IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB IV METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

Bab III Metoda Taguchi

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

BAB III METODE PENELITIAN

Pemilihan Ketua BEM Fakultas Teknik UN PGRI Kediri menggunakan Metode ELECTRE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

4. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem pendukung keputusan, AHP, Penilaian Karyawan.

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode Identifikasi atribut mutu pelayanan

III. METODE PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

Transkripsi:

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di kator pusat perusahaa Dr. Diaa Hermawati (DH Orgaik) yag terletak di Perumaha Tama Sari Bukit Damai Blok Ai No.21 Guugsidur, Bogor, Jawa Barat, Idoesia; serta tempat-tempat pemasara produk yaitu di Pasar Tai, Departeme Pertaia, Ragua, Jakarta Selata (Lampira 1) da di Tama Jaja, Bumi Serpog Damai, Tagerag (Lampira 2). Pemiliha lokasi peelitia ii dilakuka dega pertimbaga bahwa DH Orgaik termasuk usaha kecil yag masih mejadi pemai baru dalam usaha susu kuda Sumbawa orgaik khususya di wilayah Jabotabek da sekitarya. Peluag usaha susu kuda Sumbawa orgaik saat ii diilai cukup besar. Gaya hidup back to ature yag mejadi tred saat ii medukug perkembaga idustri paga orgaik sehigga mejadika susu kuda Sumbawa orgaik memiliki peluag usaha yag megutugka sebagai obat alteratif sekaligus mejaga stamia, serta dapat diolah mejadi produk turua seperti kosmetik. DH Orgaik megemas da memasarka produk susu kuda Sumbawa orgaik yag di-supply lagsug dari Kelompok Tai Hidup Bersama di Kabupate Dompu, Sumbawa; da merupaka perusahaa yag telah medapatka sertifikat orgaik produk susu kuda Sumbawa pertama da higga kii masih satu-satuya di Idoesia. Lokasi DH Orgaik di Parug merupaka pusat pegolaha, pegemasa, pemasara, da uji laboratorium sebagai kotrol mutu produk Asambugar. Produk Asambugar merupaka produk susu kuda Sumbawa orgaik yag diteliti secara lagsug oleh Dr. Diaa Hermawati. Lokasi pemasara di Pasar Tai Ragua da kediama Dr. Diaa Hermawati merupaka lokasi pejuala tetap. Tujua observasi di lokasi tersebut adalah utuk pemeroleha iformasi da data megeai kodisi promosi DH Orgaik saat ii. Kegiata pegumpula data da iformasi utuk peelitia ii dilaksaaka pada bula Februari sampai Mei 2010, yag melibatka semua pihak yag terkait dega promosi Asambugar yaitu direktur, maajeme pemasara da kosume akhir. 61

4.2. Metode Peetua Sampel Peetua sampel dalam pegisia kuesioer perbadiga berpasaga utuk proses hirarki aalitik (PHA), dilakuka dega metode judgemetal samplig. Metode ii diguaka berdasarka pertimbaga tertetu dalam memilih respode sebagai sampel. Dalam pemilihaya, tidak ada jumlah miimal yag diperluka, sepajag respode yag dipilih merupaka ahli di bidagya. Respode adalah orag yag bear-bear megeal diamika bisis yag dijalai da berkepetiga terhadap hasil PHA. Respode dalam peelitia ii terdiri atas dua orag yaitu Dr. Diaa Hermawati selaku ketua (direktur) da Jahid Kosasih selaku koordiator seksi pemasara (maajer pemasara). Sedagka peetua sampel dalam pegisia kuesioer utuk megevaluasi aktivitas promosi produk susu kuda orgaik Asambugar saat ii, dilakuka dega perpadua atara tekik coveiece samplig da sowball samplig. Respode pertama dipilih megguaka tekik coveiece samplig yaki peetua sampel berdasarka kemudaha ditemui atau kesediaa aggota populasi tertetu saja. Kemudia respode selajutya dipilih megguaka tekik sowball samplig yaki peetua respode selajutya berdasarka hasil rekomedasi dari respode sebelumya. Jika respode sebelumya tidak merekomedasika siapapu, maka peeliti kembali megguaka tekik coveiece samplig da respode selajutya diperoleh melalui tekik sowball samplig. Begitu seterusya higga diperoleh respode sebayak 30 orag. Peetapa jumlah respode sebayak 30 orag dilakuka dega pertimbaga bahwa hasil kuesioer evaluasi ii aka diolah secara kualitatif sehigga melibatka respode dalam jumlah yag sedikit, berbeda dega riset pemasara kuatitatif yag melibatka jumlah respode yag besar agar hasil riset dipadag mewakili seluruh populasi. Respode yag dipilih tersebut telah melewati screeig yaitu respode berusia lebih dari 17 tahu da perah megkosumsi produk Asambugar sebelumya. Peetapa usia lebih dari 17 tahu tersebut dega pertimbaga bahwa usia 17 tahu merupaka batas usia dimaa seseorag telah memasuki 62

