Dinny Fujiyanti Fakultas Sastra Jepang Universitas Darma Persada
|
|
- Bambang Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 ANALISIS PERGESERAN UNIT (CATEGORY SHIFT) KALIMAT MAJEMUK ( 複文 ) DALAM HASILTERJEMAHAN MAHASISWA SEMESTER VI PADA MATA KULIAH PENERJEMAHAN INDONESIA-JEPANG II Dinny Fujiyanti Fakultas Sastra Jepang Universitas Darma Persada dinny.fuji@yahoo.com ABSTRAK Penerjemahan adalah pencarian kesepadanan makna dari Bsu (Bahasa Sumber) ke Bsa (Bahasa Sasaran). Untuk mendapatkan kesepadanan makna dibutuhkan suatu tehnik penerjemahan. Salah satunya adalah translation shift khususnya category shift yang menekankan pergeseran penerjemahan pada tataran kalimat. Pergeseran dalam tataran ini sangat mungkin terjadi di dalam penerjemahan teks bahasa Jepang-Indonesia ataupun Indonesia-Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis).dalam penelitian ini, peneliti menganalisa hasil terjemahan mahasiswa dalam kalimat-kalimat majemuk ( 複文 ) dan melihat pergeseran-pergeseran terjemahan yang dilakukan mahasiswa agar kesepadanan makna dan tingkat keterbacaan dapat diperoleh dengan baik. Keywords : Bsu- Bsa, Kesepadanan makna, category shift, fukubun, analisis isi 1 PENDAHULUAN Menjadi seorang penerjemah adalah salah satu tujuan dari para mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa dan sastra Jepang di Universitas Darma Persada. Banyak alasan mengapa mereka ingin menjadi penerjemah. Salah satu alasan utama mereka adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan bahasa Jepang yang sudah mereka peroleh di Universitas dan mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketrampilan yang mereka kuasai. Salah satu bukti bahwa penerjemahan merupakan salah satu cara untuk mengaplikasikan ketrampilan bagi mahasiswa bahasa Jepang adalah cukup banyaknya ditemukan hasil-hasil terjemahan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Sebut saja, Princess Masako, Madogiwa no Totto-chan, Botchan dan lain sebagainya. Terjemahan-terjemahan ini merupakan hasil karya para penerjemah yang sudah terlatih. Dibutuhkan modal dasar untuk menjadi penerjemah yang baik yaitu mereka harus memiliki perangkat intelektual dan perangkat praktis (Rochayah Machali,2009:33). Agar para mahasiswa lulusan Universitas Darma Persada dapat menjadi penerjemah yang memiliki perangkat intelektual yang baik, mereka perlu dilatih. Pelatihan ini
3 dapat dilihat dari kurikulum yang diberikan yaitu dengan diberikannya mata kuliah penerjemahan baik penerjemahan Jepang-Indonesia maupun Indonesia-Jepang sebagai mata kuliah wajib. Pemahaman tentang penerjemahan baik mengenai teori, cara dan tehnik penerjemahan perlu disampaikan kepada mahasiswa. Berdasarkan pengalaman penulis mengajarkan mata kuliah penerjemahan, terdapat kesalahan-kesalahan yang muncul akibat ketidakpahaman mahasiswa tentang bagaimana seharusnya mereka menerjemahkan Tsu ke dalam Tsa agar memperoleh kesepadanan makna (formal correspondence). Pada umumnya, mahasiswa menerjemahkan kata per kata (word-for-word translation) atau literal translation sehingga tingkat keterbacaannya menjadi kurang baik. Salah satu tehnik penerjemahan yang sering dilakukan oleh penerjemah agar kesepadanan makna dan tingkat keterbacaan dapat diperoleh dengan baik yaitu dengan melakukan tehnik pergeseran dalam penerjemahan (shift translation). Penelitian ini difokuskan pada pergeseran penerjemahan pada Unit Level, khususnya Category shift, yaitu pergeseran yang menghasilkan padanan dalam Bsa yang memiliki tingkat gramatikal berbeda dari tingkat gramatikal Bsu. 2 PERUMUSAN MASALAH Setiap bahasa memiliki kekhususan yang bersifat sui generis (bawaan) dari bahasa itu sendiri. Salah satu kekhususan bahasa jepang adalah kayanya bahasa Jepang dengan pola-pola kalimat yang menjadi dasar pembentukan kalimat-kalimat baik kalimat tunggal, majemuk setara, bertingkat ataupun campuran. Keberadaan kalimat-kalimat majemuk dalam penerjemahan memungkinkan munculnya masalah mencari kesepadanan makna dan tingkat keterbacaan Tsa. