LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
|
|
- Doddy Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur Tune Up di LKS ini adalah prosedur yang harus dilakukan untuk latihan. Semua Lembar Kerja harus diisi dan dilakukan pemeriksaan sebelumnya. 1. Pemeriksaan Sistem Pendingin 1. Bukalah tutup radiator 2. Periksa ketinggian air pada radiator Hasilnya : kesimpulan :.. Penuh Kurang yang harus dilakukan.. Kosong 3. Periksa keadaan air: Hasilnya : airnya jernih airnya agak kotor airnya sangat kotor kesimpulan :.. yang harus dilakukan.. 133
2 4. Periksa tutup radiator Hasilnya : Pengunci Katup-katup Kondisi katup-katup:. Kondisi pengunci :. Kondisi karet-karet :.. Hasil pemeriksaan dgn RCT : kesimpulan :.. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-4 Tekanan Pembuka Katup : STD : 0,75 1,05 kg/cm² atau 10,7 14,9 psi Limit : 0,6 kg/cm² atau 8, 5 psi 5. Lakukan pemeriksaan kebocoran 0,9 bar 90 kpa Hasilnya, terdapat kebocoran pada : Sambungan pipa,..,, Kisi kisi sebelah,., Perhatian jangan memberi tekanan Lebih dari yang tercantum pada tutup radiator!!! Kesimpulan :.. 2. Pemeriksaan Oli Mesin 1. Baca riwayat penggantian oli terakhir pada kilometer.. Baca ordometer sedang pada kilometer Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer Kesimpulan :. 2. Baca tanggal penggantian oli terakhir tanggal Pemeriksaan oli mesin sekarang tanggal. Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer 134
3 Kesimpulan :. 3. Lakukan pemeriksaan ketinggian oli Hasilnya : Pas pada tanda F Dibawah tanda F Dekat tanda L kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Tipe 4 K & 4K-C.. Pengisian kering termasuk saringan oli : 3,7 Liter Kuras dan isi kembali termasuk saringan oli : 3,5 Liter Kuras dan isi kembali tanpa saringan oli : 3,0 Liter : 4. Lakukan pemeriksaan adanya kebocoran pada saringan oli Hasilnya : Tidak ada kebocoran Ada kebocoran kesimpulan :.. yang harus dilakukan.. 5. Lakukan penggantian saringan oli bila dalam pemeriksaan tiba waktunya diganti. Hasilnya : perlu diganti belum saatnya diganti 3. Pemeriksaan tali kipas 1. Periksa seluruh bagian tali kipas bila hasilnya seperti gambar harus diganti hasilnya : baik retak-retak berserabut kesimpulan :. yang harus dilakukan.. 135
4 2. Periksa kedudukan sabuk pada puli Hasilnya : baik terlalu dalam kesimpulan :. yang harus dilakukan.. baik salah 3. Periksa tegangan tali kipas dengan tekanan lebih kurang 10 kg atau menggunakan alat tensioner hasilnya : kurang dari 10 mm 10 mm lebih 10 mm kesimpulan :... yang harus dilakukan. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal Defleksi Tali Kipas pada 10 Kg Pompa Air - Alternator Tali Kipas baru : 5-7 mm Tali Kipas terpakai : 7-11 mm 4. Pemeriksaan saringan bahan bakar Lepas saringan bahan bakar, lakukan prosedur seperti pada tayangan video Amati secara fisik seluruh bagian filter bensin kemungkinan retak, pipa terlalu keras, saringan terlalu kotor Hasil pemeriksaan : kesimpulan :.. 136
5 5. Pemeriksaan Batere 1. Periksa secara visual kleman (nepel + dan - batere ) kemungkinan longgar, penuh kotoran asam dll. Hasil pemeriksaan Nepel : kesimpulan :.. yang harus dilakukan. 2. Lakukan pemeriksaan cairan elektrolit batere menggunakan hydrometer, hasilnya: Nomor cell Hasil mmHg.....mmHg.....mmHg.....mmHg.....mmHg pengukuran..mmhg Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Berat jenis elektrolit batere pada 20ºC ( 68ºF ) adalah : mmhg kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 3. Periksa ketinggian air batere, hasilnya... tulis : kurang, cukup, kelebihan. Nomor cell Hasil pemeriksaan kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 137
6 4. Periksa seluruh lubang pada tutup-tutup pengisian batere. Hasil pemeriksaan tutup batere : cell 1: cell 2 :. cell 3 :.. cell 4 : cell 5: cell 6:. kesimpulan :.. yang harus dilakukan. 5. Periksa tegangan batere : hasil.. volt 6. Pemeriksaan Kabel Busi 1. Lepas semua kabel busi ikuti petunjuk pada video, kemudian lakukan pemeriksaan kabel busi. a. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terpasang pada tutup Distributor KABEL TEGANGAN TINGGI Hasil Pemeriksaan Tahanan Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil b. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terlepas dari tutup Distributor KABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Tahanan kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-8 Tahanan kabel : kurang dari 25 KΏ per kabel 138
