SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/25/OT.00/SK/I/2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2015 KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 9 ayat (3) Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2015-2019 maka perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Lamongan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. 2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. 6. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja. 11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. 12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. 13. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 14. Peraturan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 31 Desember 2014 tentang Pembahasan Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015 2019. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2015 Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan Dokumen Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019. Kedua : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Lamongan Pada tanggal : 02 Januari 2015 Ketua, Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya H. MUDJITO, S.H., M.H. NIP. 196106201982031001
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Terwujudnya peningkatan Prosentase sisa perkara tahun sisa penyelesaian sisa perkara yang lalu yang diselesaikan tepat perkara tahun lalu yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel waktu diselesaikan dengan sisa perkara tahun lalu yang harus diselesaikan 2 Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Prosentase perkara yang diselesaikan tepat waktu perkara putus dengan perkara yang diterima 3 Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara dalam jangka waktu 5 bulan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan secara tepat waktu perkara yang putus lebih dari 5 bulan dengan perkara putus. 4 Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin dan perkara miskin dan diselesaikan secara tepat waktu diselesaikan tepat waktu perkara prodeo yang putus dengan perkara prodeo yang masuk Ketua, Majelis Hakim, Panitera, Kasir, dan Bendahara Pengeluaran 5 Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin dan mendapatkan layanan posyankum secara tepat waktu perkara miskin dan mendapatkan layanan posyankum yang diselesaikan tepat waktu jumlah pemohon posyankum yang dilayani dengan jumlah pemohon posyankum. Ketua dan Panitera
6 Terwujudnya peningkatan penyelesaian putusan / penetapan secara tepat waktu yang di unggah ke website penyelesaian putusan / penetapan secara tepat waktu yang di unggah ke website putusan yang diupload ke website dengan jumlah perkara putus. Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Majelis Hakim dan 7 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan meja informasi pemberian pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan perkara jumlah pemohon informasi yang dilayani dengan jumlah pemohon informasi. Ketua dan PPID 8 Terwujudnya peningkatan penyelesaian minutasi berkas perkara tepat waktu 9 Terwujudnya peningkatan administrasi penerimaan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel Prosetase peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi berkas perkara penyelesaian adminitrasi / registrasi penerimaan perkara perkara yang diminutasi dengan perkara yang diputus. Perbandingan penyelesaian administrasi penerimaan perkara dengan perkara yang diterima. Panitera, Wakil Panitera, Panmud Gugatan dan Permohonan 10 Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu, dan tranparan Prosentase persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu, tranparan dan akuntabel perkara yang diperiksa dengan perkara yang diterima.
11 Terwujudnya peningkatan penyelesaian administrasi putusan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara administrasi putusan perkara dengan perkara yang diputus. Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Wakil Panitera, Panmud Gugatan dan Permohonan 12 Terwujudnya peningkatan pelayanan penyampaian salinan / putusan tepat waktu 13 Terwujudnya peningkatan penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu 14 Terwujudnya peningkatan pelayanan penyerahan akta cerai secara cepat dan tepat waktu Prosentase penyampaian salinan putusan / penetapan kepada para pihak tepat waktu penetbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu penyerahan akta cerai kepada para pihak salinan yang diserahkan kepada para pihak dengan salinan putusan yang diminta para pihak. akta cerai yang telah diterbitkan dengan putusan cerai gugat yang telah berkekuatan hukum akta cerai yang disampaikan dengan akta cerai yang diminta oleh para pihak. Panitera, Panitera Pengganti, dan Panmud Majelis Hakim, Panitera, Wakil Panitera, Panitera Pengganti, dan Panmud Buku Kontrol Penyampaian Salinan Putusan 15 Terwujudnya peningkatan pelayanan mediasi 16 Terwujudnya peningkatan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan kepada masyarakat pelayanan mediasi Prosentase putusan yang tidak diajukan upaya banding jumlah mediasi yang selesaikan dengan perkara yang harus dimediasi. perkara putus yang diajukan upaya hukum banding dengan perkara putus. Panitera dan Panmud
17 Terwujudnya peningkatan pelayanan permohonan eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap 18 Terwujudnya peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat Prosentase pelayanan permohonan eksekusi yang telah ditindaklanjuti pengaduan yang ditindaklanjuti jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan dengan permohonan eksekusi. yang ditindaklanjuti dengan pengaduan yang diterima. Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Hakim Pengawas, dan Panmud Laporan Pengaduan Masyarakat