N. L. Rustini. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
:Minyak Atsiri, Acorus calamus Linn, Fusarium solani, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) iii

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga L.) I M. Oka Adi Parwata dan P.

Skripsi. Oleh : Komang Ardipa Saputra NIM

AKTIVITAS BAKTERISIDA EKSTRAK CEM-CEM (Spondias pinnata (l.f) Kurz) TERHADAP BAKTERI Erwinia chrysanthemi PENYEBAB PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA

ISOLASI PATCHOULI ALKOHOL DARI MINYAK NILAM UNTUK BAHAN REFERENSI PENGUJIAN DALAM ANALISIS MUTU

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Aktivitas antibakteri E. coli pada minyak atsiri... (Sherlly M. F. Ledoh, dkk.)

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB V HASIL PENELITIAN

PRODUKSI BIO-ETANOL DARI DAGING BUAH SALAK ( Salacca zalacca ) PRODUCTION OF BIO-ETHANOL FROM FLESH OF SALAK FRUIT ( Salacca zalacca )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

ISOLASI, IDENTIFIKASI SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA MINYAK ATSIRI SEREH WANGI ( Cymbopogon winterianus Jowitt )

PENINGKATAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL PADA MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth) DENGAN METODE DISTILASI FRAKSINASI VAKUM

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Bali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. METODOLOGI PENELITIAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI NON-POLAR DARI TANAMAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA MINYAK ATSIRI YANG BERSIFAT ANTIBAKTERI DARI TUMBUHAN SEMBUKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK METANOL

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA MINYAK ATSIRI DARI TUMBUHAN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROSKOPI MASSA (GC-MS)

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK ATSIRI DAUN LEDA (Eucalyptus deglupta)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

ISOLASI MINYAK ATSIRI TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) DENGAN METODE DESTILASI AIR DAN DESTILASI UAP SERTA ANALISIS KOMPONEN SECARA GC-MS

ANALISA KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI DAN UJI PESTISIDA NABATI HASIL ISOLASI DAUN SIRIH HUTAN

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

STUDI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK NILAM

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA DALAM EKSTRAK n-heksan DARI BUAH TANAMAN KAYU ULES (Helicteres isora L.)

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Pada Ekstrak Petroleum Eter Kulit Batang Sidaguri (Sida retusa Linn) Oleh: Nohong

Identifikasi Minyak Atsiri Biji Kapulaga (Amomum cardamomum)

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

BAB III METODE PENELITIAN

ISOLASI DAN ANALISIS KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI DAUN KAYU MANIS ( Cinnamomum burmanii ) DENGAN CARA GC - MS SKRIPSI

IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM SECARA IN VITRO

ANNISA RAHMAYANI TELAAH KANDUNGAN KIMIA RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L.) PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

ANALISIS KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DAUN TENGGULUN (Protium javanicum Burm.F.) DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROSKOPI MASSA

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI BUAH KECOMBRANG

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENENTUAN KOMPONEN SENYAWA/MINYAK ATSIRI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

ANALISIS KOMPONEN KIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUNPINUS (Pinus merkusii Jungh.et devries)dari KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

ISOLASI, IDENTIFIKASI, SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA MINYAK ATSIRI SEREH WANGI (Cymbopogon winterianus Jowitt)

ISOLASI MIRISTISIN DARI MINYAK PALA (Myristica fragrans) DENGAN METODE PENYULINGAN UAP ABSTRACT

dari tanaman mimba (Prijono et al. 2001). Mordue et al. (1998) melaporkan bahwa azadiraktin bekerja sebagai ecdysone blocker yang menghambat serangga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penetapan Kadar Eugenol dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas*

PENENTUAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI HASIL DISTILASI UAP RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) A B S T R A K

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB I PENDAHULUAN. serta pemulihan kesehatan. Hal ini disebabkan karena tanaman banyak

ISOLASI DAN ANALISIS KOMPONEN KIMIA DARI MINYAK ATSIRI DAUN RUKU-RUKU (Ocimum sanctum L.) DENGAN METODE GC-MS SKRIPSI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-93

