BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I. PENDAHULUAN. digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang yang dapat berdiri sendiri dan dipakai untuk

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Shuujoshi Danseigo Pada Komik One Piece Volume 1 Karya Eiichiro Oda

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Struktur kalimat bahasa Jepang adalah SOP, sedangkan struktur

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PEDAHULUAN. ujar (speech situations) yang meliputi unsur-unsur penyapa dan yang disapa,

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. si penutur menggunakan kata-kata seru untuk menggambarkan perasaannya

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berperan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

Bab 2. Landasan Teori

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2 Landasan Teori

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Onomatope yang berasal dari Bahasa Yunani ονοματοποιία adalah kata atau

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang kata disebut tango. Matsumura dalam kamus Kokugo Jisho Dejitaru

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

Bab 1. Pendahuluan. antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (Wijana, 1996:2). Menurut Yule, pragmatik adalah studi tentang

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau kaidah-kaidah yang berbeda.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dalam kehidupan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang secara umum memiliki sembilan kelas kata diantaranya verba (doushi), ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi (kandoushi), konjungsi (setsuzokushi), verba bantu (jodoushi), dan partikel (joshi). Diantara beberapa kelas kata tersebut, joshi atau partikel merupakan salah satu kelas kata yang mempunyai peranan penting dalam bahasa Jepang. Menurut Hirai dalam (Sudjianto dan Dahidi, 2007:181) joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo (kelas kata yang tidak dapat berdiri sendiri) dan tidak mengalami perubahan bentuk. Joshi dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta menambah arti kata tersebut lebih jelas lagi. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2007:181) joshi akan menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kata lain yang dapat berdiri sendiri sehingga membentuk sebuah bunsetsu atau bun. Jadi, joshi atau partikel tidak dapat berdiri sendiri tapi jika digabungkan dengan kelas kata lainnya maka akan muncul makna baru. Hal inilah yang menjadi peranan penting partikel atau joshi dalam kalimat. Berdasarkan fungsinya joshi dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu kakujoshi, setsujokujoshi, fukujoshi, dan shuujoshi (Sudjianto dan Dahidi, 2007:181-182). Joshi わ wa masuk ke dalam shuujoshi atau joshi yang terletak di akhir kalimat dan memilki makna yang berbeda.

Menurut Naoko (2008:124) makna shuujoshi わ wa ada dua fungsi yaitu menunjukkan perasaan kagum dan memperlembut suara dalam suatu pernyataan. Contoh kalimat yang menggunakan shuujoshi わ wa, yaitu : 1. 今夜のオペラは本当に素晴らしかったわ (Naoko, Chino:124) Konya no opera wa hontou ni subarashikatta wa. Wah opera malam ini sungguh mengagumkan 2. 他の店で買ったほうがいいと思うわ (Naoko, Chino:124) Hoka no mise de katta hou ga ii to omou wa. Saya kira akan lebih baik membelinya di toko lain ya Berdasarkan uraian contoh tersebut, maka dalam hal ini peneliti mengkaji shuujoshi わ wa dengan teori tindak tutur ilokusi yang merupakan salah satu kajian pragmatik. Hal tersebut dikarenakan ada makna berbeda yang ditimbulkan dari penggunaan shuujoshi わ wa. Penggunaan shuujoshi わ wa banyak ditemukan dalam percakapan nonformal seperti yang terdapat dalam novel dan komik. Percakapan berikut dikutip dari novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro : ああ びっくりした と その人は目をパチクリさせて 如月さん 何し てるの こんな場所で 先生.. 気が付かなくて 映実は心臓がドキドキ しているのを感じながらも ホッとしていた もう帰ったと思ってたわ す みません ちょっとこの教室に入りたくて.. (AJ, 2008:14) aa! bikkuri shita to, sono hito wa me wo pochikuri sasete, Kisaragi san! Nani shiteru no, konna basho de? sensei ki ga tsukenakute emi wa shinzou ga dokidoki shite iru no wo kanji nagara mo,, hottoshite ita. mou kaetta to omotte ta wa sumimasen. Chotto kono kyoushitsu ni hairitakute aa, kaget!! orang itu mengedipkan matanya Kisaragi san!! Apa yang kamu lakukan di tempat ini?? sensei saya tidak menyangka sensei ada di depan pintu emi merasakan jantungnya berdebar-debar dan akhirnya lega saya kira kamu sudah pulang ya maaf, saya ingin masuk ke kelas ini sebentar Informasi indeksal :

