BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

SMART Platform Pada T-Cash Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. No. Nama Alamat Surat dan Tanggal Izin. No. 14/327/DASP tanggal 9 Mei No. 11/424/DASP tanggal 3 Juli 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Uang Elektronik

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

Panduan KlikBCA. Halo BCA (021) l fb.com/goodlifebca

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Uang memiliki fungsi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Layanan Branchless Banking

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara

1juta. Ekstra Cashback dari PermataTabungan Bebas. Tabungan untuk Anda yang #SayangUangnya. di supermarket, toko online dan SPBU

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. belum secanggih saat ini. Awalnya masyarakat memunuhi kebutuhannya. logam dan sampai lah ke tahap penetapan uang kertas.

Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Pusat Program Transformasi Bank Indonesia 2015

BAB III LANDASAN TEORI

Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Pusat Program Transformasi Bank Indonesia 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar (teknologi pangan, pembangunan, dan lain-lain) sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.

Pertama di Dunia 3 Operator Terbesar di Tanah Air Berkolaborasi Meluncurkan Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator

PELUANG MENAMBAH PENDAPATAN

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

TUGAS REVIEW KULIAH UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem

BAB III LANDASAN TEORI Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

There are no translations available.

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi

Dwi Hartanto, S,.Kom 10/06/2012. E Commerce Pertemuan 10 1

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan alat pembayaran yang

FAQ MEGA INTERNET 1 / 5

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

BAB I PENDAHULUAN. (non cash), yang diawali dengan alat pembayaran menggunakan kertas (paper

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

Syarat dan Ketentuan. Kartu Debit PermataSyariah PERSIB DebitPlus. Produk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

Working Paper LAYANAN KEUANGAN DIGITAL: HAMBATAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dan perekonomian. Uang dapat digunakan sebagai alat

PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Pencarian informasi, komunikasi, bermain game hingga berjualan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 TCASH (Telkomsel) TCASH adalah uang elektronik yang diselenggarakan oleh Telkomsel yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia, Memiliki fungsi yang sama dengan uang tunai sebagai alat pembayaran yang sah, dimana nilainya setara dengan nilai uang tunai yang disetorkan terlebih dahulu ke rekening TCASH. Berbeda dengan pulsa, dana yang diisikan kedalam TCASH dapat digunakan untuk pembayar di merchant, berbelanja online, kirim uang, bayar tagihan dan isi pulsa. TCASH terbagi atas dua layanan, yaitu TCASH Basic Service dan TCASH Full Service. TCASH Basic Service adalah jenis layanan TCASH yang data identitas pemegangnya tidak terdaftar dan tidak tercatat di Telkomsel. Sedangkan TCASH Full Service adalah jenis layanan TCASH yang data identitas pemegangnya terdaftar dan tercatat di Telkomsel. 1.1.2 Dompetku (Indosat) Dompetku adalah layanan electronic money (e-money) Indosat Ooredoo yang telah mendapatkan izi dari Bank Indonesia sejak tahun 2008. Dompetku memiliki layanan yang inovatif yang memudahkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk melakukan berbagai transaksi finansial sehari-hari (pembelian di merchant, pembayaran tagihan, pengisian pulsa, P2P transfer, pengiriman uang melalui ponsel yang telah didaftarkan) melalui mobile phone. Layanan ini dapat diakses semua jenis ponsel dimana saja dan kapan saja tanpa perlu membawa uang tunai.dompetku terbagi oleh dua tipe pelanggan, yaitu Regular dan Premium. 1

1.1.3 XL Tunai (XL) XL Tunai adalah suatu layanan Uang Elektronik dari XL yang memungkinkan pelanggan XL melakukan transaksi keuangan hanya dengan menggunakan ponsel. Jenis transaksi yang bias digunakan adalah beli pulsa XL, bayar tagihan, belanja di took, belanja online, serta kirim uang dalam negeri dan luar negeri yang semuanya dapat dilakukan kapan saja maupun dimana saja. Tipe pelanggan XL Tunai dibagi menjadi dua, yaitu Non Register dan Full Register. Non register adalah pelanggan XL yang belum melakukan registrasi XL Tunai. Sedangkan Full Register adalah pelanggan XL yang sudah melakukan registrasi XL Tunai dengan mengisi formulir registrasi XL Tunai. 1.2 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia terpacu untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan hidupnya. inovasi tersebut menciptakan kemajuan dibidang perekonomian khususnya pada sistem pembayaran. Pada awalnya sistem pembayaran di Indonesia menggunakan sistem barter, yakni sistem pembelian atau penjualan barang dengan cara menukarkan dengan barang yang lain. Saat ini sistem barter sudah tidak dipakai oleh masyarakat Indonesia dengan menggantinya menjadi sistem uang sebagai nilai ukur harga dari suatu barang. Namun, sistem uang yang terjadi di masyarakat terasa masih ada kekurangan. Seperti halnya ketidaknyamanan manusia ketika membawa uang dengan jumlah yang banyak, kesulitan dalam mengirim uang, serta kesulitan dalam membayar tagihan. Keadaan tersebut membuat manusia semakin terpacu dalam berinovasi yang memungkinkan dilakukannya pembayaran secara cepat, aman, dan efisien. Indonesia merupakan salah satu populasi terbesar di dunia dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sehingga menjadikan salah satu faktor yang mempengaruhi berbagai industri untuk tumbuh berkembang menciptakan teknologi baru yang mendukung sistem pembayaran di Indonesia. 2

