ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN JASA SURAT KILAT KHUSUS (SKH) PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BATAM

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

III. METODE PENELITIAN. pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PENILAIAN KINERJA KONSULTAN PERENCANA BANGUNAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (Studi pada Perencana Bangunan di Manado)

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach alpha, tersebut dinyatakan reliabel.

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB 3 METODE PENELITIAN


III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA ATAS KUALITAS PELAYANAN LAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA UNIVERSITAS BUNDA MULIA, JAKARTA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

Transkripsi:

ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN Rieke Devinthya dan Retno Indryani Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jalan Cokroaminoto 12A Surabaya - Indonesia riekedevinthya@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel-variabel dan mengukur tingkat persepsi dan harapan Pejabat Pembuat Komitmen kegiatan perencanaan dan pembangunan gedung negara sebagai pengguna jasa konsultan perencanaan di Balikpapan. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis kesesuaian persepsi dan harapan responden serta Analisis Kuadran. Hasil analisis tingkat kesesuaian persepsi dan harapan menunjukkan bahwa responden belum mendapatkan kepuasan dari konsultan perencana terhadap hasil perencanaan bangunan gedung negara yang diharapkan. Berdasarkan analisis kuadran diperoleh 8 indikator yang termasuk dalam kategori Prioritas Utama, yaitu 1)Keakuratan hasil perhitungan bill of quantity dan estimasi biaya dalam perencanaan, 2)Pertimbangan efisiensi pemilihan material, 3)Pengembangan konsep perencanaan teknis pada paket kegiatan lokakarya value engineering, 4)Kelayakan desain dari segi struktur, 5)Kelayakan desain dari segi mekanikal elektrikal plumbing dan IT, 6)Spesifikasi teknis yang lebih rinci pada tahap pengembangan rencana, 7)Rencana kerja dan syarat-syarat pada tahap penyusunan rencana detail, 8)Kesesuaian antara disiplin ilmu tenaga ahli dengan bidang pekerjaan yang ditangani. Sedangkan 16 indikator berada pada kuadran B (Pertahankan), 10 indikator pada kuadran C (Prioritas rendah), dan 8 indikator terletak pada kuadran D (Berlebihan). Kata kunci: analisis persepsi harapan, perencanaan, bangunan negara PENDAHULUAN Pengadaan bangunan gedung negara di Balikpapan pada umumnya dilakukan bersama dengan pihak ketiga atau konsultan perencana yang bertanggung jawab dalam kegiatan perencanaan. Dalam kegiatan ini, diketahui bahwa penilaian umum Pejabat Pembuat Komitmen terhadap hasil perencanaan belum memenuhi harapan. Sedangkan di sisi lain, konsultan perencana sebagai penyedia jasa konsultansi perencanaan menilai bahwa harapan Pejabat Pembuat Komitmen dianggap melampaui lingkup pekerjaan. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengukur secara obyektif persepsi dan harapan pengguna jasa konsultansi perencanaan terhadap hasil perencanaan agar dapat menjembatani kesenjangan antara Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur persepsi dan harapan pengguna jasa konsultansi perencanaan terhadap hasil perencanaan bangunan gedung negara di Balikpapan. METODE Metode penelitian ini adalah metode survei. Populasi survei dalam penelitian ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan perencanaan dan pembangunan bangunan gedung B-11-1

