LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

dokumen-dokumen yang mirip
ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III )

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Metodologi Penelitian

HALAMAN PENGESAHAN. Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: : Arsiaty Ada

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

MODUL I Pembuatan Larutan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

MENYARING DAN MENDEKANTASI

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Penentuan Kesadahan Dalam Air

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Antiremed Kelas 11 Kimia

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

3 Metodologi Penelitian

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Sumber:

STOIKIOMETRI Konsep mol

1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT

BAB III METODE PENELITIAN

Senyawa Polar dan Non Polar

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

TITRASI IODOMETRI Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNSUR TAHUN 2017 TIM KIMIA ANORGANIK

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

Revisi BAB I PENDAHULUAN

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN


Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

SMP VIIa. Unsur, Senyawa, dan Campuran. Devi Diyas Sari SMP VIIa

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

3 Metodologi Penelitian

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Transkripsi:

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011 ASISTEN : SITI AISYAH

A. TUJUAN PERCOBAAN Mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat - sifat kimianya. B. LANDASAN TEORI Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam campuran S, H 2 S, H 2 Sn, SO 2, dan H 2 SO 4 ini bisa dibuat dengan menhilangkan air, dalam temperature rendah (-78 0 C). Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan sulfat nitrat dengan S dan juga oksidasi polisulfida dengan udara. Natrium tiosulfat pentahidrat (Na 2 SO 2 O 3.5H 2 O) disebut dengan hypo berbentuk kristal yang sample benar dan kurang atau tidak berwarna. Titik beku 48 0 C mudah larut dalam air dan larutannya digunakan untuk titrasi dalam analisis volumetri.natrium tiosulfat dalam induksi pemutihan untuk merusak Cl 2 yang masuk, setelah mereka masuk dalam kolom pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi.natrium tiosulfat (Na 2 SO 3 ) dapat dibuat dari H 2 SO 4. H 2 SO 4 adalah asam yang sangat penting yang digunakan dalam induksi kimia. H 2 SO 4 mencair pada suhu 10,5 0 C membentuk cairan kental. H 2 SO 4 berikatan dengan hydrogen dan tidak bereaksi dengan logam di dalam air untuk menghasilkan H 2. H 2 SO 4 menyerap air dan dapat menghasilkan gas. Ion SO4 - adalah tetrahedral, mempunyai panjang ikatan 1,49 Å, mempunyai rantai pendek. Ikatan S O memiliki 4 ikatan σ antar S dan O dan 2 ikatan π yang didelokalisasi S dan 4 atom O. Asam tiosulfat H 2 SO 3.tidak dapat dibentuk dengan menambahkan asam ke dalam tiosulfat karena pemisahan asam bebas dalam air ke dalam campuran S, H 2 S, H 2 Sn, SO 2 dan H 2 SO 3. H 2 S + SO 3 H 2 S 2 O 3 Garam yang biasa disebut tiosulfat stabil dan berjumlah banyak. Tiosulfat dibuat dengan memanaskan alkali/larutan sulfit dengan S dan juga dengan mengoksidasi polisulfida dengan air seperti reaksi berikut : Na 2 S 2 O 3 + S Na 2 S 2 O 3

2NaS3 + 3O 2 2Na 2 S 2 O 3 +2S Selain itu natrium tiosulfat dapat dibuat dari SO2 dengan reaksi sebagai berikut : 2S0 2(aq) + O 2(g) SO 3(g) Kemudian direaksikan dengan Na 2 SO 3 dan H 2 O reaksi : 2SO 2 + Na 2 CO 3 + H 2 O 2NaHSO 3 + CO 2 produk (NaHSO 3 ) direaksikan lagi dengan Na 2 CO 3 reaksi : 2NaHSO 3 + Na 2 CO 3 2Na 2 SO 3 + CO 2 + H 2 O terakhir Na2SO3 direaksikan dengan S dengan bantuan pemanasan. Rekasi : Na 2 SO 3 + S Na 2 S 2 O 3 C. ALAT DAN BAHAN a. ALAT Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : - alat refluks 1 set (labu + pendingin) - batang pengaduk, botol semprot - gelas ukur 10 ml dan 50 ml (plastik) - tabung reaksi 5 buah dan rak - pembakar spritus, kaki tiga dan asbes - timbangan - cawan penguapan - corong, kaca arloji dan botol timbang (gelas kimia 100 ml) b. BAHAN Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : - Natrium sulfit anhidrous - Serbuk belerang - Natrium sulfat - Larutan Iodium dalam larutan KI - Larutan asam klorida encer - Barium klorida D. PROSEDUR KERJA a. Pembuatan natrium tiosulfat pentahidrat 1. Menyiapkan alat refluks kemudian memasukkan 25 gram natrium sulfit ke dalam labu refluks.

