MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS. Saluna Deynilisa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut. Penyakit periodontal yang sering

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

PENGARUH REBUSAN LIDAH BUAYA DENGAN OBAT KUMUR LISTERINE DALAM MENYEMBUHKAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS DI SMPN 6 PALEMBANG TAHUN 2012

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan hubungan oklusi yang baik (Dika et al., 2011). dua, yaitu ortodontik lepasan (removable) dan ortodontik cekat (fixed).

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONDISI KESEHATAN DAN KEBERSIHAN MULUT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal (Berg, 1986). Adanya perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masih merupakan masalah di masyarakat (Wahyukundari, 2009). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Plak merupakan deposit lunak berwarna putih keabu-abuan atau kuning yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi (Eastham et al. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit gigi dan mulut masih menjadi masalah kesehatan utama

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan mulut dan senyum dapat berperan penting dalam. penilaian daya tarik wajah dan memberikan kepercayaan diri terhadap

PERIODONTITIS Definisi Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR DALAM MENGHILANGKAN BAU MULUT (HALITOSIS) PADA PEROKOK AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. dalam rongga mulut terdapat fungsi perlindungan yang mempengaruhi kondisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tidak mengenal usia, golongan dan jenis kelamin. Orang yang sehat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan komponen esensial dari kesehatan

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENGUJI... iv

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. anak-anak sampai lanjut usia. Presentase tertinggi pada golongan umur lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. National Health and Nutrition Examination Survey III (NHANES III) yang

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

DESCRIPTION OF PLAQUE SCORES ON STUDENTS WHO CONSUME FRIED FOOD IN CANTEEN OF SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

BAB 1 PENDAHULUAN. nyeri mulut dan nyeri wajah, trauma dan infeksi mulut, penyakit periodontal,

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendukung gigi. Penyakit periodontal secara luas diyakini sebagai masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Rawati Siregar, Jessi Sihotang Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan perawatan, penyakit ini dapat berlanjut dan terjadi pembentukan poket

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di samping penyakit gigi dan mulut lainnya. Hasil survei penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 90% dari populasi dunia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

BAB I PENDAHULUAN. Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering dari semua

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

PENGARUH VISKOSITAS SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

Dry Socket Elsie Stephanie DRY SOCKET. Patogenesis Trauma dan infeksi adalah penyebab utama dari timbulnya dry soket.

I. PENDAHULUAN. menggunakan tumbuhan obat (Sari, 2006). Dalam industri farmasi, misalnya obatobatan

BAB I PENDAHULUAN. melalui mulut, dan pada kalangan usia lanjut. 2 Dry mouth berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendukung gigi (Daliemunthe, 2001) yang terdiri dari gingiva, tulang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang (Sari & Suryani, 2014). Penyakit gigi dan mulut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Usia harapan hidup perempuan Indonesia semakin meningkat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia menjadi perhatian khusus

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam rongga mulut. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (2006) menunjukan

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

FAKTOR PENCETUS TONSILITIS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KABUPATEN KLATEN

Transkripsi:

MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS Saluna Deynilisa Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang ABSTRAK Saat ini penggunaan obat-obatan herbal banyak digemari oleh masyarakat, disamping mudah didapatkan di sekitar rumah juga harganya terjangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas teh rosela yang mengandung vitamin C terhadap penyembuhan gingivitis marginalis kronis ringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada anak usia 13 16 tahun di SMP Alkautsar Kabupaten Lahat pada bulan Mei 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang anak yang menderita gingivitis marginalis kronis ringan. Cara pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teh rosela efektif terhadap penyembuhan gingivitis marginalis kronis ringan. Kata kunci: Gingivitis marginalis kronis ringan, teh rosela Abstract Today the use of herbal medicines much-loved by the community, in addition to readily available around the house is also affordable by almost all levels of society. Research purposes to determine the effectiveness of roselle tea contains vitamin C to healing of chronic mild gingivitis marginalis. This type of research is carried out experiments on children aged 13-16 years in junior Alkautsar Lahat regency in May 2012 with a total sample of 80 children who suffered from mild chronic gingivitis marginalis. Way of sampling is purposive sampling. Data collection by observation. Results of this study showed that roselle tea is effective against mild chronic Marginal gingivitis healing. Keywords: Gingivitis marginalis foot light, tea roselle