negara di Balikpapan pada tahun anggaran 2011. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2011, terdapat 15 kegiatan perencanaan dan pembangunan bangunan negara. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh/total sampling. Variabel dalam penelitian ini disusun berdasarkan studi literatur dan penelitian terdahulu. Sesuai dengan referensi mengenai Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara, Atribut desain dan dokumen desain, serta Sistem penilaian kinerja konsultan perencana dalam menangani proyek perencanaan bangunan gedung, diperoleh variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR 1. Kualitas Dokumen a. Konsistensi Dokumen 2. Aspek Waktu 3. Aspek Biaya 4. Kerangka Acuan Kerja b. Keakuratan Dokumen c. Kemudahan Penggunaan Dokumen d. Pertimbangan Constructibility pada e. Pertimbangan efisiensi hasil perencanaan Konsistensi antara dokumen gambar, RKS, dan Engineer Estimate. Konsistensi antara gambar arsitektur, gambar struktur, dan gambar MEP. Konsistensi penggunaan simbol, notasi dan satuan. Ketepatan penggunaan skala pada gambar Kesesuaian perencanaan dengan peraturan pemerintah Hasil perhitungan bill of quantity dan estimasi biaya dalam perencanaan Sistematika penyajian dokumen perencanaan Penggunaan visualisasi 3D/maket Pertimbangan ketersediaan material di lapangan Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan SDM Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan teknologi Penggunaan bentuk dan ukuran yang modular Pertimbangan dampak perencanaan terhadap lingkungan Pertimbangan terhadap kemudahan pemeliharaan dan pengoperasian bangunan. Pertimbangan fungsional desain Pertimbangan efisiensi pemilihan material Pertimbangan life cycle cost hasil perencanaan Keunikan hasil perencanaan f. Hasil perencanaan yang inovatif a. Penyusunan Jadwal Sistematika penyusunan jadwal Penetapan alokasi waktu yang rasional b. Realisasi Jadwal Ketepatan penyelesaian dokumen pada setiap tahapan perencanaan Ketepatan waktu penyerahan dokumen perencanaan a. Biaya langsung personil Kesesuaian jenis biaya dengan kebutuhan proyek Kesesuaian metode perhitungan biaya personil dengan peraturan b. Biaya langsung non personil a. Tercapainya sasaran pada tahap persiapan Kesesuaian jenis biaya dengan kebutuhan proyek Kesesuaian metode perhitungan biaya dengan peraturan Pengumpulan data Konsep rancangan Program kerja perencanaan b. Tercapainya sasaran site pada tahap Pra Rencana Pra rencana bangunan Perkiraan biaya Pengurusan Perizinan Laporan perencanaan c. Tercapainya sasaran Pengembangan konsep perencanaan teknis B-11-2

value engineering d. Tercapainya sasaran pada tahap pengembangan rencana e. Tercapainya sasaran pada tahap penyusunan rencana detail f. Tercapainya sasaran pada tahap penyusunan dokumen pelelangan Kelayakan desain dari segi arsitektur Kelayakan desain dari segi struktur Kelayakan desain dari segi MEP dan IT Penjelasan penggunaan bahan bangunan Estimasi biaya yang lebih rinci Spesifikasi teknis yang lebih rinci Pembuatan gambar-gambar detail Rencana kerja dan syarat-syarat Rincian volume dan pelaksanaan pekerjaan Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi Laporan akhir perencanaan Pembuatan dokumen pelelangan Penyusunan program dan pelaksanaan pelelangan g. Kualifikasi personil Kesesuaian jumlah tenaga ahli dengan kebutuhan proyek Kesesuaian antara disiplin ilmu dengan bidang pekerjaan yang ditangani Kesesuaian pengalaman kerja dengan posisi yang ditempati. Sertifikasi personil Kuesioner yang akan diajukan kepada responden, diberikan pilihan jawaban dengan menggunakan skala lima tingkat (likert). Dalam analisis ini terdapat dua buah variabel yang diwakili oleh huruf X dan huruf Y, dimana X adalah tingkat persepsi responden, sedangkan Y adalah tingkat harapan responden (Supranto, 2001) Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, analisis persepsi dan harapan responden, serta analisis kuadran. Uji validitas dilakukan dengan pendekatan validitas konstruk dengan teknik korelasi Product Moment. Teknik pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus cronbach s alpha. Analisis kesenjangan digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya kesenjangan antara harapan pengguna jasa konsultansi perencanaan dan pemenuhan dari harapan tersebut (persepsi), yaitu dengan menghitung selisih antara nilai persepsi dengan nilai harapan responden yang diperoleh dari rata-rata jawaban responden pada setiap sub variabel. Analisis kuadran digunakan untuk memetakan persepsi dan preferensi responden terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi kepuasan responden. Kuadran yang terbentuk merupakan kombinasi antara harapan dan persepsi responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS dengan pendekatan nilai Corrected Item Total Correlation. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 52 indikator yang diujikan, 8 indikator dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari model penelitian, sehingga penelitian dilanjutkan dengan menggunakan 44 indikator. Indikator yang dinyatakan tidak valid adalah kesesuaian metode perhitungan biaya personil dengan peraturan, kesesuaian jenis biaya dengan kebutuhan proyek, kesesuaian metode perhitungan biaya dengan peraturan, pengurusan perizinan, pembuatan dokumen pelelangan, penyusunan program dan pelaksanaan pelelangan, kesesuaian jumlah tenaga ahli dengan kebutuhan proyek, dan kesesuaian pengalaman kerja dengan posisi yang ditempati. Setelah dilakukan uji validitas ulang dan uji reliabilitas, 44 indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi dan harapan pengguna jasa konsultansi terhadap hasil perencanaan bangunan gedung negara adalah valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan B-11-3

