ASPEK LINGKUNGAN DALAM GLOBAL MARKETING & COMMUNICATION

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Periklanan dan Promosi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

A. Pengertian dan Fungsi Umum Pemasaran Kata pemasaran sering dipersepsikan oleh orang sebagai promosi dan periklanan, namun makna dari kata

Lingkungan Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

PEMASARAN INTERNASIONAL

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian saat ini tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan PDB Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

Pertemuan 3 Lingkungan Organisasi (lanjutan.)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Restoran di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

LINGKUNGAN PEMASARAN PERTEMUAN IV MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

Sessi. Produk & Layanan Konsumen. Individu & Bisnis. Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

Digital Marketing Communication : Mobile Advertising Membidik Target Bergerak

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya kategori produk yang tersedia di hyper market,

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

1. MENGAPA E-BUSINESS?

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan dan investasi. Dalam perencanaan nation branding terkait

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan ekonomi yang akan sejajar dengan negara-negara besar lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

Integrated Marketing Communication I

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

DESAIN PRODUK DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa yang multikultural disatukan oleh satu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran saat ini membutuhkan strategi untuk mendapatkan pelanggan sebanyakbanyaknya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING DAN BRANDING GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan mesin jahitnya. Walaupun usaha Isaac Singer tersebut gagal, dialah yang

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB 1 PENDAHULUAN. ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pemasaran merupakan salah satu bidang yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.

Universitas Bina Darma

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

Transkripsi:

LINGKUNGAN INTERNASIONAL Global Advertising, Session 02 ASPEK LINGKUNGAN DALAM GLOBAL MARKETING & COMMUNICATION 1. Lingkungan Internasional 2. Lingkungan Ekonomi 3. Lingkungan Demografis 4. Lingkungan Budaya 5. Lingkungan Politik/Hukum Sebagaimana halnya dengan pemasaran di tingkat domestik, perusahaan di tingkat internasional harus secara cermat melakukan analisis terhadap faktor lingkungan pasar seperti: persingan, lingkungan ekonomi, demografis, kultural, dan variabel politik/hukum. Pada gambar 2.1 memperlihatkan kekuatankekuatan dalam lingkungan pemasaran internasional. Lingkungan ekonomi mencakup: tahapan perkembangan ekonomis suatu produk, infrastruktur ekonomi, standard lehidupan, per capita income, distribusi kemakmuran (distribution of wealth), stabilitas nilai tukar, dan nilai mata uang. Infrastruktur ekonomi dalam konteks komunikasi, transportasi, finansial, dan jaringan distribusi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan bisnis di pasar secara efektif. Lingkungan budaya, berkaitan dengan pemasaran internasional mencakup: penggunaan bahasa, gayahidup, nilai-nilai, norma dan adatistiadat, etika dan standard moral, ketabuan, dan sebagainya. 1 2 1

Lingkungan demografis meliputi: Besar/padatnya populasi (penduduk), jumlah rumahtangga, besarnya anggota keluarga, distribusi usia, distribusi pekerjaan, tingkat pendidikan, angkatan kerja, tingkat pendapatan. Lingkungan politik/hukum dalam konteks pemasaran internasional meliputi: kebijakan pemerintah, perundang-undangan dan peraturan lainnya, stabilitas politik, nasionalisme, sikap terhadap perusahaan multinasional, dan sebagainya. LINGKUNGAN EKONOMI Saat ini, para pemasar produkproduk global seperti mobile phones, TV, personal computer, mobil, sebagaimana halnya produk-produk barang mewah lainnya seperti perhiasan dan desainer busana lebih fokus untuk menarik perhatian konsumen di China, India, dan Indonesia (negara-negara yang penduduknya padat dan berpotensi secara ekonomis). Pertumbuhan kelas menengah di negara-negara itu juga memperkuat peluang para pemasar bidang barang-konsumsi, sehingga produsen global seperti: Procter & Gamble, unilever, Nestle, PepsiCo, dan Coca-Cola memfokuskan pemasaran dan periklanannya untuk menangkap peluang itu. China, saat ini muncul sebagai negara dengan belanja iklan terbesar ketiga di dunia, yang dikalahkan oleh USA dan Jepang di posisi teratas. 3 4 2

LINGKUNGAN DEMOGRAFIS Pada lingkungan demografis: demografis yang beragam di antara banyak negara di dunia juga di dlam negara itu sendiri menyebabkan para pemasar harus memperlakukan keunikan ini dengan cermat. Di beberapa negara, jumlah penduduk yang buta huruf memang masih jadi masalah sehingga mereka tidak bisa memahami tayangan iklan. Karena itu, data demografis memungkinkan para pemasar memilah dan memahami standard hidup dan gayahidup segmen yang dituju di suatu negara. Brazil sebagai negara paling potensi di Amerika Latin dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa dan memperlihatkan pertumbuhan konsumsi barang konsumsi dan jasa yang pesat. Lebih dari 50 persen orang muda Amerika Latin berusia di bawah 26, 30 persen di bawah usia 15. sedangkan segmen anak-anak merupakan segmen yang paling pesat pertumbuhannya wi wilayah ini. Itulah sebabnya pengiklan global seperti Mattel, Hasbro, Burger King, dan lainnya sangat perhatian terhadap segmen-segmen itu. Berikut Iklan sebuah bank di Brazil: Informasi demografis juga menggambarkan potensi pasar dalam keberagaman pasar luar negeri. Penduduk India, misalnya, mencapai 1 miliar pada 2005. Hanya China, dengan penduduk 1,3 miliar yang menandinginya. Amerika Latin dinilai sebagai pasar yang paling potensial di dunia saat ini meskipun pendapatannya masih kecil di wilayah itu. 5 6 3

