BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Fuji Nurdiani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atas fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

BAB 3 METODE PENELITIAN

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga tingkat expected return yang didapat dan juga tingkat resiko yang harus ditanggung menjadi optimal (return yang tinggi dengan tingkat resiko yang rendah) dengan meminimalisir risiko tersebut ke dalam beberapa aset yang dipilih (melakukan diversifikasi). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Indeks Tunggal (Single Index Model), dikarenakan model ini dapat memberikan cara perhitungan yang sederhana dalam data historis bulanan selama periode Agustus 2011-Juli 2014 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:membentuk portofolio serta dapat melakukan pemeringkatan atas saham yang tergabung dalam portofolio dan juga kombinasi, proporsi dari tiap sekuritasnya, dan juga return dan risiko dari portofolio yang dibentuk. Berdasarkan rancangan penelitian, maka data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Harga penutupan (closing price) saham LQ 45 Saham sebagai risky asset merupakan merupakan aset yang pengembaliannya bersifat tidak pasti diterima di masa depan. Dari data harga saham harian akan diperoleh return tiap-tiap saham. Dengan demikian, data return saham yang menjadi objek penelitian akan 86

87 digunakan sebagai dasar pembentukan portofolio. Data diperoleh dari www.yahoo.finance.com 2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Dapat mewakili data pasar sehingga akan diperoleh return pasar. Data diperoleh dari www.yahoo.finance.com 3. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Bank Indonesia sebagai risk free asset merupakan aset yang pengembalian masa depannya dapat diketahui dan diterima dengan pasti. Dalam portofolio risk free asset merupakan faktor yang penting sebagai ukuran untuk menghitung excess return. Excess return merupakan kelebihan dari investasi pada pasar modal dibandingkan dengan investasi pada produk perbankan (tabungan atau deposito) yang menjadikan investasi tersebut dianggap menarik. Data diperoleh dari www.bi.go.id Pemilihan periode pengamatan selama tahun 2010 didasarkan pada kondisi dimana tahun ini adalah tahun terakhir yang bisa mencerminkan situasi perdagangan saham pada saat ini, dimana dapat digunakan oleh calon investor sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan investasi di bursa saham.

88 Analisis Portofolio Optimal Saham LQ45 Menggunakan Model Indeks Tunggal dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penyusunan Portofolio Optimal a. Hasil Pemilihan Saham LQ45 Dalam menentukan saham-saham yang akan masuk dalam penyusunan portofolio optimal, peneliti menggunakan saham-saham yang termasuk dalam Indeks LQ45 dengan kriteria saham perusahaan yang selalu masuk atau konsisten dalam kelompok saham LQ45 selama periode Agustus 2011-Juli 2014. Hal ini dikarenakan Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Indeks ini terdiri dari sahamsaham yang mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang relatif besar. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal Februari dan Agustus. Penelitian ini dilakukan selama periode Agustus 2011 Juli 2014 atau selama enam periode, oleh sebab itu saham-saham yang dimasukkan dalam perhitungan portofolio optimal adalah saham-saham yang selalu masuk atau secara konsisten dalam Indeks LQ45, dimana jumlahnya sebanyak 26 saham.

89 Tahapan yang dilakukan dalam pemilihan saham LQ45 adalah sebagai berikut : 1) Hasil data saham-saham yang termasuk ke dalam Indeks LQ45 selama enam periode, yaitu periode Agustus 2011-Juli 2014. 2) Hasil seleksi saham-saham yang akan menjadi kandidat saham untuk portofolio, yaitu dengan kriteria saham perusahaan yang selalu masuk atau secara konsisten dalam Indeks LQ45 selama periode Agustus 2011-Juli 2014. Dari keseluruhan saham, yang selalu masuk secara berturut-turut selama periode Agustus 2011 Juli 2014 yaitu berjumlah 26 saham, Adapun saham-saham tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1

90 Tabel 4.1 DAFTAR SAHAM KONSISTEN DALAM SAHAM LQ 45 DI BEI SELAMA PERIODE AGUSTUS 2011-JULI 2014 NO KODE NAMA PERUSAHAN/EMITEN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ASII Astra International Tbk. 4 BBCA Bank Central Asia Tbk. 5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 10 EXCL XL Axiata Tbk. 11 GGRM Gudang Garam Tbk. 12 HRUM Harum Energy Tbk. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 15 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 16 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 17 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 18 KLBF Kalbe Farma Tbk. 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 20 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 21 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 22 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 23 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. 24 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 25 UNTR United Tractors Tbk. 26 UNVR Unilever Indonesia Tbk. (Sumber diolah)