Pendahuluan Tujuan utama dari perawatan gingivitis yaitu plak, kalkulus, bernafas dibidang kedokteran gigi adalah mengusahakan dan mempertahankan kesehatan serta keutuhan jaringan gigi, jaringan pendukung gigi, dan jaringan lainnya di dalam rongga mulut, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan umum. Sebagaimana halnya dengan jaringan gigi, maka jaringan pendukung gigi mempunyai peranan penting sebagai alat pengunyah. Bila gigi dan jaringan pendukungnya sakit, maka dengan sendirinya kemampuan pengunyahan akan terganggu sehingga terganggunya penyerapan makanan. Gusi atau gingival adalah bagian dari mukosa mulut yang menutup processus alveolaris rahang dan mengelilingi leher gigi. Gingivitis adalah peradangan pada gingival. Gingivitis dibagi menurut durasinya yaitu gingivitis akut, gingivitis sub akut, Gingivitis rekuren dan gingivitis kronis. Gingivitis marginalis kronis terjadinya dalam waktu cukup lama dan tidak begitu nyeri, paling sering dijumpai di dalam mulut. Penyebab local dari melalui mulut, gigi geligi maloklusi, dan tumpatan atau gigi tiruan yang kurang baik (Krisna, 1995) Sedangkan penyebab sistemik adalah obat-obatan, perubahan hormon dan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin C berhubungan dengan gangguan pembentukan kolagen, yang mana kolagen penting untuk memelihara integritas elemen penempelan gigi dan gusi. Selain itu kolagen juga berperan sebagai pertahanan terhadap toksin bakteri di dalam plak sehingga tidak masuk ke pembuluh darah dalam gusi. Pada umumnya gingivitis disebabkan oleh bakteri di dalam plak. Bakteri yang menginfeksi gusi menyebabkan radang, pembengkakan, perdarahan dan nafas berbau. Terkadang kondisi ini diikuti dengan perdarahan pada saat menggosok gigi. Gingivitis marginalis kronis merupakan proses peradangan gusi di bagian marginal yang merupakan stadium paling awal dari penyakit periodontal.

Rosela (Hibiscuss Sabdariffa L) merupakan tanaman obat. Di Indonesia rosella sudah dikenal sejak tahun 1922. Kandungan penting yang terdapat pada bunga rosela adalah vitamin C yang cukup tinggi hal ini sesuai dengan terminology obat herbal (tempointeraktif 2009) dan pigmen antosianin yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Pigmen antosianin ini membentuk warna ungu kemerahan menarik di kelopak bunga maupun teh hasil seduhan teh rosella. Kandungan 100 gram bunga sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan vitamin C di dalam tubuh. Masyarakat tradisional di berbagai negara telah memanfaatkan tanaman rosella untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Pemanfaatan tanaman rosella ini berkaitan dengan fungsinya sebagai antiseptic, astringen,diuretic, onthelmintik (obat cacing), sedative,dyspepsia, demam, hipertensi, neurosis, sariawan dan mencegah penyakit hati (Mardiah,dkk.2009 vitamin C sebesar 214,68 dalam setiap Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah desain pra eksperimen (pre experiment design) dengan perbandingan kelompok statis, yaitu Teknik sampling dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling, menggunakan siswa SMP Al Kautsar kabupaten Lahat yang menderita kelompok eksperimen menerima Gingivitis Marginalis Kronis Ringan perlakuan yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi. Hasil observasi ini kemudian dibandingkan dengan kelompok control yang tidak menerima perlakuan atau intervensi (Notoatmojo,Soekidjo.2002). sebanyak 80 orang sampel yang di bagi menjadi 2 kelompok masing-masing 40 sampel. Prosedur kerjanya adalah, pertama dibuat dahulu teh rosella menggunakan kelopak bunga rosella segar sebanyak 0,5 kg disedu dengan