masa dewasa sehigga cederug telah mampu meetuka piliha secara logis. Respode yag dipilih juga perah megkosumsi produk Asambugar sebelumya dega pertimbaga bahwa respode tersebut telah megetahui produk da aktivitas promosiya, serta bersedia utuk berpartisipasi dalam medukug peelitia. 4.3. Data da Istrumetasi Data yag diguaka dalam peelitia ii terdiri dari data primer da sekuder yag berasal dari ligkuga iteral da eksteral perusahaa. Data primer adalah data yag diperoleh melalui pegamata lagsug dari pemilik iformasi di lapaga, sedagka data sekuder adalah data yag diperoleh tapa pegamata secara lagsug di lapaga. Istrume yag diguaka berupa satu ragkap kuesioer bagi pelagga (Lampira 3) da satu ragkap kuesioer bagi ketua da koordiator seksi pemasara (Lampira 4). 4.4. Metode Pegumpula Data Metode pegumpula data primer dilakuka dega tekik wawacara lagsug kepada arasumber yag diilai mampu memberika data da iformasi aktual dalam medukug kegiata peelitia. Data primer juga dikumpulka dega tekik observasi atau pegamata lagsug di lokasi peelitia. Metode pegumpula data sekuder dilakuka dega meemuka da megumpulka hasil riset atau peelitia terdahulu, da berbagai literatur baik dari perpustakaa maupu situs iteret yag releva dega masalah peelitia yag dilakuka. Data peujag laiya berasal dari Bada Pusat Statistik (BPS), Departeme Pertaia, da Lembaga Stadar Nasioal Idoesia. 4.5. Metode Pegolaha Data Metode pegolaha data dilakuka dega megolah da megaalisis data secara kualitatif da kuatitatif. Secara kualitatif, metode ii megguaka alat aalisis berupa aalisis deskriptif. Sedagka secara kuatitatif, metode ii megguaka alat aalisis berupa Aalysis Hierarchy Process (AHP). Hasil pegolaha data disajika dalam betuk tabel, baga da uraia. Pejelasa megeai masig-masig alat aalisis disajika sebagai berikut. 63

4.5.1. Aalisis Deskriptif Aalisis deskriptif bertujua utuk medapatka gambara meyeluruh yag medalam megeai obyek peelitia, sehigga dari pegamata ii kita dapat megetahui kodisi riil perusahaa, baik iteral maupu eksteral perusahaa. Hasil aalisis ii disajika dalam betuk tabel, gambar maupu persetase sesuai hasil yag diperoleh. Aalisis deskriptif dilakuka utuk megevaluasi aktivitas promosi produk susu kuda orgaik Asambugar yag telah dilakuka oleh DH Orgaik. 4.5.2. Proses Hirarki Aalitik Proses Hirarki Aalitik (PHA) merupaka suatu metode pegambila keputusa berdasarka peilaia, pertimbaga logis, da sistematis. Metode ii dilakuka utuk merumuska da megaalisis alteratif strategi promosi produk susu kuda Sumbawa orgaik Asambugar yag sesuai dijalaka oleh DH Orgaik dalam upaya meigkatka pejuala dega keterbatasa sumberdaya yag dimiliki oleh perusahaa saat ii. PHA memiliki aspek kualitatif da kuatitatif. Metode PHA didasarka pada peilaia orag yag ahli di bidag yag sedag dikaji utuk dicari pemecahaya. Secara rigkas, tahapa pegolaha data dega metode PHA yaitu: 1. Peyusua matriks perbadiga berpasaga atar faktor da atar alteratif keputusa dalam setiap faktor. 2. Peghituga bobot (weight). 3. Peghituga rasio kekosistea (cosistecy ratio). Setelah matriks perbadiga atar eleme dibuat, dilakuka pembadiga berpasaga atar setiap eleme pada baris ke-i, dega setiap eleme pada kolom ke-j. Perbadiga berpasaga atar eleme tersebut dilakuka dega peryataa seberapa kuat eleme baris ke-i didomiasi atau dipegaruhi, dipeuhi, da diutugka oleh fokus di pucak hirarki, dibadigka dega kolom ke-j?. Metode pegolaha data dega megguaka PHA dilakuka dega megikuti tujuh lagkah kerja utama yaitu: 1. Medefiisika permasalaha da merici pemecaha permasalaha. 2. Membuat struktur hirarki dari sudut padag pegambil kebijaka. 64

