P Penetapan Pendidikan Tinggi; Contoh Penjabaran DikJ ke Turunan ( Dosen) Visi Perguruan Tinggi DikJ DikJ DikJ DikJ SN SN DikJ SN SN DikJ SN DikJ SN DikJ SN DikJ DikJ Std DikJ DikJ SN SN DikJ DikJ SN SN Std DikJ DikJ DikJ Turunan Dosen Turunan Lain Rekrutasi Masa Percobaan Perjanjian Kerja Penilaian Prestasi Kerja Mutasi, Promosi, Demosi Waktu Kerja Kerja Lembur & CuJ Penghasilan & Penghargaan Jamsos & Kesejahteraan Pengembangan & Pembinaan Keselamatan & Kesehatan Kerja Disiplin Perjalanan Dinas Pengakhiran Hubungan Kerja
P Penetapan Pendidikan Tinggi; Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Pendidkan Tinggi Proses Dosen Mutu Pendidikan Tinggi diukur dari pemenuhan sejap Pendidikan Tinggi sebagai agregat, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar Pendidikan Tinggi Proses Dosen Isi Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari pemenuhan seeap Pendidikan Tinggi, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar standar Pendidikan Tinggi, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
P Penetapan Pendidikan Tinggi; Teknik Perumusan DikJ q q Perumusan DikE menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang Edak dapat diukur, contoh memahami, merasakan. Rumusan DikE memenuhi unsur: 1. Audience 2. Behavior 3. Competence 4. Degree Contoh Rumusan DikJ Pimpinan perguruan Enggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masing- masing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; Tahap Membangun Kaizen Kebijakan Peningkatan Manual Evaluasi dan Pengendalian Formulir Penerapan (al: Pelembagaan)
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Kebijakan ISI Kebijakan 1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi 2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan. 3. Luas lingkup Kebijakan (misal: akademik & nonakademik). 4. Da[ar dan definisi IsElah dalam dokumen. 5. Garis besar kebijakan pada Perguruan Tinggi antara lain: a. Tujuan dan Strategi b. Prinsip atau Asas- Asas Pelaksanaan c. Manajemen (). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola, jika ada) e. Jumlah dan nama semua standar dalam. 6. Informasi singkat tentang dokumen lain yaitu Manual,, Formulir. 7. Hubungan Kebijakan dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (al: Statuta, Renstra).
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Manual ISI Manual Manual Manual Manual 1. Tujuan dan maksud Manual. 2. Luas lingkup Manual. a. Manual Penetapan ; b. Manual Pelaksanaan ; c. Manual Pengendalian Pelaksanaan ; d. Manual Peningkatan. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai Manual. 6. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari Manual. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam Manual.
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi ISI 1. Definisi IsElah (iselah khas yang digunakan agar Edak menimbulkan mule tafsir) 2. Rasionale (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Strategi Pencapaian (apa/bagaimana mencapai standar) 5. Indikator Pencapaian (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Interaksi antar ; 7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan.
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; Garis Besar Isi Formulir ISI Formulir Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir sesuai dengan peruntukan untuk seeap standar. Dapat dipasekan bahwa seeap standar membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan pelaksanaan standar, dan merekam mutu hasil pelaksanaan standar.
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; AlternaJf 1 Menjilid Misalnya terdapat 50 dalam suatu perguruan Enggi I KEBIJAKAN II MANUAL III STANDAR IV FORMULIR Berisi Kebijakan di Perguruan Tinggi yang bersangkutan Berisi 50 DikJ Berisi Manual untuk 50 DikJ. sejap manual berisi: Manual penetapan satu DikJ Manual pelaksanaan satu DikJ Manual evaluasi pelaksanaan satu DikJ Manual pengendalian pelaksanan satu DikJ Manual peningkatan satu DikJ Berisi satu atau lebih formulir untuk sejap DikJ
P Pelaksanaan Pendidikan Tinggi; AlternaJf 2 Menjilid (2) Jika terdapat 50 di dalam sebuah perguruan Enggi, maka terdapat: SeJap DikJ berisi: IV (Misalnya Kurikulum) FORMULI R Bab I Bab III Kebijakan 1 Kurikulum atau lebih Form Bab II untuk Bab IV Manual sejap Formulir Kurikulum Kurikulum 50 Berisi: Manual Penetapan Kurikulum Manual Pelaksanaan Kurikulum Manual Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Manual Pengendalian Pelaksanaan Kurikulum Manual Peningkatan Kurikulum
E Evaluasi Pendidikan Tinggi; Evaluasi DikJ dilakukan dengan menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan DikE pada Tahap Pelaksanaan DikE. Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas: a. Pelaksanaan DikE mencapai DikE yang telah ditetapkan; b. Pelaksanaan DikE melampaui DikE yang telah ditetapkan; c. Pelaksanaan DikE belum mencapai DikE yang telah ditetapkan; d. Pelaksanaan DikE menyimpang dari DikE yang telah ditetapkan Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan DikE, yaitu mencapai, melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari, perguruan Enggi harus melakukan Endakan Pengendalian DikJ.
P Pengendalian Pendidikan Tinggi; Pengendalian DikJ Pelaksanaan DikJ Mencapai DikE Melampaui DikE Belum Mencapai DikE Menyimpang dari DikE Pengendalian DikJ Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan DikE Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan DikE Perguruan Tinggi melakukan Jndakan koreksi pelaksanan DikE agar DikE dapat dicapai, atau agar pelaksanaan DikE kembali pada DikE.
P Peningkatan Pendidikan Tinggi. Manajemen (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan, Pengendalian Pelaksanaan, Peningkatan) akan menghasilkan kaizen atau con=nuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi. Sikap Mental o Quality first o Stakeholder in o The next process is our stakeholder o Speak with data o Upstream management
P Peningkatan Pendidikan Tinggi. Sikap Mental Penyelenggaraan q Quality first Semua pikiran dan Endakan pengelola PT harus memrioritaskan mutu. q Stakeholders- in Semua pikiran dan Endakan pengelola PT harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepenengan (internal dan eksternal). q The next process is our stakeholder SeEap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepenengan yang harus dipuaskan. q Speak with data SeEap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa. q Upstream management SeEap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus dilakukan secara paresipaef dan kolegial, bukan otoritaef.
P Peningkatan Pendidikan Tinggi. Contoh Manajemen Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi NA MK X=50 % A NA MK X=55 % A NA MK X=60 % A NA MK X=65 % A NA MK X=70 % A Semester Ganjil 2016 Semester Genap 2015 Semester Ganjil 2015 Semester Genap 2014 Semester Ganjil 2014
Terima Kasih