Tabel 1.1 Negara Populasi Terbanyak pada 2015 (juta orang) Negara China 1.372 India 1.314 Amerika Serikat 321 Indonesia 256 Brazil 205 Pakistan 199 Nigeria 182 Banglades 160 Rusia 144 Meksiko 127 Sumber: Population Reference Bureau Populasi Dapat dilihat pada Tabel 1.1, Indonesia berada di posisi ke empat dari sepuluh Negara dengan populasi terbesar di dunia. Hal ini merupakan suatu peluang besar untuk dapat mengembangkan sistem pembayaran secara non tunai. Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran membagi dua jenis instrumen sistem pembayaran yaitu tunai dan non-tunai. Instrumen pembayaran tunai berupa uang kertas sebagai alat transaksi pembayaran memiliki banyak sekali keterbatasan sehingga tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini (Mulyanto, 2015). Berbagai kebijakan dan pengembangan sistem pembayaran non tunai di tempuh Bank Indonesia dengan meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menggandeng pemerintah, perbankan, dan juga industri telekomunikasi, hal itu bertujuan agar masyarakat mulai mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Terdapat lima instrument pembayaran secara non tunai, yaitu kartu kredit / debet, cek, bilyet giro, nota debet, dan uang elektronik (e-money). Instrumen pembayaran non tunai yang sedang berkembang saat ini yaitu uang elektronik (e- 3

money). Bank of International Settlement (BIS) mendefinisikan e-money sebagai produk stored value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang (monetary value) disimpan secara elektronik dalam suatu peralatan elektronik yang dimiliki seseorang. E-money menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsurunsur sebagai berikut: a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit; b. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti sever atau chip; c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Saat ini industri telekomunikasi di Indonesia telah mengembangkan e- money sebagai media pembayaran melalui ponsel. Industri telekomunikasi melihat adanya potensi yang besar dalam mengembangkan e-money melalui ponsel, hal ini dikarenakan budaya masyarakat Indonesia saat ini tidak dapat terlepas dari penggunaan ponsel. Terlebih lagi, jumlah kepemilikan rekening bank di Indonesia baru sebesar 45,1% (www.marsindonesia.com, 2015) artinya, belum separuh masyarakat di Indonesia memiliki rekening bank. Berikut jumlah pelanggan dari tiga operator terbesar di Indonesia: Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Tiga Operator Terbesar Perusahaan Pelanggan Telkomsel 144 Juta Indosat 68,5 Juta XL Axiata 46 Juta sumber: www.indotelko.com, 2015 4

Dapat dilihat pada Tabel 1.2 jumlah pelanggan dari tiga operator terbesar di Indonesia mencapai 258,5 juta pengguna atau sebesar 100,9% dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Dengan besarnya jumlah ini, menunjukan bahwa adanya potensi besar untuk industri telekomunikasi untuk dapat mengembangkan ponsel sebagai media pembayaran dalam melakukan transaksi. Di Indonesia sendiri, e-money sudah ada pada tahun 2007, namun dengan kondisi infrastruktur di Indonesia, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar masyarakat terbiasa menggunakan e-money. Meskipun e-money banyak memiliki manfaat dalam penggunaannya, masih banyak masyarakat yang beranggapan menggunakan uang tunai masih lebih mudah daripada menggunakan e-money. dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini: Gambar 1.1 Perbandingan Transaksi Tunai Dengan Non Tunai di Indonesia Sumber : Task Force Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia Persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi secara tunai lebih besar yaitu (89,7%) dibandingkan dengan persentase jumlah masyarakat yang bertransaksi secara non tunai yaitu (10,3%) yang terdiri dari uang elektronik / voucher, kartu kredit, dan kartu debit. Jika dibandingkan dengan tiga instrumen transaksi non tunai pada Gambar 1.1 transaksi dengan uang elektronik menempati 5