7 2. Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat yang terbakar, bagian tsb harus diganti Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 3. Periksa tutup distributor kondisi arangnya harus bisa berpegas Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 4. Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus diganti KABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Fisik kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 139
8 7. Pemeriksaan Busi 1. Periksa seluruh kondisi fisik busi kemungkinan seperti berikut : kerusakan pada ulir Retak Pada isolator isolator dalam pecah elektroda kotor elektroda terbakar isolator dan elektroda berjelaga Nomor busi di silinder busi 1 busi 2 busi 3 busi 4 Hasil Pemeriksaan Fisik kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Ukurlah celah Elektroda busi. Celah elektroda busi Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal adalah 0,8 mm Nomor busi di silinder Hasil Pengukuran celah busi busi 1. mm busi 2. mm busi 3. mm busi 4. mm 140
9 kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 8. Pemeriksaan Tekanan Kompresi Lakukan pemeriksaan kompresi masing masing silinder, amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Baiklah ingat baik baik Langkah kerja ini sebelum melakukan Panaskan motor sampai air dalam radiator mencapai suhu kerja ( 80 o C ) Lepaskan kabel-kabel busi Lepaskan kabel tegangan tinggi ditengah-tengah tutup distributor dan hubungkan dengan massa ( pakai penjepit/klem buaya, agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter ) Lepaskan semua busi Siapkan kompresi tester Pengukuran tekanan kompresi mulai pada silinder 1 dan memerlukan dua orang : seseorang di dalam mobil yang menekan pedal gas secara terus-menerus dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua, yang menekan pengetes pada lubang busi silinder yang akan dites. Tekanan kompresi tergantung pada perbandingan kompresi. Hasil normal adalah 9-12bar/ kPa. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal Tekanan kompresi pada 250 STD : 12,6 kg/cm² atau 179 psi atau 1236 kpa Limit : 9,5 kg/cm² atau 135 psi atau 932 kpa Sedangkan perbedaan masing-masing silinder: kurang dari 1,0 kg/cm² ( 14 psi, 98 kpa ) Tabel hasil pengukuran tekanan kompresi: lubang busi di silinder Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4 Hasil Pengukuran Tekanan Kompresi. Bar/ kpa. Bar/ kpa. Bar/ kpa. Bar/ kpa kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 141
10 9. Pemeriksaan Vacum Advancer 1. Lakukan pemeriksaan Vacum Advancer Pemeriksaan sederhana : Lepas tutup distributor. Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 2. Lakukan pemeriksaan dengan alat pengetes Pasang lampu timing dan tachometer Hidupkan motor, kontrol/ stel saat pengapian Tambah putaran motor sampai tepat 1500rpm, kemudian lihat saat pengapian Lepas slang vakum pada distributor, kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 1500rpm. Harus ada perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa advans vakum Hasil pemeriksaan 1500rpm dengan slang vakum Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 1500rpm tanpa slang vakum Saat pengapian : poros engkol kesimpulan : 2. Lakukan Pemeriksaan slang-slang yang harus vakum dilakukan Slang vakum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya Hasil pemeriksaan :.. kesimpulan :. yang harus dilakukan
11 10. Pemeriksaan Advans Sentrifugal 1. Lakukan Advans Sentrifugal Pemeriksaan sederhana Lepas tutup distributor Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapat berputar derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri ke posisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 2. Lakukan Pemeriksaan Advans Sentrifugal Pemeriksaan dengan lampu timing Lepas slang vakum dari advans vakum Pasang lampu timing dan takhometer Lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran motor perlahan-lahan. Di bawah 900rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah. Antara rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal. Tambah putaran motor sampai 4500rpm. Sekarang saat pengapian harus maju amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video Jangan diberi putaran lebih Dari 4500 rpm!!!! Hasil pemeriksaan saat putaran idle Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan rpm Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 4500 rpm Saat 143 pengapian : poros engkol
12 kesimpulan :... yang harus dilakukan Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Platina 1. Lakukan pemeriksaan kondisi kontak baik Kedudukan kontak yang salah seperti gambar b, c, d, dapat dibetulkan dengan miring membengkokkan kontak tetap. Gunakan alat bengkok khusus atau tang. miring bergeser Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan Kontak pemutus diganti baru setiap km Bersamaan dengan kondensatornya perhatikan dudukan tumit ebonite di puncak tonjolan cam Celah Platina 0,4 0,5 mm 2. Periksa Celah Platina Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kontak.periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut : Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel. kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 144
