Definisi & Latar Belakang...(1)

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Bab 6 Teori Permainan (Dua pemain-jumlah Nol)

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

BAB IV TEORI PERMAINAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Riset Operasi

Riset Operasional Teori Permainan

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2 a b Pemain 1 a 1,-1 2,-2 b 4,-4 3,-3. Universitas Sumatera Utara

Pendahuluan. Matriks Permainan (Payoff Matrix) Matriks Permainan Jumlah Nol. Unsur-Unsur Dasar. Matriks Permainan Jumlah Tak Nol

Manajemen Kuantitatif Modul 10 dan 11 TEORI PERMAINAN ( GAME THEORY)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengertian Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi dan pertentangan (konfleks) antar berbagai kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI

Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory)

Teori Game (Game Theory/Teori Permainan) Teori Game, Ahmad Sabri, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah :

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

Modul 11. PENELITIAN OPERASIONAL GAME THEORY. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Boldson Herdianto Situmorang, S.kom., MMSI

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

APLIKASI TEORI PERMAINAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK LAPTOP PADA TOKO ELEKTRONIK DI PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

Bab 2 LANDASAN TEORI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu.

TUGAS SETELAH TUTORIAL OPERATIONAL RESEARCH II TEORI PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk

Teori Game. Pengantar Teori Game, Ahmad Sabri, MSi. Universitas Gunadarma

Bab 2 LANDASAN TEORI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STOKASTIK

TEORI PERMAINAN. Digunakan jika permainan stabil ada titik saddle (saddle point) Titik sadel minimaks = maksimin Contoh :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Lembar Kerja Mahasiswa

SIMULASI TWO PERSON ZERO SUM GAME DALAM MEREKRUT ANGGOTA UKM PADA STMIK PROFESIONAL MAKASSAR

APLIKASI GAME THEORY PADA PERSAINGAN PRODUK KARTU TELKOMSEL DAN XL SKRIPSI DEBORA EXAUDI SIRAIT

PENGEMBANGAN MODEL PERSAINGAN PENENTUAN TARIF ANGKUT DENGAN METODE GAME THEORY

E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp ISSN: DOI: /mtk.2018.v07.i02.p200

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

I. PENDAHULUAN. menyelesaikan permasalahan yang direpresntasikan oleh Payoff Matrix. II. LANDASAN TEORI

Study Tentang Strategi Murni dari Dua Pemain dengan Nash Equilibrium (2-Player Pure Strategy Nash Equilibrium) SKRIPSI. Ramidin Sinaga

Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd PROGRAM LINIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN TEORI PERMAINAN FUZZY (Studi Kasus : Pemakaian Kartu GSM di FMIPA USU) SKRIPSI ANDI KURNIAWAN

SYARAT PERLU DAN SYARAT CUKUP KEBERADAAN DAN KETUNGGALAN KESEIMBANGAN NASH CAMPURAN SEMPURNA PADA BIMATRIX GAMES

PERANCANGAN DAN SIMULASI PENCARIAN JALUR TERAMAN PADA PERUTEAN KENDARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Pembahasan Materi #14

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE II (KONSUMEN) DALAM KERJASAMA RANTAI PASOK. Nama Mahasiswa : Afriani Sulastinah NRP :

Penggunaan Game Theory dalam Ilmu Sosial

Penentuan Strategi Pemasaran Produk Minuman Energi (Dwi Sukma Donoriyanto) 11

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

Materi #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n

BAB III TEORI UTILITAS

MENENTUKAN STRATEGI PERMASARAN PADA PRODUK BRIKET DENGAN METODE GAME THEORY UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI UKM KAISAR BRIKET

Nilai Ekstrim. (Extreme Values)

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMA/Sederajat tahun 2012

Bab II Dasar Teori Permainan dan Lelang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan

Teori Pengambilan Keputusan

APLIKASI LOGIKA FUZZY DALAM TEORI PERMAINAN UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN (Studi Kasus : Persaingan Alfamart dan Indomaret)

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

MENTORING MKDB. Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI. Mentoring dapat didownload di

Kuliah ke-10: Beberapa Aplikasi Game Theory untuk Persaingan

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

Definisi & Latar Belakang...(1) Game theory dapat disebut juga Teori Permainan. Suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan/pertentangan (konflik) antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. 6623 - Taufiqur Rachman 2 6623 - Taufiqur Rachman 1