air panas sebanyak 4 liter, lalu dibiarkan sampai air menjadi merah. Kemudian teh rosella diberikan kepada semua sampel kelompok pertama untuk dikonsumsi. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 80 orang sampel, dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 40 orang. Kelompok pertama atau kelompok perlakuan meminum teh rosella 2 kali sehari pada pukul 09.00 dan pukul 16.00 sebanyak 100cc selama 5 hari, dan kelompok kedua meminum air mineral pada waktu dan jumlah yang sama sebagai kelompok kontrol. Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Kesembuhan dari Gingivitis Marginalis Kronis Ringan setelah Meminum Teh Rosela dan Air Mineral Bahan N Sembuh 1 2 3 4 5 Teh Rosela 40 0 0% 2 5% 9 22,5% 23 57,5% 40 100% Air Mineral 40 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 3 7,5% Dari tabel diatas dapat dilihat frekuensi dan persentasi kesembuhan setelah meminum teh rosella dan air mineral. selama 5 hari didapatkan kesembuhan 100%, sedangkan pada kelompok kontrol kesembuhan hanya 7.5%. Dimana setelah meminum teh rosella Pembahasan Gingivitis adalah peradangan pada gingival. Pada umumnya gingivitis disebabkan oleh bakteri di dalam plak. Bakteri yang menginfeksi gusi menyebabkan radang, pembengkakan, perdarahan dan nafas berbau. Terkadang kondisi ini diikuti dengan perdarahan pada saat menggosok gigi. Gingivitis marginalis kronis merupakan proses peradangan gusi di bagian

marginal yang merupakan stadium paling awal dari penyakit periodontal. Salah satu penyebab sistemik gingivitis adalah kekurangan vitamin C (Krisna, 1995). Bunga rosella (Hibiscuss Sabdariffa L) memiliki kandungan vitamin C sebesar 214,68 mg dalam setiap 100 gram bunga sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan vitamin C di dalam tubuh (Mardiah, dkk. 2009). Pada tabel terlihat bahwa pada hari pertama pada kelompok perlakuan, setelah meminum teh rosella terlihat belum ada sembuh dari Gingivitis Marginalis Kronis. Pada hari ke dua mulai terlihat ada dua responden yang sembuh. Pada hari ke tiga ada 9 responden sembuh. Hari ke empat sebanyak 23 responden sembuh dan di hari ke lima seluruh responden sembuh. Sedangkan pada kelompok kontrol, dimana semua responden meminum air mineral, terlihat hanya ada 3 responden yang sembuh pada hari ke lima. Hal ini dapat terjadi karena dengan meminum teh rosella yang mengandung vitamin C, maka kekurangan vitamin C di dalam tubuh dapat diatasi, sehingga penyebab terjadinya Gingivitis Marginalis Kronis karena kekurangan vitamin C dapat dihilangkan. Vitamin C merupakan salah satu unsur pembentukan serat kolagen pada jaringan ikat pembuluh kolagen berjalan sempurna maka tidak terjadi lagi perdarahan, sehingga terjadi penyembuhan terhadap Gingivitis Marginalis Kronis. Vitamin C dapat meningkatkan produksi protein kolagen. Pada penelitian Pussinen P.J, dkk. 2003 menemukan adanya pengaruh vitamin C dalam darah terhadap tingginya kadar antibody terhadap bakteri penyebab periodontitis. Hal ini menunjukkan bahwa vitamin C penting dalam memacu system kekebalan tubuh untuk melawan bakteri. Disamping itu darah. Bila pembentukan serat

vitamin C dapat sebagai zat penguat pembuluh darah, sebagai antioksidan. Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah Gingivitis Marginalis Kronis dapat disembuhkan dengan meminum karena bunga rosella mengandung vitamin C. Kesembuhan total terjadi pada hari ke lima penelitian. air teh yang terbuat dari bunga rosella Saran Untuk menjaga kesehatan gingival dianjurkan kepada masyarakat untuk meminum teh rosella. Karena tumbuhan rosella mudah ditanam maka dianjurkan untuk menanam tumbuhan rosella di pekarangan rumah, Melihat banyaknya zat berhasiat yang terkandung dalam tumbuhan rosella, s maka sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan terhadap tumbuhan rosella di masa mendatang

Daftar Pustaka Budiharto. 2008 Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta. EGC Ircham, M.C. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak dan Ibu Hamil. Jogyakarta. Fitramaya. Krisna. 1995. Periodontal. Jakarta. Universitas Trisakti Krisna. 1995. Periodontal II. Jakarta. Universitas Trisakti Mardiah, dkk. 2009 Rosela. Jakarta.PT. Agromedia Pustaka Notoatmojo, Soekidjo. 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta PT Rineka Cipta