BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grafik Frekuensi Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Di dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 60 siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 01 yang dibagi menjadi 2 kelas parallel, yaitu kelas 5A dan kelas 5B. Kelas 5A yang mempunyai 30 siswa menjadi kelas eksperimen di dalam penelitian ini sedangkan kelas 5B yang juga memiliki jumlah murid yang sama dengan kelas 5A yaitu 30 siswa menjadi kelas kontrol dalam penelitian ini. Pemilihan kedua kelas pada SD ini menjadi subjek penelitian didasarkan pada a. Kedua kelas yang terletak pada satu SD dengan lokasi yang berdekatan b. Prestasi kedua kelas yang hampir sama c. Bila dilihat dari hasil uji pre-test yang dilakukan pada awal penelitian, kedua kelas memiliki rata-rata yang hampir sama d. Keadaan kedua kelas sama baik itu luas ruang maupun fasilitas yang menunjang pembelajaran sehari-hari e. Jumlah siswa kedua kelas sama, sehingga dalam perbandingan hasil yang didapat mempunyai taraf yang sama Kelas 5 di SD negeri 01 terbiasa dengan model pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang hanya memusatkan pada bab yang dipelajari saat itu, sehingga siswa yang belajar hanya terfokus dalam belajar bab yang sedang mereka pelajari tanpa mengingat pelajaran yang telah lalu. Dan Bab-bab yang telah lalu pun terkadang atau bahkan sama sekali dilupakan sehingga apabila siswa akan menghadapi ujian harus mengulang pelajaran-pelajaran yang telah lalu. Berdasarkan hasil pre-test yang digunakan dalam penelitian ini yang berisi tentang sub-bab yang telah lalu yang didapat bisa dilihat di dalam lampiran halaman 123 (terlampir) didapat data bahwa kedua kelas ini mempunyai rata-rata yang hampir setara yaitu 46 untuk kelas 5A dan 45 untuk kelas 5B. di dalam penelitian ini, terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Perpaduan Teori Konektivitas Bruner dan Teori 38

39 hukum latihan Thorndike, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya ingat peserta didik dalam pembelajaran matematika bab bilangan bulat dan pecahan. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh siswa kelas 5 semester 2 SDN Sidorejo lor 01 tahun pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 60 siswa yang terbagi menjadi dua kelas parallel yaitu kelas 5A yang terdiri dari 30 siswa dan kelas 5B yang juga terdiri dari 30 siswa. Kelas control dalam penelitian ini adalah kelas 5B dan kelas yang menjadi kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas 5A yang juga terdiri dari 30 siswa. Kedua kelas ini telah diuji kesamaan variannya menggunakan alat pengolah statistika SPSS 17.0 for windows dan hasil yang didapat menunjukkan bahwa kedua kelas ini mempunyai perbedaan yang tidak signifikan atau bisa dikatakan bahwa kedua kelas ii homogeny yang juga menunjukkan bahwa data yang didapat erdistribusi normal dan mempunyai varian yang tak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas ini mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga peneliti dapat melanjutkan penelitian pada kedua kelas yang dimaksud dengan memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan menyelenggarakan pembelajaran matematika yang disertai dengan metode teori Bruner dan teori Thorndike yang pembelajarannya juga menyankut tentang bab-bab yang telah diajarkan sedangkan pada kelas control pembelajaran matematika diajarkan dengan cara konvensional yaitu pembelajaran biasa yang terpusat hanya pada pembelajaran bab yang sedang diajarkan. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan dengan pembelajaran yang berbeda, maka akan dilakukan tes akhir (post-test). Pemberian perlakuan dilakukan oleh peneliti menggunakan 5 kali tatap muka Pada kelas kontrol, siswa menerima pembelajaran secara konvensional. Siswa aktif selama pembelajaran dan sedikit membuat keributan di dalam kelas, namun ada sebagian kecil siswa sibuk sendiri bermain dengan alat tulisnya. Guru menanggapi siswa dengan wajar dan menegur siswa agar kembali fokus pada pelajaran.