2. Menambahkan 15 ml air dan 4 gram serbuk belerang, kemudian direfluks selama 1 jam. 3. Setelah itu larutan didinginkan dan menyaring sisanya. Memindahkan filtrat ke cawan penguapan dan diuapkan sampai volume larutan 5 ml. 4. Biarkan larutan dingin dan dikeringkan kristal yang terbentuk dengan menekan kristal diantara dua kertas saring, menimbang kristal. b. Mempelajari sifat sifat kimia natrium tiosulfat 1. Pengaruh pemanasan Dipanaskan beberapa kristal natrium tiosulfat pentahidrat dalam tabung reaksi. Dilakukan juga terhadap natrium tiosulfat anhidrat. Dibandingkan stabilitas termal dari kedua kristal tersebut. 2. Reaksi dengan Iod Dilarutkan 1 gram kristal natrium tiosulfat dengan 10 ml air, dan direaksikan dengan 2 ml Iod secara berlebih. 3. Pengaruh asam encer Mereaksikan 3 ml larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida encer dengan volume yang sama. Setelah beberapa menit, diamati isi tabung reaksi dan bau yang ditimbulkan. 4. Reaksi dengan perak nitrat Mereaksikan 3 ml larutan natrium tiosulfat dengan perak nitrat dengan volume yang sama. Setelah beberapa menit, amati reaksi yang terjadi. 5. Reaksi dengan perak klorida Mereaksikan 3 ml larutan natrium tiosulfat dengan perak klorida dengan volume yang sama. Setelah beberapa menit, amati reaksi yang terjadi. E. HASIL PENGAMATAN a. Pembuatan natrium tiosulfat pentahidrat Perlakuan Hasil Sebelum direfkuls : Tidak homogen Natrium sulfit + air + belerang Sesudah direfluks : Homogen, berwarna kuning Natrium sulfit + air + belerang Diuapkan larutan tadi hingga menimbulkan kristal. kehitaman Massa = 2 gram b. Mempelajari sifat sifat kimia natrium tiosulfat Perlakuan Hasil 1. Pengaruh pemanasan Terjadi peristiwa dari kristal Memanaskan natrium menjadi cair, kristal natrium

tiosulfat pentahidrat dan memanaskan natrium tiosulfat anhidrat. Bandingkan stabilitas termal kedua kristal tersebut. 2. Reaksi dengan Iod Kristal natrium tiosulfat + air Larutan natrium tiosulfat + larutan iod 3. Pengaruh asam encer Larutan natrium tiosulfat + asam klorida 4. Reaksi dengan perak nitrat Larutan natrium tiosulfat + larutan perak nitrat 5. Reaksi dengan perak klorida Larutan natrium tiosulfat + perak klorida tiosulfat pentahidrat meleleh. Natrium tiosulfat pentahidrat lebih dulu meleleh. Larutan natrium tiosulfat. Terjadi perubahan warna dan bau. Ada endapan dan ada bau belerang Perubahan warna dari warna abu abu menjadi bening Langkah kerja ini tidak dilakukan F. ANALISIS DATA Penyelesaian : Diketahui : - Massa Na 2 SO 3 = 25 g - Mr Na 2 SO 3 = 126 g/mol - Massa S = 4 g - Ar S = 32 g/mol - V H 2 O = 15 ml = 15 cm 3 - ρ H 2 O = 1 g/cm 3 - Mr H 2 O = 18 g/mol - Massa praktek = 2 g Ditanya : a. n natrium tiosulfif ( Na 2 SO 3 ) b. n belerang ( S ) c. n air ( H 2 O ) d. mol teoritis hasil reaksi ( Na 2 S 2 O 3. 5H 2 O ) e. massa teoritis hasil reaksi

f. rendemen hasil reaksi Jawab : a. n natrium tiosulfif ( Na 2 SO 3 ) massa Na2SO3 n = Mr Na2SO3 = 25 g = 0,1984 mol 126 g/mol Jadi, jumlah mol natrium tiosulfif yang digunakan pada percobaan ini adalah 0,1984 mol. b. n belerang ( S ) n = massa S Ar S = 4 g = 0,125 mol 32 g/mol Jadi, jumlah mol belerang pada percobaan ini adalah 0,125 mol. c. n air ( H 2 O ) m = p. V = 1 g/cm 3. 15 cm 3 = 15 g n = massa H2O Mr H2O = 15 g = 0,833 mol 18 g/mol Jadi, jumlah mol air pada percobaan ini adalah0,833 mol. d. mol teoritis hasil reaksi ( Na 2 S 2 O 3. 5H 2 O ) persamaan reaksi : Na 2 SO 3 + S + 5H 2 O Na 2 S 2 O 3. 5H 2 O Mula2: 0,1985 mol 0,125 mol Rx : 0,125 mol 0,125 mol 0,625 mol 0,125 mol S : 0,0784 mol - 0,625 mol 0,125 mol Jadi, jumlah mol teoritis hasil reaksi adalah 0,125 mol e. massa teoritis hasil reaksi m teoritis = mol sisa hasil reaksi x Mr hasil reaksi

