BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih
|
|
- Siska Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih kompetitif. Tidak bisa hanya mempertahankan status quo, organisasi harus berubah terus-menerus dan perubahan tersebut harus didukung oleh karyawan yang memiliki sikap positif terhadap perubahan. Menurut Kasali (2006) keadaan perekonomian yang fluktuatif, teknologi yang berkembang pesat, dan banyaknya perubahan yang cepat dalam bisnis menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi sehingga memiliki ketahanan dan mampu melakukan perubahan arah dengan cepat. Perubahan merupakan bagian yang penting dalam manajemen suatu perusahaan. Organisasi atau perusahaan yang dapat bertahan dan bersainglah yang nantinya akan memimpin pasar. Hal ini berarti bahwa apabila ingin bertahan dalam persaingan, organisasi tersebut harus melakukan perubahan. Perubahan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan bertujuan untuk meningkatkan komitmen organisasional agar karyawan bersikap loyal terhadap organisasinya. Menurut Robbins (2003), struktur organisasional perusahaan akan menunjukkan maksud dan tujuan tertentu yang akan dicapai dan yang telah direncanakan oleh pihak manajemen. Termasuk di dalam struktur organisasional suatu perusahaan adalah bagaimana prosedur pendelegasian kekuasaan, prosedur pembagian kerja, tanggung jawab, jabatan, dan lain sebagainya yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, perubahan terhadap struktur 1
2 organisasional ini akan membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih baik. Perubahan yang terjadi dalam struktur organisasional perusahaan akan berpengaruh bukan hanya kepada perusahaan secara umum, melainkan juga kepada perusahaan dan karyawan secara khusus. Hal ini karena struktur organisasional dalam perusahaan akan menunjukkan bagaimana pendelegasian kekuasaan dan wewenang yang terdapat di dalam perusahaan tersebut dilaksanakan. Perubahan struktur organisasional menurut Hasibuan (2004) akan menyangkut penggambaran tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, serta rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Perubahan struktur organisasional perusahaan akan menyentuh persoalan tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh seorang karyawan. Dengan demikian, perubahan struktur organisasional perusahaan akan banyak melibatkan karyawan. Berhasil atau tidaknya proses perubahan struktur organisasional perusahaan sangat tergantung pada sejauh mana respons karyawan terhadap perubahan struktur organisasional perusahaan tersebut. Meski perubahan struktur organisasional perusahaan bisa menjadi salah satu solusi memenangkan persaingan, tidak secara otomatis didukung oleh seluruh karyawan perusahaan. Tidak semua karyawan bisa menerima perubahan struktur organisasional perusahaan. Ada sebagian karyawan yang menolak perubahan struktur organisasional, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyisembunyi. Perubahan struktur organisasional seringkali berdampak negatif 2
3 terhadap individu dan organisasi. Oleh karena itu, seringkali resistensi terjadi, berupa penolakan, baik oleh individu maupun organisasi (Robbins, 2003). Penerimaan atau penolakan perubahan struktur organisasional perusahaan tergantung pada persepsi karyawan. Jika perubahan struktur organisasional perusahaan dipersepsikan positif, maka akan timbul antusiasme karyawan sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya, jika perubahan struktur organisasional perusahaan dipersepsikan negatif, akan menurunkan kinerja karyawan. Menurut Robbins (2003), persepsi adalah interpretasi terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan yang bersifat individual. Meskipun stimulus yang diterimanya sama, karena setiap orang memiliki pengalaman dan kemampuan berpikir yang berbeda, hal tersebut sangat memungkinkan terjadi perbedaan persepsi pada setiap individu. Penelitian tentang persepsi secara konsisten menunjukkan hasil yang berbeda pada setiap individu walaupun mungkin melihat hal sama namun memiliki persepsi yang berbeda. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri. Persepsi negatif karyawan atas perubahan struktur organisasional perusahaan tersebut bisa disebabkan oleh terganggunya aktivitas akibat perubahan posisi atau jabatan. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh sulitnya karyawan beradaptasi dengan posisi baru. Posisi baru akan membuat karyawan mengerahkan energi lebih untuk menyesuaikan dengan tugas-tugas baru yang baik secara kuantitas maupun kualitas berbeda dengan yang sebelumnya. Karakteristik 3
