Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Sulistyani, M.Si.

TERMOKIMIA PENGERTIAN HAL-HAL YANG DIPELAJARI

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

HUKUM TERMODINAMIKA I

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

-Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur. Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

KIMIA FISIKA TERMOKIMIA

Hukum-hukumdalam Termokimia

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

AMALDO FIRJARAHADI TANE

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

BAB 6. (lihat diktat kuliah KIMIA : Bab 6 dan 7)

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

Bab 4 Termodinamika Kimia

Kelompok 8. Agustinus Hardika Abdurahman yahya Adimas Syahputra Fernando Basadumanta Mahadin Zatirahman Muhammad Farhan Kamal

AMALDO FIRJARAHADI TANE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Bab III Termokimia TUJUAN PEMBELAJARAN. Termokimia 47. Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi.

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

Termokimia. Kode KIM.09 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

Karena volumnya adalah satu liter, maka konsentrasinya tinggal masukkan molnya masingmasing.

MODUL I Pembuatan Larutan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN KIMIA

BAB II KESETIMBANGAN KIMIA

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

MODUL KESETIMBANGAN. Perhatikan reaksi berikut

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

10/18/2012. Enthalpi. Enthalpi

UJIAN I Kimia Dasar IIA (KI 1211) 2007/ Solusi UJIAN I Kimia Dasar IIA (KI 1211) 2007/ UJIAN I Kimia Dasar IIA (KI 1211)

BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

STORY BOARD Perubahan Entalpi, Sistem dan Lingkungan Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis WEB (KI 461)

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

Bab 3. Termokimia. Hasil yang harus Anda capai: memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

Persiapan UN 2018 KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia Reaksi kimia yang berlangsung secara spontan Reaksi kimia dalam kedudukan kesetimbangan.

1. REAKSI EKSOTERM Adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai pelepasan panas atau kalor. Panas reaksi ditulis dengan tanda positip. Contoh : N 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g) + 26,78 Kkal 2. REAKSI ENDOTERM Adalah reaksi yang pada saat berlangsung membutuhkan panas. Panas reaksi ditulis de ngan tanda negatif Contoh : 2NH 3 N 2 (g) + 3H 2 (g) - 26,78 Kkal

PENGERTIAN Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat-zat hasil dikurangi entalpi zat-zat reaktan. Rumus : ΔH = H h - H r ΔH : perubahan entalpi H h : entalpi hasil reaksi H r : entalpi zat reaktan.

1. PADA REAKSI EKSOTERM P + Q R + x Kkal P dan Q = zat awal R = zat hasil reaksi x = besarnya panas reaksi Menurut hukum kekekalan energi : Isi panas (P + Q) = Isi panas R + x Kkal H (P + Q) = H ( R) + x Kkal H (R) - H (P + Q) = - x Kkal ΔH = - x Kkal

2. PADA REAKSI ENDOTERM R P + Q x Kkal Berlaku : H (P + Q) - H (R) = x Kkal ΔH = x Kkal Kesimpulan : Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tetapi dengan tanda berlawanan. Contoh soal : Hitung entalpi perubahan CH 4 (g) menjadi CO 2 (g) dan H 2 O(g) Pada temperatur 298 o K, bila diketahui pada temperatur tersebut : ΔH. CH 4 = -74,873 KJ mol -1 ; ΔH. O 2 = 0,00 KJ mol -1

ΔH. CO 2 = - 393,522 KJ mol -1 dan ΔH. H 2 O = -241,827 KJ mol -1 Jawab : CH 4 + 2O 2 CO 2 + 2H 2 O ΔH = H {CO 2 + (2 x H 2 O)} H {CH 4 + (2 x O 2 )} ΔH = {- 393,522 + (2 x (- 241,827)} - {- 74,873 + (2 x 0,000)} ΔH = - 802,303 KJ mol -1 Tanda negatif menunjukkan bahwa reaksi di atas merupakan reaksi eksoterm. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI Penentuan perubahan entalpi selalu dilakukan pada tekanan dan temperatur yang tetap. Untuk reaksi tertentu dapat ditentukan dengan kalorimeter.

