Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

dokumen-dokumen yang mirip
Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Tugas dan Fungsi. C.

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.


Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

Nomor. 6 September Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1 PKP2T HP dari pusat.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK

REALISAS Juni Nomor : Lampiran : Satu Berkas. Yth. Sekretaris di Jakarta. RKT Bulan Mei PKP2T dan dari rencana sebesar 48 LHP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Transkripsi:

IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan menyusun Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 203 dengan melandaskan pada pelaksanaan mandat yang diemban oleh organisasi. Selain fungsi akuntabilitas, LAKIP ini sekaligus memenuhi kebutuhan internal Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan guna melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh dan berkelanjutan. Proses penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203 mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres 7 Tahun 999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Proses tersebut dimulai dengan perancangan kinerja, pengumpulan data kinerja dan berakhir dengan penyusunan laporan kinerja. Selain itu, penyajian informasi dan penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan Tahun 203 ini juga mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, PP Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 200 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang pada intinya melaporkan hasil sebagai kinerja program dan keluaran sebagai kinerja kegiatan. i

Secara keseluruhan, LAKIP ini menyajikan dan mengungkapkan capaian kinerja dari 6 (enam) tujuan strategis dan 8 (delapan) sasaran. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut sebanyak 74 Indikator dengan IKU Dominan. Simpulan hasil penilaian sendiri ( self assessment) atas Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan Tahun 203 sebagai berikut:. Sebanyak 3 (tiga) tujuan strategis dari 6 (enam) tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai hasil optimal yang diindikasikan keseluruhan sasaran strategisnya telah mencapai,00% yaitu: ) Tujuan : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara; 2) Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara; 3) Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Sedangkan 3 (tiga) tujuan strategis yang belum mencapai hasil optimal, yaitu: ) Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik; 2) Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; 3) Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. 2. Sebanyak 5 (lima) sasaran strategis dari 8 (delapan) Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah tercapai,00% dengan rincian sebagai berikut: Sasaran dari Tujuan : Dari 2 IKU dominan, tercapai,00% Sasaran 3 dari Tujuan 2 : Dari 2 IKU dominan, tercapai,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari IKU dominan tercapai,00% Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai,00% Sasaran 8 dari Tujuan 6 : Dari IKU dominan tercapai,00% Sedangkan 3 (tiga) Sasaran Strategis yang belum optimal yaitu : ii

Sasaran 2 dari Tujuan 2 : Dari IKU dominan tercapai 68,75% Sasaran 5 dari Tujuan 4 : Dari IKU dominan tercapai 0,00% Sasaran 6 dari Tujuan 5 : Dari IKU dominan tercapai 9,84% 3. Rata-rata kinerja IKU Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran stretegis mencapai 4,26%; 4. Rata-rata kinerja Indikator Output Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203 yang mendukung kinerja tujuan dan sasaran strategis mencapai 99,80%. Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, didukung dengan anggaran dana Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp5.488.68.000,00 dengan realisasi sebesar Rp4.448.285.000,00 atau 93,28% dari anggarannya. Selain itu, kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga didukung oleh Dana Mitra Kerja baik dari Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMD/BLUD lainnya maupun Instansi Vertikal sebesar Rp.932.9.000,00. Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:. Komunikasi dan intensifikasi atas tindak lanjut atas temuan pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah baik kepada Rendal maupun instansi pemerintah pusat/daerah terkait masih perlu ditingkatkan; 2. Penyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 masih perlu diintensifkan pada Pemerintah Daerah di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan; 3. Kegiatan sosialisasi dan atau Tata Kelola APIP pada Pemerintah Daerah masih belum dipetakan. Berdasarkan kondisi tersebut di atas untuk meningkatkan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimatan Selatan perlu dibuat strategi pada tahun 204 sebagai berikut: iii

. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merencanakan kegiatan Peningkatan Kualitas LKPD pada Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan; 2. Untuk meningkatkan Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 tahun 2008, dilakukan koordinasi secara intensif dengan Satuan Tugas SPIP Pemerintah Daerah yang sudah dibentuk pada masing-masing pemerintah daerah se wilayah Provinsi Kalimantan Selatan; 3. Melakukan pemetaan terhadap Pemerintah Daerah yang telah dan belum dilakukan sosialisasi dan atau assessment tata kelola APIP, sehingga tahun 204 akan mengutamakan sosialisasi dan atau assessment tata kelola APIP terhadap Pemerintah Daerah yang belum; 4. Mempertahankan hubungan dengan mitra kerja (stakeholders) dalam rangka meningkatkan tata kelola BUMD dan RSUD sesuai kebutuhan kebutuhannya; 5. Memperhatikan ketersediaan anggaran yang terbatas, diupayakan agar Pusat mempertimbangkan menggunakan dana mitra. 6. Untuk lebih meningkatkan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi audit optimalisasi penerimaan negara akan lebih intensif melakukan koordinasi dengan auditan yang belum menyelesaikan tindak lanjuti. 7. Terkait dengan tidak terlaksananya kegiatan FCP dan Eskalasi/Klaim akan dilakukan : a. Pendekatan dengan pemda dan BUMD yang sudah dilakukan sosialisasi FCP dan atau DA FCP untuk tahun 204 akan dilakukan DA FCP dan Bimtek FCP. b. Melakukan koordinasi kepada pemda dan BUMD serta memberikan intruksi pada Bidang APD, Bidang Akuntan Negara dan Bidang IPP agar kalau ada permasalahan yang berkaitan dengan eskalasi/klaim dapat dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Bidang Investigasi. Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi iv

Imffi' Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal, LAKIP ini diharapkan menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan pemangku kepentingan, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dalam pembangunan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dapat lebih dirasakan. K# ets : /S(8il d( I F.tJiti 4\- % LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 20 3 ffiv

DAFTAR ISI Ringkasan Eksekutif i Daftar Isi vi Bab I Pendahuluan A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 2 D. Struktur Organisasi... 4 E. Sistematika Penyajian... 7 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 202 A. Rencana Strategis 200 204... 8. Pernyataan Visi... 0 2. Pernyataan Misi... 3. Tujuan Strategis... 2 4. Sasaran Strategis... 3 5. Indikator Kinerja Utama... 4 6. Program dan Kegiatan... 6 B. Perjanjian Kinerja 203... 8 BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja... 26. Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis... 26 2. Capaian Indikator Output... 36 B. Analisis Kinerja... 3 C. Akuntabilitas Keuangan... 87 BAB IV Penutup A. Simpulan. 90 B. Strategi Peningkatan Kinerja... 92 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 203 vi

Daftar Lampiran. Lampiran : Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 203; 2. Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi IKU Tahun 203 dengan Tahun 202 dan Target Tahun 204; 3. Lampiran 3 : Daftar Opini BPK atas Keuangan Pemda Tahun 202 4. Lampiran 4 : BUMD Beropini WTP dan WDP Tahun Buku 202 5. Lampiran 5 : Daftar BUMD yang telah Menerapkan GCG / KPI Tahun 202 6. Lampiran 6 : Daftar BUMD / PDAM yang Kinerjanya Bernilai Baik Tahun Buku 202 7. Lampiran 7 : Rekapitulasi Output per IOP Tahun 203 8. Lampiran 8 : Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 203; 9. Lampiran 9 : Perbandingan Realisasi Output 203 dengan Realisasi Output 20 dan Target Output 204. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 203 vii

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 03 Tahun 2003 tanggal 3 Desember 2003 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Tugas BPKP sesuai peraturan tersebut adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi BPKP sesuai tugas dan fungsi tersebut yaitu: a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP; d. Pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan; e. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persanksian, perlengkapan, dan rumah tangga. B. Aspek Strategis Organisasi Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-286/K/200 tanggal 30 Mei 200 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat. Oleh karena itu, Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sepenuhnya disusun untuk mendukung perencanaan

