KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdullillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi,

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur Alhamdullillah kami haturkan kehadirat Allah SWT.

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

INDIKATOR KINERJA RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO TAHUN 2016

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA. Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta, 55714

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor Tahun 2014

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Penilaian Kinerja BLU (Badan Layanan Umum) Bidang Kesehatan Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul TUGAS AKHIR. Oleh Wulan Muliana Dewi

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktiftas pelayanan kesehatan baru dimulai pada akhir abad ke -19,

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

:

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdullillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini dapat diselesaikan/disusun yang dibuat sebagai tindak lanjut dari TAP MPR RI Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang diimplementasikan melalui INPRES nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan semua instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan tugas pokok dan fungsi dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). Sebagaimana Tugas Pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 246/MENKES/PER/III/ 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dibuat berdasarkan : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.02.04/I/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012 tentang Petunjuk Tekhnis Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksanaan Tekhnis. Terima kasih atas keterlibatan semua pihak yang sangat membantu sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. i

Kami menyadari Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang. Bukittinggi, Januari 2015 Direktur Utama dr.suryo Purhananto. M Kes NIP. 19581004198831001 ii

RINGKASAN EKSEKUTIF Berawal dari sebuah Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh Yayasan Baptis dengan nama Rumah Sakit Imanuel dan kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 365/Menkes/SK/VIII/1982 ditetapkan sebagai Unit pelaksana tekhnis Departemen kesehatan RI dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 495/Menkes/SK/IV/2005 tanggal 5 April 2005 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Sebagai Rumah Sakit Pemerintah yang telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus Stroke dengan pola pengelolaan keuangan Badan layanan umum, sesuai dengan SK. Menteri Kesehatan RI No. 756/Men.Kes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007 Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berkewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK), dalam rangka mendorong terwujudnya aparat pemerintah yang professional, bersih dan berwibawa yang pada gilirannya mewujudkan Good Governance. Maksud dan tujuan dibuatnya Laporan Akuntabilitas adalah untuk memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dalam program pelayanan kesehatan dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yang meliputi Sumber Daya Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sumber daya sarana dan prasarana. iii

Hasil pengukuran kinerja kegiatan dari program yang telah ditetapkan selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun 2014, secara keseluruhan realisasi anggarannya sebesar 101,13 %, dengan rincian anggaran BLU penyerapan dananya 81,56 %, dengan rincian Anggaran BLU penyerapan dana sebesar 71,62 % dan Anggaran DIPA APBN/ Rupiah Murni sebesar 95,96 % sehingga sisa dana per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 13.472.631.622,- Dari sisi Penerimaan Badan Layanan Umum untuk tahun 2014 target penerimaan sebesar Rp. 47.479.206.000,- dan realisasi sebesar Rp. 45.746.224.064,- atau sebesar 96,35 %. Sedangkan realisasi belanja tahun 2014 adalah sebesar Rp. 34.006.574.378,- sehingga pada tahun 2014 terdapat saldo sebesar Rp. 11.739.649.686,-. Pada tahun tahun 2013 saldo Badan Layanan Umum Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sebesar Rp. 1.077.480.142,-. Jika digabungkan saldo tahun 2013 dan 2014 maka saldo yang ada saat ini sebesar Rp. 12.817.129.828,-. Sisa saldo ini direncanakan akan dipergunakan untuk pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan medik dan non medik yang mendesak. Dalam hal pelayanan Pencapaian Bed Occupancy Rate (BOR) tahun 2014 adalah sebesar 69%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 88%. Namun ini menggambarkan makin tingginya effesiensi dan effektifitas pemanfaatan tempat tidur untuk pelayanan pasien. Pencapaian 3 (tiga) Indek Kinerja Badan Layanan Umum Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Aspek Keuangan adalah 25,75 % b. Aspek Layanan adalah 27 % c. Aspek Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat adalah 29 % iv

Sehingga total skor yang berhasil dicapai oleh Rumah Sakit Nasional Bukittinggi adalah sebesar 81,75 %. Dengan kategori Baik A. Kondisi ini sedikit menurun dari tahun lalu karena beberapa kendala seperti : belum optimalnya dan belum terpenuhinya sumber daya manusia (dokter spesialis Radiologi, dokter spesialis Bedah Saraf dan dokter spesilis Anesthesi). v

