KLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.

dokumen-dokumen yang mirip
KLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.

I. PENDAHULUAN. Mudjajanto dan Yulianti (2004). Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BERBAGAI JENlS REMPAH - REMPAH KHAS INDONESIA

PAPER BIOKIMIA PANGAN

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA

PENGARUH FOSFORiLASl DAN MODIFIKASI ENZIMATIS TERHADAP BEBERAPA SIFAT FUNGSIONAL PROTEIN KEDELAI

MEMPEkAJARl KARAKTERISTIK FlSlK EDIBLE FILM

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

KOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KUALITAS DAN DAYA AWET WINGKO JAGUNG SKRIPSI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

BABI PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Total Bakteri Probiotik

KAJIAN HUBUNGAN NILAI KIMJAWI PROTEIN TERHADAP PROTEIN EFFICIENC lt4tio PADA BERBAGAI FORMULA BAHAN MAKANAN CAMPURAN SKRIPSI OLEH : UDYA OCTAYIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. freezer selama 5 hari, 10 hari, 15 hari dan 20 hari dapat dilihat pada table ini.

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT

PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

TELUR ASIN PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK BAKSO KERING IKAN PATIN (Pangasius sp.) Oleh : David Halomoan Hutabarat C

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

MUTU ORGANOLEPTIK DAN KIMIAWI STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG UDANG REBON (Mysis sp.) ARTIKEL JURNAL OLEH

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN FENOMENA DAN PENGHAMBATAN RETROGRADASI BIKA AMBON ANNI FARIDAH

Karakteristik Dendeng Ayam Broiler Pada Berbagai Suhu dan Lama Pengeringan

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

PERUBAHAN MUTU YOGHURT OENGAN PENAMBAHAN BUAH-BUAHAN SELAMA PNYIMPANAN DINGIN

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

Oleh. FAIIPlbTAS TEKNOLOGI PERTACIIMI IMSTITUT PERTANIAN BOaOR LYNDA SUZANA F

Perlakuan ph yang semakin tinggi memberikan nilai kadar air yang semakin tinggi. Kadar abu semakin tinggi dengan semakin tingginya ph.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB V PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Parameter

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Sosis Sapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

PEPJGAWUH LAMA PENYULINGAN LADA SEGAR XIEHGAN METODA AIR DAW UAP TERWADAP RENDEMEN MlNYAK DAN MUTU LADA PUTlH VAbfG DIHASILKAN

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

TERHADAP SIFAT FUNGSIONAL PROTEIN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan merupakan hasil olahan dari kacang kedelai yang kaya akan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

SKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING

Pengawetan pangan dengan pengeringan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

Karakteristik mutu daging

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAGING RAJUNGAN (Portunus pelagicus) REBUS PADA SUHU KAMAR

Seperti tinggrnya langit dari bumi. demikianlah tingginya ialank~( dari jalanmu. dan rancangank~i dari rancanganmu f Yesaya

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

KLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.

DAN LAlU PENVERAPANNVA DB UDARA 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN CNSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R

Andhika Indra. F 24.1100. Mempelajari formulasi bahan penyerap oksigen dan laju penyerapannya di udara. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. Oksigen merupakan salah satu faktor yang banyak menyebabkan kerusakan bahan pangan seperti oksidasi lemak yang menyebabkan ketengikan, perubahan warna pigmen dan produkproduk susu, pertumbuhan kapang dan bakteri aerobik serta investasi serangga pada biji-bijian dan tepung. Berbagai teknik untuk menekan konsentrasi oksigen di udara telah banyak dikembangkan untuk mengawetkan makanan, terutama makanan yang sensitif terhadap oksigen. Salah satunya adalah menggunakan penyerap oksigen (oxygen sbsorb- er) yang bereaksi secara kimia dengan oksigen di udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi bahan * yang dapat digunakan untuk menyerap oksigen, indikator yang dapat mendeteksi perubahan kadar oksigen yang terjadi serta engukur perubahan kadar oksigen akibat penggunaan penyerap oksigen tersebut. Penyerap oksigen yang menggunakan serbuk besi yang diberi perlakuan dengan asam atau garam dapat menekan kadar oksigen hingga dibawah 0.1 %. Waktu yang diperlukan oleh penyerap untuk mencapai kadar oksigen tersebut bervariasi untuk tiap perlakuan. Perlakuan dengan NaCl memerlukan waktu 9 jam, 3.5 jam untuk FeC13 dan 2 jam untuk HCl. Masing-masing bahan yang digunakan adalah sebanyak 1 gram

