain. 3. Bagaimanakah interaksi atau hubungan yang terjadi antar siswa? Apakah ada kerja sama antar siswa? Apakah mereka saling bertanya jawab? Apakah mereka saling bertukar pendapat? Apakah mereka hanya berhubungan dengan satu orang? Dan seterusnya. 4. Bagaimanakah interaksi antara siswa dengan guru? Apakah siswa mendapat kesempatan untuk memberikan pendapat dan guru men- 14
dengarkannya? Apakah guru selalu berbicara pada seluruh kelas? Apakah guru berkomunikasi dengan siswa secara individual? Apakah guru berkomunikasi dengan kelompok? Dan lain-lain. 5. Bagaimana bentuk tugas yang dikerjakan siswa? Apakah guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang hanya memiliki 1 jawaban benar? Apakah siswa melakukan percobaan? Apakah siswa diberi kesempatan untuk menemukan jawaban sendiri? Apakah pertanyaan/tugas guru membuat siswa berpikir aktif? Dan lain-lain. 6. Sumber belajar apa yang digunakan? Apakah guru menggunakan sumber-sumber belajar selain buku paket, seperti buku bacaan, koran, nara sumber (misalnya, petani, bekas pejuang revolusi, dan siswa), sawah, kebun, dll? Apakah sumber belajar mudah diperoleh? 7. Adakah hal lain lagi yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran yang sehari-hari kita lakukan? Hasil diskusi dituliskan di kertas plano yang kemudian saling ditukarkan untuk diberi komentar oleh kelompok lain. 4. Berbagi Hasil Diskusi Kelompok tentang Unsur-Unsur (15 menit) Fasilitator memberitahukan topik diskusi selanjutnya. Tiap kelompok diberi nama sesuai dengan kata-kata dalam singkatan, yaitu Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jika jumlah kelompok banyak, nama tersebut bisa diulang dengan ditambah penomoran, misalnya: AKTIF 1, AK- TIF 2, KREATIF 1, KREATIF 2, dst. Tiap kelompok kemudian mendiskusikan satu unsur dari pemodelan tadi yang sesuai dengan nama kelompoknya selama 15 menit. Kelompok Aktif, misalnya, mendiskusikan bagaimana guru dalam pemodelan membuat siswa berpikir aktif. Kelompok juga perlu memberikan contoh kegiatan pembelajaran lain yang bisa membuat siswa berpikir secara aktif. Demikian juga dengan kelompok Kreatif. Kelompok Efektif dan Menyenangkan berdiskusi tentang keefektifan kegiatan yang diberikan oleh guru dan seberapa menyenangkan kegiatan yang diberikan oleh guru. Kelompok Efektif dan Menyenangkan juga mencari contoh-contoh kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan nama kelompok. 5. Kunjungan/Berbagi Hasil Diskusi (15 menit) Dua orang dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain dan memaparkan hasil kerja kelompoknya. Anggota kelompok yang dikunjungi boleh bertanya dan menyampaikan pendapatnya. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk kunjungan ke dua atau tiga kelompok. Anggota kelompok yang menjadi duta boleh diganti dengan anggota lain. 15
Fasilitator mengamati dengan seksama proses diskusi kelompok supaya bisa memberikan masukan. 6. Tayangan tentang (10 menit) Fasilitator menyajikan tayangan tentang sebagai penguatan terhadap proses dan hasil kerja para peserta pelatihan. 7. Diskusi Peran Komite Sekolah, Masyarakat dan Orang Tua dalam (20 menit) Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa pada bagian ini peserta akan mendiskusikan peran Komite Sekolah, masyarakat dan orang tua siswa dalam penerapan di sekolah. Peserta dikelompokkan menurut kelompok sekolah. Setiap sekolah merumuskan bentuk-bentuk peran Komite Sekolah dan orang tua serta masyarakat untuk meningkatkan di sekolah masing-masing. Hasil diskusi dapat dituliskan dalam lembar kerja sebagai berikut. Format 1.2: Peran Komite Sekolah, Masyarakat dan Orang Tua Siswa dalam Peran Komite Sekolah, Masyarakat, dan Orang Tua Siswa dalam Komite Sekolah Masyarakat Orang Tua a. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan b.... c.... a. Memberikan dukungan sumber daya yang diperlukan dalam b. Dapat menjadi nara sumber c.... a. Menjadi mitra anak belajar di rumah b. Memberi bantuan dalam pengadaan sumber belajar c.... Hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok dan kelompok lain memberikan tambahan. Hasil diskusi setelah dipresentasikan dipajangkan. Semua peserta ditugaskan untuk melihat hasil diskusi semua kelompok. Peserta diharapkan untuk memberikan saran dan masukan terhadap hasil kerja kelompok. 16