Reaksi tertentu tersebut, antara lain : 1. Reaksi dalam larutan 2. Reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien antara sebelum dan sesudah reaksi. Contoh : Pada perubahan dari 12,425 gram karbon menjadi CO2 pada, suhu reaksi yang semula 30 o C, terjadi kenaikan suhu sebesar 0,484 o C. Apabila panas jenis kalorimeter 200 Kkal / derajat. Berapa ΔH tiap mol karbon yang dibakar? Jawab : C + O 2 CO 2

Kalor reaksi pada reaksi di atas = Panas jenis kalorimeter x Δt mol C = 200 x 0,484 12,435/12 = 93,414 Kkal Pada pembakaran 1 mol C dibebaskan panas 93,414 Kkal. Jadi ΔH = - 93,414 Kkal

Bunyi HUKUM HESS : Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap KEPENTINGAN : Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen. Contoh reaksi : 1. Reaksi langsung A B ΔH 1 = x Kkal 2. Secara tidak langsung a) lewat C A C ΔH 2 = b Kkal C B ΔH 3 = c Kkal

b) Lewat D dan E A D ΔH 4 = a Kkal D E ΔH 5 = d Kkal E B ΔH 6 = e Kkal Maka berlaku hubungan : x = b + c = a + d + e ΔH 1 = ΔH 2 + ΔH 3 = ΔH 4 + ΔH 5 + ΔH 6 b C c A a D x d E e B

Contoh soal : 1. Diketahui : 2H 2(g) + O 2(g) 2H 2 O (cair) ΔH = -136 Kkal H 2(g) + O 2(g) H 2 O 2(cair) ΔH = -44,8 Kkal Hitung ΔH untuk reaksi : 2H 2 O 2(cair) 2H 2 O + O 2 Jawab : 2H 2 + O 2 2H 2 O ΔH = -136 Kkal 2H 2 O 2 2 H 2 + 2O 2 ΔH = +89,6 Kkal + 2H 2 O 2 2H 2 O + O 2 ΔH = -46,4 Kkal

2. Diketahui : I. C + O 2 CO 2 ΔH = - 94 Kkal II. H 2 + ½ O 2 H 2 O ΔH = - 68 Kkal III. 2C + 3H 2 C 2 H 6 ΔH = - 20 Kkal Ditanyakan : berapa x pada reaksi : C 2 H 6 + 7/2 O 2 2CO 2 + 3H 2 O ΔH = x Kkal Jawab : I. 2C + 2O 2 2CO 2 ΔH = -188 Kkal II. 3H 2 + 3/2 O 2 3 H 2 O ΔH = - 204 Kkal III. C 2 H 6 2C + 3H 2 ΔH = 20 Kkal C 2 H 6 + 7/2 O 2 2CO 2 + 3 H 2 O ΔH = -372 Kkal ΔH = - 372 Kkal, maka x = -372 Kkal. +

PENGERTIAN Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu. Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari Penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan. Besarnya energi ikatan ditentukan secara eksperimen :

ENERGI IKATAN IKATAN Kkal/mol IKATAN Kkal/mol H H 104 Br Br 46 H F 135 I I 36 H Cl 103 C C 83 H Br 88 C H 99 H I 71 N H 93 F F 37 N N 226 Cl Cl 58 O - O 119 C Cl 79 O - H 111

CONTOH SOAL 1. Diketahui : H 2 H + H ΔH = +104 Kkal Cl 2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal 2HCl H 2 + Cl 2 ΔH = +206 Kkal Ditanyakan : ΔH pada reaksi berikut : H 2 + Cl 2 2 HCl Jawab : H 2 H + H ΔH = + 104 Kkal Cl 2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal 2H + 2 Cl 2HCl ΔH = - 206 Kkal + H 2 + Cl 2 2HCl ΔH = - 44 Kkal Jadi ΔH = - 44 Kkal

2. Diketahui : kalor pembentukan CH 4 (g) = -17,9 Kkal Kalor penguapan C (grafit) = +170 Kkal Kalor dissosiasi H 2 = +104 Kkal Ditanyakan : energi ikatan rata-rata C H? Jawab : ΔH C (grafit) + 2H 2 CH 4 ΔH 1 ΔH 2 ΔH 3 C (g) + H 4 Menurut Hk. Hess ΔH = ΔH 1 + ΔH 2 + ΔH 3-17,9 = +170 + (2 X 104) + ΔH 3