Sesuai dengan hasil perhitungan analisis persepsi dan harapan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : Kode Indikator Harapan Persepsi Kesesuaian Q01 Konsistensi antara dokumen gambar, RKS, dan Engineer 4.87 3.27 67.12% Estimate. Q02 Konsistensi antara gambar arsitektur, gambar struktur, 4.80 3.27 68.06% dan gambar MEP. Q03 Konsistensi penggunaan simbol, notasi dan satuan. 4.53 3.07 67.65% Q04 Ketepatan penggunaan skala pada gambar 4.47 3.40 76.12% Q05 Kesesuaian perencanaan dengan peraturan pemerintah 4.73 3.53 74.65% Q06 Hasil perhitungan bill of quantity dan estimasi biaya 4.40 2.73 62.12% dalam perencanaan Q07 Sistematika penyajian dokumen perencanaan 3.87 3.33 86.21% Q08 Penggunaan visualisasi 3D/maket 3.13 3.20 102.13% Q09 Pertimbangan ketersediaan material di lapangan 3.87 3.33 86.21% Q10 Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan SDM 3.93 3.20 81.36% Q11 Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan teknologi 4.27 3.27 76.56% Q12 Penggunaan bentuk dan ukuran yang modular 3.53 3.20 90.57% Q13 Pertimbangan dampak perencanaan terhadap lingkungan 4.47 3.13 70.15% Q14 Pertimbangan terhadap kemudahan pemeliharaan dan 4.33 3.20 73.85% pengoperasian bangunan. Q15 Pertimbangan fungsional desain 4.20 3.27 77.78% Q16 Pertimbangan efisiensi pemilihan material 4.27 3.00 70.31% Q17 Pertimbangan life cycle cost hasil perencanaan 3.87 2.93 75.86% Q18 Keunikan hasil perencanaan 3.13 3.13 100% Q19 Sistematika penyusunan jadwal 3.73 2.67 71.43% Q20 Penetapan alokasi waktu yang rasional 3.67 2.67 72.73% Q21 Ketepatan penyelesaian dokumen pada setiap tahapan 3.93 2.27 57.63% perencanaan Q22 Ketepatan waktu penyerahan dokumen perencanaan 3.87 2.27 58.62% Q23 Kesesuaian jenis biaya dengan kebutuhan proyek 4.00 2.93 73.33% Q27 Pengumpulan data 4.13 3.07 74.19% Q28 Konsep rancangan 3.93 3.13 79.66% Q29 Program kerja perencanaan 3.93 2.73 69.49% Q30 site 3.73 3.00 80.36% Q31 Pra rencana bangunan 3.53 3.07 86.79% Q32 Perkiraan biaya 3.60 2.93 81.48% Q34 Laporan perencanaan 3.47 2.73 78.85% Q35 Pengembangan konsep perencanaan teknis 4.20 2.73 65.08% Q36 Kelayakan desain dari segi arsitektur 4.20 3.13 74.60% Q37 Kelayakan desain dari segi struktur 4.67 2.87 61.43% Q38 Kelayakan desain dari segi MEP dan IT 4.20 2.93 69.84% Q39 Penjelasan penggunaan bahan bangunan 4.00 3.27 81.67% Q40 Estimasi biaya yang lebih rinci 4.20 3.13 74.60% Q41 Spesifikasi teknis yang lebih rinci 4.47 3.00 67.16% Q42 Pembuatan gambar-gambar detail 4.40 3.07 69.70% Q43 Rencana kerja dan syarat-syarat 4.87 2.87 58.90% Q44 Rincian volume dan pelaksanaan pekerjaan 4.33 3.13 72.31% Q45 Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi 4.87 3.07 64.38% Q46 Laporan akhir perencanaan 4.73 3.07 64.79% Q50 Kesesuaian antara disiplin ilmu dengan bidang pekerjaan 4.13 3.00 72.58% yang ditangani Q52 Sertifikasi personil 4.33 3.20 73.85% RATA-RATA 4.13 3.03 73.41% B-11-4

