ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL


Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB II LANDASAN TEORI

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)


PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

Engine Tune Up Engine Conventional

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA


TROUBLESHOOTING AC MOBIL

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA

No. Nama Komponen Fungsi

Prosedur Pengetesan Injektor

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

Konstruksi CVT. Parts name

Perawatan System C V T

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

SISTEM PENDINGIN MESIN

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Transkripsi:

MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007

Servis Rutin Service Berkala Jadual servis kendaraan dapat ditemukan dalam buku catatan servis yang diberikan pabrik pembuat kendaraan. Panduan Peraturan pada kendaraan baru biasanya diservis setelah jarak 10.000 km atau 6 bulan sekali.(menurut angka resmi buku manual). Sedangkan pada kendaraan lama dengan mesin sudah terpakai seharusnya oli diganti lebih teratur (sekitar 5.000 km atau 3 bulan sekali). Karena pada mesin tersebut oli akan lebih mudah tercemar dari hasil pembakaran melalui ring piston. Pada kendaraan yang hanya digunakan untuk jarak dekat (lebih banyak diparkir), seharusnya oli lebih sering diganti, karena oli akan lebih mudah tercemar oleh bensin, kelembapan dan bahan lain. Hal ini disebabkan temperatur kerja mesin tidak tercapai. Mesin diesel dan mesin turbo biasanya memerlukan servis oli dan filter lebih sering daripada mesin normal (tanpa turbo). Tetapi akan lebih baik jika servis berkala dilakukan sekitar tiap 10.000 km atau 6 bulan sekali (mana yang lebih dulu). Kendaraan yang sudah lama digunakan, mempunyai servis berkala tiap 5.000 km atau 3 bulan (mana yang lebih dulu).

PEKERJAAN Harian/ X 1000 KM Jadual Servis yang Disarankan Jadual servis berikut ini digunakan untuk kendaraan bermesin di depan, dengan penggerak roda depan atau belakang dan hanya digunakan sebagai panduan saja. Batasan jadual waktu dan jarak hanya perkiraan dan tidak diterapkan pada semua jenis kendaraan. Gunakan jarak terpendek atau informasi jadual yang ada untuk menentukan kapan komponen mobil harus diservis. Jika ragu, apakah kendaraan perlu diservis atau tidak, maka sebaiknya lakukanlah servis. PEKERJAAN MESIN 1. Periksa oli mesin setiap 1000 km. Jika kurnag, tambahkan sesuai dengan ketentuan. 2. Ganti oli mesin dan filter oli setiap 10.000 km/6 bulan. Catatan : Pada kendaraan yang dilengkapi dengan turbo atau digunakan pada medan yang berat dan berdebu, disarankan lebih sering untuk mengganti oli mesin dan filter oli. 3. Jika bisa dilakukan, periksa intake dan exhaust manifold setiap 10.000 km/6 bulan. 4. Periksa kerapatan intake dan exhaust manifold setiap10.000 km/6 bulan. 5. Periksa intake dan exhaust manifold dari kebocoran, dan servis setiap 10.000 km/6 bulan. 6. Jika bisa dilakukan, periksa pulley crankshaft timing belt setiap 40.000 km/ 2 tahun. 7. Periksa kerapatan atau kerenggangan bearing setiap 20.000 km/satu tahun dan kencangkan atau ganti bila perlu. Harian/ 10.000 km X 1000 KM 10 20 30 40 50 60

