BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

dokumen-dokumen yang mirip
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On

Chapter 3. Andi Dwi Riyanto, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

Kebijakan Manajemen Risiko

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Gambar III-1 Tahap pengembangan kerangka kerja penyelarasan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia (Saks, 2006). Para praktisi organisasi dan para

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB V PENUTUP. analisis data yang dilakukan, implikasi penelitian, keterbatasan penenlitian dan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Sistem Informasi: Integrasi Sistem Informasi Dan Strategi Bisnis

DAFTAR ISI CHAPTER 5

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

LAMPIRAN. Daftar Pertanyaan Wawancara

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

I. PENDAHULUAN. kritis bagi kelangsungan kegiatan operasional dan beban keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah,

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

2017, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Keberlangsungan Piramida Target:

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

kewirausahaan karyawannya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KUESIONER UNTUK PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PADA PT. DAYA MITRA SERASI KUESIONER BERDASARKAN ORIENTASI PENGGUNA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga merupakan bisnis yang tak lekang oleh waktu. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI

Tantangan Dasar Desain Organisasi

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERANCANGAN MODEL KELEMBAGAAN, PERAN DAN KOMPETENSI CHIEF INFORMATION OFFICER (CIO) RUMAH SAKIT STUDI KASUS: RUMAH SAKIT JIWA PROF.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka. agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel Total Quality Management. (TQM) yaitu pengaruh komitmen manajer, manajemen tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, oleh karena itu harus ada tata kelola dan manajemen teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dewasa ini membutuhkan sumberdaya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Ives dan Learmonth (1984) menjelaskan bagaimana perusahaan

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dalam industri yang berbasis teknologi, inovasi sangat diperlukan untuk meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, pengelolaan perlu dilakukan dalam perspektif proses. Pengelolaan inovasi dalam perspektif proses memungkinkan identifikasi dan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang mendorong keberhasilan inovasi. Proses inovasi secara umum terdiri dari dari tiga fase, yaitu: pembangkitan ide, konversi ide, dan difusi. Salah satu hambatan pada fase tersebut akan menghambat keseluruhan proses inovasi. Proses inovasi memerlukan tingkat kematangan proses tertentu agar diperoleh hasil sesuai harapan. Perusahaan harus melalui serangkaian tingkatan kematangan agar menjadi lebih baik dalam memanfaatkan konsep dan praktek proses. Untuk mencapai tingkatan kematangan proses terntentu diperlukan pula tingkat kematangan perusahaan tertentu. PT INTI dalam melakukan pengelolaan inovasi telah menggunakan perspektif proses, meskipun proses bisnis utama masih menggunakan berorientasi fungsional. Dalam melakukan pengkajian pada proses inovasi tersebut, didapatkan hasil proses inovasi pada PT INTI memiliki tingkat kematangan proses P-0 dan tingkat kematangan perusahaan E-0. Pada tingkatan tersebut secara umum proses bekerja secara tidak menentu dan tidak konsisten. 82

Selanjutnya, pada fase-fase proses inovasi terdapat beberapa tantangan sebagai berikut: 1. Pada fase penyaringan ide, PT INTI belum memiliki wadah formal bagi saluran ide. 2. Pada fase penyaringan ide, karyawan menghadapi birokrasi yang panjang, kurang transparan, dan timbal balik (feedback) yang kurang dalam proses persetujuan investasi. 3. Pada fase pengembangan, alokasi tenaga ahli yang kurang dan rotasi anggota tim pengembangan membuat proses pengembangan menjadi lebih panjang dan kualitas output produk yang tidak menentu. 4. Pada fase difusi, banyaknya aturan dan kurangnya dukungan manajemen membuat produk menjadi terlambat untuk dirilis. Pada area-area kematangan proses, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan pada yang perlu menjadi perhatian, antara lain: 1. Pada area desain, proses bisnis utama perusahaan dalam pengembangannya masih menggunakan basis fungsional, sehingga rentan terjadi silo syndrome. Selain itu, proses inovasi yang sudah menggunakan orientasi proses menjadi tidak selaras dengan proses bisnis utama yang menggunakan orientasi proses dalam pengelolaannya. 2. Pada area pelaksana, pemahaman dan sosialiasi masih dianggap kurang sehingga dapat mengurangi antusiasme dan keterlibatan pelaksana dalam implementasi dan pengembangan proses. 83