4 yang mempengaruhi persepsi setiap individu adalah perilaku, kepribadian, motivasi, ketertarikan, pengalaman masa lalu dan harapan (Robbins, 2012). Perubahan struktur organisasional perusahaan yang sejalan dengan arah pemikiran dan kondisi karyawan akan membuat karyawan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai tujuan. Persepsi positif pada perubahan struktur organisasional bisa berupa pemikiran bahwa perubahan struktur organisasional akan membuat perusahaan semakin maju, semakin produktif, semakin efektif, semakin mempermudah dalam bekerja, dan semakin bisa menyejahterakan karyawan. Persepsi seperti itu akan semakin menguatkan tekad dalam diri karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Karyawan akan melakukan apa yang dimilikinya kepada perusahaan berdasar apa yang dipersepsikan. Jika karyawan melakukan pekerjaan dengan mengerahkan seluruh kemampuannya, kinerja perusahaan akan tinggi. Perusahaan akan mencapai target yang telah ditetapkan atau bahkan melampauinya. Kemajuan perusahaan bisa cepat terealisasi. Karyawan dikatakan berkinerja baik bila memenuhi beberapa indikator sebagaimana yang dinyatakan oleh Robbins (2006). Pertama, indikator kualitas, yaitu kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. Kedua, indikator kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit dan jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Ketiga, ketepatan waktu, yaitu tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta 4
5 memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Keempat, indikator efektivitas, yaitu tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, dan bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Kelima, kemandirian, yaitu tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya. Komitmen kerja merupakan suatu tingkat ketika karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor. Indikator-indikator kinerja karyawan diatas bisa dipenuhi oleh karyawan yang memiliki karakteristik berkinerja tinggi. Karakteristik karyawan yang berkinerja tinggi sebagaimana yang dinyatakan oleh Mangkunegara (2004) adalah yang bertanggung jawab pribadi tinggi, berani mengambil dan menanggung risiko yang dihadapi, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh, berjuang untuk merealisasikan tujuannya, memanfaatkan umpan balik yang konkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya, dan mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa hubungan antara perubahan struktur organisasional persepsian dan kinerja karyawan tidak selalu kuat. McKinley dan Scherer dalam Greenglass (2002) mengemukakan bahwa perubahan struktur organisasional mempengaruhi parameter-parameter kinerja. Dengan perubahan struktur tersebut dapat timbul dampak yang efektif dan tidak efektif. Organisasi harus dapat mempertimbangkan akibat-akibat apa saja yang nantinya diharapkan dan yang tidak diharapkan dari perubahan struktur organisasional. Ada beberapa variabel lain yang 5
6 mempengaruhi hubungan perubahan struktur organisasional persepsian dan kinerja karyawan. Salah satu variabel tersebut adalah komitmen organisasional, terutama komitmen afektif. Herscovitch dan Meyer (2002) melakukan pengukuran perubahan struktur organisasional terhadap komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen normatif dengan mengambil sampel perawat rumah sakit. Hasilnya adalah terdapat hubungan positif antara perubahan struktur organisasional terhadap komitmen afektif. Karyawan yang berkomitmen afektif kuat akan menentukan apa yang harus mereka lakukan agar perubahan pada pekerjaan mereka menjadi efektif (Kenneth dan Dae, 2004). Komitmen afektif akan mempengaruhi persepsi karyawan atas perubahan struktur organisasional. Pikiran, perasaan, dan pengalaman-pengalaman individu karyawan juga akan ikut aktif berpengaruh dalam proses pembentukan persepsi karyawan. Komitmen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan keterlibatan karyawan di dalam suatu organisasional. Karyawan dengan afektif tinggi masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi (Allen dan Meyer, 1997). Persepsi pada perubahan struktur organisasional perusahaan inilah yang akan secara langsung atau melalui komitmen afektif mempengaruhi kinerja karyawan. Apabila perubahan struktur organisasional itu dipersepsikan baik dan dibantu oleh komitmen afektif karyawan yang kuat, kinerja karyawan akan semakin baik. 6
7 Perubahan struktur organisasional ini juga terjadi pada PT Trouw Nutrition Indonesia. Perubahan struktur organisasional biasanya akan menimbulkan kondisi ketidakpastian dalam organisasi tersebut. Hal ini disebabkan perlu adanya masa transisi untuk menerapkan struktur organisasional yang baru kepada seluruh karyawan dalam organisasi tersebut. Penerimaan atau penolakan perubahan struktur organisasional perusahaan tergantung pada persepsi karyawan. Jika perubahan struktur organisasional perusahaan dipersepsikan positif, maka akan timbul antusiasme karyawan sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya, jika perubahan struktur organisasional perusahaan dipersepsikan negatif, akan menurunkan kinerja karyawan. Kondisi ini juga terjadi pada perubahan struktur organisasional yang dilakukan oleh PT Trouw Nutrition Indonesia. Perubahan yang menimbulkan kondisi ketidakpastian tersebut akan berdampak bagi karyawan, antara lain pada jabatan, pelaksanaan tugas, pembagian tugas, dan pertanggungjawaban dalam perusahaan. Oleh sebab itu karyawan PT Trouw Nutrition Indonesia ada yang mempersepsikan positif dan ada yang mempersepsikan negatif perubahan struktur organisasional tersebut. Perubahan struktur organisasional membawa organisasi kepada kondisi masa transisi, yang berakibat pada ketidakpastian posisi karyawan atas jabatan dan pekerjaannya, dan berkonsekuensi logis organisasional berupa pengembangan karir, loyalitas karyawan, dan reward system yang akan mereka terima. Oleh karena itu, perubahan struktur organisasional akan dapat mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi. Hal tersebut terjadi karena timbulnya rasa 7
