VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

dokumen-dokumen yang mirip
VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

V. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan

Biaya Investasi No Uraian Unit

III. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Jumlah ikan awal (ekor) , , , , ,6 ANOVA. Sum of Squares df Mean Square F Sig.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH

IV. METODE PENELITIAN

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Lampiran 1. Produksi buah alpukat menurut provinsi (ton) tahun 2010

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp.

ANALISIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

VII. ANALISIS PENDAPATAN

Operasional produksi packing house yang sudah berjalan hingga saat ini. Analisis kelayakan operasional packing house

IV. METODE PENELITIAN. pembesaran lele dumbo CV Jumbo Bintang Lestari, yang terletak di daerah Desa

LAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB IV METODE PENELITIAN


GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

IV. METODE PENELITIAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

VII. ANALISIS FINANSIAL

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

A. Sarana & Prasarana Perikanan / Kolam B. Sarana & Prasarana Olahan Ikan Jumlah

Lampiran 7. Aktor/Pelaku Pasar Arang Tempurung Kelapa (ATK) di Desa Gunung Terang Kabupaten Lampung Selatan. Petani Kelapa. Pelaku Pengolah Kopra

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam melakukan usahatani udang vannamei didukung oleh beberapa faktor

III KERANGKA PEMIKIRAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

Lampiran 1. Impor Ikan Asap Dunia Tahun 2008

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE

PELUANG USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMEH

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

No Keterangan Jumlah Satuan

Lampiran 1. Pola Pemanfaatan Energi pada Rumah Tangga Komersial, Industri, Transportasi, Pembangkit Tenaga Listrik

VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA MANUFAKTUR

Lampiran1.Peta Lokasi Penelitian Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Pengusaha Pengolahan Minyak Goreng Bahan Mentah Kelapa

BAB III PEMBAHASAN 3.1. LANDASAN TEORI Pengertian Harga Pokok Produksi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Penambak Udang di Desa Karangsewu. Imorenggo dan Pakualaman Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR DI DESA SENDANGTIRTO, KECAMATAN BERBAH, KABUPATEN SLEMAN

BAB III BAHAN DAN METODE

KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp) SISTEM KERAMBA JARING APUNG

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

Analisis Usaha Pembesaran Ikan Gurami dan Ikan Patin Di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA

I. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. bertujuan untuk pemenuhan ketersediaan ikan melalui proses budidaya. Selain itu,

Transkripsi:

VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam usaha pembesaran lele dumbo, karena biaya dapat menunjukkan kondisi usaha yang dijalankan. Biaya yang terdapat di perusahaan perikanan CV Jumbo Bintang terdiri dari dua komponen, yaitu biaya tunai (biaya tetap dan biaya variabel) dan biaya tidak tunai. Biaya-biaya tersebut dihitung selama dua bulan atau satu periode pembesaran lele dumbo. Biaya tetap terdiri dari gaji tenaga kerja tetap, listrik, dan transportasi yang harus dibayar tetap berapapun lele dumbo yang dihasilkan. Biaya variabel merupakan biaya yang akan berubah jika produksi lele dumbo berubah. Tabel 8. Analisis Perhitungan Nilai Penyusutan per Satu Periode Pembesaran (2 bulan) pada Tahun 2010 Investasi Biaya per unit (Rp) Unit Nilai Nilai Sisa Umur Teknis (%) Nilai Th Bln Nilai Penyusutan (Rp) Ember Plastik 7.000 13 91.000 0% 0 1 12 15.166,67 Keranjang Plastik 80.000 4 320.000 0% 0 1 12 53.333,33 Baskom Plastik Berlubang 80.000 16 1.280.000 0% 0 1 12 213.333.33 Seser 55.000 2 110.000 0% 0-2 110.000,00 Hapa 240.000 4 960.000 0% 0 1 12 160.000,00 Jaring 360.000 1 360.000 0% 0 1 12 60.000,00 Pipa 9.250 94 869.500 0% 0 1 12 144.916,67 Sabit 30.000 5 150.000 0% 0 1 12 25.000,00 Cangkul 50.000 13 650.000 0% 0 3 36 36.111,11 Terpal 48.000 1 48.000 0% 0 1 12 8.000,00 Kayu 131.250 1 131.250 0% 0 1 12 21.875,00 Mesin Satelit 7.500.000 1 7.500.000 10% 750.000 5 60 225.000,00 Mesin Diesel 2.500.000 6 15.000.000 10% 1.500.000 3 36 750.000,00 Alat Timbang 750.000 3 2.250.000 5% 112.500 2 24 178.125,00 Gentong 120.000 40 4.800.000 0% 0 5 60 160.000,00 Kolam Penampungan Sementara 1.000.000 4 4.000.000 10% 400.000 10 120 60.000,00