ΔH 3 = -17,9-170 - 208 ΔH 3 = - 395, 9 Kkal. Energi ikatan = 395,9 Kkal ΔH 3 merupakan energi ikatan 4 x (C-H). Jadi energi ikatan Rata-rata C-H = 395/4 Kkal = 99 Kkal. HUBUNGAN ANTARA ELEKTRONEGATIVITAS DENGAN ENERGI IKATAN Linus Pauling (1912) : Jika gas P 2 bereaksi dengan gas Q 2, maka seharusnya energi ikatan P-Q = rata-rata energi ikatan P-P dan Q-Q. Ternyata hasil eksperimen menunjukkan Adanya kelebihan energi (Δ) untuk stabilitas ikatan P-Q

ENERGI DISSOSIASI IKATAN : Perubahan entalpi dalam proses pemutusan ikatan, dengan pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan gas. Pada reaksi : P 2 + Q 2 2PQ, berlaku : D P-Q = ½ (D P-P + D Q-Q ) + Δ Keterangan : D P-Q = energi dissosiasi dari ikatan P-Q D P-P = energi dissosiasi dari ikatan P-P D Q-Q = energi dissosiasi dari ikatan Q-Q Δ = kelebihan energi untuk kestabilan ikatan P-Q

Kelebihan energi stabilisasi sebanding dengan : Kuadrat dari selisih elektronegatifitas P dengan Q. Dirumuskan sebagai berikut : I Xp Xq I = 0,208 x Δ 1/2 Keterangan : Xp = elektronegatifitas P Xq = elektronegatifitas Q Pauling : harga I Xp Xq I = 1,7 merupakan batas antara ikatan ion dengan ikatan kovalen. Di bawah 1,7 merupakan ikatan kovalen dan di atas 1,7 merupakan Ikatan ionik.

Contoh Soal : Diketahui : H 2 H + H ΔH = + 104 Kkal Br 2 Br + Br ΔH = + 46 Kkal HBr H + Br ΔH = + 88 Kkal Ditanyakan : a) Selisih elektronegatifitas H dengan Br b) Jika elektronegatifitas H = 2,1, berapakah elektronegatifitas Br? Jawab : Δ = D H-Br ½ ( D H-H + D Br-Br ) = 88 - ½ ( 104 + 106) = 88 75 = 13 Kkal

IX H - X Br I = 0,208 x Δ 1/2 = 0,208 x 13 1/2 = 0,208 x 3,605 = 0,760 Karena elektronrgatifitas H = 2,1, maka elektronegatifitas Br = 2,1 + 0,76 = 2,86

Hukum I Termodinamika : Hukum kekekalan masa dan energi, yaitu : energi tidak dapat diciptakan dan dimusnah kan. Secara matematis dirumuskan sbb : 1. Bilamana dalam suatu sistim terjadi perubahan energi, maka besarnya perubahan energi ini ditentukan oleh dua faktor : a. energi panas yang diserap (q) b. usaha (kerja) yang dilakukan oleh sistim (w) Untuk sistim yang menyerap panas q : positip (+) Untuk sistim yang mengeluarkan panas q : negatif (-)

Untuk sistim yang melakukan usaha (kerja) w : positip Jika usaha dilakukan terhadap sistim w : negatip Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-) Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan w (+) Berlaku : ΔE = q w ΔE = perubahan energi q = energi panas yang diserap w = usaha yang dilakukan oleh sistim

- Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi perubahan volume pada tekanan tetap. w = P. ΔV Jadi ΔE = q - P.ΔV P = tekanan ΔV = perubahan volume - Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔE = q v (pada P dan V tetap) 2. Hubungannya dengan entalpi (H) Definisi entalpi : H = E + P.V