Definisi & Latar Belakang...(2) Kepentingan-kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut pemain (players). nggapan yang digunakan adalah bahwa setiap pemain mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional. Teori permainan mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika Prancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921, kemudian John Von Neemann dan Oskar Morgenstern mengembangkan lebih lanjut sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi yang bersaing. 6623 - Taufiqur Rachman 3 Jenis Teori Permainan Permainan dengan jumlah nol (zero sum game), yang terdiri dari: Permainan strategi murni. Permainan strategi campuran. Permainan tidak jumlah nol (non zero sum game). 6623 - Taufiqur Rachman 4 6623 - Taufiqur Rachman 2

Model Dapat diklasifikasikan dengan sejumlah cara seperti: jumlah pemain, jumlah keuntungan dan kerugian, serta jumlah strategi yang digunakan dalam permainan. Contoh: Bila jumlah pemain adalah dua pemain disebut sebagai permainan dua pemain. Jika jumlah keuntungan dan kerugian adalah nol, disebut permainan jumlah-nol (zero sum game). tau jumlah konstan. Sebaliknya bila tidak sama dengan nol, permainan disebut permainan bukan jumlah nol (non zero sum game). 6623 - Taufiqur Rachman 5 Matriks Pay-off Perusahaan Murah (S1) Mahal (S2) Murah (S1) Perusahaan B Sedang (S2) Mahal (S3) 1 9 2 8 5 4 6623 - Taufiqur Rachman 6 6623 - Taufiqur Rachman 3

Ketentuan Dasar...(1) Dari contoh tabel matriks pay-off (matrik permainan), dapat dijelaskan beberapa ketentuan dasar yang terpenting dalam teori permainan, yakni: ngka-angka dalam matriks pay-off (matriks permainan), menunjukkan hasil dari strategi permainan yang berbeda. Dalam permainan dua pemain jumlah nol ini, bilangan positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris dan merupakan kerugian dari pemain kolom. 6623 - Taufiqur Rachman 7 Ketentuan Dasar...(2) nggapan yang digunakan adalah bahwa suatu strategi tidak dapat dirusak oleh pesaing atau faktor lain. Suatu strategi dikatakan dominan bila setiap payoff dalam strategi adalah superior terhadap setiap pay-off yang berhubungan dalam suatu strategi alternatif. Contoh: dalam permainan tersebut, untuk perusahaan, strategi harga S1 didominasi oleh strategi S2. 6623 - Taufiqur Rachman 8 6623 - Taufiqur Rachman 4

Ketentuan Dasar...(3) Suatu strategi optimal adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh yang menyebabkan seorang pemain dalam posisi yang paling menguntungkan tanpa memperhatikan kegiatan pesaingnya. Tujuan model permainan adalah mengidentifikasikan strategi atau rencana optimal untuk setiap pemain. 6623 - Taufiqur Rachman 9 Penyelesaian Masalah...(1) Menggunakan dua karakteristik strategi: 1. Murni (Pure Strategy Game) Dalam strategi murni, strategi optimal untuk setiap pemain adalah dengan menggunakan strategi tunggal. Melalui aplikasi kriteria maximin dan kriteria minimax. Nilai yang dicapai harus merupakan maksimum dari maximin baris dan minimum dari minimax kolom, titik ini dikenal sebagai titik pelana (saddle point). 6623 - Taufiqur Rachman 10 6623 - Taufiqur Rachman 5

Penyelesaian Masalah...(2) 2. Campuran (Mixed Strategy Game) Penyelesaian masalah dengan strategi campuran dilakukan apabila strategi murni yang digunakan belum mampu menyelesaikan masalah permainan atau belum mampu memberikan pilihan strategi yang optimal bagi masing-masing pemain/perusahaan. Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan akan menggunakan campuran/lebih dari satu strategi untuk mendapatkan hasil optimal. 6623 - Taufiqur Rachman 11 Contoh 1 ( Murni) Dua buah perusahan yang memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling bersaing dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersbut, perusahaan mengandalkan 2 strategi dan perusahaan B menggunakan 3 macam strategi, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut ini : Perusahaan Murah (S1) Perusahaan B Sedang (S2) Mahal (S3) Murah (S1) 1 9 2 Mahal (S2) 8 5 4 6623 - Taufiqur Rachman 12 6623 - Taufiqur Rachman 6