dalam wadah 108 ml yang berisi udara sebanyak 160 ml dan RH 100 %, suhu kamar. Untuk perlakuan pada RH ruang, penyerap hanya dapat menekan kadar oksigen sampai sekitar 14 %. Penyerap oksigen yang diformulasi dibagi menjadi dwa tipe, yaitu tipe untuk makanan kering dengan a, kurang dari 0.8 (yang diberi tepung kedelai bebas lemak) dan tipe untuk makanan basah dengan aw diatas 0.8. Penggunaannya disesuaikan dengan aw dari makanan yang akan diawetkan. Indikator oksigen yang dibuat dari campuran glukosa, basa dan biru metilen yang dibentuk menjadi pellet, memperlihatkan perubahan warna dari putih atau putih kebiruan menjadi biru atau ungu pada konsentrasi oksigen diatas 0.05 %. Warna dari indikator tersebut bervariasi tergantung omposisi bahan yang digunakan. Perubahan warna tersebut ifat reversibel. Roti, bakpia, wingko, salam an potato chips yang simpan dengan menggunakan penyerap oksigen selama dua ulan masih memperlihatkan kondisi yang baik, sedangkan kontrol yang tidak diberi penyerap oksigen telah rusak dalam waktu kurang dari satu minggu, kecuali. potato chips yang baru rusak setelah disimpan selama 1 bulan. Untuk serangga pada jagung yang disimpan dengan penyerap oksigen, mati dalam waktu kurang dari dua hari. Kerusakan yang terjadi berupa tumbuhnya kapang dan bakteri, bau tengik dan perubahan warna.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN MEMPELAJARI FORMULASI EAHAN PENYERAP OSSIGEN DAN LAJU PENYERAPANNYA Dl UD'4RA SKRIPSI sebagii salali satu syarat untuk melnperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakuitas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor F 24.1100 Dilahirkan di Jakarta, 10 Januari 1969

Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang telah memberkati, mengasihi dengan setia dan rahmatnya, sehingga skripsi ini dapat tersusun. skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. selaku dasen pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penelitian sampai tersusunnya skripsi ini. 2. Ibu Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, MSC. dan Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc. yang telah turut menguji skripsi ini. 3. Bapak Suwandy dari PT Halim Sakti yang telah banyak menyediakan sarana, informasi dan saran kepada penulis. 4. Papa, Mama, Maria, Hellen, Santoso dan Lakshmi yang telah memberikan bantuan serta dorongan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Effionora yang telah banyak memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan selama penelitian ini. 6. Bapak Hasan Basri, Syarifah dan Yuni yang telah banyak memberikan bantuan selama ini. 7. Semua pihak yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang jauh dari membangun dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Bogor, Oktober i99i Penulis

Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR IS1... iii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... V vii viii I. PENDAHULUAN... 1 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. OKSIGEN DAN KERUSAKAN PANGAN... 4 1. Oksigen... 4 2. Kerusakan Oksidatif... 5 3. Kerusakan Mikrobial... 12 4. Kerusakan Oleh Serangga... 14 B. PENYEW.P OKSIGEN SEBAGAI PENGAWET... 14 C. PENGURANGAN KADAR OKSIGEN SECARA KIMIAWI... 21 D. BESI AKTIF SEBAGAI PENYERAP OKSIGEN... 24 I11. BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 30 A. BAHAN DAN ALAT... 30 1. Bahan... 30 2. Alat... 30 B. METODE PENELITIAN... 31 1. Indikator Oksigen... 31 2. Penyerap Oksigen... 34 3. Penentuan Laju Penyerapan... 36

4. Aplikasi Pada Produk Pangan... IV. PEMBAHASAN... A. INDIKATOR OKSIGEN... 1. Bahan dan Prinsip Reaksi... 2. Proses Pembuatan... 3. Penyimpanan... B. BAHAN PENYERAP OKSIGEN... 1. Bahan dan Prinsip Reaksi... 2. Proses Pembuatan... 3. Penyimpanan... C. LAJU PENYERAPAN OKSIGEN... 1. Persiapan Sampel... 2. Analisis dengan Oxygen Analyzer... D. APLIKASI PADA PRODUK PANGAN... 1. Roti... 2. Salami... 3. Bakpia... 4. Wingko... 5. Potato chips... V. KESIMPULAN DAN SARAN... A. KESIMPULAN... 5. SARP.N... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Tahap-tahap dalam reaksi peroksid,asi pada lemak... 6 Gambar 2. Pengaruh tekanan oksigen pada berbagai luas permukaan per unit volume, terhadap kecepatan oksidasi lemak... 8 Gambar 3. Reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim polifenol oksidase... 9 Gambar 4. Penurunan kualitas organoleptik pada wortel yang dikeringbekukan pada beberapa konsentrasi oksigen yang berbeda... 10 Gambar 5. Kecepatan perubahan warna daging sebagai fungsi dari tekanan oksigen... 11 Gambar 6. Kerusakan makanan mikrobial... 13 Gambar 7. Efektivitas penyerap oksigen untuk mencegah oksidasi minyak yang dikenai cahaya... 16 Gambar 8. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim glukosa oksidase... 22 Gambar 9. Diagram alir pembuatan indikator oksigen dengan CaO... 32 Gambar 10. Diagram alir pembuatan indikator oksigen dengan Ca(OH)2... 33 Gambar 11. Diagram alir pembuatan tepung kedelai bebas lemak... 34 Gambar 12. Diagram alir pembuatan penyerap oksigen... 35 Gambar 13. Control atmosphere glove box yang digunakan untuk mendapatkan kondisi ruang yang berkadar oksigen rendah... 45 Gambar 14. Pengaruh berbagai kadar protein kedelai terhadap daya ikat air... 50 Gambar 15. Ganbar penyerap oksigen tipe kering (atas) dan penyerap oksigen tipe basah (bawah)... 53