Tabel 8. (Lanjutan) Selang Spiral 2 Inch 3.000.000 6 18.000.000 0% 0 2 24 1.500.000,00 Selang Sedot 1.260.000 6 7.560.000 0% 0 2 24 630.000,00 Mobil Truk 190.000.000 1 190.000.000 10% 19.000.000 10 120 2.850.000,00 Pick Up 80.000.000 5 400.000.000 10% 40.000.000 10 120 6.000.000,00 Gedung Kantor 200.000.000 1 200.000.000 10% 20.000.000 10 120 3.000.000,00 Gudang 2.000.000 3 6.000.000 10% 600.000 10 120 90.000,00 Total 16.290.861,11 Biaya non tunai yang diperhitungkan adalah biaya penyusutan yang terdiri dari berbagai jenis peralatan yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun dan biaya sewa kolam milik pribadi. Berdasarkan Tabel 8 total biaya penyusutan adalah Rp 16.290.861,11. Biaya penyusutan tersebut berasal dari investasi yang mengalami penyusutan setiap tahunnya. Jumlah biaya penyusutan dalam usaha pembesaran lele dumbo tidak tergantung pada produksi lele dumbo yang dihasilkan. Nilai penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan asumsi tiap sarana produksi usaha pembesaran lele dumbo memiliki beban pemakaian yang sama setiap bulannya. Tenaga kerja dalam keluarga tidak dimasukkan dalam biaya non tunai sebab pemilik tidak terjun langsung di seluruh tahapan proses produksi. Pemilik hanya memantau dan memperkerjakan orang untuk membantu proses seluruh tahapan proses produksinya. Biaya penyusutan yang terbesar jika dilihat dari persentase biaya total adalah biaya penyusutan mobil pick up yaitu sebesar Rp 6.000.000,00. Mobil tersebut digunakan untuk memasok lele dumbo. Pemasokan lele dumbo dilakukan langsung oleh CV Jumbo Bintang ke pasar-pasar Jabodetabek. Biaya penyusutan yang terbesar kedua adalah biaya penyusutan gedung kantor yaitu sebesar Rp 3.000.000,00. Gedung kantor digunakan selain sebagai tempat administrasi penjualan lele dumbo, juga merupakan tempat penampungan lele 84

sementara, tempat penyortiran lele dumbo, dan tempat penimbangan lele dumbo. Sedangkan biaya penyusutan terkecil adalah biaya penyusutan pembelian terpal yaitu sebesar Rp 8.000. Tabel 9. Analisis Perhitungan Biaya Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang per Satu Periode Pembesaran (2 bulan) pada Tahun 2010 A Uraian Biaya variabel 1. Sarana Produksi Harga per (Rp) Jumlah Nilai (Rp) Persentase (%) a. Benih ekor 292 2.147.342 627.023.864 36,63 b. Pakan Pelet kg 6.400 141.238,5 903.926.400 52,81 c. Pakan Tambahan kg 1.625 41.812 67.944.500 3,97 d. Pupuk liter 120.000 1,52 182.400 0,10 e. Probiotik kg 151.000 12,9 1.947.900 0,11 f. Kapur kg 400 940 376.000 0,02 2. Tenaga Kerja Borongan orang 1.132.737,5 16 18.123.800 1,06 3. Transportasi 2.000.000 0,12 Total biaya variabel 1.623.027.264 94,83 B Biaya tetap 1. Listrik 2.000.000 0,12 2. Iuran PBB 5.136.666,67 0,30 3. Tenaga Kerja Tetap a. Lapang orang 2.250.000 6 13.500.000 0,79 b. Kantor orang 4.000.000 7 28.000.000 1,64 c. Keamanan orang 1.200.000 3 3.600.000 0,21 d. Office Girl orang 600.000 2 1.200.000 0,07 Total biaya tetap 53.436.666,7 3,12 C Biaya Non Tunai 1. Nilai Penyusutan 16.290.861,1 0,95 2. Kolam unit 200.000 94 18.800.000 1,10 Total biaya non tunai 35.090.861,1 2,05 Total Biaya 1.711.554.792 100,00 Biaya Rata-Rata Total 9.443,7 85

