BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori yang penulis gunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

Dinny Fujiyanti Fakultas Sastra Jepang Universitas Darma Persada

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida

Bab 2. Landasan Teori. teori Needs Analysis, dan teori Relativitas dalam penerjemahan.

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menikmati lagu yang beraneka ragam. Dengan adanya internet, televisi, maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis bahasa yang berisi nasihat dan pedoman hidup atau

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, maupun pertanyaan kepada orang lain dengan bahasa yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pergi kemana? どこへ行きますか

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan penerjemahan merupakan

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB I PENDAHULUAN. percakapan, atau tuturan, sering dijumpai istilah wacana. Wacana terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang Universitas Indonesia tiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa tidak sedikit orang yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Untuk membantu para pembelajar bahasa Jepang ini maka dibuatlah buku-buku terjemahan dari bahasa Jepang ke dalam berbagai bahasa yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah terjemahan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Menerjemahkan suatu teks dari BSu ke BSa bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang harus diperhatikan oleh penerjemah agar hasil terjemahan sepadan maknanya. Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi ada baiknya jika kita melihat terlebih dahulu mengenai definisi dari penerjemahan. 1

ほんやく Dalam bahasa Jepang penerjemahan disebut 翻訳 (honyaku), yang dalam こうじえんげんごひょうげんぶんしょう kamus besar bahasa Jepang ( 広辞苑, 1991) ある言語で表現された文章の ないようほかげんご内容を他の言語になおすこと ((koujien, 1991) aru gengo de hyougensareta bunshou no naiyou wo hoka no gengo ni naosu koto ) mengganti kalimat yang diekspresikan dalam suatu bahasa ke dalam bahasa yang lain. Selain itu Cartford (1965) juga memberikan definisi mengenai penerjemahan. Menurutnya penerjemahan adalah the replacement of textual material in one language (source text) by equivalent textual material in another language (target text) (mengganti materi teks dari satu bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang sesuai dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran). Yang dimaksud dengan bahasa sumber dalam penelitian ini adalah bahasa Jepang dan yang dimaksud dengan bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia. Penerjemahan bahasa ini kerap kali menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya adalah mengenai kesepadanan makna yang ingin dicapai oleh penerjemah agar isi pesan dalam bahasa sumber dapat tersampaikan. Salah satu yang menjadi perhatian penulis adalah penerjemahan majas atau gaya bahasa dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Menurut KBBI majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain, kiasan. Majas jenisnya bermacam-macam, dan yang ingin diteliti oleh penulis dalam skripsi ini adalah majas personifikasi. Menurut Rustamaji (2005:105) Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda- 2

benda mati, sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti manusia atau benda hidup. Contoh penggunaan majas personifikasi menurut Lubis Grafura. 1. Kereta api meraung-raung di tengah kesunyian malam jumat pahing. 2. Awan menari-nari di angkasa. Frase kereta api meraung-raung pada contoh kalimat nomor satu dan awan menari-nari pada contoh kalimat nomor dua adalah beberapa contoh dari sekian banyak penggunaan majas personifikasi. Pada contoh tersebut kereta api dan awan yang merupakan benda mati digambarkan seolah-olah hidup dengan melekatkan sifat manusia. Dengan melihat contoh kalimat di atas, apakah majas personifikasi yang berbentuk bahasa Jepang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbentuk seperti contoh di atas? Atau akan memunculkan bentuk-bentuk yang baru? Berasal dari pertanyaan inilah penulis merasa penting untuk malakukan penelitian tentang majas personifikasi ini lebih lanjut, terutama dalam hal penerjemahan majas personifikasi dari bahas Jepang ke dalam bahasa Indosesia. Oleh karena itu penulis mengangkat tema ini sebagai tema skripsi. 1.2 Permasalahan Dalam menerjemahkan suatu teks, penerjemah harus memperhatikan beberapa faktor, salah satunya adalah kesepadanan makna yang ingin dicapai agar 3

isi pesan dapat tersampaikan pada pembaca. Permasalahan yang muncul dalam penerjemahan majas personifikasi dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia adalah mengenai bentuk terjemahan majas personifikasi dalam bahasa Indonesia dan prosedur penerjemahannya yang jika dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk terjemahan majas personifikasi Jepang ke dalam bahasa Indonesia? 2. Apakah semua majas personifikasi bahasa Jepang diterjemahkan menjadi bentuk majas juga dalam bahasa Indonesia? 3. Sejauh mana pergeseran bentuk terjemahan yang terjadi agar kesepadanan dalam teks terjemahan tersebut tercapai? 1.3 Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui padanan personifikasi bahasa sumber dengan terjemahannya dalam bahasa sasaran serta mengetahui pergeseran bentuk yang terjadi. 1.4 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kulitatif yang bersifat deskriptif. Penulis akan mencari majas personifikasi yang muncul dalam cerpen kemudian mengumpulkannya, setelah data terkumpul penulis akan membahas majas personifikasi Jepangnya terlebih dahulu setelah itu penulis akan membahas majas personifikasi terjemahannya (bahasa Indonesia), kemudian penulis akan 4

membandingkannya lalu melihat pergeseran bentuk yang terjadi dan menganalisis kesepadanan maknanya. Setelah itu penulis akan menarik kesimpulan. 1.5 Pembatasan Masalah Ada berbagai jenis majas atau gaya bahasa. Penulis membatasi permasalahan dalam skripsi ini yaitu majas personifikasi, terutama penerjemahan majas personifikasi dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia dalam cerpen Kumo no Ito, Kappa, dan Imogayu. 1.6 Sumber Data Penulis mengambil cerpen karya Akutagawa Ryunosuke sebagai sumber data. Cerpen-cerpen tersebut diantaranya berjudul Kumo no Ito, Kappa, dan Imogayu, yang diterjemahkan menjadi Benang Laba-laba, Kappa, dan Bubur Ubi oleh Dr. Bambang Wibawarta. Alasan penulis memilih cerpen-cerpen tersebut sebagai sumber data adalah kerena selain ceritanya menarik cerpen-cerpen ini juga merupakan cerita rakyat atau yang biasa juga disebut sebagai legenda yang cukup terkenal di Jepang. Cerpen yang berisi legenda biasanya dikemas dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik, salah satunya adalah menggunakan majas. Banyak majas yang digunakan dalam cerita rakyat, salah satunya adalah majas personifikasi. Dengan alasan tersebutlah penulis memilih cerpen-cerpen ini sebagai sumber data skripsinya. 5

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari empat bab yang terbagi atas: Bab I Pendahuluan, bab ini memaparkan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan, metode penelitian, pembatasan masalah, dan sumber data. Bab II Kerangka Teori, bab ini memaparkan mengenai teori-teori apa saja yang akan dipakai untuk menganalisis data dalam skripsi ini. Bab III Analisis Data, bab ini memaparkan analisis semua data yang terkumpul sehingga mengahasilakan sebuah kesimpulan. Bab IV Kesimpulan, bab ini berisi tentang simpulan dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 6