Untuk dapat melihat posisi penempatan data yang telah dianalisis di atas, dilakukan analisis kuadran yang membagi kuadran menjadi empat bagian yang dapat dilihat pada gambar diagram kartesius di bawah ini. Adapun interpretasi dari diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Kuadran A (Prioritas Utama) Menunjukkan bahwa aspek-aspek dalam perencanaan yang sangat penting bagi pengguna jasa konsultansi perencanaan, akan tetapi konsultan perencana belum melaksanakan sesuai dengan harapan responden, sehingga menimbulkan kekecewaan/rasa tidak puas. Oleh karena itu penanganan terhadap aspek-aspek ini perlu diprioritaskan oleh konsultan perencana. Faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran A ini adalah : a. Keakuratan hasil perhitungan bill of quantity dan estimasi biaya dalam perencanaan b. Pertimbangan efisiensi pemilihan material c. Pengembangan konsep perencanaan teknis pada paket kegiatan lokakarya value engineering d. Kelayakan desain dari segi struktur e. Kelayakan desain dari segi mekanikal elektrikal plumbing dan IT f. Spesifikasi teknis yang lebih rinci pada tahap pengembangan rencana g. Rencana kerja dan syarat-syarat pada tahap penyusunan rencana detail h. Kesesuaian antara disiplin ilmu tenaga ahli dengan bidang pekerjaan yang ditangani B. Kuadran B (Pertahankan) Menunjukkan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa konsultansi perencanaan berada dalam kuadran ini perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan persepsi dan harapan responden. Faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran B ini adalah : a. Konsistensi antara dokumen gambar, RKS, dan RAB b. Konsistensi antara gambar arsitektur, gambar struktur, dan gambar MEP c. Konsistensi penggunaan simbol, notasi dan satuan d. Ketepatan penggunaan skala pada gambar e. Kesesuaian perencanaan dengan peraturan pemerintah f. Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan teknologi konstruksi g. Pertimbangan dampak perencanaan terhadap lingkungan h. Pertimbangan terhadap kemudahan pemeliharaan dan pengoperasian bangunan B-11-5

i. Pertimbangan fungsional desain j. Kelayakan desain dari segi arsitektur k. Estimasi biaya yang lebih rinci pada tahap pengembangan rencana l. Pembuatan gambar-gambar detail m. Rincian volume dan pelaksanaan pekerjaan n. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi o. Laporan akhir perencanaan p. Sertifikasi personil tenaga ahli C. Kuadran C (Prioritas Rendah) Menunjukkan bahwa aspek-aspek yang dianggap kurang penting oleh pengguna jasa konsultansi perencanaan, dan kinerja konsultan perencana terhadap aspek-aspek ini juga tidak terlalu baik. Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran C ini adalah : a. Pertimbangan life cycle cost hasil perencanaan b. Sistematika penyusunan jadwal c. Penetapan alokasi waktu yang rasional d. Ketepatan penyelesaian dokumen pada setiap tahapan perencanaan e. Ketepatan waktu penyerahan dokumen perencanaan f. Kesesuaian jenis biaya dengan kebutuhan proyek g. Program kerja perencanaan h. site i. Perkiraan biaya pada tahap pra rencana j. Laporan perencanaan pada tahap pra rencana D. Kuadran D (Berlebihan) Menunjukkan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan responden pengguna jasa konsultansi perencanaan berdasa dalam kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya. Hal ini terutama disebabkan karena responden menganggap tidak terlalu penting terhadap adanya faktor tersebut, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan baik oleh konsultan perencana, sehingga memuaskan akan tetapi menjadi lebih tidak efektif. Adapun faktor yang termasuk di dalam kuadran D ini adalah : a. Sistematika penyajian dokumen perencanaan b. Penggunaan visualisasi 3D/maket c. Pertimbangan ketersediaan material di lapangan d. Pertimbangan ketersediaan dan kemampuan SDM e. Penggunaan bentuk dan ukuran yang modular f. Keunikan hasil perencanaan g. Konsep rancangan h. Pra rencana bangunan i. Penjelasan penggunaan bahan bangunan j. Kesesuaian pengalaman kerja dengan posisi yang ditempati Sedangkan untuk indikator kesesuaian jumlah tenaga ahli dengan kebutuhan proyek (Q50) berada di batas antara kuadran A dan kuadran C, serta indikator pengumpulan data dalam proses perencanaan berada di antara kuadran B dan kuadran D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa harapan pengguna jasa konsultansi perencanaan terhadap hasil perencanaan bangunan gedung negara di Balikpapan belum mampu dipenuhi oleh konsultan B-11-6