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahamahan tentang tehnik-tehnik penerjemahan Salah satu tehnik yang dapat digunakan untuk mencapai kesepadanan dalam hal penerjemahan kalimat-kalimat majemuk dalam bahasa Jepang adalah dengan menggunakan tehnik shift translation dan bagaimana mahasiswa universitas Darma Persada dapat menerjemahkan kalimat-kalimat majemuk dari Bsu ke Bsa dengan pemahaman tehnik shift translation ini. 3 TINJAUAN PUSTAKA 3.1 HAKIKAT PENERJEMAHAN Penerjemahan adalah suatu upaya mengganti teks bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran ; dan yang diterjemahkan adalah makna yang sebagaimana dimaksud oleh
4 pengarang (Rochayah Machali,2009). Definisi ini sesuai dengan apa yang dikatakan Catford (1965) dalam bukunya A linguistic Theory of Translation : the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL) (mengganti bahan teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran). Kesepadanan (formal correspondence) antara teks yang diterjemahkan dan terjemahannya adalah hal yang utama yang harus diusahakan oleh penerjemah. Kesepadanan adalah kesesuaian isi pesan teks sumber (Tsu) dengan teks sasaran (Tsa). Dalam mencari kesepadanan, penerjemah akan menemukan perbedaan-perbedaan atau kendala-kendala yang dapat disesuaikan dengan melakukan penyesuaian. Penyesuaian ini memerlukan suatu strategi yang sangat ditentukan oleh kompetensi penerjemah, metode penerjemahan, dan sasaran penerjemahan. Strategi penerjemahan berkenaan dengan keseluruhan teks sedangkan prosedur berlaku untuk kalimat dan satuan-satuan bahasa yang lebih kecil (seperti klausa, frasa dan kata). Oleh karena itu, Baker menilai pilihan padanan selalu tergantung tidak hanya pada sistem bahasa atau sistem yang sedang ditangani oleh seorang penerjemah tetapi juga pada bagaimana cara, baik bagi penulis teks sumber dan penerjemah, memanipulasi sistim bahasa bersangkutan. 3.2 PERGESERAN Untuk memperoleh kesepadanan dalam penerjemahan diperlukan tehnik penerjemahan. Pergeseran ( Translational Shift) adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah kesepadanan. Sedangkan Catford (1965) membagi lagi pergeseran ke dalam dua bentuk yang lebih spesifik yaitu : 1. Pergeseran tataran (level shift) 2. Pergeseran Kategori (category shift) Pergeseran kategori terjadi apabila transposisi menghasilkan BSa yang berbeda dari segi struktur, kelas kata, unit, dan intrasistem, sehingga disebut dengan: a. Pergeseran struktur b. Pergeseran kelas kata c. Pergeseran unit
5 d. Pergeseran intrasistem Pergeseran kalimat termasuk ke dalam pergeseran unit. Pergeseran yang menghasilkan padanan dalam BSa yang memiliki tingkat gramatikal berbeda dari tingkat gramatikal BSu. Tingkat gramatikal yang dimaksud adalah kata, frase, klausa dan kalimat. 3.3 KALIMAT Terjemahan seorang penerjemah dituangkan dalam kalimat-kalimat yang termuat makna yang sepadan yang terdapat dalam Bsu dan Bsa. Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang berisikan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final (Soetarno,1979) Jenis kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu : 1. Kalimat tunggal yaitu kalimat yang mempunyai satu pola kalimat. 2. Kalimat majemuk yaitu kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah : Kalimat Majemuk Setara, Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat; Kalimat Majemuk Bertingkat, kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda; dan Kalimat Majemuk Campuran, kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh : Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. 4 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai tehnik penerjemahan shift translation khususnya category unit dalam menerjemahkan kalimat-kalimat majemuk dan bagaimana mahasiswa melakukan tehnik pergeseran ini dalam menerjemahkan kalimat-kalimat majemuk ( 複文 ) dalam bahasa Indonesia sebagai Tsu ke dalam bahasa Jepang sebagai Tsa agar kesepandanan makna (formal correspondence) dan tingkat keterbacaan (readability) dapat diperoleh dengan baik.