DAFTAR ISI Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif... ii Daftar Isi v BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Maksud dan Tujuan.. 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi... 3 D. Sistematika.. 15 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 17 A. Gambaran Singkat Sasaran Strategis dan Kegiatan... 17 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA.. 26 A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja... 26 B. Sumber Daya. 30 BAB IV. PENUTUP. 40 LAMPIRAN - LAMPIRAN vi

7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ketetapan MPR Nomor. XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada BAB III tentang Asas Umum Penyelenggaraan Negara Pasal 3 menyatakan bahwa salah satu asas umum penyelenggaraan Negara adalah Asas Akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau Rakyat. Tindak lanjut dari TAP MPR tersebut diatas adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari KKN ( Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ) Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittingi adalah salah satu unit pelaksana tekhnis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan Pusat Rujukan Nasional di bidang kesehatan pelayanan stroke. Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berasal dari Rumah Sakit UPT Vertikal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dulunya berasal dari Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh Yayasan Baptis Indonesia pada tahun 1978. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 365/Menkes/SK/VIII/1982 tanggal 12 Februari 1982 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Vertikal Kelas C saat itu juga 1

dilakukan serah terima kepada Pemerintah RI Cq. Departemen Kesehatan RI. Dan pada tahun 1984 baru efektif beroperasi sebagai UPT Vertikal Departemen Kesehatan RI Pada tahun 2002 terbitlah Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 21/Men.Kes /SK/I/2002 yang menetapkan Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi sebagai Pusat Pengembangan Pengelolaan Stroke Nasional (P3SN) RSUP. Bukittinggi. PeSN RSUP Bukittinggi diarahkan untuk membangun pusat layanan stroke yang paripurna. Inilah cikal Bakal dari berdirinya Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Selanjutnya pada tanggal 5 April 2005 P3SN-RSUP Bukittinggi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 495/Menkes/SK/IV/2005 ditingkatkanlah kelembagaannya menjadi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Dalam rangka peningkatan mutu dan cakupan pelayanan serta menjadi pusat rujukan penanggulangan kasus Stroke. Dalam perjalanannya setelah 6 (enam) tahun berdirinya Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi terjadi peningkatan yang cukup signifikan baik dari sektor pelayanan maupun pendapatan. Maka pada tanggal 6 Juli 2010 kelas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ditingkatkan menjadi Kelas B sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 833/MENKES/SK/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010. Adapun Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berada di pusat jantung ibukota Bukittinggi yang lokasinya sangat strategis dengan luas lahan ± 12.356 M2, sesuai dengan nomor sertifikat 33 tanggal 16 Mei 1997. Disamping itu hal yang sangat mendukung keberadaannya adalah kota Bukittinggi terkenal sebagai Kota Wisata dengan iklim sejuk, pemandangan yang indah, bersih, etika penduduk yang ramah dan kerajinan tangan yang terkenal di dlam negeri sampai ke luar negeri, sehingga di kenal sebagai KOTA WISATA. Dengan dukungan tersebut maka sesuatu yang ideal dan menarik adalah 2

mewujudkan KOTA WISATA KESEHATAN dengan Penyakit Stroke sebagai salah satu Core Busines dengan membangun system jejaring di dalam dan diluar Provinsi Sumatera Barat. B. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2013 yang meliputi pengelolaan sumber daya, manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana. Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran 2014. Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2416/Menkes/Per/XII/20011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan yang kemudian disempurnakan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No: HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Tekhnis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana Tekhnis dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 3

C. Tugas Pokok Dan Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 disusun berdasarkan hasil pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 246/Menkes/Per/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Tugas pokok Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap penderita kasus stroke secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, pelaksanaan prndidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan stroke sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pelayanan medis penyakit stroke 2. Pelaksanaan pelayanan penunjang medis penyakit stroke 3. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan 4. Pelaksanaan pelayanan promotif, prefentif, kuratif, rehabilitative dan rekreatif di bidang penyakit stroke 5. Konsultasi dan deteksi dini faktor risiko penyakit stroke 6. Pelaksanaan pelayanan rujukan 7. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang penangulangan penyakit stroke 8. Pengembangan system jejaring pelayanan penyakit stroke 9. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit stroke 10. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan 4

D. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 adalah sebagai berikut : KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF Pada bagian ini merupakan Rangkuman (Summary) dari seluruh Isi LAK. Disamping itu disajikan pula keberhasilan dan kegagalan, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan usul pemecahan masalah. DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, serta sistematika penulisan laporan. BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi : a. Gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan. b. Uraian tentang indikator dan targetnya. c. Deskripsi singkat tentang Kebijakan dan strategi UPT yang bersangkutan untuk mencapai visi, misi serta sasaran. 5

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA. Dalam Bab ini diuraikan tentang : 1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja yaitu dengan membandingkan capaian kinerja dengan target tahun berjalan dengan capaian kinerja tahun tahun sebelumnya. 2. Menggambarkan beberapa sumber daya seperti sumber daya manusia, Anggaran dan Sarana dan Prasarana yang mendukung dalam pencapaian kinerja. BAB IV : KESIMPULAN. Diuraikan tentang kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja. LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Formulir RS : Rencana Strategis Bisnis 2009-2013. Lampiran 2 : Formulir RKT : Rencana Kinerja Tahunan Lampiran 3 : Formulir PKK : Pengukuran Kinerja Kegiatan Lampiran 4 : Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012 Lampiran 5 : Laporan Barang Milik Negara Tahun 2012. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2009 2013, dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. Visi. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Instansi Pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif sehingga visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Penetapan visi sebagai bagian dari rencana strategis merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan BLU, dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu instansi, bertitik tolak dari itu Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merumuskan visi sebagai berikut : Menjadi Rumah Sakit Terdepan Dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Stroke Berwawasan Global 2. Misi Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah, dengan pernyataan misi yang jelas akan memberikan arah jangka panjang dalam manajemen kepemimpinan Badan Layanan Umum. Visi dan Misi akan mendorong percepatan alokasi sumber daya baik Sumber Daya Manusia, 7

Anggaran dan Sarana dan Prasarana. Untuk mewujudkan Visi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, maka Misi adalah sebagai berikut : a) Menyelengarakan pelayanan komprehensif stroke berorientasi pada kepuasan pelanggan. b) Menyelengarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian stroke sesuai dengan kemajuan IPTEKDOK. c) Membangun dan mengembangkan jejaring pelayanan stroke secara regional, nasional serta internasional. d) Mengembangkan inovasi pelayanan stroke terpadu yang mendukung wisata Kesehatan. e) Menerapkan sistem manajemen rumah sakit yang modern Karena Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi telah habis umurnya pada tahun 2013, maka kebijakan yang diambil dalam tahun 2014 ini adalah melanjutkan program program yang belum tercapai pada Rencana Strategis 2009 2013. Kondisi ini diambil salah satunya adalah untuk menyamakan tahun awal Rencana Strategis dengan Kementerian Kesehatan. A. Kontrak Kinerja Dalam tahun 2014 Perjanjian Kinerja yang di buat antara Direktur Utama Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI sebagai atasan langsung adalah sebasgai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Target 8

I. CUSTOMER 1. Terwujudnya perluasan 1.1. Tingkat pertumbuhan pasar 10 % segmen pasar 2. Terwujudnya kepuasan 2.1 Tingkat kepuasan pelanggan stake holder 2.2 Tingkat kepuasan pemasok 2.3 Tingkat kepuasan staf 2.4 Tingkat kepuasan peserta didik 2.5 Persentase komplain yang 100 % ditindaklanjuti 3. Terwujudnya rujukan 3.1 Persentase rujukan tepat pasien II. INTERNAL BUSINESS PROCESS 1. Terwujudnya Sistem 1.1. % temuan yang ditindaklanjuti 100 % Manajemen RS Profesional 2. Terwujudnya pelayanan 2.1. Proses RS terakreditasi nasional 75 % yang berfokus pada pelanggan 3. Terwujudnya pelayanan 3.1. Capaian indikator kinerja klinik kesehatan paripurna dan terintegrasi berbasis mutu dan keselamatan pasien 9