SISTEM PENDINGINAN 1. Periksa jumlah air pendingin dalam reservoir tank radiator setiap hari atau 1.000 km dan tambah bila perlu. 2. Periksa hose radiator, pemanas dan tutup radiator setiap 20.000 km/satu tahun dan perbaiki atau ganti bila perlu. 3. Periksa kekencangan dan kondisi sabuk kipas atau pompa air setiap 10.000 km/6 bulan, ganti bila perlu. 4. Kuras dan bersihkan sistem pendingin setiap 20.000 km atau satu tahun. Tambahkan pencegah karat. Jika berada pada iklim dingin, tambahkan campuran anti beku. SISTEM BAHAN BAKAR 1. Periksa dan bersihkan filter udara setiap 10.000 km. jika pada daerah yang berdebu filter udara lebih sering dibersihkan. 2. Ganti filter udara setiap 40.000 km atau lebih awal jika menemukan kerusakan dalam servis berkala. 3. Bersihkan atau ganti saringan bahan bakar, sedapat mungkin setiap 40.000 km atau lebih awal jika digunakan pada daerah yang berdebu. 4. Pada karburator, periksa kerja choke valve dan perbaiki seperlunya setiap 10.000 km/6 bulan. 5. Pada karburator, periksa dan sesuaikan spuyer dan setel campuran setiap 10.000 km atau 6 bulan. 6. Periksa dan sesuaikan kabel gas setiap 10.000 km atau 6 bulan. 7. Periksa tangki, slang dan saluran bshsn bsksr dari kerusakan dan kebocoran setiap 20.000 km/satu tahun. REM 1. Periksa minyak rem pada master cylinder tank setiap 10.000 km/6 bulan 10.000 km 10 20 30 40 50 60

2. Periksa pedal rem depan dan belakang dari keausan dan kotoran setiap 10.000 km/6 bulan 3. Periksa saluran hidrolik rem dari kerusakan atau keausan terutama pada fleksibel hose rem setiap 10.000 km/6 bulan 4. Periksa kanvas rem depan dan belakang dari keausan dan kotoran setiap 20.000 km/satu tahun. 5. Setel rem depan dan belakang dan kabel rem tangan setiap 10.000 km/6 bulan 6. Ganti minyak rem setiap 40.000 km/dua tahun SISTEM KELISTRIKAN 1. Periksa dan tambahkan air accu dengan air suling seperlunya atau paling tidak semingggu sekali. Jangan sampai air accu berada di bawah tanda low. 2. Lepas kabel accu dan bersihkan terminal setiap 20.000 km/satu tahun 3. Periksa fungsi lampu, klakson, wiper dan washer setiap 10.000 km/6 bulan 4. bersihkan kerak di dalam dan diluar tutup distributor setiap 10.000 km/6 bulan 5. Periksa dan setel kembali celah platina dan waktu pengapian setiap 10.000 km/6 bulan. Olesi seperlunya dengan grease khusus pada camshaft distributor dan tambahkan sedikit oli mesin agar cepat meresap. 6. Periksa busi dan setel gapnya tiap 10.000 km/6 bulan. 7. Ganti busi dan platina setiap 20.000 km/satu tahun KONTROL EMISI 1. Periksa kerja sistem kontrol emisi setiap 20.000 km/satu tahun 2. Periksa kondisi vacuum hose setiap 20.000 km/satu tahun

Memeriksa Kualitas dan Kuantitas Fluida Memeriksa Oli dan Fluida Unit-unit Sistem Pelumasan Bagian utama kendaraan dilihat dari Bagian bawah : Gambar 1 Keterangan gambar 1: 1 Engin 2 Kopling. 3 Transmisi. 4 Poros penggerak. 5 Gardan.

Penggantian oli mesin dan saringan oli Gambar 2. Sebuah Sistem Pelumasan Mesin memiliki satu baut pembuangan oli dan satu tutup pengisian. Baut pembuangan tidak boleh dikencangkan melebihi spesifikasi dan harus diberikan seal atau gasket pada saat pemasangannya (ikuti spesifiksi pabrik). Tentukan setiap bagian mesin dan tunjukkan kepada pelatih di akhir program ini. Gambar 6.

Perlengkapan engine 1 Saringan oli mesin 2 Stik pemeriksaan oli mesin 3 Tutup pengisian oli mesin 4 Master silinder rem 5 Stik pemeriksaan dan pengisian oli pada transmisi otomatik 6 Sabuk penggerak 7 Tangki pegisian cairan radiator 8 Baterai 9 Tabung cairan minyak pompa power steering 10 Tabung cairan pencuci kaca 11 Busi 12 Saringan udara 13 Bok sekring Kuantitas dan Kualitas Fluida Untuk Kendaraan Mengenal Minyak Pelumas Jenis oli pelumas dan cairan meliputi : oli mesin, oli transmisi, minyak rem, cairan pendingin, dan cairan hidrolik. Setiap pelumas atau cairan mempunyai sifat khusus yang tidak sama antara satu dengan yang lain dan tidak dapat diganti dengan jenis pelumas atau cairan yang lain. Tetapi semua jenis pelumas berfungsi sama yaitu untuk mengurangi atau mencegah gesekan. Gesekan adalah alasan utama mengapa pelumasan diperlukan pada mesin kendaraan. Gambar berikut adalah dua permukaan logam yang diperbesar. Catatan : Kenyataanya bahwa kedua permukaan tersebut adalah kasar. Pada saat kedua permukaan tersebut bergesekan, ujung-ujung tonjolan akan beradu dan menyebabkan panas dan keausan.