Indonesian Journal of Chemical Research Indo.J.Chem.Res. 28

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN. destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR,

Bab III Metodologi Penelitian

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Oleh: Niluh Putu Febrina Astarini. Prof. Dr. Perry Burhan, M.Sc Dra. Yulfi Zetra, MS Jurusan Kimia-ITS 2010

ISOLASI SENYAWA GOLONGAN TRITERPENOID DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK N-HEKSANA BATANG PRANAJIWA

Analisis Kadar Patchouli Alcohol menggunakan Gas Chromatography pada Pemurnian Minyak Nilam menggunakan Adsorben Zeolit

Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Poedjiadi, A.(1988), Dasar-dasar Biokimia, Yayasan Cendrawasih, 2. MacKinney, G. (1948), The Deterioration of Dried Fruit. IV.

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIJAMUR SENYAWA ATSIRI BUNGA CEMPAKA PUTIH (Michelia alba) I Gusti Agung Gede Bawa

Molekul, Vol. 2. No. 1. Mei, 2007 : REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KACANG TANAH (Arahis hypogea. L) DAN METANOL DENGAN KATALIS KOH

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN ph OPTIMUM ISOLASI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT JENIS Eucheuma cottonii. I G. A. G. Bawa, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Laila

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

PERBANDINGAN KADAR DAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI RIMPANG CABANG DAN RIMPANG INDUK KUNYIT (Curcuma longa L.) SEGAR DAN KERING SECARA GC-MS

ISOLASI MINYAK ATSIRI DARI BATANG Alpinia malaccensis Roxb DENGAN HIDRODISTILASI KONVENSIONAL DAN MICROWAVE SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA

STUDI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK NILAM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

IDENTIFIKASI GC- MS EKSTRAK MINYAK ATSIRI DARI SEREH WANGI (Cymbopogon winterianus) MENGGUNAKAN PELARUT METANOL

Transkripsi:

AKTIVITAS ANTIJAMUR MINYAK ATSIRI RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) TERHADAP JAMUR Botryodiplodia theobromae PENYEBAB BUSUK BUAH PISANG N. L. Rustini Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK Telah dilakukan isolasi, identifikasi dan uji aktivitas antijamur minyak atsiri rimpang dringo (Acorus calamus L.) terhadap jamur Botryodiplodia theobromae penyebab busuk buah pisang. Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan distilasi uap, dan diperoleh minyak dengan rendemen sebesar 0,5 %. Uji aktivitas antijamur minyak atsiri terhadap jamur Botryodiplodia theobromae menunjukkan bahwa fraksi etanol minyak atsiri memiliki aktivitas antijamur dengan daya hambat sebesar 94,4 %, sedangkan fraksi n-heksana tidak aktif. Analisis dengan GC-MS, menghasilkan tiga puncak dengan waktu retensi 15,008; 15,233; dan 16,490 menit. Senyawa dengan waktu retensi 16,490 menit merupakan komponen utama jika dilihat dari intensitas puncak yang besar, yaitu 91,61 %, yang setelah dibandingkan dengan data base diduga Asarone. Kata kunci : Antijamur, Dringo, Botryodiplodia theobroma ABSTRACT A compound with antifungal activity has been isolated from dringo (Acorus calamus L.) essential oil. Steam distillation was conducted to isolate the oil and resulted in 0.5 % yield. Antifungal activity test towards Botryodiplodia theobromae showed that the ethanol posseses antifungal activity with an inhibition capacity of 94.4 %. GC-MS analysis resulted in three main peaks at 15.008; 15.233; and 16.490 minutes. It was suggested from the peak intensity that the last peak represents the major component of the extract. Futher more according to the library data base, the spectra of this compound matches with the Asarone spectra. Keywords : Antifungal, Dringo, Botryodiplodia theobroma PENDAHULUAN Pisang merupakan salah satu komuditi pertanian yang mempunyai arti strategis bagi masyarakat Bali, karena selain mempunyai arti ekonomis, juga sangat dibutuhkan dalam berbagai upacara keagamaan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam upakara. Di Bali dalam setiap upacara besar di berbagai tingkatan Pura, sedikitnya diperlukan sekitar 50 jenis pisang, mulai dari jenis yang sangat umum sampai pisang yang sangat langka. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali maka pisang harus selalu tersedia di pasaran. Survei yang dilakukan di lima pasar di Kota Denpasar, yakni pasar Anyar Sari, pasar Sanglah, pasar Kumbasari, pasar Kreneng dan pasar Ketapian, menunjukkan bahwa hampir 53,24 % dari pisang yang dijual mengalami pembusukan. Penyakit busuk buah ditandai dengan gejala bercak-bercak coklat kehitaman yang tidak teratur pada permukaan kulit buah pisang, yang biasanya dimulai dari ujung buah. Pembusuk-an meluas dengan cepat, menyebabkan daging buah menjadi lunak dan berwarna coklat. Isolasi patogen menunjukkan bahwa jamur Botryodiplodia theobromae merupakan penyebab busuk buah pisang. 173