3. Megumpulka semua pertimbaga yag dilakuka dari hasil perbadiga. Apabila eleme-eleme yag diperbadigka merupaka suatu peluag atau waktu, maka pertayaaya adalah seberapa lebih mugki suatu eleme baris ke-i dibadigka dega eleme kolom ke-j, sehubuga dega eleme di pucak hirarki?. Skala badig diguaka utuk megaalisis matriks berpasaga (Tabel 5). Tabel 5. Nilai Skala Badig Berpasaga Itesitas Kepetiga 1 3 5 7 9 2,4,6,8 Kebalikaya Defiisi Kedua eleme sama petigya. Eleme yag satu sedikit lebih petig daripada yag laiya. Eleme yag satu sagat petig daripada eleme laiya. Satu eleme jelas lebih petig daripada eleme laiya. Satu eleme mutlak lebih petig daripada eleme laiya. Nilai-ilai di atara dua pertimbaga yag berdekata. Pejelasa Dua eleme meyumbag sama besar pada sifat itu. Pegalama da pertimbaga sedikit medukug satu eleme atas laiya. Pegalama da pertimbaga dega kuat medukug satu eleme atas eleme laiya. Satu eleme yag kuat didukug da didomiasiya. Bukti yag medukug eleme yag satu atas yag laiya memiliki tigkat yag mugki meguatka. Kompromi diperluka di atara dua pertimbaga. Jika utuk aktifitas i medapatka satu agka bila dibadigka dega aktifitas j, maka j memiliki ilai kebalikaya bila dibadigka dega i. Sumber: Saaty (1991) 4. Memasukka ilai kebalika beserta bilaga 1 sepajag diagoal utama. Dalam peilaia kepetiga relatif dua eleme berlaku aksioma reciprocal artiya jika eleme i diilai 3 kali lebih petig dibadig j, maka eleme j harus sama dega 1/3 kali petigya dibadig eleme i. Di sampig itu, perbadiga dua eleme yag sama aka meghasilka agka 65

1, artiya sama petig. Dua eleme yag berlaia dapat saja diilai sama petig. Agka 1 sampai 9 diguaka bila Fi lebih medomiasi atau mempegaruhi sifat fokus pucak dirarki (X), dibadigka dega Fj. Sedagka bila Fi kurag medomiasi atau kurag mempegaruhi sifat fokus pucak hirarki (X) dibadigka dega Fj maka diguaka agka kebalikaya. Matriks di bawah garis diagoal utama diisi dega ilai kebalikaya. Cotoh : Bila F 12 memiliki ilai 3 maka ilai F 21 adalah 1/3. 5. Melaksaaka lagkah 3,4, da 5 utuk semua tigkat da gugusa dalam hirarki tersebut. Matriks perbadiga dalam metode PHA dibedaka mejadi: (1) Matriks Pedapat Idividu (MPI), (2) Matriks Pedapat Gabuga (MPG). Matriks Pedapat Idividu adalah matriks hasil pembadiga yag dilakuka idividu. MPI memiliki eleme yag disimbolka dega a ij yaitu matriks pada baris ke-i da kolom ke-j (Tabel 6). Tabel 6. Matriks Pedapat Idividu X A1 A2 A3... A A1 A11 A12 A13... A1 A2 A21 A22 A23... A2 A3 A31 A32 A33... A3.................. A A1 A2 A3... A Sumber: Saaty dalam Simoragkir (2009) Matriks Pedapat Gabuga (MPG) adalah susua matriks baru dega eleme g ij yag berasal dari rata-rata geometrik pedapat idividu (Tabel 7). Rasio ikositesiya lebih kecil atau sama dega 10 perse. Setiap eleme pada baris da kolom sama, jadi MPI yag satu dega MPI yag lai tidak terjadi koflik. Tabel 7. Matriks Pedapat Gabuga X G1 G2 G3... G G1 G11 G12 G13... G1 G2 G21 G22 G23... G2 G3 G31 G32 G33... G3.................. G G1 G2 G3... G 66