strategis BPKP Pusat. Salah satu outcome yang hendak dicapai oleh BPKP Pusat dan Perwakilan melalui perencanaan strategis yaitu terwujudnya pemerintahan yang akuntabel sebagai implementasi dari good governance, yang menuntut penyelenggaraan pemerintah bertumpu pada partisipasi rakyat, keterbukaan, akuntabilitas, dan keadilan. Outcome tersebut sedang diwujudkan melalui pembaharuan manajemen pemerintahan. BPKP berperan serta dan mewujudkan outcome tersebut dengan core business pengawasan dan pembinaan kegiatan pemerintah baik pusat maupun daerah yang profesional. BPKP sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 merupakan peran yang strategis dalam mewujudkan Good Governance. Hal ini dipertegas dengan terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 20 tentang Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 6 jenis kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi, antara lain: 2

3

D. Struktur Organisasi. Struktur Organisasi Pelaksanaan tugas Kantor Perwakilan BPKP diatur dalam Surat Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/00 tanggal 30 Mei 200 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SW/20 tanggal 5 Agustus 20. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut: a. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, 4

keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan; b. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pelaksanaanpengawasan rencana, instansi program, pemerintah pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan; c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas, dan evaluasi hasil pengawasan; d. Bidang Akuntan Negara, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah dan evaluasi hasil pengawasan. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tidak melaksanakan sebagian fungsi unit kerja BPKP di tingkat pusat misalnya pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang didalamnya, terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat; e. Bidang Investigasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 5

2. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Per 3 Desember 203 adalah 28 orang terdiri dari pejabat struktural sebanyak 0 Orang, dan pejabat fungsional sebanyak 8 orang. Formasi pegawai berdasarkan Jabatan adalah sebagai berikut : a. Jabatan Struktural - Eselon II a - Eselon III a - Eselon IV Sub Jumlah (a) orang 5 orang 4 orang 0 orang b. Jabatan Fungsional a) Fungsional Auditor - Auditor Ahli Madya Auditor Ahli Muda Auditor Ahli Pertama Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana Calon JFA 0 orang 24 orang 5 orang 0 orang 2 orang 2 orang 2 orang 93 orang b) Jabatan Fungsional Tertentu - Arsiparis - Analis Kepegawaian - Bendahara, Pembuat daftar gaji, dan Verifikatur keuangan - Pengelola SAI dan BMN - Fungsional Umum Sub Jumlah (b) Jumlah Pegawai (a+b) 2 orang orang 4 orang 3 orang 5 orang 25 orang 8 orang 28 orang 6

Formasi Pegawai 0 Struktural 8 93 PFA Fungsional Umum E. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 203, sebagai berikut: Ikhtisar Eksekutif Bab I Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi, dan wewenang organisasi; aspek strategis organisasi; kegiatan dan layanan produk organisasi; serta struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun 200 204 (Revisi) dan penetapan kinerja Tahun 203 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Bab III Akuntabilitas Kinerja 203, menyajikan capaian kinerja dan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203. Bab IV Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang. Lampiran-lampiran 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 200-204 Tahapan perencanaan kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan 200-204. Penyusunan Renstra tersebut pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-undangan bidang pengawasan termasuk pembinaan etika dan perilaku aparatur pengawasan serta pengendalian manajemen. Tujuan penyusunan Renstra tersebut untuk mencapai efektivitas, efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan pengawasan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan Rencana Strategis 200-204 untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pengawasan yang selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional. Renstra tersebut disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 200-204, maupun Kebijakan Strategis Nasional Bidang Pengawasan (Jakwas) BPKP 200-204. Kemudian, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tersebut menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja. Sampai dengan saat ini, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan periode 200-204 mengalami beberapa kali perubahan signifikan. Perubahan pertama ditujukan untuk menyelaraskan Renstra dengan 8