6 5 MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan positif terutama bagi para mahasiwa yang mengikuti mata kuliah penerjemahan baik penerjemahan Jepang-Indonesia maupun Indonesia-Jepang. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami teori penerjemahan khususnya tehnik shift translation agar tujuan utama dalam penerjemahan yaitu kesepadan makna dapat diperoleh dengan baik. Selain itu, penelitian ini dapat membuka cakrawala mahasiswa tentang manfaat dari pemahaman kalimat, khususnya kalimat-kalimat majemuk dalam teks terjemahan; bagaimana teks-teks tersebut diterjemahkan dan kecenderungan penerjemahan teks-teks yang mengandung kalimat-kalimat majemuk. Untuk para dosen diharapkan dapat menyiapkan mahasiswa untuk memperoleh perangkat intelektual mereka dalam penerjemahan sehingga mahasiswa dapat memiliki ketrampilan penerjemahan sebagai bekal setelah mereka lulus dari Universitas Darma Persada. 6 METODOLOGI PENELITIAN Sasaran penelitian adalah mahasiswa semester VI yang berjumlah 50(lima puluh) mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah penerjemahan karena mereka sudah mempelajari pola-pola kalimat kompleks yang membentuk kalimat-kalimat majemuk. Cara penelitian yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis data (content analysis) dengan cara meneliti hasil-hasil terjemahan mahasiswa sebagai data penelitian dan bagaimana mereka menerjemahkan kalimat-kalimat majemuk dalam Bsu ke Bsa. Karena mata kuliah yang diberikan pada semester VI ini adalah terjemahan Indonesia-Jepang II, maka bahasa Indonesia menjadi Bsu dan bahasa Jepang menjadi Bsa. Data yang dianalisa adalah hasilhasil terjemahan mahasiswa sebelum mendapatkan pemahaman tentang tehnik penerjemahan (pretest) dan hasil-hasil terjemahan setelah mendapatkan pemahaman tentang tehnik terjemahan (posttest). Penilaian hasil terjemahan didasarkan atas kriteria penilaian terjemahan berdasarkan : a. ketepatan reproduksi makna dimana aspek linguistis khususnya transposisi menjadi salah satu aspek penilaian; b. kewajaran ungkapan; c. peristilahan; d. ejaan (Machali,2009:153)
7 7 HASIL PENELITIAN Pergeseran terjemahan atau translation shift khususnya dalam category unit adalah tehnik yang dipakai dalam penelitian analisis isi dari hasil-hasil terjemahan mahasiswa semester VI pada mata kuliah penerjemahan bahasa Indonesia-Jepang. Pemahaman pola-pola kalimat mahasiswa pada semester ini diasumsikan sudah baik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tehnik adalah suatu metode,keahlian, atau seni praktis yang diterapkan pada suatu tugas tertentu (Machali,2009). Tehnik pergeseran adalah suatu metode yang diterapkan dalam penelitian ini agar mahasiswa dapat memperoleh kesepadanan makna dan tingkat keterbacaan yang baik dalam hasil terjemahan mereka. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan tugas terjemahan sebagai tugas pretest dimana mahasiswa belum memiliki pemahaman yang baik tentang penerjemahan seperti teori penerjemahan, tehnik-tehnik penerjemahan dan penilaian penerjemahan. Selain itu, mahasiswa belum juga memiliki pemahaman yang baik tentang kalimat yaitu mahasiswa belum mampu membedakan dengan baik jenis-jenis kalimat yang ada di dalam Bsu maupun di dalam Bsa. Mahasiswa masih kesulitan untuk membedakan kalimat majemuk bertingkat dan campuran serta kata penghubung tertentu yang biasanya berfungsi sebagai subordinate conjunctions (konjungsi) untuk menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat majemuk. Selama proses penelitian, peneliti memberikan penjelasan mengenai teori penerjemahan, tehnik penerjemahan dan pemahaman tentang jenis-jenis kalimat. Setelah mahasiswa memahami teori penerjemahan dan pemahaman kalimat, peneliti memberikan tugas penerjemahan sebagai posttest dengan menganalisa apakah mahasiswa dapat mengaplikasikan tehnik ini dengan baik dan bagaimana pergeseran kalimat-kalimat majemuk dalam Bsu dialihkan ke Bsa dengan tetap mempertahankan kesepadanan makna dan tingkat keterbacaan yang baik. A. Tugas terjemahan (pretest) Terdapat beberapa kesalahan dalam contoh penerjemahan yang dilakukan mahasiswa : a. Kebanyakan dalam menerjemahkan judul, mahasiswa menerjemahkan sangat literal dan berlebihan makna (redundansi) : 平泳ぎすいえいの学ぶ ( hiraoyogisuieinomanabu) hiraoyogi sudah bermakna berenang gaya dada, tidak perlu ditambah lagi dengan suiei yang artinya berenang, kemudian untuk manabu yang berfungsi sebagai kata kerja seharusnya