13 12. Pemeriksaan dan Penyetelan sudut dwell Lakukan Pemeriksaan dan Penyetelan celah kontak pemutus dengan pengetes dwel. Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya Lakukan seperti pada tayangan video Hasil pemeriksaan sudut dwell : kesimpulan : yang harus dilakukan 13. Penyetelan Saat Pengapian Periksa saat pengapian menggunakan lampu timing. Dan tachometer untuk melihat putaran idle, untuk mobil 4 silinder rpm Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan. Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup kembali. Agar lebih jelas amati dulu caranya seperti di video. Hasil pemeriksaan saat pengapian pada putaran idle : poros engkol kesimpulan :.. yang harus dilakukan Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Katup 1. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 1 ( TMA silinder 1 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina 145
14 Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan anda Letak silinder Katup yang diukur Hasil Pengukuran sempit sesuai lebar Silinder 1 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 2 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 3 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 4 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 2. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 4 ( TMA silinder 4 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan anda Letak silinder Katup yang diukur Hasil Pengukuran sempit sesuai lebar Silinder 1 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 2 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 3 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 4 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 146
15 Lembar Kerja ini digunakan untuk berlatih Tune Up disesuaikan dengan tayangan video yang berfungsi sebagai penunjang serta menambah pengertiaan yang telah diperoleh sebelumnya. Dibuat oleh : Drs. Gunawan Dwiyono, SST, M.Pd Dengan Judul Video : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PERA- WATAN DAN PERBAIKAN MESIN BENSIN 4 TAK 4 SILINDER TUNE UP DENGAN SISTEM MULTIMEDIA. Tahun
Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN
TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli
Lebih terperinciTUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
LAPORAN TUNE - UP POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Disusun oleh : Nama : Deny Arif W ibowo : Saiful Rahman : Dhowi Pratomo Jurusan Prodi : Teknik Mesin : Mesin Perawatan Pagi TUNE UP MOTOR BENSIN 1. TEORI DASAR
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciD. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder
JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan
Lebih terperinciTUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL
TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE
Lebih terperinciTUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
TUNE-UP mobil bensin Cara Tune Up Mobil 1. Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : 1. Fuller
Lebih terperinciTune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM
Tune up injeksi Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan
Lebih terperinciEngine Tune Up Engine Conventional
Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI
BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI 1. Pakailah tutup tutup fender, tutup tempat duduk dan lantai agar kendaraan tetap bersih dan mencegah kerusakan. 2. Selama pembongkaran komponen komponen ditaruh
Lebih terperinciPengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor)
Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor) Leave a commentgo to comments Pemakaian sepeda motor secara terus-menerus berakibat kerja mesin dan komponen-komponen di dalamnya sedikit demi sedikit akan mengalami
Lebih terperinciTUNE UP ENGINE ELECTRICAL
TUNE UP ENGINE ELECTRICAL Tujuan : Pada akhir perkuliahan diharapkan agar mahasiswa dapat memahami konsep dasar motor kendaraan untuk melakukan tune up dengan cara yang tepat sesuai buku petunjuk. Untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciPRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:
PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin
Lebih terperinciPetunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat
Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciMobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.
Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis
Lebih terperinci2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin 2.1.1 Pengertian Motor Bakar Torak Bensin Motor bakar torak bensin merupakan salah satu jenis motor bakar yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Bensin
Lebih terperinciENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL
MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Sungai Penuh Mata Pelajaran : Memelihara / servis engine dan komponen- komponenya Kelas / Semester : XII / 5 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu
Lebih terperinciTROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK
B.7 TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK Edy Susilo Widodo 1 dan Eko Surjadi 2 1 Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Surakarta, Jl.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC
TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin Oleh : FAUZY HUDAYA NIM D 200 940 169 NIRM 9461060303050169 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme
Lebih terperinciANALISA DAN CARA MENGATASI GANGUAN SISTEM PENGAPIAN MAZDA MR 90
ANALISA DAN CARA MENGATASI GANGUAN SISTEM PENGAPIAN MAZDA MR 90 LAPORAN Disusun untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III dengan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh Ali Agsa 5250304539 PENDIDIKAN TEKNIK
Lebih terperinciPenulis : Drs. Bintoro, S.T, M.T., ,
Penulis : Drs. Bintoro, S.T, M.T., 08123305762, email: bintorob@yahoo.com Penelaah : Suwarto Jati Kusuma, S.Pd., M.Eng., 081615778001, email: suwartojatikusuma@yahoo.com Copyright 2016 Pusat Pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS
BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS A. Tujuan Perawatan Mesin Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciSISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 56 PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Kode Modul : OPKR 20 017
Lebih terperinciPembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motor Bakar Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Mesin mesin dan Alat Uji Pengujian kendaraan bermotor menggunakan bermacam macam jenis standarisasi diantaranya BSN, ISO, IEC, DIN, NISO, ASTM dll. Sebelum melakukan pengujian
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN
PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak
Lebih terperinciSERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 87 A. KEPALA SILINDER 1. Kontruksi. Kepala silinder (cylinder Head) berfungsi
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciUNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PCPT UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive
Lebih terperinciSISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN
SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN Periksa komponen-komponen system berikut: 1. Penyimpangan (defleksi) tali kipas: Defleksi tali kipas: 7 11 mm dengan gaya tekan 10 kg.
Lebih terperinciBAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)
30 BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM) 1. Dasar Pada motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, yang masuk keruang bahan bakar adalah gas campuran udara dan bensin, sedangkan untuk pembakarannya
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciJOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder
JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit
Lebih terperinciSistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK
Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Sistem pengapian merupakan sistem yang menghasilkan tegangan
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak
TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1997 Indra Joko Sumarjo 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciKRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MOTOR BENSIN MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER
MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER Kelas : Sem./Tahun : Prodi : Lembaga : URAIAN 1 Mengetopkan silinder 1 atau 4 a. Posisi b. Posisi 1 - c. Posisi > d. Salah Top 2 Menentukan katup yang perlu distel
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great
BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH TIMING PENGAPIAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTALITE
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH TIMING PENGAPIAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTALITE Oleh: 1. Kholifatur Rohmah 5212412071 2. Rais Alhakim 5212413004 3. Muhammad Faadhil 5212413014 4. Rifki
Lebih terperinciSISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) Gambar Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 A. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan
Lebih terperinciPROSEDUR SERVICE DAN TUNE UP MOTOR BENSIN
PROSEDUR SERVICE DAN TUNE UP MOTOR BENSIN Disusun Oleh : Muhammad Afri Aidil Tidaris 1241220048 Dosen Pembimbing : Hanric Muharka S.T, M.T JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor
NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinciPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2015 Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1 SMK / MAK Kelas XI Semester 1 Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1 i DISKLAIMER (DISCLAIMER) Penulis : Editor
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTEK MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
JOBSHEET PRAKTEK NAMA SEKOLAH KOMPETENSI KEAHLIAN MATA PELAJARAN KELAS NAMA PRAKTEK SMK TEKNIK KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN XI OVERHOUL KARBORATOR / KIJANG TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengetahui Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc perlu melakukan suatu percobaan. Akan tetapi penguji menggunakan
Lebih terperinciYAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESEANTREN AL HIKMAH I SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG Alamat : Jl. Masjid Jami Benda Sirampog Brebes Tlp.
