BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1. Tempat Penelitian. Tempat Penelitian ini disesuaikan dengan tempat dimana peneliti bertugas sebagai Kepala Sekolah. Peneliti pertama kali diangkat sebagai Kepala Sekolah pada tahun 2006. Pada saat itu, peneliti diangkat sebagai Kepala Sekolah di SD 1 Glagahwaru, Tetapi mulai tahun 2011 peneliti dipindah tugaskan sebagai Kepala Sekolah di SD Terangmas Kecamatan Undaan, maka tempat penelitian ini tidak mengambil tempat di SD 1 Glagahwaru tetapi mengambil tempat di SD Terangmas.. Sedangkan secara geografis letak SD Terangmas berada sekitar 2 km sebelah utara dari SD 1 Glagahwaru sebagaimana digambarkan dalam denah di bawah ini. Gambar 3.1 Peta Lokasi Desa Terangmas SD Terangmas Balai Desa Terangmas Balai Desa Glagahwaru SD 1 Glagahwaru 15
16 3.1.2. Waktu Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2012. Bulan Agustus 2012 digunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal penelitian dan menyusun Instrumen penelitian. Pada bulan September 2012, setelah proposal dan Instrumen penelitian tersusun maka digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan tindakan pada Siklus I. Pada Oktober 2012 digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan tindakan pada Siklus 2 Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya pada bulan November 2012, digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data dan membahas dengan teman sejawat. Hasil analisis dan pembahasan dengan teman sejawat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menulis laporan hasil penelitian Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian N Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian o Ags Sept Okt Nop Des 1 Penyusunan proposal penelitian 2 Penyusunan Instrumen penelitian 3 Pengumpulaan data Siklus I 4 Pengumpulaan data Siklus II 4 Analisis Data 5 Penyusunan laporan
17 3.1.3. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik SD Terangmas. Adapun jumlah peserta didik SD Terangmas pada tahun pelajaran 2012/2013 adalah 109 anak yang terdiri dari 47 pesrta didik putra dan 62 peserta didik putri. Bila dilihat dari jarak rumah peserta didik dengan sekolah adalah sebagai berikut : a. Peserta didik yang jarak rumahnya kurang dari 5 km sebanyak 109 anak. b. Peserta didik yang jarak rumahnya antara 5 10 km sebanyak 0 anak. 3.2. Kerangka Pikir Sebelum penelitian dilakukan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas, peneliti belum melakukan tindakan apapun. Karena belum melakukan tindakan, hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas tahun pelajaran 2012 / 2013 masih rendah. Supaya hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas tahun pelajaran 2012 / 2013 meningkat, peneliti perlu melakukan tindakan. Adapun tindakannya yaitu dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode belajar kelompok dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas tahun pelajaran 2012 / 2013. Tindakan peneliti dilakukan sebanyak 2 kali dalam 2 siklus. Tindakan I pada Siklus I, peneliti melakukan pembelajaran metode belajar kelompok secara klasikal. Berdasarkan kajian teori di atas, peningkatan hasil belajar siswa kelas VI di SD Terangmas secara klasikal jika kita bandingkan dengan kondisi awal yang belum melakukan tindakan berupa penggunaan pembelajaran metode kerja kelompok, hasilnya lebih baik yang melalui pembelajaran metode kerja kelompok sehingga diprediksi dari kondisi awal ke Siklus I, hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas tahun pelajaran 2012 / 2013 mengalami peningkatan. Tindakan II pada Siklus II, upaya yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SD Terangmas adalah melalui pembelajaran metode kerja kelompok dalam kelompok kecil. Berdasarkan kajian teori di atas, peningkatan hasil belajar siswa di SD Terangmas melalui pembelajaran metode kerja kelompok bila
18 kita bandingkan dengan kondisi sebelumnya yaitu peningkatan hasil belajar siswa di SD Terangmas melalui pembelajaran metode kerja kelompok kelompok besar, hasilnya lebih baik yang menggunakan pembelajaran metode kerja kelompok kelompok kecil sehingga diprediksi dari Siklus I ke Siklus II hasil belajar siswa kelas VI semester I di SD Terangmas tahun pelajaran 2012 / 2013 mengalami peningkatan. Karena tindakan yang dilakukan sebanyak 2 kali maka tindakan pada siklus II merupakan siklus yang terakhir sehingga kondisi akhir adalah : Diduga melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI semester I SD Terangmas Kecamatan Undaan tahun pelajaran 2012 / 2013. Adapun guna memperjelas uraian di atas, berikut adalah skema alur penelitiannya : Kondisi Awal Kepala Guru Sekolahi Melakukan Belum melakukan pembelajaran pembinaan dengan model berkelanjutan konvensional Peserta didik : Hasil belajar peserta didik rendah Kondisi Akhir Guru melakukan Pendekatan pembelajaran metode kerja kelompok Diduga melalui pembelajaran metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SD Terangmas SIKLUS I Guru melakukan Pendekatan pembelajaran metode kerjar kelompok SIKLUS II Guru melakukan pembelajaran metode kerja kelompok