JURNAL KIMIA 4 (2), JULI 2010 : 173-179 Pengendalian terhadap penyakit busuk buah pisang selama ini belum pernah dilakukan. Pengendalian penyakit ini sebe-narnya bisa dilakukan dengan menggunakan fungisida, salah satunya adalah fungisida sintetis. Fungisida sintetis dapat membahaya-kan konsumen. Fungisida sintetis dapat meninggalkan residu beracun karena tidak mudah terurai. Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan fungisida sintetis, maka perlu dikembangkan fungisida yang ber-asal dari alam. Indonesia sebagai daerah tropis mempunyai berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati. Salah satu tumbuhan yang akan diteliti aktivitas anti jamurnya adalah Dringo (Acorus calamus L.). Dringo termasuk dalam rempah-rempah yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini mengandung minyak atsiri yang disebut sebagai minyak kalamus (calamus oil). Penggunaan minyak kalamus tidak terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga untuk pewangi detergen,sabun, krim alat kecantikan, dan yang paling penting merupakan bahan untuk diramu dalam obat-obat tradisional (Rismunandar, 1996). Minyak kalamus dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit kudis, cacar sapi, bengkak, demam, pilek, dan lain-lain (Wijayakusuma, 2001). Di Vietnam, minyak kalamus digunakan sebagai insektisida untuk melindungi padi dalam simpanan dari serangan serangga hama. Minyak kalamus dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan jagung pipilan, dan bisa digunakan sebagai agen antibakteri dan agen antijamur (Padua, et al., 1999). Penelitian terhadap tanaman ini telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti yang telah melaporkan beberapa jenis senyawa yang berhasil diidentifikasi dari minyak atsiri rimpang dringo. Senyawa yang berhasil diidentifikasi antara lain asarone, calamenol, calamine, eugenol, dan lain-lain (Rismunandar, 1996). Melihat banyaknya kegunaan minyak atsiri rimpang dringo, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap tanaman ini. Dalam hal ini isolasi dan identifikasi serta uji aktivitas anti jamurnya terhadap jamur Botryodiplodia theobromae penyebab busuk buah pisang. MATERI DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang dringo (Acorus calamus L.) yang diperoleh dari daerah Badung Bali. Identifikasi tentang taksonomi tumbuhan dilakukan di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali. Bahan kimia yang digunakan adalah n-heksana, etanol, aquades, dimetil sulfoksida, kalsium klorida anhidrat, natrium klorida, media PDA, serta bahan uji jamur Botryodiplodia theobromae. Uji aktivitas antijamur dilakukan di Laboratorium Biopestisida Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Peralatan Peralatan yang digunakan meliputi : seperangkat alat gelas, neraca analitik, seperangkat alat distilasi uap, thermometer, penguap putar vakum, aluminium foil, corong pisah, pipet volume, parafilm, cakram kertas saring, cawan petri dan seperangkat alat GC-MS. Analisis spektrofotometri GC-MS dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM Yogyakarta. Cara Kerja Sebanyak 1000 g rimpang dringo yang masih segar yang sudah dipotong-potong didistilasi uap. Distilat yang di dapat ditampung. Untuk memisahkan minyak dengan air, distilat ditambahkan CaCl 2 anhidrat kemudian dipisahkan dengan corong pisah. Fase air ditambahkan NaCl untuk memisahkan minyak dengan airnya. Minyak yang didapat digabungkan kemudian dima-sukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan dengan 200 ml n- heksana dan 200 ml etanol, lalu dikocok. Fraksi n-heksana dan fraksi etanol yang diperoleh kemudian dipekat-kan dengan penguap putar vakum. Masing-masing fraksi kemudian diuji aktivitas antijamurnya terhadap jamur Botryodiplodia theobromae. Fraksi yang lebih toksik kemudian dianalisis komponen senyawa penyusunnya dengan spektrofoto-meter GC-MS. 174