8 ketidakpastian dalam diri karyawan, yang pada kelanjutannya dapat menurunkan antusiasme karyawan untuk bekerja. Maka dari itu, sangatlah penting artinya agar perubahan struktur organisasional tidak akan mengakibatkan turunnya komitmen karyawan dalam bekerja dan kinerja organisasi, tetapi akan dapat meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi. PT Trouw Nutrition Indonesia harus melakukan perubahan dalam beraktivitas bisnis karena perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis. Kondisi ekonomi Indonesia yang devaluate mata uang terhadap dolar membuat beban perusahaan lebih berat. Karena perubahan regulasi pemerintah dalam registrasi dan impor bahan baku dari luar negeri, kompetisi yang makin tinggi dengan perusahaan-perusahaan di industri yang sama, dan dalam usaha menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia 2015, aspek-aspek ini mempengaruhi PT Trouw Nutrition Indonesia secara signifikan dan memaksanya untuk melihat lagi strategi, posisi, dan kondisi yang ada. Hal terutama yang harus dilakukan adalah PT Trouw Nutrition Indonesia dituntut untuk terus berubah, memperbaiki diri, dan menjadi perusahaan yang terus belajar sehingga terjadi perkembangan yang berkelanjutan (continous improvement). PT Trouw Nutrition Indonesia merupakan pemimpin global dalam hal spesialisasi pakan yang inovatif, dan produk premix dengan nutrisi terbaik untuk industri pakan hewan. Bisnis utama PT Trouw Nutrition Indonesia adalah industri pakan hewan dengan produk premix dan feed additive. Seiring dengan perkembangan perusahaan, secara bertahap dikembangkan produk-produk baru dan pabrik baru untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat. 8
9 Dalam upaya untuk merespons perubahan lingkungan organisasi PT Trouw Nutrition Indonesia juga melakukan perubahan-perubahan pada kondisi internal perusahaan sejak tahun 2012, termasuk perubahan struktur organisasional. Di samping mempertahankan kelebihan dan pencapaian bagi para pemangku kepentingan lainnya, perusahaan senantiasa memberikan nilai tambah bagi para pelanggannya. PT Trouw Nutrition Indonesia sukses bersaing dengan para kompetitor dan terus berkembang dengan pesat. Perusahaan terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dan produk-produk yang ditawarkannya, usaha ini seiring dengan pertumbuhannya dan memperkokoh infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk menjadi lebih unggul di pasaran. Perusahaan melakukan perubahan struktur organisasional agar mampu menyesuaikan diri secara cepat dan tepat terhadap tuntutan bisnis. Untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat yang terjadi di dunia bisnis dibentuk struktur organisasional yang ramping dan segaris dengan dukungan informasi teknologi yang optimal, serta komitmen yang tinggi untuk membentuk pembelajaran di setiap lapis dan fungsi dalam organisasi. Pelanggan menuntut kebutuhan yang beragam. Hal ini mengharuskan Trouw Nutrition Indonesia melakukan perubahan struktur organisasional untuk mencapai tujuan secara lebih efisien dan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama dengan perusahaan. Perubahan struktur organisasional akan menimbulkan berbagai bentuk reaksi dan tidak mudah diterima oleh karyawan. Reaksi muncul melalui sikap positif ataupun negatif. Sikap positif ditandai dengan tindakan antisipasif serta 9
10 pengambilan keputusan untuk menghadapi perubahan, sedangkan sikap negatif ditandai dengan adanya penolakan, ketakutan, kemarahan, bahkan kesedihan (Kristanto, 2002). Perubahan struktur organisasional juga menimbulkan kondisi ketidakpastian yang menyebabkan persepsi ketidakamanan pekerjaan dalam organisasi tersebut (Pasewark dan Strawser, 1996). Ketidakpastian dan ketidakamanan juga terjadi pada perubahan struktur organisasional yang dilakukan oleh perusahaan Trouw Nutrition Indonesia. Penambahan fungsi dari divisi akan berdampak bagi karyawan karena dengan perubahan tersebut tanggung jawab kerja karyawan akan menjadi lebih banyak. Di samping itu, deskripsi pekerjaan tidak jelas dan tanggung jawab menjadi kabur. Rasa ketidakpastian dan ketidaksesuaian harapan dalam diri karyawan akan mempengaruhi komitmennya dan akan berpengaruh pada kinerja karyawan terhadap organisasi. Oleh karena itu, perubahan struktur organisasional harus dikelola dengan baik agar terbentuk persepsi yang positif dari karyawan atas perubahan tersebut. Perusahaan harus memperhatikan bahwa perubahan struktur organisasional yang dilakukan seharusnya tidak berpengaruh buruk bagi karyawan, seperti penurunan komitmen dan kinerja karyawan. Akan tetapi, haruslah berdampak positif, yaitu harus dapat meningkatkan komitmen dan kinerja karyawan terhadap perusahaan. Pemahaman yang baik terhadap hubungan perubahan struktur organisasional persepsian, komitmen afektif, dan kinerja karyawan tersebut membantu perusahaan untuk mengambil kebijakan terkait perubahan struktur organisasional dan kinerja karyawan. Perusahaan akan mudah mengambil 10