= 0,125 mol x 248 g/mol = 31 g Jadi, massa teoritis hasil reaksi adalh 31 g. f. rendemen hasil reaksi massa praktek % hasil reaksi = massa teori Jadi, rendemen hasil reaksi adalah 6,45%. x 100% = 2 g 31 g x 100% = 6,45 % G. PEMBAHASAN Natrium Tiosulfat ( Na 2 S 2 O 3 ) adalah salah satu jenis dari garam terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari senyawasenyawa kimia yang dapat mengikat molekul-molekul air pada suhu kamar. Garam natrium tiosulfat (Na 2 S 2 O 3 ) merupakan suatu senyawa tiosulfat dari alkali (natrium). Garam ini memiliki sifat hidroskopis (mudah menyerap air di udara) sehingga seringkali dijumpai dalam bentuk hidratnya dibandingkan bentuk murninya. Bentuk hidrat dari garam natrium tiosulfat paling banyak dalam bentuk 5-hidrat dan 10-hidrat, karena garam natrium tiosulfat berbentuk serbuk putih, tetapi untuk mereaksikannya tetap dalam bentuk padat karena tingkat kelarutannya yang cukup tinggi dan dapat pula dijadikan dalam bentuk larutan. Dalam percobaan ini di awali dengan merefluks natrium sulfit, belerang dan air dalam sebuah labu refluks. Reaksi yang terjadi adalah : Na 2 SO 3 + S + 5H 2 O Na 2 S 2 O 3. 5H 2 O Tujuan dari refluks ini adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi dan reaksi yang terjadi dapat maksimal (sempurna). Agar diperoleh endapan maka larutan ini disaring dan filtratnya dipanaskan hingga volumenya menjadi setengah dari volume awalnya kemudian disaring kembali, dan dikeringkan sehingga diperoleh endapan natrium tiosulfat. Adapun macam macam cara untuk mempelajari sifat sifat natrium tiosulfat adalah sebagai berikut :

a. Pengaruh pemanasan Natrium tiosulfat pentahidrat lebih dulu meleleh dibandingkan natrium tiosulfat anhidrat. b. Reaksi dengan Iod Reaksi yang terjadi ketika larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan Iod : 2Na 2 S 2 O 3 + I 2 2 NaI + Na 2 S 4 O 6 Pada reaksi ini terjadi reaksi redoks, dengan natrium tiosulfat sebagai oksidator. c. Pengaruh asam encer Reaksi yang terjadi : Na 2 S 2 O 3 + 2HCl H 2 S 2 O 3 + 2NaCl H 2 S 2 O 3 SO 2 (g) + S (s) + H 2 O Reaksi yang terjadi menghasilkan endapan belerang yang berwarna kuning dan gas SO 3. d. Reaksi dengan perak nitrat Reaksi yang terjadi adalah Na 2 S 2 O 3 + 2AgCl Ag 2 S 2 O 3 + 2NaCl S 2 O 3 2- + Ag 2 S 2 O 3 2[Ag(S 2 O 3 ) 2 ] 3- H. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN - Natrium tiosulfat dapat dibuat dengan mereaksikan natrium sulfat dan serbuk belerang yang dicampur air dan dimasukkan ke dalam alat refluks. - Cara untuk mendapatkan natrium tiosulfat pentahidrat adalah : 1. menguapkan larutan hingga jenuh, 2. menempatkan benang ke dalam larutan jenuh untuk menunmbuhkan kristal, dan 3. menambah satu biji kristalnya - Rendemen yang dihasilkan pada percobaan ini adalah 6,45%. - Sifat sifat natrium tiosulfat :

a. Dapat membentuk kompleks b. Bertindak sebagai oksidator apabila direaksikan dengan Iod. c. Dapat membentuk endapan belerang apabila direaksikan dengan asam klorida encer. B. SARAN Bagi setiap anggota praktikum hendaknya jangan sibuk sendiri. I. DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com