40 Pada awal penyelenggaraan kelas eksperimen guru melakukan dan menyiapkan pembelajaran secara biasa lalu setelah selesai pembelajaran guru memberikan latihan soal kepada peserta didik mengenai pembelajaran yang diajarkan tadi dan di dalamnya terdapat soal yang berisi tentang pelajaran yang telah lalu dan diintegrasikan dengan pelajaran yang telah diajarkan tadi. Pada pelaksanaan pembelajaran siswa sering kehilangan perhatian terhadap guru mereka. Maka dari itu, guru menyiasatinya dengan menggunakan intonasi yang dinamis. Pada saat pelaksanaan tes akhir, kelas eksperimen dan kelas control melakukan tes pada jam yang sama dan hari yang sama yaitu pada jam pelajaran pertama. 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Dokumentasi Dari penelitian, secara dokumentasi didapatkan data berupa nilai pre-test yang dilaksanakan pada awal penelitian. Data ini digunakan untuk menentukan pembagian kelompok eksperimen dan kontrol sesuai dengan data yang didapat melalui pre-test yang dilaksanakn. Nilai rata-rata kelas 5A adalah 46 dan rata-rata nilai kelas 5B adalah 45. Data ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan pemilihan kelas eksperimen dan kelas control sesuai dengan nilai siswa pada semester 1. Ditambahkan pula beberapa foto tentang pembelajaran yang berlangsung. 4.3.2 Observasi Analisis penggunaan teori Bruner dan teori Thorndike menggunakan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memantau jalannya pembelajaran dan jalannya penerapan metode yang diberikan di dalam kelasn eksperimen agar pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam pertemuan 1 5 pada tanggal 25, 26, 27 maret 2013 dan 1, 2 april 2013 mengindikasikan bahwa guru sudah memenuhi kriteria penggunaan teori dengan benar karena terlihat pada hasil observasi (terlampir) bahwa pelaksanaan prosedur yang diberikan oleh peneliti

41 mencapai angka 100% atau bisa dikatakan bahwa seluruh prosedur penggunaan metode yang diberikan oleh peneliti sudah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang didapat melalui observasi oleh peneliti. Dapat disimpulkan bahwa guru secara keseluruhan sudah melakukan prosedur pembelajaran menggunakan metode yang diberikan oleh peneliti dengan baik karena tingkat penyelenggaraannya adalah 100% 4.3.3 Hasil Test Setelah selesai menjalankan perlakuan, kedua kelas diberikan tes akhir. Hasil tes akhir tertera pada tabel di bawah ini. Nilai Minimum Tabel 05 Rekap hasil Post test Pre-test Post-test Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 0 5 30 0 Maksimum Rata- rata 95 80 46,37931 45,16667 95 70 54,33333 34,66667 Dan bisa dilihat melalui diagram di bawah ini 60 50 40 30 20 kelas eksperimen kelas kontrol 10 0 1 2

42 Setelah diberikan post test pada kedua kelas dan didapatkan hasil rata-rata nilai post test pada kelas eksperimen sebesar 54 dan rata-rata pada kelas kontrol sebesar 34. Dari hasil rata-rata post test dapat dilihat bahwa terdapat rata- tata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Didukung dengan hasil uji hipotesis (terlampir) menggunakan independent sample test yang menunjukkan bahwa sig. (2- tailed) untuk nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,000 yang berarti kedua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan karena 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penggunaan perpaduan teori konektivitas Bruner dan teori hukum latihan Thorndike terhadap peningkatan daya ingat peserta didik dalam pelajaran matematika kelas 5 4.4 Hasil Uji Persyaratan 4.4.1 Uji Homogenitas Data kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Homogenitas dilakukan pada nilai pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas menggunakan SPSS 17 for windows. (terlampir) Berdasarkan data hasil pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada tabel Test of Homogenety of Variance bahwa nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,099, lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varian yang sama (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol). 4.4.2 Uji Normalitas Uji normalitas data akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pada nilai post-test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS 17 for windows pada data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan juga ditunjukkan dengan grafik di bawah ini

43 Berdasarkan uji normalitas data post test dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen nilai sig (2-tailed) sebesar 0,488 dan data kelas kontrol sebesar 0,219. Karena signifikansi > 0,05 maka data kelas eksperimen dan data kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. Dan bisa dilihat melalui grafik yang disajikan bahwa kurva mempunyai ujung yang terletak di titik nol yang menunjukkan bahwa distribusi hasil normalitas adalah normal 4.4.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan pada hasil post test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rumusan pengujiannya sudah tertera pada bab II yaitu: H 0 : X1=X2 dan nilai sig > 0,05. Dari rumusan tersebut dapat ditarik pernyataan bahwa Rata-rata hasil post test kelas eksperimen (Kelas 5A) sama dengan Rata-rata hasil post test kelas kontrol (Kelas 5B). yang berarti tidak ada pengaruh penggunaan teori dengan pembelajaran konvensional.