Penyelesaian Contoh 1...(1) Dari kasus di atas, bagaimana strategi yang harus digunakan oleh masing-masing pemain atau perusahaan, agar masing-masing mendapatkan hasil yang optimal (kalau untung, keuntungan tersebut besar, dan kalau harus rugi maka kerugian tersebut adalah paling kecil). Jawab : Seperti telah dijelaskan di atas, bagi pemain baris akan menggunakan aturan maximin dan pemain kolom akan menggunakan aturan minimax. 6623 - Taufiqur Rachman 13 Penyelesaian Contoh 1...(2) Langkah 1 Untuk pemain baris (perusahaan ), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris. Baris pertama 1, dan Baris kedua 4. Selanjutnya dari dua nilai terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 4. B S1 S2 S3 Maximin S1 1 9 2 1 S2 8 5 4 4 6623 - Taufiqur Rachman 14 6623 - Taufiqur Rachman 7

Penyelesaian Contoh 1...(3) Langkah 2 Untuk pemain kolom, (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap kolom. Kolom pertama 8 Kolom kedua 9, dan Kolom ketiga 4. Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang paling baik atau kecil bagi B, yakni nilai 4 (rugi yang paling kecil). B S1 S2 S3 S1 1 9 2 1 S2 8 5 4 4 Maximin Minimax 8 9 4 6623 - Taufiqur Rachman 15 Penyelesaian Contoh 1...(4) Langkah 3 Karena pilihan pemain baris dan pemain kolom B sudah sama, yakni masing masing memilih nilai 4, maka permainan ini sudah dapat dikatakan optimal (sudah ditemukan nilai permainan/sadle point) yang sama. Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4, mengandung arti bahwa meskipun pemain menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi harga mahal (S2). Sedangkan untuk pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik adalah sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan dengan juga menerapkan strategi harga mahal (S3). 6623 - Taufiqur Rachman 16 6623 - Taufiqur Rachman 8

Contoh 2 ( Campuran) Dari kasus di atas, dan karena adanya perkembangan yang terjadi di pasar, maka perusahaan, yang tadinya hanya memiliki produk dengan harga murah dan mahal, sekarang menambah satu lagi strategi bersainganya dengan juga mengeluarkan produk berharga sedang, dan hasil yang diperoleh tampak pada tabel berikut ini: Perusahaan Murah (S1) Perusahaan B Sedang (S2) Mahal (S3) Murah (S1) 2 5 7 Sedang (S2) -1 2 4 Mahal (S3) 6 1 9 6623 - Taufiqur Rachman 17 Penyelesaian Contoh 2...(1) Langkah 1 Mula-mula akan dicoba dulu dengan menggunakan strategi murni. Untuk pemain baris, pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris. Baris pertama 2, Baris kedua 1, dan Baris ketiga 1. Selanjutnya dari tiga nilai terkecil tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar, yakni nilai 2. B S1 S2 S3 Maximin S1 2 5 7 2 S2-1 2 4-1 S3 6 1 9 1 6623 - Taufiqur Rachman 18 6623 - Taufiqur Rachman 9

Penyelesaian Contoh 2...(2) Langkah 2 Untuk pemain kolom, pilih nilai yang paling besar untuk setiap kolom. Kolom pertama 6, Kolom kedua 5, dan Kolom ketiga 9. Selanjutnya dari tiga nilai terbesar tersebut, pilih nilai yang paling baik atau kecil bagi B, yakni nilai 5 (rugi yang paling kecil). Maximin Minimax B S1 S2 S3 S1 2 5 7 2 S2-1 2 4-1 S3 6 1 9 1 6 5 9 6623 - Taufiqur Rachman 19 Penyelesaian Contoh 2...(3) Langkah 3 Dari tabel terlihat bahwa pilihan pemain baris dan pemain kolom B tidak sama, dimana pemain atau perusahaan memilih nilai 2 dan perusahaan B memilih nilai 5, dengan demikian maka permainan ini dapat dikatakan belum optimal, karena belum ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama. Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan menggunakan strategi campuran, yang langkahnya adalah sebegai berikut: 6623 - Taufiqur Rachman 20 6623 - Taufiqur Rachman 10