III FINANSIAL 1. Terwujudnya 1.1 Opini audit laporan keuangan WTP pengelolaan keuangan 1.2 Capaian indikator kinerja yang akuntabel, keuangan komprehensif dan tepat waktu 2. Target Pendapatan 2.1 Surplus revenue 5 % 3. Terwujudnya kendali 3.1 Cost Recovery Rate 75 % anggaran IV LEARNING & GROWTH 1. Terwujudnya staf yang 1.1 Ratio staf medik dengan kinerja memiliki kompetensi dan memuaskan profesional 2. Terwujudnya sarana, 2.1 Indeks kinerja pegawai prasarana dan teknologi 2.2 % kesesuaian sarana, prasarana yang mendukung dan fasilitas sesuai standar lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dan aman 3. Terwujudnya sistem 3.1 Level integrasi IT RS 75 % informasi RS 10

I. CUSTUMER Pada perspektif Custumer ini ada 3 (tiga) sasaran strategis dan 6 ( enam ) Indikator Kinerja yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yaitu : 1. Terrwujudnya perluasan segmen pasar a. Indikator Kinerjanya Tingkat Pertumbuhan Pasar, target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah menambah jumlah kunjungan pasien sebanyak 10 % dari kunjungan pada tahun 2013 2. Terwujudnya Tingkat Kepuasan Stake Holder, Indikator Kinerjanya adalah : a. Tingkat Kepuasan Pelanggan, target yang ingin dicapai adalah adanya tingkat kepuasan pelanggan atau pengunjung pasien sebesar. b. Tingkat Kepuasan Pemasok, target yang ingin dicapai dalam Indikator ini adalah dari jumlah pemasok yang berhubungan dengan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. c. Tingkat Kepuasan Staf, target untuk tahun 2014 adalah staf puas dengan sistim kinerja di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi d. Persentase Complain yang ditindak lanjuti, targetnya 100 %, sehingga pelanggan merasa setiap keluhannya diperhatikan 3. Terwujudnya Rujukan Pasien 11

II. INTERNAL BUSSINES PROCES 1. Terwujudnya Sistim Manajemen Rumah Sakit Yang Profesional dengan indikator kinerjanya sebagai berikut : a. Persentase Temuan yang ditindak lanjuti, target yang ingin dicapai adalah 100 %, sehingga tidak ada tunggakan Laporan Hasil Pemeriksaan yang tidak ditindak lanjuti. 2. Terwujudnya Pelayanan yang berfokus pada Pelanggan dengan indikatornya sebagai berikut : a. Tingkat Kepuasan Pelanggan, target yang ingin dicapai adalah adanya tingkat kepuasan pelanggan atau pengunjung pasien sebesar b. Tingkat Kepuasan Pemasok, target yang ingin dicapai dalam indikator ini adalah dari jumlah pemasok yang berhubungan dengan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi c. Tingkat Kepuasan Staf, target untuk tahun 2014 adalah staf puas dengan sistim kinerja di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. d. Persentase Complain yang ditindak lanjuti targetnya 100 %, sehingga pelanggan merasa setiap keluhannya diperhatikan oleh Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi 3. Terwujudnya System Informasi RS a. Level integrasi IT Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berda pada tahap 75%. 12

III. FINANCIAL 1. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel, comprehensif dan tepat waktu dengan indiaktor sebagai berikut : a. Opini audit laporan keuangan dengan predikat wajar tanpa pengecualian b. Capaian indikator kinerja keuangan sebesar 2. Target Pendapatan a. Terjadinya peningkatan pendapatan sebesar 5 % dibandingkan tahun lalu 3. Terwujudnya Kendali Anggaran a. Kemampuan rumah sakit menutupi biaya pengeluaran yaitu sebesar 75 %. IV. LEARNING & GROWTH Dalam Perspektif ini terdapat 2 (dua) Sasaran Strategis dan 3 (tiga) Indikator Kinerja yaitu : 1. Terwujudnya staf yang memiliki kompetensi dan profesional, Indikator Kinerja yang ingin dicapai dalam Sasaran Strategis imi adalah meningkatkan Ratio Staf Medik yang berkinerja memuaskan dibandingkan dengan total jumlah staf medik 2. Terwujudnya Sarana Prasarana dan Teknologi yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dan aman, Indikator Kinerja untuk sasaran strategis ini ada 2 (dua) yaitu : a. Indek Kinerja Pegawai, target yang dicapai tahun 2014 adalah sebesar 90 %, artinya rata rata indeks Kinerja Individu Pegawai Rumah Sakit Stroke Nsasional Bukittinggi adalah 13