11 kebijakan perubahan struktur organisasional dan kinerja karyawan jika mengetahui secara pasti hubungan dan dampaknya bagi perusahaan. Semakin baik pemahaman perusahaan terhadap hubungan variabel tersebut maka semakin baik pula kebijakan yang ditempuhnya. Semakin baik pengetahuan perusahaan terhadap variabel tersebut maka semakin baik bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. Di sinilah pentingnya perusahaan mengetahui secara pasti hubungan antara komitmen afektif dan perubahan struktur organisasional serta hubungan antara komitmen afektif dan kinerja karyawan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan tidak melakukan kesalahan sekecil apa pun dalam mengambil keputusan terkait perubahan struktur organisasional perusahaan. Perusahaan pada masa akan datang bisa semakin kuat dan mampu meningkatkan peran sumber daya manusia dalam mencapai tujuan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dipahami bahwa untuk mampu bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat, perusahaan perlu melakukan perubahan. Salah satu perubahan yang perlu dilakukan adalah perubahan struktur organisasional. Perubahan struktur organisasional perusahaan memungkinkan untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Perubahan struktur organisasional harus bisa meningkatkan kinerja karyawan. Perubahan struktur organisasional perusahaan akan melibatkan karyawan karena perubahan tersebut menyangkut posisi, wewenang, tugas, dan tanggung jawab karyawan. Karyawan akan dihadapkan pada situasi baru dengan adanya 11
12 perubahan struktur organisasional perusahaan. Ada karyawan yang mempersepsikannya positif, tetapi juga ada yang mempersepsikannya negatif. Persepsi terhadap perubahan struktur organisasional akan mempengaruhi kinerja karyawan. Jika berpersepsi positif, akan berdampak positif bagi kinerja karyawan. Sebaliknya, jika persepsi tentang perubahan struktur organisasional perusahaan negatif, akan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Bagaimana persepsi karyawan terhadap perubahan struktur organisasional perusahaan yang dipengaruhi oleh komitmen organisasional karyawan, yang di dalam komitmen organisasional ini terdapat komitmen afektif karyawan. Komitmen afektif karyawan inilah yang berperan dalam mengarahkan persepsi karyawan terhadap perubahan struktur organisasional untuk meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan pada latar belakang penelitian, dapat dirumuskan masalah, (1) apakah perubahan struktur organisasional persepsian mempengaruhi kinerja karyawan di PT Trouw Nutrition Indonesia dan (2) apakah komitmen afektif memediasi pengaruh perubahan struktur organisasional persepsian terhadap kinerja karyawan di PT Trouw Nutrition Indonesia. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah perubahan struktur organisasional persepsian berpengaruh positif pada kinerja karyawan? 12
13 2. Apakah perubahan struktur organisasional persepsian berpengaruh positif pada komitmen afektif? 3. Apakah komitmen afektif berpengaruh positif pada kinerja karyawan? 4. Apakah komitmen afektif memediasi pengaruh perubahan sruktur organisasional persepsian pada kinerja karyawan? 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan struktur organisasional persepsian pada kinerja karyawan. 2. Untuk mengetahui pengaruh perubahan struktur organisasional persepsian pada komitmen afektif. 3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen afektif pada kinerja karyawan. 4. Untuk mengetahui komitmen afektif berperan sebagai mediator dalam pengaruh perubahan struktur organisasional persepsian pada kinerja karyawan. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam hal-hal berikut ini. 1. Dapat memberikan informasi kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan pada pengambilan kebijakan pada masa yang akan datang, terutama pada perubahan struktur organisasional. 13
14 2. Dapat memberikan rekomendasi atas langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh perusahaan Trouw Nutrition Indonesia untuk meningkatkan komitmen afektif dan kinerja karyawan. 3. Dapat bermanfaat bagi civitas akademika sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan research area yang sama. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah karyawan PT Trouw Nutrition Indonesia yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: staff, officer, dan manager. 14
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan status Universitas Gadjah Mada (UGM) dari universitas yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, perekonomian dunia juga telah mengalami perubahan serta kemajuan cukup pesat. Hal ini pasti membawa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Organisasi Dewasa ini semakin banyak organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah yang selanjutnya menuntut agar organisasi itu menyesuaikan diri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi berkepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut. Manajemen Sumber Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi akan dikatakan menjadi organisasi yang produktif jika visi dan misi organisasi tersebut dapat tercapai. Hal terpenting dalam pencapaian usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dalam bidang properti dirasakan semakin maju dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin kompetitif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wibowo, 2007:25). Efektifnya organisasi tergantung kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Agar perusahaan tetap eksis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi dan perkembangan IPTEK yang sangat cepat, perkembangan dalam bidang SDM berkembang cepat pula, hal ini mengakibatkan semakin kompleksnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya menyadari satu hal bahwa, kepuasan kerja merupakan faktor yang vital dalam manajemen sumber
