BAB IV LAYANAN. Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler terdapat 4 macam



dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB III. Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

LAMPIRAN. KUESIONER PENELITIAN SURVEI KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. Kepada Responden yang Terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENUTUP. kebijakan dalam bermake-up hal ini menurut pernyataan dari responden, serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

KUESIONER PENELITIAN. ANALISIS KEPUASAN NASABAH TENTANG LAYANAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. KANTOR CABANG KOTABUMI LAMPUNG UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. layanan, hanya daya tanggap (responsiveness) dan bukti nyata (tangibles) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

LAMPIRAN A: KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kepuasan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis retail di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, UKDW

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah program transmigrasi.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Menjadi Debitur Konsumtif Pada Bank Bjb Cabang Kuningan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasien

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelima variable Reliability,

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN LAYANAN (STUDI KASUS DI PT. BANK OCBC NISP CABANG PEMUDA SURABAYA)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

Transkripsi:

64 BAB IV ANALISIS TENTANG KEPUASAN NASABAH PADA KUALITAS LAYANAN A. Analisis Data Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler terdapat 4 macam metode, yaitu : a. Sistem keluhan dan saran, artinya setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, keluhan pelanggan. b. Survey kepuasan pelanggan, artinya kepuasan pelangga dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. c. Ghost shopping, artinya metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. d. Lost customer analysis, artinya perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh informasi terjadinya hal tersebut.

65 Berdasarkan keempat metode yang diungkapkan oleh teori Kotler diatas, bahwasannya dapat dianalisis dan dimasukka kedalam 5 nasabah atau responden yang diteliti oleh peneliti sebagai berikut: a. Sistem keluhan dan saran 1. Randi Nugraha menyatakan agar kedepannya fasilitasnya bisa ditambah, mungkin fasilitas pembelian pulsa dengan berbagai macam produk ataupun fasilitas pembayaran PLN ataupun lainnya itu bisa dari MBG, karena selama ini seperti pulsa masih terbatas beberapa profaider saja mungkin kalau bisa ditambah lagi profaider-profaider yang lain jadi untuk kemudahan nasabah secara keseluruhan. Dari keluhan dan saran Randi Nugraha diatas, peneliti menganalisis bahwasannya pendapat Randi Nugraha mengarah pada dimensi (tangibles) dimana lebih dilengkapi dalam hal fasilitas tambahan sehingga layanan jasa mobile banking GPRS (MBG) lebih berkualitas dimata nasabah sehingga nasabah lebih mearasa puas dan nasabah bisa lebih loyal. 2. Mawan menyatakan agar layanan mobile banking GPRS (MBG) lebih berkualitas kalau bisa meningkatkan level software yang mensuport ke semua HP, sehingga seluruh nasabah merasakan bagaimana layanan tersebut. Jadi tidak hanya ke nasabah yang memiliki HP khusus seperty blackberry, atau yang lainnya jadi seluruh nsabah bisa merasakan dengan HP yang begitu simpel.

66 Dari keluhan dan saran Mawan diatas, peneliti menganalisis bahwasannya pendapat Mawan mengarah pada dimensi (tangibles) karena dimensi (tangibles) adalah salah dari lima dimensi yang dapat mempengaruhi kepauasan nasabah. 3. Ahlus Sar iyah Samawati menyatakan agar untuk kedepannya kalau bisa MBG bisa diakses oleh semua HP seperti android, dll. Dengan begitu semua orang bisa merasakan layanan mobile banking GPRS (MBG). Dari keluhan dan saran Ahlus Sar iyah Samawati diatas, peneliti menganalisis bahwasannya pendapat Ahlus Sar iyah Samawati mengarah pada dimensi (tangibles) karena bukti fisik dalam kualitas pelayanan, sangat penting dalam meningkatkan kepuasan konsumen atas pelayanan yang diterima. 4. Afin Kusani menyatakan agar bank Syariah Mandiri Cabang Suarabaya Barata harus mempertahankan kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG) agar nasabah selalu puas. Dari keluhan dan saran Afin Kusani diatas, peneliti menganalisis bahwasannya pendapat Afin Kusani mengarah pada ke lima dimensi agar lebih dipertahankan karena lima dimensi kualitas layanan jasa sangat mempengaruhi kepuasan nasabah. 5. Agus Sulistiono menyatakan agar mandiri syariah harus selalu meningkatkan kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG), kalau bisa