Oli sebagai Pelumas akan memberikan lapisan minyak diantara dua bidang permukaan yang bergesekan, lapisan tersebut akan memberikan jarak kepada kedua permukaan sehingga kedua permukaan tersebut tidak saling bersentuhan. Selain mencegah keausan, pelumas juga berfungsi : a) Membersihkan komponen yang bergesekan. b) Membantu mendinginkan mesin. c) Meredam suara mesin. d) Sebagai perapat komponen. Menentukan Jenis Pelumas yang Digunakan. Minyak pelumas mempunyai banyak jenis dan grade yang berbeda-beda, karena itu kita harus berhati-hati dalam memilih jenis pelumas yang akan digunakan pada kebutuhan dan kodisi yang berbeda. Menggunakan indek oli atau tabel pelumas adalah penting pada saat kita memilih pelumas yang sesuai. Kekentalan Kekentalan adalah ukuran yang menunjukkan tebal atau tipis (kekentalan) minyak pelumas. Contoh: CASTROL XL 20W 50 angka tingkat kekentalan Angka yang tertera di atas menunjukkan nilai kekentalan oli. Angka yang lebih besar menunjukkan oli tersebut semakin kental. Huruf W menunjukkan ketahanan oli pada temperatur yang dingin (-18 0 C atau O o F). Teradapat banyak bahan tambahan (additive) yang digunakan pada oli. Salah satu bahan tambahan tersebut berfungsi untuk mencegah oli agar tidak membeku (kental) pada saat temperatur dingin, dan oli tidak mudah mencair (encer) pada saat temperatur panas.

Pemeriksaan Kualitas, Kuantitas Oli dan Cairan Memeriksa Kualitas dan Kuantitas Bagian-bagian yang diperiksa Dibawah kap mesin 1. Pemeriksaan oli mesin (mesin pada temparatur kerja) Prosedur : cabut stik oli, bersihkan, pasang kembali stik pada engine, cabut kembali stik dan periksa kuantitas oli sesuai dengan tanda pada stik. Tambahkan oli secukupnya melalui tuutp pengisian, tidak boleh menambahkan oli melebihi batas ketentuan. 2. Pemeriksaan minyak rem dan rem. Prosedur : Dapat diperiksa langsung secara visual melalui tangki minyak. 1. Periksa kuantitas minyak secara visual. 2. Jika kondisinya kurang tambahkan minyak sampai batas maksimal. 3. Sebelum menambah minyak, bersihkan tutup tangki tersebut sehingga ketika tutup dibuka kotoran tidak masuk ke tangki minyak. Catatan : Minyak rem tidak boleh mengenai cat kendaraan, bersihkan secepatnya dengan air bila hal ini terjadi. 4. Jika kuantitas minyak kurang, periksa kemungkinan kebocoran pada sistem. 3. Pemeriksaan oli power steering dan gear bok kemudi. Pemeriksaan oli power steering 1. Parkir kendaraan pada permukaan jalan yang rata dan panaskan mesin. 2. Tepatkan mesin pada putaran langsam (1000 Rpm atau kurang), putar roda kemudi dari posisi kiri penuh ke posisi kanan penuh beberapa kali untuk mempercepat naiknya temperatur oli (80 o C atau 176 o F). 3. Periksa busa pada oli (jika berbusa menunjukkan prosentasi udara dalam sistem besar atau kuantitas oli sedikit). 4. Periksa kuantitas oli dengan dengan menggunakan stik pengukur atau secara visual. 5. Tambahkan oli (jika perlu) sampai batas maksimal. 6. Periksa sistem dari kemungkinan bocor.