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Sabrina Anggreini (1999), tentang analisis pendelegasian wewenang terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Hasil penelitian
Lebih terperincia. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah
a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan yang tidak bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak karyawan di masa kini berpindah-pindah tempat kerja. Alasan-alasan karyawan berpindah
Lebih terperincipemimpin, perubahan visi, perubahan struktur organisasi dan perubahan aturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong organisasi menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut organisasi untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi memiliki kekhususan dibanding industri lainnya. Selain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri farmasi memiliki kekhususan dibanding industri lainnya. Selain mempunyai potensi strategis berupa potensi ekonomi dan teknologi, potensi strategis industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi (Saud & Alrifi, 2012). Konsumen semakin mahir dalam memilih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis saat ini tumbuh di tengah perubahan teknologi yang pesat, lingkungan ekonomi global, regulasi barang produksi yang pendek, dan kemudahan untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PADA KINERJA KARYAWAN PT. PABELAN SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PADA KINERJA KARYAWAN PT. PABELAN SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut organisasi untuk berinovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas. Dalam menjalankan tugasnya, rumah sakit menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan organisasi
Lebih terperinci2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya saing suatu negara secara global menurut World Economic Forum (WEF) adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan usaha jasa seperti halnya Hotel sangatlah ketat sehingga perusahaan harus lebih meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang ada di Indonesia terdiri dari perusahaan pemerintah maupun swasta. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidupnya, apapun bentuk organisasi itu dalam mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, lingkungan bisnis berkembang semakin pesat begitu juga dengan tingkat persaingannya yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling berharga (Shah, 2012), karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka organisasi tidak akan bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya kesehatan yang rujukan yang mendukung upaya kesehatan puskesmas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang sangat yang sangat cepat, konstan, pesat, serentak, dan radikal hal ini menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri asuransi dewasa ini telah menunjukkan perkembangannya yang semakin membaik. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat, mereka tidak lagi memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah faktor sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu perusahaan yang sukses, selalu memperhatikan faktor-faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah faktor sumber daya manusia. Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dewasa ini berkembang pesat, terlebih pada era globalisasi ini dimana perubahan teknologi dan arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang penting dalam perusahaan, unsur sumber daya manusia merupakan kekuatan sentral yang menggerakkan dinamika organisasi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara
BAB II LANDASAN TEORI A. KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP ORGANISASI 1. Defenisi Komitmen Karyawan terhadap Organisasi Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara individu karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi dari sumber daya manusia berpusat pada orang-orang yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan selain sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia memegang peran vital dalam pencapaian tujuan perusahaan. Konsentrasi dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Komitmen terhadap organisasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN DAN RASA MEMILIKI