19 3.3. Variabel Penelitian Defini Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yang perlu dikaji yaitu sebagai berikut : a. Metode kerja kelompok sebagai variabel bebas. b. Hasil belajar sebagai variabel terikat. Tahap Pelaksanaan Siklus I Dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 September 2012 bertempat di SD Terangmas UPT Pendidikan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus yang dalam pelaksanaanya dibantu oleh rekan guru sebagai pengamat siswa serta dukungan Kepala Sekolah. Instrumen yang digunakan dalam penyusunan Rencana Pembelajaran adalah : a. Program Tahunan Mata Pelajaran. b. Program Semester Mata Pelajaran. c. Silabus Mata Pelajaran. d. Buku Sumber yang relevan, e. Lembar Kerja dan lembar tes formatif sebagai alat penilaian, f. Lembar perbaikan dan pengayaan sebagai tindak lanjut, g. Lembar pengamatan guru dan siswa, serta h. Alat Peraga yang relevan. Tahap Pelaksanaan Siklus II Tahap pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2012 di SD Terangmas UPT Pendidikan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.Dalam pelaksanaanya dibantu oleh rekan guru sebagai pengamat proses pembelajaran.
20 Adapun instrumen yang digunakan berupa : a. Rencana perbaikan Pembelajaran I b. Buku Sumber yang relevan c. Alat Peraga sebagai media pembelajaran d. Lembar Kerja Siswa e. Lembar Tes Ulangan Harian f. Lembar Analisa hasil Tes Ulangan Harian g. Tes Perbaikan dan Pengayaan. 3.4. Rencana Tindakan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing melalui empat tahap, yaitu ; Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan, Tahap observasi dan interpretasi dan Tahap refleksi. Yang dilakukan dengan kolaborasi partisipatif dengan guru tempat penelitian dengan materi pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat 1. Siklus I a. Kegiatan Persiapan 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2) Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut kedalam tugas-tugas kelompok. 3) Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok. 4) Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya. b. Kegiatan Pelaksanaan 1) Kegiatan Membuka Pelajaran Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya. Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
21 Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu. 2) Kegiatan Inti Pelajaran Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari Membentuk kelompok Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok. Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok. Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru. 3) Kegiatan Mengakhiri Pelajaran Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok. Melakukan evaluasi hasil dan proses Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi tersebut. c. Observasi dan interpretasi 1) Meminta teman seprofesi yang yang membantu penianelitian menjadi pengamat untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa. 2) Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran 3) Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
22 d. Refleksi Peneliti melakukan kegiatan refleksi hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus I. 2. Siklus II a. Kegiatan Persiapan 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2) Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut kedalam tugas-tugas kelompok. 3) Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok. 4) Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya. b. Kegiatan Pelaksanaan 1) Kegiatan Membuka Pelajaran Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya. Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu. 2) Kegiatan Inti Pelajaran Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari Membentuk kelompok Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok. Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.
23 Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru. 3) Kegiatan Mengakhiri Pelajaran Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok. Melakukan evaluasi hasil dan proses Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi tersebut. c. Observasi dan interpretasi 1) Meminta teman seprofesi yang yang membantu penianelitian menjadi pengamat untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa. 2) Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran 3) Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. d. Refleksi Peneliti melakukan kegiatan refleksi hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus I.
24 Gambar Skema Siklus SIKLUS I SIKLUS I Rencana PembelajaranI Rencana PembelajaranI Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Observasi Refleksi Refleksi PENULISAN LAPORAN 3.5. Data dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1 Tahap Pengumpulan Data Siklus I Pengumpulan Data dilakukan setelah melaksanakan proses pembelajaran dibantu oleh rekan guru sebagai pengamat, berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menganalisa beberapa instrumen yang terdiri dari : 1. Lembar Pengamatan selama proses pembelajaran. 2. Hasil Tes Ulangan Harian. 3. Analisis Hasil Ulangan Harian. Adapun hasil pengamatan berupa : 1. Penjelasan guru masih abstrak. 2. Guru sudah menggunakan alat peraga yang mendukung pencapaian kompetensi pembelajaran.