91 b. Hasil data historis bulanan selama periode Agustus 2011-Juli 2014 Data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut : 1) Harga penutupan (closing price) 26 saham LQ 45 2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 3) Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) c. Hasil Perhitungan Komponen Pasar Untuk menghitung komponen pasar yang diperoleh dari investasi pada seluruh saham yang terdaftar di bursa yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulanan digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Return Pasar (Rm) 2) Expected Return Pasar {E(Rm)}

92

93 Dari perhitungan IHSG tersebut diperoleh tingkat pengembalian pasar (realization market return) yang postif yaitu 0,0067218 atau 0,67218% per bulan dan varian pasar sebesar 0,0018353 atau 0,18353% per bulan. Dengan realization return market yang positif, dapat disimpulkan bahwa pasar modal memberikan return bagi investor. d. Hasil Perhitungan Komponen Bebas Risiko Selanjutnya dalam menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (Rf) digunakan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang berjangka waktu bulanan, dengan alasan bahwa suku bunga SBI merupakan sertifikat yang bebas risiko. Dalam analisis ini tingkat pengembalian bebas risiko yang digunakan adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama periode Agustus 2011-Juli 2004. Untuk perhitungan risk free rate dilakukan secara per bulan, yaitu dengan cara mencari rata-rata tertimbang dari tingkat suku bungan SBI selama periode Agustus 2011 - Juli 2014 dapat dilihat pada tabel 4.3

94

95 menentukan portofolio optimal dalam satuan bulanan adalah 0,46637%. Adanya tingkat pengembalian bebas risiko sebesar 0,46637% per bulan, serta tingkat pengembalian pasar sebesar 0,67218% menunjukkan bahwa pasar modal (BEI) dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dari pada tingkat pengembalian investasi bebas risiko (Rf). Namun kita harus melakukan analisis terlebih dahulu, agar risiko yang ditanggung lebih kecil. e. Hasil Perhitungan Komponen Saham Dalam penelitian ini yang menjadi alat investasi adalah saham LQ-45 pada periode Agustus 2011 Juli 2014 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal untuk menganalisis. 1) Return Realisasi Saham (Ri) 2) Expected Return Saham {E(Ri)}

96 2 3) Varian Return Saham ( ) i 4) Kovarian Return Saham dengan Return Pasar (σim²) 5) Beta Saham (βi) 6) Alpha Saham (αi) 7) Varian dari Kesalahan Residu (σei²) σei 2 = σi 2 - βi 2. σm 2

97

98 Dengan melihat data diatas maka dapat diambil kesimpuan bahwa : a. Terdapat 18 saham yang memiliki tingkat pengembalian yang positif, saham yang expected return-nya positif adalah saham yang layak dijadikan alternatif dalam berinvestasi. b. Saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukkan oleh koefisien beta ( ). Koefisien beta dapat bernilai positif maupun negatif. Jika beta positif, maka kenaikan return pasar akan menyebabkan kenaikan return saham. Sedangkan jika beta negatif, maka kenaikan return pasar akan menyebabkan penurunan return saham. c. Besarnya koefisien beta yang normal adalah = 1. Bila < 1 disebut sebagai saham yang lemah (defensive stock), yang berarti jika ada kenaikan retun pasar sebesar X %, maka return saham akan naik kurang dari X % dan begitu pula sebaliknya. > 1 disebut saham agresif (aggressive stocks), yang berarti jika return pasar naik sebesar X % maka return saham akan mengalami kenaikan lebih dari X % dan begitu sebaliknya

99

100

101 2. Penentuan Portofolio Optimal Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal dari 26 saham ini adalah model indeks tunggal. Dalam pemilihan saham-saham yang akan dimasukkan dalam suatu portofolio, perlu adanya kriteria tertentu. a. Excess Return to Beta (ERB) Pada model indeks tunggal, langkah yang dilakukan adalah menyusun ke-26 saham tersebut ke dalam peringkat berdasarkan rasio kelebihan tingkat pengembalian terhadap beta (excess return to beta) dari tertinggi sampai dengan yang terendah. b. Peringkat aktiva-aktiva berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil Aktiva-aktiva dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal. Berikut adalah Hasil Perhitungan Excess Return to Beta (ERB) & Peringkat ERB:

102

103 Untuk menentukan saham-saham mana dari ke-17 saham tersebut yang akan menjadi bagian portofolio optimal, harus lebih dahulu dibandingkan antara ERB dengan cut-off point (Ci) dari ke-17 saham tersebut. c. Hasil Perhitungan Ci ke tujuhbelas saham yang memiliki ERB positif Merupakan titik batas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio atau tidak. Saham yang dimasukkan ke dalam portofolio adalah saham yang memiliki Ci ERB. Ci dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut: 1) Nilai Ai A i E R i R BR 2 ei i

104 2) Nilai Bi 3) Nilai Ci (nilai C* yang belum terbesar) C i 2 M j 1 i 2 1 j M i Aj j 1 C i adalah nilai C untuk aktiva ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan A i dan nilai-nilai B1 sampai dengan B i. Berikut ini adalah tabel perhitungan Ci dari ke-17 saham tersebut

105

106

107 3. Pembentukan Portofolio Optimal a. Saham Pembentuk Portofolio Optimal Aktiva-aktiva yang membentuk portofolio optimal adalah aktiva-aktiva yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Berikut adalah ketujuh saham perusahaan dengan ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Tabel 4.10 Saham-saham dengan ERB Cut-off point (C*) NO Kode Saham ERB Hasil Ci 1 UNVR 0,3080228 > 0,0003429 2 AALI 0,1765474 > 0,0003582 3 JSMR 0,0191396 > 0,0036195 4 ICBP 0,0149937 > 0,0065950 5 INTP 0,0120545 > 0,0075549 6 PGAS 0,0118774 > 0,0079880 7 SMGR 0,0094172 > 0,0085813 C* (Data diolah) Untuk penentuan unique cut-off point (C*) yang merupakan nilai C* tertinggi (optimum) berada pada angka 0,0085813 atau pada saham SMGR atau Semen Gresik (Persero) Tbk. Unique cut-off point (C*) ini menunjukkan batas pemisah antara penerimaan dan penolakan saham untuk portofolio efisien. b. Proporsi masing-masing saham di dalam Portofolio (Wi) Setelah mengetahui ke tujuh saham yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, maka akan dihitung besarnya proporsi (Xi) yang layak diinvestasikan pada saham-saham

108

109 Berdasarkan pada tabel diatas maka komposisi proporsi (Xi) masingmasing saham pembentukan portofolio yang optimal pada periode Agustus 2011 Juli 2014 adalah : a) UNVR atau Unilever Indonesia Tbk. sebesar 0,3677820 atau 36,77820% b) JSMR atau Jasa Marga (Persero) Tbk. sebesar 0,2492386 atau 24,92386% c) ICBP atau Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.sebesar 0,1693346 atau 16,93346% d) INTP atau Indocement Tunggal Prakasa Tbk. sebesar 0,0718613 atau 7,18613% e) SMGR atau Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 0,0510166 atau 5,10166% f) PGAS atau Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.sebesar 0,0509405 atau 5,09405% g) AALI atau Astra Agro Lestari Tbk. sebesar 0,0398263 atau 3,98263%

110

111

112

113 Dari data yang tersedia maka didapat tingkat risiko portofolio yang dijabarkan pada tabel berikut : Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Risiko Portofolio (Data diolah) Dapat dilihat hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukkan bahwa risiko portofolio yang terbentuk dari 7 saham sebesar 0,0014964 atau 0,14964% per bulan. Setelah mendapatkan nilai dari risiko portofolio yaitu sebesar 0,0014964, kita dapat membandingkan apabila kita berinvestasi pada salah satu saham dari ketujuh saham pembentuk portofolio optimal, dengan risiko yang didapat apabila kita berinvestasi dengan membentuk portofolio.

114 Adapun risiko masing-masing saham diantaranya yaitu (1) Unilever Indonesia. Tbk (UNVR) sebesar 0,0049224, (2) Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) sebesar 0,0102627, (3) Jasa Marga (Persero). Tbk (JSMR) sebesar 0,0030412, (4) Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebesar 0,0058542, (5) Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) sebesar 0,0073467, (6) Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) sebesar 0,0075448, dan (7) Semen Gresik (Persero) Tbk. (SMGR) sebesar 0,0072128. Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa dengan membentuk portofolio kita dapat melakukan diversifikasi atau penyebaran risiko sehingga risiko yang ditanggung menjadi lebih kecil dari pada risiko dengan berinvestasi pada salah satu saham saja.