8 dibendakan dengan menghilangkan partikel no diubah menjadi wo kemudian manabu menjadi manabukoto. Terjemahan judul itu menjadi hiraoyogi wo manabu koto. b. Selain itu, kesalahan penggunaan partikel dan pemilihan kata (diksi) atau pola-pola kalimat (bunkei) yang sesuai. c. Dalam hal penerjemahan kalimat-kalimat majemuk, mahasiswa pada umumnya cenderung menerjemahkan sesuai dengan jumlah klausa yang ada di Bsu. Kecuali kalau kalimat itu termasuk ke dalam kalimat majemuk dimana terdapat kalimat majemuk setara atau bertingkat dalam satu kalimat dalam Tsu yang memiliki keterangan yang cukup panjang (dengan menggunakan frase) maka dalam penerjemahan Tsa, mahasiswa membagi ke dalam dua kalimat yang berbeda. Contoh Tsu : (dua kalimat terpisah terdiri dari majemuk setara dan tunggal) Nama ayah saya Muhammad, dan umurnya 50 tahun. ( kalimat majemuk setara). Beliau bekerja di kantor dagang selama 25 tahun (kalimat tunggal) Tsa : (dijadikan satu kalimat setara dengan tiga klausa mandiri) 父の名前はムハマドで 50 歳で貿易会社で25 年に働いています (chichi no namae wa muhamado de, gojuusai de, bouekigaisha de 25nen ni hataraite imasu). A. Tugas terjemahan (posttest) Hasil penelitian yang ditemukan adalah : 1. Mahasiswa masih memiliki kecenderungan menerjemahkan sesuai dengan jumlah klausa yang ada, dan menerjemahkannya secara literal. Meskipun demikian, mahasiswa mulai memperhatikan pilihan kata dan tingkat keterbacaan hasil terjemahan mereka. 2. Kesalahan atau kekurangan penggunaan kata bantu (joushi) atau kata penghubung(setsuzokushi), ejaan masih ditemukan, juga kesalahan pola-pola kalimat yang berpengaruh terhadap makna dari terjemahan. 3. Pergeseran kalimat ditemukan beberapa tehnik pergeseran : 3.1 Pergeseran dari dua kalimat tunggal menjadi satu kalimat majemuk bertingkat. 3.2 Pergeseran dari satu kalimat tunggal menjadi satu kalimat setara Pergeseran kalimat dari satu kalimat tunggal menjadi satu kalimat majemuk campuran.
9 3.4 Pergeseran dari kalimat majemuk yang memiliki klausa yang banyak ( bertingkat atau campuran) menjadi dua atau tiga kalimat (terjadinya pengurangan jumlah klausa yang ada). Contoh Tsu : (Dari tugas Industri ) Industri minyak, sabun, rokok dsb.sudah lama ada. Tetapi hasil industri dalam negeri belum mencukupi. Tsa : (kalimat majemuk bertingkat) 油やせっけんやタバコなどの工業が昔からありましたのに 内国の工業の結果がまだ十分ではありません (Abura ya sekken ya tabako nado no kougyou ga mukashi kara arimashita noni, naikoku no kougyou no kekka ga juubun dewa arimasen) Contoh Tsu (dari Botchan) Seorang kerabat keluarga pernah memberiku pisau pena buatan luar negeri, dan aku sedang mengangkat pisau indah itu, memamerkannya kepada teman-temanku betapa permukaannya kemilau terkena sinar matahari, ketika salah satu dari mereka berkata, Mengilap sih, memang, tapi pasti tidak tajam. Tsa (keterbacaan penerjemahan masih kurang baik) 私の親類は外国製のペンナイフをくれたことがあります そして 今そのきれいなペンナイフを持ち上げていて 太陽の下でどのような表面の光を友達に見せびらかしました 一つの友達は キラキラでしょう 確かにとがったではたいそうです と言いました (Watashi no shinrui wa gaikokusei no pennaifu wo kureta koto ga arimasu. Soshite,ima sono kirei na pennaifu wo mochiageteite, taiyou no shita de dono you na hyoumen no hikari wo tomodachi ni misebirakashimashita. Hitotsu no tomodachi wa [kirakira deshou, tashika ni togatta dewa nai sou desu] to iimashita. 8 KESIMPULAN DAN SARAN Tehnik pergeseran adalah salah satu tehnik penerjemahan yang dapat dipergunakan untuk memperoleh kesepadanan makna. Dengan memahami tehnik ini, mahasiswa menjadi paham bahwa penerjemahan bukanlah menerjemahkan kata per kata (word-to-word correspondence) melainkan mendapatkan makna yang sesuai yang ada di Bsu. Pergeseran dalam tataran kalimat
10 (category shift) pasti akan terjadi dalam penerjemahan seperti bergesernya kalimat majemuk setara dalam tsu menjadi kalimat majemuk bertingkat dalam tsa. Dengan pemahaman seperti ini, mahasiswa dapat menghasilkan terjemahan dengan tingkat keterbacaannya yang lebih baik. Sebaiknya mahasiswa lebih diberikan pemahaman tentang teori terjemahan sejak awal mereka mendapatkan mata kuliah penerjemahan yaitu terjemahan Jepang-Indonesia I, sehingga mahasiswa akan selalu berpegang kepada pemahaman yang mereka miliki pada waktu menerjemahkan teks-teks bacaan. Dari pihak universitas, sebaiknya disediakan buku-buku tentang penerjemahan bahasa Jepang karena sangat minimnya koleksi perpustakaan tentang ilmu penerjemahan. 9 DAFTAR PUSTAKA Alwi Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, Catford,J.C. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press, Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : Rajawali Pers,2010 Funada, Kyouko. やさしい初歩インドネシア語. Japan:1995 Machali, Rochaya. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta : Grasindo,2000. Newmark, Peter. A textbook of Translation. London : Routledge, Natsume, Soseki. Botchan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,2009. Sudjianto. Dan Dahidi, Ahmad. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Blanc, 2009 Kesaint
PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang Universitas Indonesia tiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa tidak sedikit orang yang ingin mempelajari
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)
ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial memegang peranan yang sangat penting. Komunikasi yang baik perlu mempertimbangkan sikap
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. teori Needs Analysis, dan teori Relativitas dalam penerjemahan.
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan teori mengenai penerjemahan, teori kalimat, dan teori paragraf. Teori penerjemahan yang akan dikemukakan pada bab ini meliputi teori terjemahan
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida
8 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai konsep pemikiran yang akan mendukung analisis data pada bab selanjutnya. Konsep tersebut berupa, tentunya konsep aspek dalam bahasa
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciSOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか
Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bahasa yang ada di dunia memiliki keunikan kekhasan masingmasing termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah aya penggunaan 助詞 joshi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi
Lebih terperinci2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joshi dalam bahasa Jepang yang dikenal dengan istilah partikel, kata bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2007:181),
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana
Lebih terperinciKENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)
KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Frasa dan kata majemuk memiliki unsur yang sama yaitu penggabungan kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki makna
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI
i ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI Nurida Ekarini 2012110088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016
Lebih terperinciぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.
Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Tidak hanya bagi pemelajar asing, tapi juga masyarakat umum. Namun, mereka terkadang tidak menyadari bahwa cerita
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.
Lebih terperinciPENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015
PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciKEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal
BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN 1.1.1 LATAR BELAKANG Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10 bagian yaitu doushi (verba), i-keiyoushi (adjektiva),
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak terlepas dari budaya. Salah satu unsur penting dalam budaya adalah bahasa. Manusia tidak mungkin hidup tanpa bahasa karena manusia dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika kita banyak menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga
Bab 5 Ringkasan Komik atau yang dikenal dengan sebutan manga adalah salah satu budaya pop negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga telah dikenal luas oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis bahasa yang berisi nasihat dan pedoman hidup atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis bahasa yang berisi nasihat dan pedoman hidup atau sindiran terhadap seseorang adalah peribahasa. Pada awalnya, peribahasa adalah karya sastra lisan,
Lebih terperinciHasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018
Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciPENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)
ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang menarik untuk dipelajari karena bahasa sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk berkomunikasi antar sesama, manusia menggunakan bahasa. Menurut Sutedi, bahasa digunakan
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belakangan ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari bahasa-
Lebih terperinciBab2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori yang penulis gunakan
Bab2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini yang berhubungan dengan teori penerjemahan. 2.1 Teori penerjemahan Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi
Lebih terperinciPERGESERAN PENERJEMAHAN IDIOM PADA NOVEL ODA NOBUNAGA KARYA SOHACHI YAMAOKA
PERGESERAN PENERJEMAHAN IDIOM PADA NOVEL ODA NOBUNAGA KARYA SOHACHI YAMAOKA Putu Ayu Muliani email: putuayumuliani@gmail.com Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK....... vi ABSTRAK 要旨,. vii DAFTAR ISI..... viii DAFTAR SINGKATAN...... xi DAFTAR TABEL...... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki fungsi utama yaitu
Lebih terperinciENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA
ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.
Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan bahasa yang banyak dipelajari di Indonesia. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama seperti bahasa lainnya,
Lebih terperinci