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil distilasi uap dari 1000 g rimpang dringo segar diperoleh minyak atsiri yang berwarna kuning dengan rendemen sebanyak 0,5%. Hasil fraksinasi minyak dengan pelarut n- heksana dan etanol diperoleh fraksi etanol setelah dipekatkan berwarna kuning dan kental sedangkan fraksi n-heksana bening. Hasil Uji Aktivitas Antijamur Hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa fraksi n-heksana tidak mampu menghambat pertumbuhan jamur Botryodiplodia theobromae sedangkan fraksi etanol mampu dengan daya hambat sebagai berikut: Tabel 1. Hasil uji aktivitas antijamur fraksi n-heksana dan fraksi etanol dari minyak atsiri Rata-rata No Nama/Kode sampel pertambahandiameter koloni Daya hambat (%) (mm) 1. Minyak dari fraksi etanol 5 94,4 2. Minyak dari fraksi n-heksana 90 0 3. kloramfenikol 5,8 93,5 Tabel 2. Hasil uji aktivitas antijamur fraksi etanol minyak atsiri dengan berbagai konsentrasi No Konsentrasi (ppm) Rata-rata pertambahan diameter koloni (mm) Daya hambat (%) 1. Kontrol etanol 90 0 2. 100 16,9 81,1 3. 500 5 94,4 4. 1000 0 100 Pada konsentrasi 100 ppm fraksi etananol sudah mampu menghambat partumbuhan jamur Botryodiplodia theobromae, bahkan pada konsentrasi 1000 ppm daya hambatnya 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang dringo sangat bagus dikembangkan sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan jamur Botryodiplodia theobromae penyebab busuk buah pisang. Analisis Komponen Senyawa dengan Metode GC-MS Data kromatografi gas yang diperoleh dari paduan kromatografi gas-spektrometri massa adalah sebagai berikut : 175

JURNAL KIMIA 4 (2), JULI 2010 : 173-179 Gambar 1. Kromatogram kromatografi gas dari minyak fraksi etanol Gambar 2. Spektrum massa puncak 1 dengan waktu retensi 15,008 176

Gambar 3. Spektrum massa puncak 2 dengan waktu retensi 15,233 Gambar 4. Spektrum massa puncak 3 dengan waktu retensi 16,490 177