67 fasilitasnya bisa ditambah seperti pembelian pulsa dan lainnya. Dengan begitu nasabah dapat banyak terbantu. Dari keluhan dan saran Agus Sulistiono diatas, peneliti menganalisis bahwasannya pendapat Agus Sulistiono sama seperti 4 responden lainnya yaitu mengarah pada dimensi (tangibles) karena dalam hal fasilitas lebih dtambahan sehingga layanan jasa mobile banking GPRS (MBG) lebih berkualitas dimata nasabah sehingga meningkatkan kepuasan konsumen atas pelayanan yang diterima. Setelah melihat keluhan dan saran dari seluruh nasabah atau responden diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya dari lima dimensi seperti bukti langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability), Daya tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati, yang mengarah kependapat nasabah atau responden diatas adalah dimensi bukti langsung (Tangibles), karena menurut nasabah atau responden mengharapkan layanan mobile banking GPRS (MBG) dapat ditambahkan fasilitas sesuai kebutuhan nasabahsehingga nasabah ldapat merasa puas dan bisa loyal. Tetapi mengenai kepuasan, nasabah mempunyai type kepuasan tersendiri sesuai individu masing-masing terhadap layanan mobile banking GPRS (MBG) bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata. b. Survey kepuasan pelanggan

68 1. Randy menggunakan layanan mobile banking GPRS (MBG) sejak 7 bulan yang lalu, dalam dimensi tangibles yang berkaitan dengan kualitas jasa, beliau berpendapat bahwasannya harus memiliki tabungan BSM dan tabungan tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas ATM, jadi selanjutnya untuk pengurusan mobile banking GPRS (MBG) bisa langsung menemui ke costumer service. Selanjutnya dalam dimensi reliabilitas beliau mengatakan pada saat kita ingin menggunakan fasilitas transfer antar bank dan sesama bank bisa digunakan kapan saja dan dimana saja, jadi jika tidak memungkinkan kita ke ATM kita bisa langsung menggunakan mobile banking GPRS (MBG). Selanjutnya dalam dimensi Responsiveness dan jaminan beliau memberikan penilaian bahwasannya pelayanannya sudah sangat bagus mulai dari awal pada saat menerima nasabah, pengurusan pengaktifan, sampai pun jika ada keluhan selanjutnya mengenai aplikasi ataupun jaringan biasanya langsung dibantu oleh costumer service. Dan dalam dimensi empati secara umum produk yang dijelaskan itu sudah sangat lengkap dan bisa dipahami dengan mudah, jadi untuk nasabah dengan pengguna baru jika bertanya fitur-fitur mobile banking GPRS (MBG) mudah untuk di ingat dan mudah dimengerti. Mengenai kepuasan beliau mengemukakan bahwasannya secara keseluruhan beliau sudah sangat puas karena bisa membantu memenuhi dalam kehidupan sehari-hari,

69 2. Mawan adalah nasabah mobile banking GPRS (MBG). Dalam dimensi tangibles beliau berpendapat bahwasannya dalam mendaftar mobile bangking GPRS (MBG) harus memiliki Buku tabungan, ATM, sama HP yang memiliki perangkat khusus untuk mobile banking GPRS (MBG) dan dalam dimensi reliabilitas beliau berpendapat bahwasannya lebih spesifik dan lebih detail jadi saya merasa puas karena produknya ini merupakan produk yang saya nanti tidak perlu kemana-mana untuk transaksi. Selanjutnya dalam dimensi responsiveness dan assurance beliau berpendapat Penampilannya karyawan bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata Islami tapi untuk kualitasnya masih kurang puas karena tidak terlalu detail saat menjelaskan karena masih banyak istilah-istilah yang masih belum dimengerti. Mengenai kepuasan beliau mengemukakan bahwasannya beliau sudah merasa puas. 3. Ahlus Sar iyah Samawati menggunakan layanan mobile banking GPRS (MBG) sejak hampir satu tahun, dalam dimensi tangibles reliabilitas yang berkaitan dengan kualitas jasa, beliau berpendapat bahwasannya harus mempunya tabungan BSM dan HP yang dilengkapi dengan GPRS. Selanjutnya dalam dimensi reliability beliau mengatakan mobile banking GPRS (MBG) produk jasa yang menarik karena nasabah disaat mau mentransfer tak perlu pergi ke bank melainkan lewat HP pribadi. Selanjutnya dalam dimensi Responsiveness dan jaminan beliau

70 memberikan penilaian bahwasannya pelayanannya sangat sopan kepada nasabah dan dalam melayani nasabah sangat mendetail sehingga nasabah bisa mengerti dan paham. Dan dalam dimensi empati karyawan bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata terutama costumer service dalam menjelaskan ke nasabah sangat jelas dan menjelaskan ke nasabah sampai mengerti. Mengenai kepuasan beliau merasa puas karena karena mobile banking GPRS (MBG) praktis dan menghemat waktu saya mas. Bagi seorang yang berjiwa pembisnis MBG sangatlah berguna. 4. Afin Kusani pengguna layanan mobile banking GPRS (MBG), dalam dimensi tangibles reliabilitas yang berkaitan dengan kualitas jasa, beliau berpendapat bahwasannya perlengkapan yang butuhkan dalam tabungan, lengkap dengan ATM dan yang penting HP, tetapi HP nya harus terdapat sistem GPRS. Selanjutnya dalam dimensi reliability beliau mengatakan merasa puas terhadap kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG) praktis karena dimanapun dan kapanpun dapat melakukan transfer. Selanjutnya dalam dimensi Responsiveness dan jaminan beliau memberikan penilaian bahwasannya pelayanannya baik, dalam melayani nasabah karyawan berpakaian Islami dan sopan saat berbicara dengan nasabah yang mau membuka apiksasi mobile banking GPRS (MBG). Dan dalam dimensi empati dalam melayani nasabah menurut saya costumer service menjelaskan dengan begitu lengkap, sehingga nasabah bisa