urutan terbawah dengan persentase 0,90% sedangkan instrumen lainnya seperti kartu kredit dan kartu debit masing-masing 3,80% dan 5,60%. Dari data tersebut menunjukan bahwa adanya ketidak siapan masyarakat untuk beralih dari transaksi menggunakan uang tunai ke transaksi menggunakan e- money. Jika dilihat dari data pengguna e-money dari masing-masing operator Tabel 1.3 Tiga Operator Terbesar Di Indonesia Yang Menerbitkan E-Money Telkomsel Indosat XL Axiata E-Money T-Cash Dompetku XL Tunai Pengguna 15 1,5 1,5 Juta Sumber: Indonesia Finance Today 2015 Berdasarkan data yang tercantum pada Tabel 1.3, dapat dilihat bahwa jumlah pengguna e-money dari masing-masing operator masih terbilang sangat sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah pelanggan seluler masing-masing operator. Untuk lebih jelasnya mengenai persentase pengguna e-money masingmasing operator dibandingkan dengan jumlah pengguna operator seluler itu sendiri dapat dilihat pada Tabel 1.4 dibawah ini: Tabel 1.4 Persentase Pengguna E-money Masing-masing Operator Telkomsel Cash Jumlah pengguna Telkomsel Jumlah pengguna Telkomsel Cash Persentase pengguna Telkomsel Cash Dompetku Jumlah pengguna Indosat Jumlah pengguna Dompetku Persentase pengguna Dompetku 144 juta 15 juta 10,4% dari total pengguna telkomsel 68,5 juta 1,5 juta 2,2% dari total pengguna indosat 6

XL Tunai Jumlah pengguna XL Jumlah pengguna XL Tunai Persentase pengguna XL Tunai Sumber: Pengolahan data 46 juta 1,5 juta 3,3% dari total pengguna XL Apabila dilihat pada Tabel 1.4 diatas, persentase pengguna layanan e-money masih sedikit dibandingkan dengan total jumlah pelanggan seluler pada masing-masing operator, rata-rata pengguna layanan e-money dari masing-masing operator tidak lebih dari 15% dari total masing-masing operator tersebut. Meskipun demikian, ketiga operator telekomunikasi tersebut terus mengembangkan layanannya dengan mengeluarkan berbagai fitur yang berbeda-beda yang dapat dinikmati penggunanya. Berikut fitur-fitur dari masing-masing e-money: Tabel 1.5 Produk dan Fitur PRODUK FITUR Bayar cepat dengan NFC Sticker (TCASH TAP) Belanja online Pembayaran tagihan dan pembelian melalui ponsel Kirim uang Penarikan tunai 7

Setor tunai (cash in), Penarikan tunai (cash out) Pembelian / pembelanjaan, pembayaran tagihan, pengisian pulsa ke semua operator Pengiriman uang melalui handphone ke sesama pengguna Dompetku dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu Bayar tagihan & beli tiket Belanja di toko yang bekerjasama dengan XL Tunai Belanja online Pencairan uang Isi saldo XL tunai Kirim & terima uang Sumber:digitalpayment.telkomsel.com;www.xl.co.id;http://www.dompetku.com, 2015 Permasalahan yang ada yaitu, beberapa operator terbesar di Indonesia sudah menyediakan layanan tersebut, namun jumlah pelanggan yang menggunakan e- money masih sangat sedikit. Dengan jumlah yang masih sedikit ini, para penyedia layanan harus mampu memenuhi keinginan konsumen terutama dalam kaitannya dengan pendapat konsumen akan variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit dalam hubungannya dengan niat dan penggunaan e-money. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan layanan e-money. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat judul Analisis Perilaku Pengguna E-money Yang Dikeluarkan Oleh Operator Telekomunikasi Dengan Menggunakan Model Unified Theory of Acceptance and Use Technology 2 di Indonesia (Studi Kasus: TCash, Dompetku, dan XL Tunai). 8