Sumber: Saaty dalam Simoragkir (2009) 6. Mesitesis prioritas utuk melakuka pembobota vektor-vektor prioritas. Megguaka komposisi secara hirarki utuk membobotka vektorvektor prioritas, dega bobot kriteria-kriteria da mejumlahka semua ilai prioritas terbobot yag bersagkuta dega ilai prioritas, dari tigkat bawah berikutya da seterusya. Pegolaha matriks pedapat terdiri dari dua tahap yaitu pegolaha horisotal da pegolaha vertikal. MPI da MPG diolah secara horisotal, dimaa MPI da MPG harus memeuhi persyarata rasio ikosistesi tiggi. a. Perhituga Prioritas Kepetiga Setiap Eleme Pada Level yag Sama Perhituga prioritas kepetiga setiap eleme pada level yag sama dilakuka dega metode pegolaha horisotal. Pegolaha ii terdiri dari tiga bagia utama, yaitu peetua vektor prioritas (vektor eige), uji kosistesi, da revisi MPI da MPG yag memiliki rasio ikosistesi tiggi. 1) Perkalia baris (Z) dega rumus Zi = aij k = 1 dega i, j = 1, 2, 3,..., 2) Perhituga vektor prioritas (VP) atau vektor eige dega rumus Vpi = i k = 1 i = 1 k = 1 aij aij VP = (Vpi) utuk i = 1,2,3,..., 3) Perhituga ilai eige maks ( λ maks ) dega rumus: VA = (aij) x VP dega VA = (Vai) VB = dega VB = (Vbi) dega i = 1, 2, 3,..., 67

4) Perhituga ideks ikosistesi (CI) dega rumus: λ maks CI = 5) Perhituga rasio ikosistesi 1 (CR) dega rumus: CI CR = RI RI = Ideks acak (radom idex) Nilai rasio ikosistesi (CR) yag lebih kecil atau sama dega 10 perse merupaka ilai yag mempuyai tigkat ikosistesi yag baik da dapat dipertaggugjawabka. Hal ii dikareaka CR merupaka tolok ukur bagi kosiste atau tidakya suatu hasil perbadiga dalam suatu matriks pedapat. RI merupaka ilai ideks acak yag berbeda sesuai orde-ya (Tabel 8). Tabel 8. Nilai Ideks Acak Orde () Ideks Acak (RI) Orde () Ideks Acak (RI) 1 0,00 8 1,41 2 0,00 9 1,45 3 0,58 10 1,49 4 0,90 11 1,51 5 1,12 12 1,48 6 1,24 13 1,56 7 1,32 14 1,57 Sumber: Saaty dalam Simoragkir (2009) b. Perhituga Prioritas Kepetiga Setiap Eleme Terhadap Fokus Perhituga prioritas kepetiga setiap eleme terhadap fokus dilakuka dega metode pegolaha vertikal. Pegolaha ii merupaka pegolaha lajuta setelah MPI da MPG diolah secara horisotal. Pegolaha ii bertujua utuk medapatka suatu prioritas pegaruh setiap eleme, pada tigkat tertetu dalam suatu tigkat hirarki terhadap fokus atau tujua utamaya. Prioritas-prioritas yag diperoleh dalam pegolaha horisotal sebelumya disebut prioritas lokal, karea haya berkeaa dega sebuah kriteria pembadig, yag merupaka aggota eleme-eleme tigkat atasya. Hasil akhir pegolaha vertikal adalah medapatka suatu bobot prioritas setiap eleme, pada tigkat dalam suatu hirarki terhadap sasaraya. Apabila Cvij didefiisika 68

sebagai ilai prioritas pegaruh eleme ke-j pada tigkat ke-i terhadap sasara utama, maka: dega i = 1, 2, 3,..., r j = 1, 2, 3,..., s t = 1, 2, 3,..., p Dimaa : CH ij (t, i-l) = ilai prioritas pegaruh eleme ke-i terhadap eleme ke-t pada tigkat di atasya (i-l), yag diperoleh dari hasil pegolaha horisotal. VWt(i-l) = prioritas pegaruh eleme ke-t pada tigkat ke-(i-l) terhadap sasara utama, yag diperoleh dari hasil perhituga horisotal. p = jumlah tigkat hirarki keputusa. r = jumlah eleme yag ada pada tigkat ke-i. s = jumlah eleme yag ada pada tigkat ke-j. 7. Megevaluasi ikosistesi utuk seluruh hirarki. Lagkah ii dilakuka dega megembalika setiap ideks kosistesi dega prioritas-prioritas kriteria yag bersagkuta da mejumlahka hasil kaliya. Hasil ii dibagi dega peryataa sejeis yag megguaka ideks kosistesi acak, yag sesuai dega dimesi masigmasig matriks. Utuk memperoleh hasil yag baik, rasio ikosistesi harus berilai kurag dari atau sama dega 10 perse. Jika rasio ikosistesi mempuyai ilai lebih dari 10 perse, maka iformasi harus ditijau kembali da diperbaiki. Cara memperbaiki atara lai dega memperbaiki cara megajuka pertayaa ketika melakuka pegisia ulag kuesioer da megarahka respode yag megisi kuesioer dega baik. 69