1. Periksa gear bok dari kemungkinan bocor atau berlumpur. 2. Periksa kuantitas oli melalui tutup pengisian (jika tersedia). 3. Tambahkan oli dengan kualitas yang benar sampai oli mulai tumpah dari lubang pengisian. Catatan : Lakukan pengisian dengan hati-hati jangan terlalu cepat. 4. Pemeriksaan baterai dan kuantitas cairan Elektrolitnya Pemeriksaan baterai : (dapat dilihat melalui rumah baterai yang transparan) 1. Periksa kuantitas cairan elektrolit diantara batas atas dan bawah (untuk baterai yang tidak transparan dapat dilakukan dengan membuka tutup). Periksa kuantitas cairan elektrolit pada keenam sel. Jika kurang, tambahkan dengan air baterai (air suling). 2. Periksa kerak dan sambungan jika kendor. Untuk menghilangkan kerak bersihkan dengan air (pembersih) dan lapisi terminal dengan grease untuk mencegah timbulnya kerak kembali. 3. Periksa tutup sel dari kerusakan atau tersumbat (ganti atau bersihkan jika perlu). 4. Yakinkan bahwa baterai aman digunakan untuk kendaraan (periksa pengunci terminal). Catatan : Ketika melepas terminal baterai, dahulukan selalu terminal negatif. Sebelum melepas baterai, periksa alarm mobil, kode radio panggil dsb. 5. Pemeriksaan selang dan sambungan pada sistem pemanas dan pendingin. 1. Periksa cairan pendingin secara visual dari kemungkinan bocor pada : Radiator dan selangnya. Pompa air. Pemanas dan selangnya. Radiator dan tutup pembuangan pada silinder blok (jika dilengkapi). 2. Perika selang dari kemungkinan retak atau rusak. 3. Periksa klem selang dari kemungkinan kendor. 4. Periksa kuantitas cairan pendingin pada tabung harus berada diantara batas Low dan Full.

Pemeriksaan Kondisi dan Kekencangan Sabuk Penggerak dan Pipa-pipa Mesin Memeriksa Kekencangan, Keausan dan Kerusakan Sabuk Penggerak Sabuk Penggerak Kebutuhan Perawatan Sabuk penggerak memindahkan tenaga mesin dari poros engkol ke bagianbagian yang memerlukan tenaga mesin seperti pompa air pendingin dan kipas radiator, alternator, pompa minyak power steering, dan kompresor pendingin udara. Sabuk penggerak biasanya sangat elastis jika masih baru. Di dalam penggunaannya sabuk penggerak akan terjadi keausan dan kekakuan, dan itu menjadi awal dari keretakan. Untuk itu diperlukan pemeriksaan dan penggantian sabuk penggerak secara berkala. Pemeriksaan sabuk penggerak dari kerusakan. 1. Pemeriksaan pada Sabuk Penggerak Pemeriksaan visual sabuk penggerak meliputi keretakan, keausan, sobek atau licin. Jika diperlukan sabuk penggerak harus diganti. PENTING! Keadaan permukaan dalam dari sabuk V yang menempel dengan bagian bawah dari alur pulley dapat membuat sabuk penggerak cepat aus.

PENTING! Putar poros engkol pelan-pelan searah jarum jam, periksa sabuk penggerak terhadap kerusakan. 2. Pemeriksaan terhadap pemasangan sabuk penggerak Sabuk penggerak harus benar-benar terpasang dengan benar pada alur bergerigi 3. Pemeriksaan terhadap kekencangan sabuk penggerak Dengan menggunakan pengukur kekencangan, periksa kekencangan sabuk penggerak. Jika diperlukan, setel kekencangan sabuk penggerak Benar Salah Salah Kekencangan sabuk penggerak: (hanya untuk contoh) Penggunaan: Alternator 130 20lb (40 55 kg) PS 80 20lb (20 35 kg) AC 130 20lb (25 40 kg) Sabuk penggerak baru Alternator 160 20lb (60 70 kg) PS 125 20lb (45 55 kg) AC 160 20lb (55 65 kg Perbandingan Pemeriksaan kekencangan tanpa alat ukur kekencangan Periksa lenturan sabuk penggerak dengan menekan sabuk di antara puli dengan tekanan 10 kg (22,0 lb, 98 N) Kelenturan sabuk penggerak: Penggunaan sabuk Alternator (A) 10-12 mm (0,39 0,47 in) PS (B) 6 8 mm 0,24 0,31 in.) AC 6 7 mm 0,24 0,28 in.) Sabuk penggerak baru Alternator (A) 8,5-10,5 mm (0,335 0,413 in) PS (B) 5-6 mm 0,20 0,24 in.) AC 6 7 mm 0,24 0,28 in.)