b. Persentase kesesuaian sarana, prasarana dan fasilitas sesuai standar sebesar. Untuk meningkatkan efesiensi dalam pemanfaatan sarana dan prasarana, dalam tahun 2014 Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi akan meningkatkan perencanaan dengan melakukan kajian yang mendalam untuk pengadaan maupun pemeliharaan. B. Indikator Kinerja Kontrak Kinerja Tahun 2014 antara Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Keuangan dan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, terdapat 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Terpilih (IKT) yang akan dipakai untuk mengukur realisasi capaiannya untuk pembayaran renumerasi. Berdasarkan kontrak kinerja untuk Indikator Kinerja Terpilih (IKT) tersebut dapat kami sampaikan target sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Target Standar 1 Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Efisiensi Biaya 2 Terwujudnya Penyelenggaraan sistem pelayanan kegawat daruratan berbasis mutu dan keselamatan pasien Rasio Pendapatan PNBP terhadap biaya Operasional ( POBO ) 69,51% >65 % Angka 1% < 2 Kematian di Instalasi Gawat Darurat (IGD) 3. Terwujudnya penyelengaraan Infeksi Aliran 5 < 3,5 (Hijau ) 14

sistem pelayanan keperawatan berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah sakit 4. Terwujudnya penyelengaraan sistem pelayanan kefarmasian berbasis mutu dan keselamatan pasien 5 Terwujudnya penyelengaraan sistem pelayanan pembedahan di RS berbasis mutu dan keselamatan pasien. 6. Tercapainya ketepatan waktu pelayanan. 7. Tercapainya ketepatan waktu pelayanan. 8. Tercapainya ketepatan waktu pelayanan. 9. Tercapainya ketepatan waktu pelayanan. 10. Terwujudnya Kepuasan pelanggan di semua unit pelayanan Darah (IAD ) Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Penerapan Keselamatan Operasi Emergency respon time 2 Waktu tunggu rawat jalan Waktu tunggu Operasi elektif Waktu pengembalian rekam medik (PRM ) dalam 1 X 24 Jam Kepuasan Pelanggan 3,5 IAD 6,16 (Kuning) >6,16 (Merah) 90% 100 % 100% 100% 90 menit 120 Menit 80 menit 30 Menit < 36 jam 2 X 24 Jam 80% >75 % 4 4 ( Indek ) 15

C. Indikator Badan Layanan Umum 1. Indikator Kinerja Aspek Keuangan Tabel 1 Aspek Keuangan No INDIKATOR BOBOT REALISASI TARGET 2014 Haper Nilai Nilai A. Aspek Keuangan I. Rasio Keuangan 1. Ratio Kas (Cash Ratio) 2 576,78% 0,25 2 2. Ratio Lancar (Current 2,5 4.678,03% 2,5 2,5 Ratio) 3. Collection Period (CP) 2 26,36 hr 2 2 4. Perputaran Asset Tetap 2 22,56% 2 2 5. Imbalan Atas Aktifa 2 13,49% 2 2 Tetap 6. Imbalan Equitas 2 16,82% 2 2 7. Perputaran Persedian 2 14,87 hr 2 1,5 8. Subsidi Rumah Sakit 2 0,04% 2 2 9. Rasio Pendapatan 2,5 52,92% 2 2,5 PNBP terhadap Biaya Operasional B. Aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan 1. Rencana Bisnis dan 2 2 2 Anggaran (RBA) Defenitif 2. Laporan Keuangan 2 1,85 2 Berdasarkan SAK 3. Surat Perintah 2 0,60 2 Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 16