44 H 1 : X1 > X2 dan nilai sig < 0,05 Dari rumusan di atas dapat ditarik pernyataan bahwa Rata-rata hasil post test kelas eksperimen (Kelas 5A) tidak sama dengan Rata-rata hasil post test kelas kontrol (Kelas 5B). yang berarti ada pengaruh penggunaan teori dengan pembelajaran konvensional. Uji hipotesis dilaksanakan bertujuan untuk menguji H 0 dan H 1. Apakah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda rata-rata yaitu Independent Samples T-Test. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan keputusan apakah H 0 ditolak atau diterima maka menggunakan taraf signifikansi, untuk signifikansi > 0,05 H 0 diterima (varian sama), signifikansi < 0,05 jadi H 0 ditolak (varian berbeda). Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS for windows version 17.0. (terlampir) Berdasarkan output uji hipotesis dari perhitungan uji beda rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu kelas 5A yang menggunakan penerapan teroi Bruner dan teori Thorndike dan kelas control yaitu kelas 5B yang menggunakan pembelajaran konvensional, maka dapat dilihat pada tabel group statistic bahwa post-test kelas eksperimen memiliki rata-rata 54 dan kelas control sebesar 34. Sehingga bisa dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada ratarata kelas control. Selisih rata-rata kedua kelas tersebut adalah 20. Dan dapat dilihat dari tabel independent samples T-test bahwa nilai signifikansi (sig) pada kolom Levene s Tes For Equality Of Variances diperoleh nilai 0,415 jika dirumuskan hipotesis yaitu H 0 : sig < 0,05 yang berarti sampel tidak homogen dan H 1 : sig > 0,05 artinya sampel homogen, maka dari hasil output disimpulkan bahwa H 1 diterima karena sig > 0,05 yaitu 0,415 > 0,05 artinya kedua sampel adalah homogen. Pada kolom T-Test For Equality Of Means diperoleh nilai 0,000 jika pada rumusan hipotesis yaitu H0 : sig > 0,05 artinya tidak ada perbedaan hasil belajar Matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol (tidak ada efektivitas penggunaan kedua teori dalam pembelajaran) dan H1 : sig < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar Matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol (terdapat

45 efektivitas penggunaan kedua teori pada pelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika), maka dari output dapat disimpulkan bahwa H1 diterima karena sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 artinya bahwa hasil belajar Matematika kelas eksperimen yaitu kelas 5A yang menggunakan penerapan perpaduan teori Bruner dan Teori Thorndike dlama pembelajaran berbeda dengan hasil belajar Matematika kelas kontrol yaitu kelas 5B yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pengaruh Penggunaan Perpaduan Teori Konektivitas Bruner Dan Teori Hukum Latihan Thorndike Terhadap Peningkatan Daya Ingat Peserta Didik Dalam Pelajaran Matematika Kelas 5 Sd Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga dapat efektif digunakan dalam pembelajaran Matematika untuk meningkatkan daya ingat peserta didik terhadap mata pelajaran matematika kelas 5 SD. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Analisis uji normalitas dan homogenitas yang didapat menunjukkan hasil bahwa kedua kelas, yaitu control dan eksperimen mempunyai distribusi normal, mempunyai varian yang tidak berbeda secara signifikan dan mempunyai rata-rata nilai pretest yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah kedua kelas mempunyai keadaan yan sama. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan memilih kelas control dan kelas eksperimen. Dan ketika penelitian dimulai, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan memberikan latihan soal yang didasarkan pada teori Bruner dan teori Thorndike sedangkan kelas control menggunakan metode pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan selama beberapa waktu yang ditentukan oleh peneliti, maka kelas control dan kelas eksperimen pun diberikan tes akhir atau post test untuk melihat perkembangan yang ada. Penerapan Teori konektivitas Bruner dan Teori hukum Latihan Thorndike adalah pembelajaran dimana setiap kali pelajaran berlangsung, peserta didik akan diberikan latihan soal yang berisi tentang materi sebelumnya yang diintegrasikan kepada mater yang sedang diajarkan. Ketika pembelajaran berlangsung, maka akan disisihkan waktu untuk peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang di dalamnya telah berisi dengan soal yang terintegrasi dengan materi sebelumnya.

46 Pada kelas control yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, pembelajaran dilangsungkan seperti biasa tanpa adanya pengingatan kembali atau review mengenai materi-materi yang sudah berlalu. Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat dilihat bahwa daya ingat peserta didik terhadap pelajaran matematika kelas eksperimen lebih baik daripadakelas control. Secara umum adanya perbedaan hasil pada kelas eksperimen dan kelas control karena dikarenakan oleh pembelajaran yang menggunakan penerapan teori Bruner dan Teori Thorndike yang selalu mengintegrasikan meteri yang diajarkan dengan materi sebelumnya. Penggunaan metode ini juga dapat digunakan untuk kemampuan berpikir anak.