Penyelesaian Contoh 2...(4) Langkah 4 Masing-masing pemain akan menghilangkan strategi yang menghasilkan keuntungan atau kerugian paling buruk. Bila diperhatikan pada tabel, untuk pemain, strategi S2 adalah paling buruk, karena bisa menimbulkan kemungkinan kerugian bagi (ada nilai negatifnya/ 1). Dan bagi pemain B, strategi S3 adalah paling buruk karena kerugian yang bisa terjadi paling besar. B S1 S2 S3 S1 2 5 7 S2-1 2 4 S3 6 1 9 Lihat penjelasan tentang Dominasi 6623 - Taufiqur Rachman 21 Dominasi Dominasi terjadi bila: 1. Seluruh nilai dalam suatu kolom lebih besar daripada nilai pada kolom yang lain. Seperti pada contoh 2, seluruh nilai pada kolom S3 lebih besar dibandingkan nilai-nilai pada kolom S2, maka artinya kolom S3 didominasi oleh kolom S2, sehingga kolom S3 akan dihapus. 2. Seluruh nilai dalam suatu baris lebih kecil daripada nilai pada baris yang lain. Seperti pada contoh 2, setelah kolom S3 dihapus, maka strategi baris S2 didominasi oleh baris S1, karena semua nilai baris S2 lebih kecil daripada nilai baris S1, maka selanjutnya S2 akan dihilangkan. 6623 - Taufiqur Rachman 22 6623 - Taufiqur Rachman 11

Penyelesaian Contoh 2...(5) Langkah 5 Setelah pemain membuang strategi S2 dan pemain B membuang stretgi S3, diperoleh tabel sebagai berikut : B S1 S2 S1 2 5 S3 6 1 Perhatikan bahwa setelah masing-masing membuang strategi yang paling buruk, maka sekarang persaingan atau permainan dilakukan dengan kondisi, perusahaan menggunakan strategi S1 dan S3, sementara perusahaan B menggunakan strategi S1 dan S2. 6623 - Taufiqur Rachman 23 Penyelesaian Contoh 2...(6) Langkah 6 Memberikan nilai probabilitas terhadap kemugkinan digunakannya kedua strategi bagi masing-masing perusahaan. Untuk perusahaan, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar p, maka kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S3 adalah (1 p). Begitu pula dengan pemain B, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar q, maka kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S2 adalah (1 q). 6623 - Taufiqur Rachman 24 6623 - Taufiqur Rachman 12

Penyelesaian Contoh 2...(7) Langkah 7 Mencari nilai besaran probabilitas setiap strategi yang akan digunakan dengan menggunakan nilai-nilai yang ada serta nilai probalitas masing-masing strategi untuk menghitung sadle point yang optimal, dengan cara sebagai berikut : Untuk perusahaan Jika apapun strategi yang digunakan, perusahaan B meresponnya dengan strategi S1, maka B(S1): 2p + 6(1 p) = 2p + 6 6p = 6 4p Jika, apapun strategi yang digunakan, perusahaan B meresponnya dengan strategi S2, maka B(S2): 5p + 1(1 p) = 5p + 1 1p = 1 + 4p 6623 - Taufiqur Rachman 25 Penyelesaian Contoh 2...(8) Bila kedua hasil persamaan tersebut digabung, maka: 6 4p = 1 + 4p 6 1 = 4p + 4p Dengan p = 0,625 ; maka (1 p) = (1 0,625) 5 = 8p p = 5/8 = 0,625 (1 p) = 0,375 Sehingga kedua nilai probabilitas untuk strategi S1 dan S3 milik perusahaan sudah diketahui nilainya. pabila kedua nilai probabilitas tersebut dimasukkan dalam kedua persamaan sebelumnya, maka keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan adalah: 6623 - Taufiqur Rachman 26 6623 - Taufiqur Rachman 13

Penyelesaian Contoh 2...(9) Untuk persamaan B(S1) = 2p + 6(1 p) = 2(0,625) + 6(0,375) = 3,5 Untuk persamaan B(S2) = 5p + 1(1 p) = 5(0,625) + 1(0,375) = 3,5 Keduanya menghasilkan keuntungan yang sama (sesuai yang diharapkan), yaitu sebesar 3,5. Sebelum menggunakan strategi campuran, keuntungan perusahaan hanya sebesar 2. Namun dengan menggunakan strategi campuran ini, keuntungan perusahaan bisa meningkat 1,5 (dari 2 menjadi 3,5). 6623 - Taufiqur Rachman 27 Penyelesaian Contoh 2...(10) Untuk perusahaan B Jika apapun strategi yang digunakan B, perusahaan meresponnya dengan strategi S1,maka B (S1): 2q + 5(1 q) = 2q + 5 5q = 5 3q Jika apapun strategi yang digunakan B, perusahaan meresponnya dengan strategi S3, maka B (S3): 6q + 1(1 q) = 6q + 1 1q = 1 + 5q Bila kedua hasil persamaan tersebut digabung, maka: 5 3q = 1 + 5q 5 1 = 5q + 3q 4 = 8q q = 4/8 = 0,5 6623 - Taufiqur Rachman 28 6623 - Taufiqur Rachman 14