- Jika P tetap, maka ΔH : ΔH = H 2 - H 1 = (E 2 + P 2. V 2 ) ( E 1 + P 1.V 1 ) = (E 2 - E 1 ) (P 2.V 2 - P 1.V 1 ) = (E 2 - E 1 ) + P (V 2 V 1 ) ΔH = ΔE + P.ΔV Karena ΔE = q p P.ΔV, maka : ΔH = q p - P.ΔV + P.ΔV ΔH = q p Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi Pada (P,T tetap)

Jika V tetap (ΔV = 0), maka ΔH : ΔH = H 2 - H 1 =(E 2 + P 2. V 2 ) ( E 1 + P 1.V 1 ) = (E 2 - E 1 ) (P 2.V 2 - P 1.V 1 ) = (E 2 - E 1 ) + P (V 2 V 1 ) ΔH = ΔE + P.ΔV Karena : ΔE = q v dan ΔV = 0, maka ΔH = q v Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan panas Yang terjadi pada (V,T tetap).

3. PENGUKURAN ΔH DAN ΔE a. Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume berlaku ΔH = ΔE Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan volume, adalah : - Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah reaksi) Contoh : H 2(g) + Cl 2(g) 2HCl (g) C (g) + O 2(g) CO 2(g)) - Reaksi reaksi dalam larutan atau zat padat ( sebenarnya terjadi perubahan volume, tetapi sangat kecil dan diabaikan.

b. Reaksi-rteaksi gas yang mengalami perubahan jumlah molekul Dari persamaan gas ideal : PV = nrt Dari ΔH = ΔE + P. ΔV maka : ΔH = ΔE + Δn.RT Keterangan : ΔH = perubahan entalpi ΔE = perubahan energi P.ΔV = Δn.RT Δn = perubahan jumlah molekul R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol o K

Contoh : N 2 + 3H 2 2NH 3, maka Δn = 2 (1 + 3) = -2 Contoh soal : 1. Pada reaksi : N 2 + 3H 2 2NH 3. Besarnya ΔE = -25,4 Kkal/mol pada suhu 25 0 C. Ditanyakan : ΔH. Jawab : N 2 + 3H 2 2NH 3. Δn = 2 (1 + 3) = -2 ΔH = ΔE + Δn.RT = -25,4 + (-2). (1,987) (273 + 25) = -25.400 1184,252 = -26.584,252 = -26,58 Kkal/mol

2. 1,5 mol gas etilen dibakar sempurna dalam kalorimeter pada suhu 25 0 C, energi panas yang dihasilkan 186 Kkal. Ditanyakan ΔH pada suhu tersebut. Jawab : C 2 H 2(g) + 5/2O 2(g) 2CO 2(g) + H 2 O (cair) Δn = 2 (1 + 5/2) = - 3/2 = -1,5 ΔE = - 186/1,5 = -124 Kkal/mol ΔH = ΔE + Δn. RT = -124.000 + (-3/2 x 1,987 x 298) = -124.000 1566,078 = - 125566,078 kal/mol = -125,566 Kkal/mol

HK. II. TERMODINAMIKA : TIDAK DIRUMUSKAN SECARA MATEMATIS DITERANGKAN BEBERAPA PERISTIWA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HK KEDUA TERMODINAMIKA 1. Proses Spontan dan Tak Spontan Proses Spontan : proses yang dapat berlangsung dengan sendirinya dan tidak dapat balik tanpa pengaruh dari luar. Contoh : a. Panas, selalu mengalir dari temperatur tinggi ke tem peratur rendah. b. Gas mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah

c. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Manfaat Proses Spontan : Energi panas dapat menggerakkan mesin panas Ekspansi gas dapat menggerakkan piston (motor bakar) Air terjun untuk menggerakkan turbin listrik. Proses tak spontan : proses yang tidak dapat berlangsung tanpa pengaruh dari luar. Contoh : panas tak dapat mengalir dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa pengaruh dari luar.

Semua proses spontan berlangsung dari energi potensial tinggi ke energi potensial yang lebih rendah Reaksi kimia akan berlangsung secara spontan apabila reaksinya eksoterm. Jadi diikuti penurunan entalpi. Untuk hal ini entalpi sebagai energi potensial kimia. Jika entalpi reaktan lebih tinggi dari entalpi zat hasil, sehingga ΔH negatif, maka reaksi bersifat spontan. Reaksi endoterm dapat juga berlangsung spontan. Prosesnya berlangsung terus hingga tercapai keadaan setimbang. contoh : air menguap secara spontan ke atmosfer. Jumlah air yang menguap = uap yang kembali mengembun.