71 mengerti mobile banking GPRS (MBG) saat dulu mendaftar. Mengenai kepuasan beliau sudah merasa puas dengan kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG). 5. Agus Sulistiono pengguna layanan mobile banking GPRS (MBG), dalam dimensi tangibles reliabilitas yang berkaitan dengan kualitas jasa, beliau berpendapat bahwasannya harus memiliki tabungan, ATM, dan HP. Selanjutnya dalam dimensi reliability beliau mengatakan kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG) produk jasa yang menarik dan dapat membantu transfer antar bank kapanpun. Selanjutnya dalam dimensi Responsiveness dan jaminan beliau memberikan penilaian bahwasannya dalam melayani nasabah costumer service bersikap baik dan sopan kepada semua nasabah. Dan dalam dimensi empati produk yang dijelaskan costumer service sudah merinci dan mendetail sehingga nasabah sebagai bisa paham. Mengenai kepuasan beliau puas dengan kualitas layanan mobile banking GPRS (MBG) karena dengan adanya mobile banking GPRS (MBG) nasabah dapat terbantu dalam melakukan transfer ke antar bank. Menanalisis dari keseluruhan kepuasan nasabah atau responden dalam layanan mobile banking GPRS (MBG) bahwasannya dapat digaris bawahi dari 5 nasabah atau responden menyatakan sudah merasa puas pada layanan mobile banking GPRS (MBG) pada bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata,

72 karena dari lima dimensi kepuasaan seluruh nasabah atau responden berpengaruh terhadap kepuasan nasabah bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata. c. Pada teori Kotler menyatakan bahwa Ghost shopping adalah metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Dari teori tersebut peneliti mencoba sendiri produk mobile banking GPRS (MBG) tanpa harus memperkerjakan orang lain. Dan kepuasan yang peneliti dapatkan mengenai produk mobile banking GPRS (MBG) adalah merasa puas karena mobile banking GPRS (MBG) dapat membantu bagi penggunannya karena fasilitas transfer antar bank jadi lebih mudah dan lebih praktis bisa diakses kapanpun dimana saja sehingga nasabah tidak perlu lagi pergi ke bank melainnkan langsung melalui Hp pribadi. d. Lost customer analysis Dalam metode ini peneliti pada saat meneliti tidak menemukan nasabah yang berhenti menggunakan produk layanan mobile banking GPRS (MBG), sehingga peneliti tidak perlu mencari informasi mengenai berhentinya menggunakan produk layanan mobile banking GPRS (MBG). Secara keseluruhan peneliti menganalisi kualitas pelayanan telah diterapkan dengan baik dalam mencapai kepuasan nasabah bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata, sebagai berikut:

73 1. Kualitas pelayanan berdasarkan bukti langsung (Tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sesuai dengan ketersediaan peralatan yang modern, perlengkapan yang tersedia lengkap dan tenaga staf yang profesional menguasai bidangnya masing-masing membuat nasabah merasa puas dengan adanya kelengkapan fasilitas yang ada dilayanan mobile banking GPRS (MBG) pada bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata. 2. Kualitas pelayanan berdasarkan kehandalan (Reliability) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sesuai dengan proses pelayanan yang cepat, akurat, memuaskan dan memberikan kepercayaan kepada nasabah sehingga nasabah puas dan loyal terhadap mobile banking GPRS (MBG) pada bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Barata. 3. Kualitas pelayanan berdasarkan daya tanggap (Responsiveness) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sesuai dengan pelayanan yang menyenangkan, menciptakan respon yang positif kepada nasabah sehingga nasabah merasa puas dan nyaman Karena dilayani dengan baik. 4. Kualitas pelayanan berdasarkan jaminan (Assurance) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sesuai dengan sikap ramah atau sopan, menjamin keamanan kecakapan dalam pelayanan sehingga nasabah merasa nyaman dan bisa puas karena nasabah merasa dihormati dan dilayani dengan baik.

74 5. Kualitas pelayanan jaminan (Assurance) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sesuai dengan sikap ramah atau sopan, menjamin keamanan kecakapan dalam pelayanan dengan begitu nasabah tidak berpindah layanan produk jasa dibank lainya.