Penyelesaian Contoh 2...(11) Dengan q = 0,5 ; maka: (1 q) = (1 0,5) (1 q) = 0,5 Sehingga kedua nilai probabilitas untuk strategi S1 dan S2 milik perusahaan B sudah diketahui nilainya. pabila kedua nilai probabilitas tersebut dimasukkan dalam kedua persamaan sebelumnya, maka kerugian minimal yang diharapkan oleh perusahaan B adalah: 6623 - Taufiqur Rachman 29 Penyelesaian Contoh 2...(11) Untuk persamaan B (S1) = 2q + 5(1 q) = 2(0,5) + 5(0,5) = 3,5 Untuk persamaan B (S3) = 6q + 1(1 q) = 6(0,5) + 1(0,5) = 3,5 Keduanya menghasilkan kerugian minimal sama (sesuai yang diharapkan), yaitu sebesar 3,5. Sebelum menggunakan strategi campuran, kerugian minimal perusahaan B adalah sebesar 5, dengan menggunakan strategi campuran ini, kerugian minimal perusahaan B bisa menurun sebesar 1,5 (dari 5 menjadi 3,5). 6623 - Taufiqur Rachman 30 6623 - Taufiqur Rachman 15

Penyelesaian Contoh 2...(12) Kesimpulan: Kerena penggunaan strategi murni belum mampu menemukan nilai permainan (sadle point) yang sama, maka penyelesaian masalah permainan/persaingan contoh 2 dilanjutkan dengan menggunakan strategi campuran. Penggunaan strategi campuran ini mampu menemukan nilai permainan (sadle point) yang sama, selain itu juga mampu memberikan hasil yang lebih baik bagi masing-masing perusahaan. Untuk perusahaan, keuntungan yang diharapkan naik menjadi 3,5 dan kerugian minimal yang diterima perusahaan B juga dapat turun menjadi 3,5. Sehingga solusi sudah optimal. 6623 - Taufiqur Rachman 31 Contoh 3 (Permainan Tidak Jumlah Nol) B Tidak Promosi Promosi Pertanyaan: Tidak Promosi Promosi 4 7 4-17 -17-10 7-10 pakah kedua perusahaan sebaiknya melakukan promosi atau tidak? Jawaban: Dari tabel pay-off : - promosi untung 7, B tidak promosi rugi 17. - B promosi untung 7, tidak promosi rugi 17 Dengan demikian dan B lebih baik promosi karena akan untung 7, sekalipun dapat mengalami kerugian 10. Tetapi masih lebih baik daripada tidak melakukan promosi dapat mengalami kerugian 17. 6623 - Taufiqur Rachman 32 6623 - Taufiqur Rachman 16

Latihan 1 Pemain B B1 B2 B3 B4 B5 B6 Pemain 1 5 10-20 15 5 7 2 15 8 16-10 13 12 3 11 11 12 14 14 12 Tentukan strategi terbaik bagi masing-masing pemain!! 6623 - Taufiqur Rachman 33 Jawaban Latihan 1 B B1 B2 B3 B4 B5 B6 Maximin 1 5 10-20 15 5 7-20 2 15 8 16-10 13 12-10 3 11 11 12 14 14 12 11 Minimax 15 11 16 15 14 12 Minimax = Maximin = 11 Permainan seimbang (Optimal) Saddle point = 11 6623 - Taufiqur Rachman 34 6623 - Taufiqur Rachman 17

Daftar Referensi 1. http://supriyadid.blogdetik.com/files/2011/01/game-theory.ppt 2. http://erda_kamaruddin.staff.gunadarma.ac.id/.../.ppt 6623 - Taufiqur Rachman 35 6623 - Taufiqur Rachman 18