3. Pada area pemilik, tidak terdapat pemilik proses yang menjalankan pengawasan, kontrol, dan perbaikan pada proses inovasi yang bersifat lintas fungsional. 4. Pada area infrastruktur, SAP tidak digunakan secara optimal untuk membantu pengelolaan proses. Divisi diperbolehkan untuk menggunakan aplikasi sesuai keinginan mereka sehingga sistem TI menjadi terfragmentasi. 5. Pada area metrik, fokus pada metrik uang pada proses inovasi akan menyebabkan perusahaan melewatkan perbaikan-perbaikan yang parameternya tidak berbasis uang. Lebih lanjut, pada area-area kematangan perusahaan, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain: 1. Pada area pemimpin, keterlibatan eksekutif senior perlu ditingkatkan untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan proses inovasi. 2. Pada area budaya, sikap apatis terhadap perubahan dan orientasi karyawan yang masih dominan pada fungsional akan menghambat perbaikan proses yang berkelanjutan. 3. Pada area keahlian, kuantitas karyawan yang mengerti dan memahami proses bisnis perlu ditingkatkan untuk meningkatkan keterlibatan dalam perbaikan proses yang berkelanjutan. 4. Pada area tata kelola, basis pengelolaan adalah fungsional dapat menimbulkan permasalahan integrasi proses inovasi dengan proses bisnis lain. 84

5.2. Keterbatasan Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian itu, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini terbatas kuesioner yang berjumlah 27. Peningkatan jumlah responden kuesioner yang lebih besar dapat lebih menggambarkan bagaimana keadaan kematangan proses inovasi perusahaan. 2. Analisis terbatas pada pengidentifikasian tantangan yang dihadapi perusahaan dalam implementasi proses bisnis. Penelaahan dampak langsung tantangan pada hasil dan kinerja proses inovasi tidak dilakukan. 5.3. Implikasi Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah dipaparkan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian PT INTI dalam mengelola proses inovasi, yaitu: 1. PT INTI sebaiknya melakukan pengembangan proses bisnis utama dalam orientasi proses agar terjadi keselarasan dengan proses inovasi yang merupakan turunannya 2. PT INTI sebaiknya melakukan edukasi mengenai proses bisnis dan sosialisasi mengenai proses inovasi untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen terhadap proses inovasi. 85

3. PT INTI sebaiknya memiliki pemilik proses agar fungsi pengawasan, kontrol, dan perbaikan pada proses bisnis, khususnya proses inovasi dapat dilakukan. 4. Kepemilikan SAP sebaiknya dioptimalkan penggunaanya dengan melakukan integrasi infrastruktur teknologi informasi pada masingmasing fungsional. 5. Perlu dilakukan eksplorasi metrik yang lebih menyeluruh pada proses inovasi agar perbaikan dan pengembangan proses dapat dilakukan dengan efektif. 6. Perlu adanya manajemen ide formal, agar ide-ide potensial dapat ditangkap dengan baik untuk selanjutnya dikembangkan menjadi produk perusahaan. 7. Diperlukan keterlibatan dan komitmen eksekutif senior perusahaan pada proses inovasi agar alokasi sumber daya dan pengembangan kompetensi terkait inovasi dapat lebih optimal. 8. Secara umum, perbaikan kematangan perusahaan diperlukan untuk meningkatkan kematangan proses. 5.4. Saran Saran-saran bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti perlu untuk meningkatkan jumlah responden yang terlibat dalam penilaian proses inovasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendekati populasi. 86

2. Analisis dampak pada hasil dan kinerja proses inovasi diperlukan untuk mengidentifikasi prioritas pengembangan proses inovasi. 87