4. Tarif Layanan 1 1 1 5. Sistem Akuntansi 1 1 1 6. Persetujuan Rekening 0,5 0,5 0,5 7. SOP Pengeloan Kas 0,5 0,5 0,5 8. SOP Pengelolaan 0,5 0,5 0,5 Piutang 9. SOP Pengelolaan Utang 0,5 0,5 0,5 10.SOP Pengadaan Barang dan Jasa 11.SOP Pengelolaan Barang Inventaris TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 30 26,20 29,5 2. Indikator Kinerja Aspek pelayanan Tabel 2 Aspek Pelayanan No INDIKATOR Bobot Realisasi 2013 Target 2014 I LAYANAN Haper Nilai Nilai A PERTUMBUHAN LAYANAN 1 Pertumbuhan Rata rata 3 1,06 2,5 3 Kunjungan Rawat Jalan / Hari 2 Pertumbuhan Rata rata 2,5 1,05 2 2,5 Kunjungan Rawat Darurat 3 Pertumbuhan Hari Perawatan 2,5 1,17 2,5 2,5 Rawat Inap 4 Pertumbuhan Pemeriksaan 2,5 2,21 2,5 2 Radiologi 17

5 Pertumbuhan Pemeriksaan 2,5 1,09 2 2,5 Laboratorium 6 Pertumbuhan Operasi 2,5 3,21 2,5 2 7 Pertumbuhan Rehab medik 2,5 1,22 2,5 2 8 Pertumbuhan peserta didik - - - pendidikan Kedokteran 9 Pertumbuhan Penelitian yang - - - dipublikasikan B EFEKTIFITAS PELAYANAN 1 Kelengkapan RekamMedik 24 2 82% 2 2 jam Selesai Pelayanan 2 Pengembalian Rekam Medik 2 65,36% 1,5 2 3 Angka Pembatalan Operasi 2 3,03% 2 2 4 Angka Kegagalan Hasil 2 3,04% 2 2 Radiologi 5 Penulisan resep sesuai 2 92% 2 2 formularium 6 Angka Pengulangan Pemeriksaan 2 0,58 2 2 Laboratorium 7 Bed Occupancy Rate ( BOR ) 2 87 1,5 2 C PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN 1 Rata rata jam pelatihan 1,5 1,85 1,5 1,5 Karyawan 2 Persentase Dokter Pendidikan Klinik yang mendapat TOT 3 Program Reward dan Punishment 1,5 Ada Program Sebagia 1 1,5 18

TOTAL INDIKATOR PELAYANAN n Dilaksa nakan 35 32 33,5 3. Indikator Kinerja Mutu dan Manfaat Tabel 3 Aspek Mutu dan Manfaat No INDIKATOR Bobot Realisasi 2013 Target 2014 II MUTU DAN MANFAAT Haper Nilai Nilai KEPADA MASYARAKAT A MUTU PELAYANAN 1 Emergency Respon Time Rate 2 3 menit 2 2 2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 95 menit 0,5 2 3 Length Of Stay 2 6,51 hari 2 2 4 Kecepatan Pelayanan Resep Obat 2 15 menit 1,5 2 Jadi 5 Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2 1 hari 2 2 6 Waktu Tunggu hasil 2 140 2 2 Laboratorium menit 7 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 2 jam 2 2 B MUTU KLINIK 1 Angka Kematian di Gawat 2 2,1 % 2 2 Darurat 2 Angka Kematian 48 jam 2 23 2 2 3 Post Operatif Death Rate 2 1,3 % 2 2 4 Angka Infeksi Nosokomial Dekubitus 1 1,22% 1 1 19

Plebitis 1 1,41% 1 1 Infeksi Saluran Kemih ( ISK ) 1 1,2% 1 1 5 Infeksi Luka Operasi ( ILO ) 2 0 0 0 C KEPEDULIAN KEPADA MASY 1 Pembinaan Kepada Pusat 1 Ada 0,50 1 Kesehatan Masyarakat dan sarana kesehatan lain Program belum Dilaksan akan 2 Penyuluhan Kesehatan 1 Ada 1 1 Program Dilaksan akan 3 Rasio Tempat Tidur Klas III 2 25% 1,5 2 D KEPUASAN PELANGGAN 1 Penanganan Pengaduan / 1 70% 1 1 Komplain 2 Kepuasan Pelanggan 1 0,8 0,8 0,9 E KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN Kebersihan Lingkungan (Program 2 7600 2 2 RS Berseri ) Proper Lingkungan (KLH) 1 Merah 0,8 0 semua JUMLAH MUTU & 35 26,91 31,9 MANFAAT KEPADA MASYARAKAT 20