JURNAL KIMIA 4 (2), JULI 2010 : 173-179 Gambar 5. Spektrum massa senyawa asarone (2,4,5-trimetoksipropenilbenzena) dari database Kromatogram dan spektrum massa minyak dari fraksi etanol ditunjukkan pada Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5. Dari kromatogram tampak tiga puncak, yaitu satu puncak utama dengan waktu retensi 16,490 dan dua puncak kecil dengan waktu retensi15,008 dan 15,233. Ini menunjukkan bahwa minyak atsiri dari fraksi etanol mengandung tiga komponen dengan satu komponen utama yang mempunyai intensitas total 91,61 %. Spektrum massa dari masingmasing puncak kromatogram tersebut menunjukkan bahwa puncak dengan waktu retensi 15,008 dan 15,233 mempunyai ion molekul (M + ) m/z 205, sedangkan puncak kromatogram pada waktu retensi 16,490 menit mempunyai ion molekul (M + ) m/z 208 dan (M+1) m/z 209. Dari intensitas total yang diperoleh diduga ion molekul 208 merupakan komponen utama minyak atsiri dari fraksi etanol. Setelah dilakukan perhitungan yang didasarkan pada intensitas spectrum ion molekul M + dan M+1 senyawa dengan M + 208 mempunyai ± 12 atom karbon. Dari berat molekul yang genap tersebut dapat diperkirakan bahwa komponen senyawa tidak mengandung N atau mengandung jumlah atom N genap. Dari table Baynon rumus molekul yang mungkin adalah : C 12 H 16 O 3, C 12 O 4, C 12 H 20 N 2 O, C 12 H 4 N 2 O 2 dan C 12 H 8 N 4 (Silverstein et al., 1991). Komponen minyak atsiri sebagian mengandung hidrokarbon dan kelompok senyawa yang mengandung oksigen, sehingga, sehingga secara umum komponen minyak atsiri terdiri dari hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi, sehingga yang paling mungkin adalah C 12 H 16 O 3. Dari perhitungan harga DBE didapat jumlah kesetaraan ikatan rangkap elivalen sebanyak 5. Setelah dibandingkan dengan data base ternyata senyawa tersebut diduga adalah Asarone. Pada dasarnya puncak 1 dan 2 sulit untuk diidentifikasi karena tidak adanya referensi pembanding. 178

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Rendemen minyak atsiri yang diperoleh dari rimpang dringo dengan distilasi uap adalah 0,5 %. 2. Minyak dari fraksi etanol mempunyai aktivitas antijamur terhadap jamur Botryodiplodia theobromae penyebab busuk buah pisang, sedangkan minyak dari fraksi n- heksana tidak aktif. 3. Hasil analisis dari fraksi etanol dengan GC- MS menunjukkan 3 puncak dengan intensitas terbesar pada puncak 3. Dari data base diketahui bahwa puncak 3 diduga adalah asarone. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen senyawa pada puncak 1 dan puncak 2, sehingga dapat diketahui semua komponen-komponen senyawa yang terkandung dalam fraksi etanol rimpang dringo yang mempunyai aktivitas antijamur terhadap jamur Botryodiplodia theobromae. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. dan Dr. Ir. Made Sudana, M.S., serta kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alvindia, D. G., T. Kobayashi, Y. Yaguchi, and K. T. Natsuaki, 2000, Symtoms and the Associated Fungi Imported the Philippines, Jpn.J,Trop.Agr., 44 (2) Alvindia, D. G., T. Kobayashi, Y. Yaguchi, and K. T. Natsuaki, 2000, Evaluation of Cultural and Phostharvest Practices in Relation to Fruit Quality Problems in Philipine Non-Chemical Bananas, Jpn.J.Trop.Agr., 44 (3) Ahmad Dasuki dan Undang, 1991, Sistematik Tumbuhan Tinggi, Pusat Antar Universitas. Bidang Ilmu Hayati, ITB, Cataloque Of Fine Chemicals, 98/99, A Cros Organic, A Fisher Scientific Wordwide Company Creswell, J. Clifford, 1982, Analisis Spectrum Senyawa Organic, Penerbit ITB, C. M. I., 1981, Description of Phatogenic Fungi ang Bacteria, Commonwealth Mycology Institute, England Guenther Ernest, 1975, The Essential Oil, The Constituen of Essential Oil, Volume two, Robert E. Krieger Publishing Company, Huntington, New York Kardinan, A, 1999, Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi, PT Penebar Swadaya, Jakarta Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan Kedua, ITB, Heyne,K,1987, Tumbuhan Berguna Indonesia I. Badan Litbang Departemen Kehutanan, Jakarta Robert,L, 1995, Modern Practice of Gas Chromatography, Third Edition, John Willey & Sons. Inc., Singapore Robinson, T, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi Keenam, ITB, Suirta, I Wayan, 1998, Isolasi Limonen dari Kulit Jeruk Siam, dengan Cara Distilasi Uap, Tesis S 2, UGM, Yogyakarta Silverstein, R.M., Bassler, G.C., and Morrill, T.C,1991, Spectrometric Identifica-tion of Organic Compound, Fifth edition, John Wiley & Sons, Inc, New York 179