restrukturisasi program oleh Bappenas serta proses penajaman Renstra dengan adanya mandat baru BPKP seiring terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008. Perubahan kedua dilaksanakan pada tahun 202, dengan konsentrasi area perubahan pada penajaman tujuan dan sasaran strategis serta merekonstruksi Indikator Kinerja Utama. Revisi tersebut dituangkan pada Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Nomor KEP-30/PW6//203 dan disempurnakan dengan KEP-37/PW6//203. Perubahan ini untuk merespon Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : KEP-64/K/SU/202 tanggal 28 Desember 202 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-34/K/SU/200 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun 200-204. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 200 204 dimodifikasi dengan menambah IKU (Indikator Kinerja Utama) yang menggambarkan hasil (outcome). Dengan demikian, tiap sasaran strategis memiliki dua jenis IKU yaitu berupa outcome dan berupa output. Selain itu, penajaman tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga dikaitkan dengan mandat yang diemban BPKP dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Dengan adanya penajaman tersebut maka mulai tahun 202, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tidak hanya melaporkan akuntabilitas output namun juga melaporkan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis (outcome). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan senantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP yaitu PIONIR dan 5 AS. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu 9

berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk pengawas intern lainnya dan tetap diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders).. Pernyataan Visi Perubahan-perubahan yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh BPKP mendorong dilakukannya reposisi untuk menemukan paradigma baru yaitu menjadi suatu lembaga pengawasan internal pemerintah yang mampu memberikan jalan keluar dalam rangka membantu kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Peran dan posisi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sejalan dengan peran dan posisi BPKP, sebagaimana visi BPKP yaitu: Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di Provinsi Kalimantan Selatan Penetapan visi di atas telah menjadi komitmen bersama seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Pemahaman secara komprehensif atas visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan kata-kata kunci, yaitu: a. Auditor Presiden, berarti BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni dan dipercaya oleh Presiden untuk membantu dalam menjalankan fungsi pengawasan; b. Responsif, berarti Auditor BPKP, dalam menjalankan perannya, tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan; 0

c. Interaktif, berarti BPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders. Komunikasi antara BPKP dengan stakeholders ataupun pelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif; d. Terpercaya, berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi yang didukung profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders; e. Akuntabilitas KeuanganNegara, berarti proses pengambilan keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu, pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampai ke bukti dasarnya (traceableness) dan dapat diterima secara logis (reasonableness); f. Berkualitas, berarti pertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. 2. Pernyataan Misi Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu: a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Kalimantan Selatan; b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Kalimantan Selatan; c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Kalimantan Selatan; d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di Kalimantan Selatan. Misi ini merupakan implementasi visi yang ditetapkan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dalam membantu pemerintah daerah

menghadapi perubahan yang begitu cepat berkenaan dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good public governance) dan akuntabel. 3. Tujuan Strategis Tujuan dan strategi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan pengejawantahan visi dan misi serta nilai-nilai yang berorientasi pada operasionalisasi dan pencapaian visi dan misi serta nilai-nilai tersebut dalam kurun waktu sampai lima tahun mendatang. Untuk mendukung misi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan selatan menetapkan tujuan sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Kinerja tujuan strategis Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara diindikasikan dengan sasaran strategis tercapai,00%. b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Kinerja tujuan strategis Meningkatnya tata pemerintahan yang baik diindikasikan dengan sasaran strategis 2 dan sasaran strategis 3 tercapai,00%. c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara Kinerja tujuan kecurangan merugikan strategis dan Terciptanya memudahkan iklim yang pengungkapan keuangan negara diindikasikan mencegah kasus yang dengan sasaran strategis 4 tercapai,00%. d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Kinerja tujuan strategis Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah diindikasikan dengan sasaran strategis 5 tercapai,00%. 2

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; Kinerja tujuan strategis Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten diindikasikan dengan sasaran strategis 6 dan sasaran strategis 7 tercapai,00%. f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Kinerja tujuan strategis Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah diindikasikan dengan sasaran strategis 8 tercapai,00%. 4. Sasaran Strategis Tujuan yang telah ditetapkan dijabarkan menjadi suatu rumusan yang lebih terukur, jelas dan spesifik dalam bentuk 8 (delapan) sasaran strategis. Sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 204,yaitu: a. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD; b. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%; c. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD; d. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; e. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda; f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda; g. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar %; h. Terselenggaranya % sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. 3