Penting! Jika menggunakan pengukur kekerasan, kekencangan sabuk penggerak dapat diperiksa antara 2 puli Sabuk baru diperiksa kembali setelah mensin berputar kurang lebih selama 5 menit. Sabuk yang lama juga diperiksa kembali setelah mesin berputar lebih dari 5 menit 4. Penyetelan sabuk penggerak Alternator, jika diperlukan (a) Kendorkan baut dudukan alternator (alternator pivot nut) dan baut penyetel (Lock bolt) (b) Kencangkan sedikit baut dudukan untuk memungkinkan penyetelan posisi alternator. (c) Sisipkan batang pengungkit antara blok silinder dan alternator, kemudian ungkit alternator untuk mengencangkan sabuk penggerak Penting! Jangan mengungkit terlalu keras karena akan menyebabkan kerusakan bagian-bagian mesin (bantalan alternator, pompa air pendingin, dsb) (d) Tahan batang pengungkit, keraskan baut pengikat dan periksa kekencangan sabuk dengan menggunakan pengukur kekencangan atau seperti penjelasan sebelumnya tentang pemeriksaan kekencangan tanpa alat. (e) Kencangkan baut dudukan dan baut pengikat. 5. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak power steering, jika diperlukan. Setel kekencangan sabuk penggerak power steering sama seperti penyetelan kekencangan sabuk penggeral alternator.

6. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak kompresor pendingin udara, jika diperlukan (a) Kendorkan mur pengunci puli penyetel sabuk penggerak sehingga puli dapat bergoyang (b) Putar baut puli penyetel untuk menyetel kekncangan sabuk penggerak. Penting! Memutar baut penyetel searah jarum jam akan mengencangkan sabuk penggerak. (c) Keraskan mur pengunci puli penyetel dan periksa sekali lagi kekencangan sabuk penggerak dengan menggunakan alat pengukur kekencangan. Penting Sesudah pengerasan mur pengunci puli penyetel, jangan keraskan baut penyetel.

5. Penyetelan kekencangan sabuk penggerak untuk kompresor pendingin udara dan power steering. (a) Putar baut pengikat puli penyetel untuk mengencangkan sabuk penggerak. Penting! Dengan power steering: Putar baut penyetel berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengencangkan sabuk penggerak Tanpa sabuk penggerak Putar baut penyetel searah dengan arah jarum jam untuk mengencangkan sabuk penggerak (b) Keraskan mur untuk baut penyetel dan periksa kembali kekencangan sabuk penggerak dengan menggunakan alat ukur kekencangan sabuk Kekencangan sabuk penggerak: Sabuk baru PS 70 80 kg (154 176 lb) AC 55 65 kg (121 143 lb) Sabuk lama PS 30 45 kg (66 99 lb) AC 25 40 kg (55 88 lb) Pembanding Pemeriksaan kekencangan sabuk penggerak tanpa alat ukur kekencangan. Periksa lenturan sabuk penggerak dengan menekan sabuk di antara puli dengan tekanan 10 kg (22,0 lb atau 98 N) Kelenturan sabuk penggerak: Penggunaan sabuk Alternator (A) PS (B) AC Sabuk penggerak baru Alternator (A) PS (B) AC 9-11 mm (0,35 0,43 in) 11 14 mm 0,43 0,55 in.) 5 6 mm 0,20 0,24 in.) 12-14 mm (0,47 0,55 in) 15-18 mm (0,59 0,71 in) 7-8 mm 0,28 0,31 in.)

PROSEDUR ENGINE TUNE UP CONVENTIONAL KUALIFIKASI : ENGINE TUNE UP CONVENTIONAL TIPE MOBIL : KF40/KF50 TIPE ENGINE : 5K