1.3 Perumusan masalah Berbagai kebijakan dan pengembangan sistem pembayaran non tunai di tempuh Bank Indonesia dengan meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menggandeng pemerintah, perbankan, dan juga industri telekomunikasi, hal itu bertujuan agar masyarakat mulai mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Tiga operator terbesar (Telkomsel, Indosat, XL Axiata) di Indonesia telah menciptakan layanan e-money sebagai salah satu lini bisnisnya. Tiga operator tersebut melihat adanya potensi besar dikarenakan budaya masyarakat Indonesia saat ini tidak dapat terlepas dari penggunaan ponsel. Bedasarkan uraian tersebut, permasalahan (problem statement) yang akan dibahas pada penelitian ini antara lain: 1) Banyaknya jumlah pengguna e-money (Tcash, Dompetku, dan XL Tunai) lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pengguna dari masing-masing operator (Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata), padahal e-money menawarkan banyak keuntungan kepada pengguna dalam melakukan aktivitas transaksi. 2) Belum ada penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi dan perilaku penggunaan e-money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi. 1.4 Pertanyaan Penelitian 1) Berdasarkan model UTAUT2, adakah pengaruh dari variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit terhadap perilaku pengguna e- money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia? 2) Berdasarkan model UTAUT 2, adakah pengaruh variabel moderator Age dan Gender yang dapat memperkuat atau memperlemah perilaku penggunaan e-money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia? 9

1.5 Tujuan Penelitian 1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan e- money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia berdasarkan model UTAUT2 2) Mengidentifikasi faktor moderator yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh terhadap perilaku penggunaan e-money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia berdasarkan model UTAUT2 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Adapun manfaat yang diharapkan yaitu pertama, manfaat teoritis, yaitu penelitian ini bermanfaat untuk menguji, apakah model UTAUT2 ini dapat dipakai dalam konteks adopsi layanan e-money di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menambah pemahaman tentang perilaku pengguna teknologi dengan menguji model UTAUT 2 pada penelitian selanjutnya. Kedua, manfaat praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada ketiga operator besar di Indonesia yang menyediakan layanan e- money dalam menyusun strategi bisnisnya, dengan melibatkan pemahaman terhadap perilaku pengguna teknologi dalam mengadopsi e-money. Terutama dalam kaitannya dengan pendapat konsumen akan variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit dalam hubungannya dengan niat dan penggunaan e-money. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna operator telekomunikasi (Telkomsel, Indosat, XL) di Indonesia terhadap layanan e-money (TCASH, Dompetku, XL Tunai). Didalam penelitian ini tidak ada karakteristik khusus dalam menentukan kota sebagai sampel, dikarenakan e-money yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi memanfaatkan jaringan dan ponsel sebagai perangkat untuk melakukan transaksi keuangan sehingga setiap 10

orang yang menggunakan ketiga operator tersebut dapat menikmati transaksi pembayaran dengan e-money. Untuk memastikan adanya keterwakilan di seluruh wilayah Indonesia, maka peneliti mengambil sampel dari 7 kota besar yang mewakili Indonesia yaitu: Jakarta Bandung Lampung Balikpapan Yogyakarta Surabaya Makassar Merupakan ibu kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia (ilmupengetahuan.com, 2015) Kota Bandung terpilih menjadi finalis smart city di Barcelona (portal.bandung.go.id, 2015) Tcash melakukan ekspansi kekota Bandung (gadgetplus.id, 2016) Kota Bandar Lampung masuk kota melek digital se Indonesia (bandarlampungkota.go, 2015) Balikpapan mengembangkan konsep smart city (kaltim.prokal.co, 2016) Tcash di Samarinda tidak sebanyak di Balikpapan (kaltim.prokal.co, 2016) XL dan pemkot Balikpapan kerjasama program Xmart City (gadgetgaul.com, 2015) Kalangan mahasiswa dan pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi sasaran gerakan nasional transaksi non tunai (jogja.antaranews.com, 2014) Telkomsel luncurkan t-cash kirim uang di Yogyakarta (antaranews.com, 2015) Kota dengan populasi terbanyak kedua di Indonesia (Ilmupengetahuanumum.com, 2015) Transaksi non tunai jatim naik dua kali lipat (Surabaya.tribunnews.com, 2015) Makassar jadi kota percontohan pembayaran non-tunai (tempo.co, 2015) 11

Penelitian ini dilakukan dengan metode pengisian kuesioner secara online menggunakan googledocs dikarenakan penyebaran kuesioner secara online dapat menghemat waktu, dan biaya dari penelitian. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai latar belakang masalah, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II berisi mengenai dasar-dasar teori yang digunakan terkait dengan topik dan variable sebagai penunjang penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang di dapat sehingga mampu memjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV berisi mengenai hasil dan pembahasan yang diurasikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V berisi mengenai kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian serta saran-saran kepada pihak yang berkaitan dalam penelitian 12