25 3. Guru tidak memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memecahkan masalah sendiri (sentralistik). 4. Dalam pengelolaan kelas guru lebih berfungsi sebagai informator tidak sebagai fasilitator sehingga upaya eksplorasi terhadap kemampuan berpikir anak tidak optimal. 3.5.2 Tahap Pengumpulan Data Siklus II Tahap pengumpulan data dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2012 dengan rekan guru berdiskusi tentang kurang berhasilnya pelaksanaan proses pembelajaran, menganalisa hasil Ulangan Harian, hasil lembar pengamatan dan analisis hasil Tes Ulangan Harian yang telah dilaksanakan pada siklus II. Hasilnya berupa penggunaan metode pembelajaran guru yang kurang tepat. 3.6. Indikator Kinerja Sebagai indikator kinerja guru, telah ditetapkan langkah langkah pembelajaran untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Adapun langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : 1. Appersepsi. 2. Pembahasan Materi Pelajaran. 3. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok mengerjakan lembar kerja. 4. Membuat kesimpulan materi pelajaran secara bersama-sama. 5. Mengerjakan tes formatif. 6. Menganalisis hasil tes, dan 7. Sebagai tindak lanjut, peserta didik diberi tes perbaikan bagi yang belum tuntas dan pengayaan bagi peserta didik yang sudah tuntas dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan dengan berpedoman pada hasil observasi, wawancara dan hasil tes. Setelah dianalisis secara terpadu diperoleh temuan pada pra Siklus adalah sebagai berikut : 1. Penjelasan guru masih abstrak. 2. Guru sudah menggunakan alat peraga yang mendukung pencapaian kompetensi pembelajaran.
26 3. Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah sendiri lewat kerja kelompok. 4. Dalam pengelolaan kelas guru lebih berfungsi sebagai informator tidak sebagai fasilitator sehingga upaya eksplorasi terhadap kemampuan berpikir siswa tidak optimal. 5. Karena hasil yang dicapai belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus kedua. 3.7. Refleksi Hasil Penelitian. Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan. Hasil Refleksi pada Siklus I adalah sebagai berikut : 1. Guru sudah menggunakan alat peraga yang mendukung pencapaian kompetensi belajar secara optimal. 2. Guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah sendiri lewat kerja kelompok 3. Dalam pengelolaan kelas masih nampak kesan bahwa guru lebih berfungsi sebagai informator tidak sebagai fasilitator sehingga upaya eksplorasi terhadap kemampuan berpikir peserta didik tidak optimal. Refleksi Siklus II dilaksanakan hari Jum at tanggal 19 Oktober 2012 di SD Terangmas UPT Pendidikan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Adapun Instrumen yang dievaluasi berupa : 1. Lembar Pengamatan selama proses pembelajaran. 2. Hasil Tes Ulangan Harian, 3. Analisis Hasil Ulangan Harian. Dari hasil pengamatan dengan pedoman observasi diperoleh temuan pada Siklus II sebagai berikut : 1. Penjelasan guru sudah dipahami sebagian besar anak. 2. Guru sudah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memecahkan masalah sendiri lewat kerja kelompok..
27 3. Untuk menemukan kompetensi yang diharapkan, guru sudah menggunakan pendekatan yang mudah dipahami anak. 4. Dalam pengelolaan kelas guru lebih berfungsi sebagai fasilitator tidak lagi sebagai informator sehingga upaya eksplorasi terhadap kemampuan berpikir anak bisa lebih optimal. 5. Pemahaman terhadap konsep hampir merata pada masing-masing kelompok. 3.8. Perubahan Hasil Penelitian. Setelah diadakanya tindakan, diharapakan adanya perubahan-perubahan mendasar meliputi : 1. Dalam proses pembelajaran, Guru sudah menempatkan diri sebagai fasilitator tidak sebagai informator. 2. Guru sudah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyelesaikan masalah sendiri lewat kerja kelompok sehingga pemahaman peserta didik lebih merata. 3. Guru sudah memberikan motivasi pada anak sehingga siswa lebih bersemangat untuk bisa menyelesaikan masalah sendiri. 4. Sudah nampak kreatifitas pada diri siswa, terlihat dari keberanian baik dalam mengajukan pertanyaan maupun dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru.. Keberhasilan itu ditunjukkan pada hasil tes Ulangan Harian yang semakin meningkat jika dibandingkan dengan hasil tes formatif pada Siklus I. 3.9. Analisis Data Sedangkan Hasil analisis adalah sebagai berikut : 1. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang mendukung pemahaman peserta didik sehingga dapat mendukung pencapaian kompetensi pembelajaran secara optimal. 2. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memecahkan masalah sendiri.
28 3. Dalam pengelolaan kelas guru hendaknya lebih berfungsi sebagai fasilitator tidak lagi sebagai informator sehingga upaya eksplorasi terhadap kemampuan berpikir peserta didik akan lebih optimal. 4. Dalam menemukan kompetensi yang diharapkan akan lebih mudah jika menggunakan pendekatan yang merangsang kreatifitas peserta didik.