Berdasarkan Tabel 9 total biaya variabel adalah Rp 1.623.027.264. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh CV Jumbo Bintang terdiri dari biaya sarana produksi, tenaga kerja borongan, dan transportasi. Biaya variabel yang terbesar adalah biaya pakan pelet sebesar 52,81 persen yaitu Rp 903.926.400 yang termasuk dalam sarana produksi. Pada CV Jumbo Bintang pakan pelet digunakan sebagai pakan utama. Pakan pelet diberikan kepada lele dumbo mulai dari awal pembesaran hingga panen. Biaya variabel yang terkecil adalah kapur sebesar 0,02 persen yaitu Rp 376.000. Kapur yang digunakan adalah kapur Dolomit. Komponen biaya yang terakhir adalah biaya tetap. Biaya tetap total adalah Rp 53.436.666,7 yang terdiri dari biaya listrik, iuran PBB, dan tenaga kerja tetap. Biaya tetap yang terbesar jika dilihat dari persentase biaya total adalah biaya gaji tenaga kerja kantor sebesar 1,64 persen yaitu Rp 28.000.000. Tenaga kerja kantor terdiri dari manajer budidaya, manajer pemasaran, manajer produksi pakan, dan kepala kantor serta 3 orang bagian administrasi. Biaya tetap terkecil adalah gaji office girl yaitu sebesar Rp 1.200.000. 8.2. Analisis Penerimaan Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Penerimaan CV Jumbo Bintang yang dihitung selama penelitian hanya penerimaan dari hasil penjualan lele dumbo hasil pembesaran. CV Jumbo Bintang melakukan penjualan lele dumbo secara langsung ke pasar-pasar Jabodetabek. Harga lele dumbo beragam disesuaikan dengan ukuran lele dumbo pada saat dipanen. Penerimaan usaha pembesaran lele dumbo di CV Jumbo Bintang dapat dilihat pada Tabel 10. 86

Tabel 10. Penerimaan Usaha Pembesaran Lele Dumbo di CV Jumbo Bintang per Satu Periode Pembesaran (2 bulan) pada Tahun 2010 A Penerimaan Uraian Harga per (Rp/kg) Jumlah Nilai (Rp/kg) Persentase (%) 1. Penerimaan Lele Ukuran Konsumsi kg 11.100 135.945 1.508.989.500 78,39 2. Penerimaan Lele Big Size kg 8.800 23.563 207.354.400 10,77 3. Penerimaan Lele Sortir kg 9.600 21.730 208.608.000 10,84 Penerimaan Total 1.924.951.900 100.00 Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa penerimaan total selama satu periode pembesaran adalah Rp 1.924.951.900. Penerimaan penjualan lele dumbo yang terbesar adalah penjualan lele dumbo ukuran konsumsi sebesar 78,39 persen yaitu Rp 1.508.989.500. Lele dumbo ukuran konsumsi merupakan ukuran yang paling banyak diminta oleh konsumen khususnya konsumen lele dumbo olahan segar. Sedangkan lele dumbo ukuran big size dan sortir merupakan ukuran lele yang kurang diminati oleh konsumen. Oleh sebab itu, penerimaan dari penjualan lele ukuran big size dan sortir cenderung sedikit. Penerimaan penjualan lele dumbo ukuran big size hanya sebesar 10,77 persen yaitu Rp 207.354.400 dan untuk lele ukuran sortir sebesar 10,84 persen yaitu Rp 208.608.000. 8.3. Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Pendapatan pada CV Jumbo Bintang merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan juga disebut keuntungan atau laba dari suatu usaha. Total pendapatan usaha pembesaran lele dumbo pada CV Jumbo Bintang per satu periode pembesaran adalah Rp 213.397.108 maka pendapatan per bulan adalah Rp 106.698.554. Jika dilihat dari total pendapatan usaha pembesaran lele dumbo pada CV Jumbo Bintang maka keputusan pemilik untuk menjadikan usaha pembesaran lele dumbo 87