Reaksi yang dapat balik juga dapat terjadi secara spontan. Contoh : H 2 bereaksi dengan Cl 2 membentuk HCl. Sebaliknya HCl akan terurai menjadi H 2 dan Cl 2 sampai terjadi keadaan setimbang. Proses menuju ke keadaan setimbang juga merupakan proses spontan. Kesimpulan : Semua perubahan spontan berlangsung dengan arah tertentu. ENTROPI (s) Selain perubahan entalpi, perubahan kimia maupun fisika melibatkan perubahan dalam kekacaubalauan (disorder) relatif dari atom-atom, molekul-molekul ataupun ion-ion. Kekacaubalauan (ketidakteraturan) suatu sistim disebut ENTROPI.

Contoh : Gas yang diwadahi dalam suatu labu 1 L memiliki entropi lebih besar daripada gas dengan kuantitas yang sama ditempatkan dalam labu 10 ml. Natrium Klorida dalam bentuk ion-ion gas mempunyai entropi lebih tinggi daripada bentuk kristal padat. Air (cair) pada suhu 0 o C mempunyai entropi lebih tinggi dari pada es dengan temperatur yang sama. Jumlah entropi di alam semesta selalu meningkat Makin tidak teratur : S semakin meningkat.

Proses spontan didasarkan atas 2 faktor, yaitu : H yang menurun ΔS yang meningkat Untuk merumuskan dua faktor di atas diperlukan besaran yang disebut : Energi Bebas (F) Rumus : ΔF = ΔH T.ΔS Keterangan : ΔF = perubahan energi bebas ΔH = perubahan entalpi T = temperatur ΔS = perubahan entropi (kal/der. mol)

Apabila : ΔF < 0, maka ΔS meningkat, terjadi proses spontan ΔF = 0, maka ΔH = T.ΔS, terjadi proses setimbang ΔH T.ΔS = 0 ΔH = T.ΔS ΔS = ΔH / T Contoh : Hitung energi bebas pembentukan amoniak, dimana diketahui ΔH pembentukan I mol NH 3 adalah -46,11 kj/mol, ΔS NH 3 = 0,1923 kj/mol. o K. Suhu : 25 o C ΔS. N 2 = 0,1915 kj/mol. o K dan ΔS.H 2 = 0,1306 kj/mol. o K Jawab : Persamaan reaksi : N 2(g) + 3H 2(g) 2NH 3(g) Untuk pembentukan 2 mol NH 3 maka ΔH = 2 x (-46,11) = -92,22 kj

T.ΔS = 298 ( S produk - S pereaksi) = 298 { 2 x (0,1923)} {0,1915 + 3 (0,1306)} = 298 (0,3846 0,5833) = - 59,2 kj Jadi ΔF = ΔH T.ΔS = -92,22 - (-59,2) = -33,0 kj Sehingga untuk pembentukan 1 mol NH 3 ΔF = -33/2 kj = -16,5 kj

Hitung ΔF untuk reaksi antara CO dan H 2 yang menghasilkan CH 3 OH (metanol). Diketahui : ΔF. CO = -137,3 kj/mol, ΔF. H 2 = 0 kj/mol dan ΔF. CH 3 OH = -166,8 kj/mol. Jawab : Reaksi : CO (g) + 2H 2(g) CH 3 OH -137,3 0-166,8 ΔF = -166,8 - { -137,3 + 2 x (0) } = -29,5 kj

Pernyataan Hukum Ketiga Termodinamika : Suatu kristal sempurna pada temperatur nol mutlak mempunyai keteraturan sempurna entropinya adalah nol. Entropi suatu zat yang dibandingkan dengan entropinya dalam suatu bentuk kristal sempurna pada nol mutlak, disebut Entropi Mutlak Makin tinggi temperatur zat, makin besar entropi mutlaknya