Dokumen Renstra Tahun 200-204 selanjutnya dijadikan acuan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan untuk menetapkan dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Tahunan (RKT) atau Rencana Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 202. 5. Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Penetapan IKU dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah 35 Indikator. IKU ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Kaitan IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dengan Tujuan dan Sasaran Strategisnya sebagai berikut: Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Tujuan : Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara Sasaran : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Indikator Kinerja Utama :. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan 2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar 4. Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat 6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 7. Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Sasaran 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 4

Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama :. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 2. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Sasaran 3 : Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD Indikator Kinerja Utama :. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 2. Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara Sasaran 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Indikator Kinerja Utama :. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 2. IPP/IPD/BUMD/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP 3. Jumlah IPP/IPD/BUMD/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 4. Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 5. Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka 6. Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 7. Persentase Keinvestigasian yang sesuai standar 8. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Indikator Kinerja Utama :. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 2. Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 3. Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Sasaran 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 5

Tujuan/Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama :. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Sasaran 7 : Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar % Indikator Kinerja Utama :. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 3. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 4. Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 5. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 7. Persentase pemanfaatan asset 8. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 9. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 0. Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas. Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP 2. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah Sasaran 8 : Terselenggaranya % sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Indikator Kinerja Utama :. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif 6. Program dan Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis di atas, diperlukan program dan kegiatan. Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan BPKP Tahun 203 terdiri dari 3 program yang didukung dengan 30 kegiatan. Program tersebut terdiri dari program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tahun 203, yaitu: 6

a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP; c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur NegaraBPKP. Kaitan antara program dan kegiatan dengan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut: No Program/Sasaran/Kegiatan PROGRAM : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian.2 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam.3 Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKPD.4 Pengawasan atas Proyek PHLN.5 Pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian.6 Pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam.7 Pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam.8 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian.9 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam.0 Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang keuangan Daerah 2. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LK-BUMD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 2. Pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 2.2 Pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam 2.3 Pengawasan BUN Bidang Perekonomian 2.4 Pengawasan BUN Bidang Polsoskam 2.5 Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah 3 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD 3. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang keuangan Daerah 3.2 Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 3.3 Pengawasan atas kinerja BUMD 7

No 4 Program/Sasaran/Kegiatan Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 4. Sosialisasi masalah korupsi 4.2 Bimtek/asistensi implementasi FCP 4.3 Kajian pengawasan 4.4 Audit investigasi atas HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga 5 4.5 Audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 5. Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah PROGRAM 2 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 6. Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah 7 Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar % 7. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 7.2 Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 7.3 Evaluasi Penerapan tata kelola APIP Daerah PROGRAM 3 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP 8 Penunjang 7.4 Jumlah Sarana dan Prasarana B. Perjanjian Kinerja 203 Pengukuran capaian tujuan organisasi yangtelah ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran capaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan target sasaran strategis pada tahun 203 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang 8

diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 203, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah menandatangani Penetapan Kinerja Tahun 203 dengan Nomor : S507/PW6//203 tanggal 2Januari 203. Perjanjian Kinerja tersebut merupakan komitmen seluruh unsur dan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan untuk memenuhi target kinerja dan komitmen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan untuk berkontribusi dalam upaya memenuhi bagian misi organisasi. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203 yang telah disesuaikan dengan Renstra yaitu: No Indikator Kinerja Utama Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD.. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan..2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP..3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar..4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat..5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat..6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders..7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi.2. hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian.2.2 hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam.2.3 hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKPD.2.4 hasil pengawasan atas Proyek PHLN.2.5 hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Satuan Target Persen 93 Persen 93 Persen 95 Persen Persen Persen Persen 25 3 2 8 9