Dari ketiga Aspek Penilaian Indikator Kinerja Badan Layanan Umum, maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4 Total Skor Penilaian 3 Indikator BLU Tahun 2014 NO ASPEK PENILAIAN SKOR 2013 TARGET SKOR 2014 1 Aspek Keuangan 26,20 29,50 2 Aspek Pelayanan - Aspek Layanan - Aspek Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat 32 26,91 33,5 31,9 TOTAL SKOR 83,11 94,90 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tersebar pada masing masing Direktorat yang dijabarkan kedalam kegiatan. Pengukuran kinerja yang langsung dan lebih realistis didasarkan pada pencapaian indikator kinerja kegiatan dan kinerja yang lebih kearah outcame ataupun dampak tidak lebih hanya sebagai kegiatan lintas program dan lintas sektor yang masih sulit dalam pelaksanaan pengukurannya. Sampai sejauh ini pengukuran kinerja sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program belum dapat dilaksanakan secara langsung. Pengukuran kinerja sementara ini baru merupakan gambaran keluaran dari pelaksanaan kegiatankegiatan yang mendukung pencapaian program, terutama yang terkait dengan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Strke Nasional Bukittinggi dikelompokkan kedalam program-program yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, yaitu a. Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit yang berkelanjutan b. Pengembangan pelayanan stroke c. Kerjasama antar lembaga kesehatan dan non kesehatan d. Pemenuhan kebutuhan SDM professional e. Pengembangan SDM manajerial dan fungsional 22

f. Pembentukan budaya kerja rumah sakit g. Pengembangan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pelayanan h. Peningkatan pendapatan rumah sakit dan sistim pengelolaan keuangan i. Monitoring dan evaluasi kinerja bagian / bidang / unit kerja 1. Capaian Penetapan Kinerja Sesuai dengan pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang dilakukan antara Direktur Utama Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan pada Bulan Februari 2014 dengan Target dan Realisasinya adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi I. CUSTUMER 1. Terwujudnya 1.1. Tingkat 10 % 6 % Perluasan Segmen Pertumbuhan Pasar Pasar 2. Terwujudnya 2.1.Tingkat Kepuasan 80 % Kepuasan Stake Pelanggan Holder 2.2.Tingkat Kepuasan Pemasok 2.3.Tingkat Kepuasan Staf 2.4.Tingkat Kepuasan 2.5.Persentase 100 % 83 % Komplain yang di Tindak lanjuti 3. Terwujudnya Rujukan 3.1. Persentase Pasien Rujukan Tepat 23

II. INTERNAL BUSSINES PROCESS 1. Terwujudnya Sistim 1.1. Persentase 100 % 100 % Manajemen RS Temuan Yang Profesional Ditindak lanjuti 2. Terwujudnya 1.2. Proses RS 75 % 50 % Pelayanan Yang Terakreditasi Berfokus Pada Nasional Pelanggan 3. Terwujudnya 1.3. Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Kinerja Klinik Paripurna dan Terintegrasi Berbasis Mutu dan Keselamatan Pasien III. FINANCIAL 1. Terwujudnya 1.1 Opini Audit WTP Pengelolaan Laporan Keuangan Yang Keuangan Akuntabel 1.2 Capaian Comprehensif dan Indikator Kinerja Tepat Waktu Keungan 2. Target Pendapatan 2.1. Surplus 5 % (-3,65%) 3. Terwujudnya Kendali Pendapatan Anggaran 3.1. Cost Recovery 75 % 69,82 % Rate IV. LEARNING & GROWTH 1. Terwujudnya Staf Yang Memiliki 1.1. Ratio Staf Medik 90% Kompetensi dan dengan Kinerja Profesional Memuaskan 24