perencana. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar 1.10 dengan tingkat kesesuaian 73.41%. Hasil analisis kuadran menunjukkan ada delapan indikator berada pada kuadran A yang menunjukkan prioritas aspek-aspek yang harus ditingkatkan oleh konsultan perencana dalam memenuhi harapan responden. Sedangkan 16 indikator berada pada kuadran B (Pertahankan), 10 indikator pada kuadran C (Prioritas rendah), dan 8 indikator terletak pada kuadran D (Berlebihan). Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil sampel dari Pejabat Pembuat Komitmen kegiatan perencanaan dan pembangunan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan. Untuk kepentingan penelitian yang lebih luas dan menggeneralisasi penilaian terhadap konsultan perencana di Balikapapan, perlu dilakukan penelitian dengan pengambilan sampel kepada instansi lain yang telah melaksanakan kegiatan serupa. 2. Untuk penyebaran kuesioner kepada Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggung jawab terhadap lebih dari satu kegiatan, pengisian setiap kuesioner sebaiknya dilakukan dalam waktu yang berbeda untuk menjaga obyektivitas penilaian PPK pada masing-masing kegiatan. DAFTAR PUSTAKA Andi and Minato, T. 2003. Design Document Quality in the Japanese Construction Industry : Factors Influencing and Impacts on Construction Process. International Journal of Project Management, 21 537-546 Anonim. 1999. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Anonim. 2010. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Anonim. 2011. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Anonim. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara. Anonim. 1984. Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya Nomor 5/KPTS/CK/1984 tentang Pedoman Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). 1991. Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Jakarta. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Diputra, I Gede A. 2009. Sistem Penilaian Kinerja Konsultan Perencana dalam Menangani Proyek Bangunan Gedung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Udayana, Vol. 13 No. 02. Ervianto, Wulfram I. 2002, Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Andi. Yogyakarta Gould, Frederick. E. 2005. Managing the Construction Process : Estimating, Scheduling, and project Control. Prentice Hall B-11-7

Joyce, Raymond. 1995. The Construction, Design and Management Regulations. Thomas Telford Publications, London. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Prenhallindo, Jakarta. Nugroho, B.A. 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2000. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmuilmu Sosial, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Rangkuti, Freddy. 2009. Measuring Costumer Satisfaction : Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1996. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta Bandung Supranto, J. 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Rineke Cipta, Jakarta. Tatum, C.B. 1987. Classification System for Construction Techmology. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE, 114(3),344-363 The Subcommittee on Construction Management Organization and Evaluation of the Committe on Professional Construction Management of the Construction Divisions. 1999. Professional Construction Management Services. Journal of the Construction Divisions, vol. 105 No. 102 pp 139 155. Tilley, P.A. et al. 1997. Indicators of Design and Documentation Deficiency, Proceedings of the 5 th Annual Meeting of the International Group for Lean Construction. Birmingham, U.K. Zeithaml, V., Berry, L., Parasuraman, A. 1990. The Service Quality Puzzle. Business Horizons B-11-8