Emi masuk ke kelas menemukan handphone lalu membukanya dan ingin membaca email yang ada dihandphone tersebut, karena tidak ada balasan, Emi keluar dari kelas dan bertemu dengan Hata sensei. Berdasarkan contoh tersebut, Emi terkejut melihat Hata sensei berada di depan pintu, lalu Hata sensei mengira bahwa Emi sudah pulang. Shuujoshi わ pada tuturan di atas, berfungsi sebagai menunjukkan suatu keheranan. Hata sensei heran melihat Emi yang masih berada di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membahas fungsi shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan わね wa ne dan juga mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi di dalam tuturan yang menggunakan shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan わね wa ne. Adapun sumber data penelitian ini yaitu novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka karya Akagawa Jiro. Alasan pemilihan novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro menjadi sumber data dikarenakan ditemukan banyaknya penggunaan shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan わね wa ne di dalam novel tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah susunan sistematis mengenai hal pokok yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah fungsi pragmatis shuujoshi わ wa わよ Wa Yo わね Wa Ne dalam Novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro?

2. Apakah klasifikasi tindak tutur yang terdapat pada tuturan yang menggunakan shuujoshi わ wa わよ Wa Yo わね Wa Ne dalam Novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan supaya hasil penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui fungsi shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro. 2. Untuk mengetahui makna penggunaan jenis tindak tutur yang ditimbulkan dari pengunaan shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan ini antara lain :

1. Manfaat Umum a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam bidang linguistik terutama dalam bidang pragmatik yang dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan peneliti lainnya dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai ilmu linguistik tersebut. 2. Manfaat Khusus a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti maupun pembaca mengenai penggunaan shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro. b) Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan mengenai linguistik dan kebudayaan Jepang terutama mengenai shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne. 1.6 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fonem yang memang secara empiris hidup pada penuturpenuturnya, sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti adanya (Sudaryanto, 1992:62). Penelitian diperlukan metode dan teknik yang mendukung. Dalam penelitian ada tiga tahap yang harus dilalui yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyajian analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Sostugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro.

1.6.1 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode simak. Metode simak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan secara lisan, tetapi juga penggunaan secara tertulis. Metode ini memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik sadap merupakan teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan (Mahsun, 2005:90). Penyadapan dalam penelitian ini menggunakan teknik catat sebagai gandengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik SBLC yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:92). Dalam teknik ini, peneliti tidak dilibatkan langsung untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Peneliti melakukan pencatatan dengan mencatat setiap kemunculan shuujoshi わ wa わよ Wa Yo わね Wa Ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro dan menentukan maknanya serta mengklasifikasikannya berdasarkan teori tindak tutur ilokusi menurut Searle. 1.6.2 Analisis Data Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis, metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini, yaitu metode padan. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode padan merupakan metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue). Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan pragmatis. Metode padan pragmatis digunakan dalam penelitian ini karena peneliti dalam menganalisis data terikat pada konteks percakapan yang terdapat dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro.

Teknik yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dengan menggunakan daya pilah pragmatis yaitu daya pilah yang menggunakan mitra tutur sebagai penentu. Teknik pilah unsur penentu adalah teknik analisis data dengan cara memilah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto, 1993:1). Analisis data yang akan dilakukan peneliti, yaitu : pertama, peneliti akan menganalisis fungsi shuujoshi わ wa, shuujoshi わよ wa yo, dan shuujoshi わね wa ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro, Selanjutnya peneliti menganalisis jenis klasifikasi tindak ilokusi apa saja yang muncul akibat penggunaan shuujoshi わ wa menggunakan teori tindak tutur ilokusi oleh Searle dalam Revita (2013:21). 1.6.3 Penyajian Hasil Analisis Data Data yang telah diperoleh dan dianalisis disajikan dalam susunan yang sistematis dan terarah. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data pada penelitian ini adalah metode informal dan metode formal. Sudaryanto (1993:145) menjelaskan bahwa metode penyajian informal merupakan perumusan yang menggunakan kata-kata yang biasa, walaupun dengan terminologi yang bersifat teknis, sedangkan penyajian formal adalah perumusan dengan tanda-tanda atau lambang. Metode dan teknis penyajian hasil analisis data di atas dipaparkan dengan dua cara, yaitu rumusan dengan kata-kata yang disajikan secara ringkas dan jelas (metode informal) dan kedua adalah dengan menggunakan simbol dan lambang-lambang, baik berupa lambang matematika, huruf kapital, dan juga singkatan (metode formal). 1.7 Sistematika Penelitian

Penelitian penelitian ini terdiri atas empat bab, yaitu BAB I merupakan pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tinjuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II merupakan kerangka teori, yang terdiri dari tinjuan pustaka, konsep dan teori. BAB III merupakan analisis data berisi tentang uraian tentang fungsi shuujoshi わ wa わよ Wa Yo わね Wa Ne dalam novel Sotsugyoushiki wa Mayonaka ni karya Akagawa Jiro. BAB IV merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.