Indonesia juga dinilai memiliki potensi pasar global yang menjanjikan untuk segmen anak mudanya yakni yang berusia di bawah 16 tahun. Posisi Indonesia dalam hal ini lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, dan anak muda Indonesia sangat reseptif terhadap Western ways dan produk-produk global. Satu contoh Corporate Philantrophy ( bakti sosial perusahaan ) dapat dilihat dalam bangunan (struktur) jaringan yang dibentuk, termasuk agensi internasional-nya yaitu agensi periklanan dan konsultan pemasarannya. LINGKUNGAN KULTURAL INTERNASIONAL Pada Lingkungan Kultural: budaya di setiap negara merupakan aspek lingkungan pemasaran internasional yang penting. Keragaman budaya itu mencakup bahasa, adatistiadat, selera, sikap, gayahidup, standard etika/moral. Di banyak negara budaya ini sangat menentukan tidak hanya kebutuhan dan keinginan konsumen namun juga jadi penentu bagaimana cara memuaskan pelanggan. Para pemasar global harus sensitif, tidak hanya dalam menentukan produk dan jasa apa yang bisa mereka tawarkan di komunitas berbeda budaya namun juga terampil dalam berkomunikasi dengan beragam budaya. Advertising merupakan cara berkomunikasi efektif dengan pembeli para potensial dan dalam menciptakan dan memelihara pertumbuhan pasar di suatu negara. 7 8 4

International advertiser seringkali mendapaatkan masalah dalam hal bahasa. Pengiklan harus memahami tidak hanya lidah lokal (the native tongue) di negara bersangkutan namun juga nuansa-nuansa yang menyertainya, idioms, dan seluk-beluk kepelikannya (subtleties). Para pemasar global juga harus perhatian pada konotasi kata-kata dan simbol-simbol yang digunakan dalam pesan dan juga memahami bagaimana naskah iklan dan slogan diterjemahkan. Pemasar sering menghadapi persoalan dalam menerjemahkan pesan-pesan periklanan dan nama merek ke dalam beragam bahasa. Misalnya, kasus Heineken: dalam iklannya, iklan cetak dengan whitespace yang luas ini memperlihatkan sebotol Heineken dan segelas bir Heineken yang sudah dituang. Tutup botol tergeletak di antaranya. Head-nya Brewers don t have to be good talkers, sementara subhead di bagian bawah image tertulis When you make a great beer, you don t have to make a great fuss. Meskipun iklan ini berhasil baik di AS dan di beberapa negeri yang berbahasa Inggris, namun kalimat you don t have to make a great fuss tidak bisa diterjemahkan ke bahasa lain dengan suatu ungkapan yang benar-benar tepat dengan makna yang dimaksud. Pengiklan global harus memperhitungkan masalah dengan makna konotatif dalam tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol (symbols) yang digunakan dalam pesan. Sebagai contoh, tanda jari jempol tegak, dengan afirmasi pada sebagian besar orang Amerika, memiliki makna yang lebih ofensif di beberapa negara lain seperti di Russia dan Poland jika telapak tangan terlihat, namun ia akan diterima jika yang diperlihatkan punggung tangan. Masalah lain muncul jika dikaitkan dengan makna simbolik terhadap warna. Di Jepang, sebagaimana negara lain di Asia, putih berarti warna untuk berkabung daripada menggunakan hitam, dan ungu (purple) berasosiasi dengan kematian di negara-negara Amerika Latin. Seorang Amerika menggunakan beragam bayangan warna hijau dalam iklannya untuk menggambarkan iklan bencana di Malaysia, sementara di negara itu, warna itu menyimbolkan kematian dan penyakit. 9 10 5

LINGKUNGAN POLITIK INTERNASIONAL Lingkungan politik dan hukum dalam konteks internasional merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi program periklanan dan promosi internasional. Regulasi yang berbeda antarnegara, termasuk pertimbangan kedaulatan suatu negara, nasionalistik dan faktor kultural yang saling berkaitan merupakan bagian yang digunakan untuk melindungi warganegaranya. Tidak hanya dari dampak pesan periklanan yang misleading, namun dalam banyak kasus, kegiatan periklanan secara menyeluruh. Sulit untuk menggeneralisir regulasi periklanan pada level internasional, jika pemerintah suatu negara mengekang periklanan itu. Peraturan pemerintah dan hambatannya bervariasi pada program periklanan perusahaan, namun kisarannya mencakup: 1. Jenis produk yang diiklankan 2. Konten pendekatan kreatif yang digunakan 3. Media yang digunakan pengiklan 4. Jumlah periklanan dalam satu pengiklan secara keseluruhan atau di dalam suatu medium tertentu. 5. Penggunaan bahasa asing di dalam iklan. 6. Penggunaan material periklanan di negara asing. 7. Penggunaan agensi lokal versus agensi internasional, dan 8. Pajak khusus yang dikenakan yang mungkin tak sejalan dengan investasi periklanan asing di suatu negara. 11 12 6