BY; RUSWID YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESEANTREN AL HIKMAH I SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG Alamat : Jl. Masjid Jami Benda Sirampog Brebes Tlp. 0289 432 422 2010 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar
PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Bahan ajar Perbaikan Kerusakan dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri tanpa kehadiran guru atau pembelajaran klasikal. Apabila digunakan pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi
BAB III PENGUJIAN MESIN Pengujian ini dilakukan sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi berelektroda masa empat pada mesin
Lebih terperinciMAKALAH TUNE UP MOTOR BENSIN SMK NEGERI 2 PENGASIH
MAKALAH TUNE UP MOTOR BENSIN Disusun Oleh : Nama Kelas : Taufiq Margiyanto : 3TKR1 No. Absen : 28 SMK NEGERI 2 PENGASIH Jalan KRT. Kertodiningrat, Margosari, Pengasih, KulonProgo, Yogyakarta Telpon (0274)
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciPRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciPERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER
PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER Oleh : Rolando Sihombing, ST Dosen Universitas Simalungun, P. Siantar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciFINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO
FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PERAWATAN SISTEM PENDINGIN ENGINE 7K PADA TOYOTA KIJANG LSX KF80 TAHUN A. Spesifikasi Komponen Utama dan Sistem Pendingin
56 BAB III ANALISIS PERAWATAN SISTEM PENDINGIN ENGINE 7K PADA TOYOTA KIJANG LSX KF80 TAHUN 1998 A. Spesifikasi Komponen Utama dan Sistem Pendingin Sistem pendingin engine 7K pada Toyota Kijang LSX merupakan
Lebih terperinciGambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciTUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )
TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P (130513605980) MUHAMMAD GHOZALI (130513605979) Latar Belakang Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari sepada motor tersebut
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.
BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K 3.1 Pengertian Kelistrikan mesin ialah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya penelitian yang
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian merupakan kegiatan untuk memahami memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis. Setiap penelitian ilmiah, masalah dan metode merupakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS
BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai
Lebih terperinciSISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER
SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full
27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram alir Penentuan Judul Development Dan Analsis Sistem Pengapian Full Transistor Termodifikasi Mitsubishi Lancer SL Tidak Mulai Data awal Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir
Lebih terperinciGambar 9.1. Sistem pengapian
BAB 9 SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM) 9.1. Pendahuluan Sistem pengapian merupakan sistem yang berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi yang kuat dan tepat untuk memulai pembakaran campuran
Lebih terperinciSISTEM PENDINGIN MESIN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM PENDINGIN MESIN Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 1 URAIAN PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM PENDINGIN & KOMPONENNYA Kode Modul : OPKR 20-010B Pada mesin
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciTUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin:
TUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin: Apabila dirasakan kerja mesin sudah tidak prima atou Pada saat melakukan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin
Lebih terperinciBAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Untuk mengetahui pengaruh pemakaian camshaft standar dan camshaft modifikasi terhadap konsumsi bahan bakar perlu melakukan pengujian mesin.. Oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar
Lebih terperinciPROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.
PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini masuk ke dalam ruang silinder terlebih dahulu terjadi percampuran bahan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K
ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma III Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: Nama : Fajar Dwi Prasetya Nim : 5250306009
Lebih terperinci3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciPEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH
Widya Teknika Vol.21 No.1; Maret 2013 ISSN 1411 0660 : 37-41 PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH Toni Dwi Putra 1), Budyi Suswanto
Lebih terperinciPEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)
PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2) ABSTRAK Tingkat pemakaian kendaraan bermotor semakin
Lebih terperinci