sebagai mata pencaharian utama sudah tepat karena pendapatannya cukup besar. Pendapatan pada CV Jumbo Bintang selama satu periode pembesaran dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Pendapatan Usaha Pembesaran Lele Dumbo di CV Jumbo Bintang Uraian Nilai Penerimaan (Rp) 1.924.951.900 Biaya total (Rp) 1.711.554.792 Biaya variabel 1.623.027.264 Biaya tetap 53.436.666,7 Biaya non tunai 35.090.861,1 pendapatan atas biaya tunai (Rp) 248.487.969 pendapatan atas biaya total (Rp) 213.397.108 R/C rasio atas biaya tunai 1,15 R/C rasio atas biaya total 1,12 8.4. Analisis Rasio Penerimaan dengan Biaya Perhitungan R/C atas biaya tunai dilakukan melalui pembagian penerimaan total dengan penjumlahan biaya tunai (biaya variabel dan biaya tetap). Nilai R/C rasio atas biaya tunai pada CV Jumbo Bintang adalah 1,15 yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha pembesaran lele dumbo akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,15. Sedangkan nilai R/C rasio penerimaan total terhadap biaya total per satu periode pembesaran adalah 1,12. Nilai tersebut berarti bahwa setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha pembesaran lele dumbo akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,12. Nilai rasio 1,12 dilihat cukup rendah disebabkan karena total penerimaan yang diperoleh CV Jumbo Bintang ini tidak jauh dibandingkan total biayanya. Hal ini terjadi karena harga jual lele dumbo yang rendah sedangkan total biaya produksi yang dikeluarkan relatif tinggi. Harga jual 88

lele dumbo ukuran konsumsi adalah Rp 11.100/kg sedangkan biaya produksi (pembesaran lele dumbo) sebesar Rp 9.443,7/kg. Namun hal ini masih tetap memberikan nilai yang layak bagi usaha untuk lebih dikembangkan sebab masih memberikan keuntungan bagi pembudidaya. 8.5. Analisis Sensitivitas Terhadap Penurunan Harga Jual Lele Dumbo Ukuran Konsumsi Penurunan harga jual lele dumbo ukuran konsumsi sebesar 11,08 persen menyebabkan penerimaan yang diperoleh CV Jumbo Bintang jadi menurun sehingga total penerimaan sama dengan total biaya sebesar Rp 1.711.554.792. Penurunan harga tersebut dapat disebabkan oleh fluktuasi harga lele dumbo di pasar. Analisis sensitivitas terhadap penurunan harga jual lele dumbo ukuran konsumsi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Analisis Sensitivitas Terhadap Penurunan Harga Jual Lele Dumbo Ukuran Konsumsi Sebesar 11,08 persen (Rp) Uraian Sebelum Setelah Perubahan (%) Penerimaan 1.924.951.900 1.711.554.792-14,14 Biaya Total 1.711.554.792 1.711.554.792 - Pendapatan atas biaya total 213.397.108 0-100 R/C rasio atas biaya total 1,12 1,00-10,71 Berdasarkan Tabel 12 penerimaan total menjadi berkurang sebesar 14,14 persen. Hal ini menyebabkan pendapatan atas biaya total (keuntungan) berkurang hingga 100 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa usaha CV Jumbo Bintang sudah tidak layak untuk dikembangkan karena tidak lagi memperoleh keuntungan ekonomi (impas) dengan nilai R/C rasio mengalami penurunan sebesar 10,71 persen. Oleh sebab itu, penurunan harga jual lele dumbo ukuran konsumsi yang belum menimbulkan kerugian adalah sebesar 11,08 persen. 89