PEMBERDAYAAN DAN RASA MEMILIKI Sebuah perusahaan yang melakukan pemberdayaan karyawan dan memiliki mutu pelayanan akan memberikan pelayanan yang prima kepada para pelanggannya. Hanya Karyawan Berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia harus sering membangun Bangsa dan Negaranya ke arah yang lebih baik pembangunan periode sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisatanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia telah mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisatanya. Perkembangan pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pada tanggal 18 Desember 2013 yang telah masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan swasta maupun pemerintah berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan bidang industri yang semakin pesat, ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akan mengakibatkan bertambahnya persaingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi, dan kondisi dinamis lain menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Dan dapat memajukan. perusahaan sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan perusahaan.begitu pentingnya sumber daya manusia untuk mendukung kesuksesan, maka permasalahan terkait dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan loyalitas individu terhadap organisasi. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah absensinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau sekelompok orang didalam pelaksanaan tugas, pekerjaan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak globalisasi, mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu dari 4 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan global saat ini, organisasi dituntut untuk terus melakukan perbaikan melalui perubahan baik dari sisi struktur, sistem, strategi maupun budaya di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maasalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maasalah Organisasi berisikan orang-orang yang mempunyai serangkaian aktivitas yang jelas dan dilakukan secara berkelanjutan guna mencapai tujuan organisasi. Semua
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank
BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sebelumnya Bank ini bernama PT Bank CIC Internasional Tbk (Bank CIC) yang pertama kali didirikan pada Mei 1989. Mulai beroperasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif Salah satu tujuan organisasi adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan bersaing suatu perusahaan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan tersebut didukung oleh sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usaha mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja
33 Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja Agung Satiya Putrajati PENDAHULUAN P erusahaan dimanapun berada pastilah membutuhkan suatu manajemen dalam menjalankan aktivitas bisnis yang dijalankan.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional. Bermula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JNE adalah salah satu perusahaan yang mengelola di bidang jasa kurir dan logistik di Indonesia. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyiapkan sumber daya manusia agar mampu bertindak sebagai pembawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang memberikan atau menyelenggarakan pelayanan berupa pendidikan kepada pelanggannya dalam rangka menaikkan kualitas hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar asset yang dimiliki perusahaan tersebut, salah satu aset penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar asset yang dimiliki perusahaan tersebut, salah satu aset penting dalam sebuah perusahaan ialah karyawan.
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Manusia, dalam hal ini karyawan adalah aset utama yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena itu, dalam
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan penggerak roda organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan organisasi, dengan kata lain sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat, dan salah satunya adalah bisnis rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kuliner pada saat ini dapat dikatakan berkembang dengan sangat pesat, dan salah satunya adalah bisnis rumah makan. Rumah makan dengan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi (http://ekonomi.inilah.com). Pertumbuhan terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan, industri makanan dan minuman mengalami perkembangan yang signifikan di Indonesia. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Seiring dengan perkembangan perusahaan di Indonesia, permintaan jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi pendorong tingginya permintaan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi ditambah dengan kompleksitas aktivitas manusia yang secara
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi organisasi agar lebih fleksibel dan adaptif dalam mensikapi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini Indonesia masih dalam kondisi yang krisis, tuntutan kesiapan organisasi bisnis Indonesia terhadap persaingan pasar bebas dan tuntutan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan salah satu perangkat penting dari sebuah perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu perangkat penting dari sebuah perusahaan. Meski demikian unsur manusia tidak dapat disamakan begitu saja dengan unsurunsur lainnya berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Warehouse (gudang) Jawa Barat yang meliputi kota Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan
Lebih terperinci