No 2 3 Indikator Kinerja Utama Satuan Target.2.6 hasil pengawasan lintas sektor Bidang 32 Polsoskam.2.7 hasil pengawasan lintas sektor Bidang 4 Keuangan Daerah.2.8 hasil pengawasan atas permintaan presiden 0 Bidang Polsoskam.2.9 hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah.2.0 hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian.2. hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam.2.3 hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan 7 LK-BUMD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 2.. Persentase hasil pengawasan optimalisasi Persen 80 penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 2..2 Persentase hasil pengawasan BUN yang Persen disampaikan ke Pusat 2.2. hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 2.2.2 hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam 2.2.3 hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian 2.2.4 hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam 9 2.2.5 hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan 44 Daerah Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMD 3.. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan Persen 55 sesuai Standar Pelayanan Minimal 3..2 Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan Persen 73 sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3..3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 3.2. hasil pengawasan atas kinerja pelayanan 7 publik Bidang keuangan Daerah 3.2.2 hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor 5 korporat 3.2.3 hasil pengawasan atas kinerja BUMD 6 20

No 4 5 Indikator Kinerja Utama Satuan Target Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 4.. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Kelompok 0 Program Anti Korupsi 4..2 IPP/IPD/BUMD/BLUD berisiko fraud yang IPP/IPD/ 3 mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP BUMD/ BLUD 4..3 Jumlah IPP/IPD/BUMD/BLUD yang dilakukan kajian IPP/IPD/ peraturan yang berpotensi TPK BUMD/ BLUD 4..4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan Persen penyesuaian harga 4..5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persen 90 4..6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh Persen 40 instansi berwenang 4..7 Persentase Keinvestigasian yang sesuai Persen 95 standar 4..8 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 4.2. hasil sosialisasi masalah korupsi 6 4.2.2 hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 4 4.2.3 hasil kajian pengawasan 4.2.4 hasil audit investigasi atas HKP, Klaim dan 5 Penyesuaian Harga 4.2.5 hasil audit investigasi, perhitungan kerugian 60 negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 4.2.6 hasil audit investigasi atas permintaan 4 instansi lainnya Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 5.. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 5..2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 5..3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern 5.2. dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah 5.2.2 hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Perekonomian 5.2.3 hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Persen 20 IPD 3 IPD 9 7 2 4 2

No 6 7 8 Indikator Kinerja Utama Satuan Target Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 6.. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi Persen 70 penerapan JFA 6.2. Jumlah sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Kegiatan 0 Daerah Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar % 7.. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan Persen 90 yang terealisasi 7..2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Persen Perwakilan BPKP dengan SAP 7..3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap Skala 7,50 layanan kepegawaian likert -0 7..4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam Persen DIPA 7..5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas Skala 7,50 pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur likert -0 7..6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media Publikasi 250 massa 7..7 Persentase pemanfaatan asset Persen 99 7..8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap Skala 6,00 layanan sarpras likert -0 7..9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Persen Inspektorat 7..0 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan Topik ke puslitbangwas 7.. Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan APIP 4 atau di-assessment tata kelola APIP 7..2 Survey Kepuasan Pejabat Struktural Pemda terhadap Skala 7 Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di Lingkungan likert -0 APIP Pemda 7.2. Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola Kegiatan 2 APIP Daerah 7.2.2 Evaluasi Penerapan tata kelola APIP 2 Daerah 7.2.3 dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 60 7.2.4 Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 80 7.2.5 Gedung/Bangunan M2 250 Terselenggaranya % sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 8.. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara Persen 22

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target efektif Penetapan Kinerja Tahun 203 di atas, telah disesuaikan dengan revisi rencana target output berdasarkan Berita Acara Revisi RKT dengan Biro Perencanaan Pengawasan BPKP dan Unit Rendal terkait pada bulan Juli 203. 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA S esuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 200 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Merujuk dan berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai instansi pemerintah menyusun LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 203. LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan 203 ini menyajikan pengukuran capaian atas sasaran strategis dan target Indikator Kinerja Utama sebagaimana dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Penetapan sasaran strategis dan target Indikator Kinerja Utama merupakan komponen utama dalam penerapan mekanisme pengukuran kinerja karena komponen tersebut merupakan tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja organisasi. Metode pengukuran capaian tersebut yaitu:. Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis Capaian kinerja tujuan strategis diindikasikan dengan jumlah capaian sasaran strategis yang telah mencapai,00% atau lebih pada tahun yang bersangkutan. Capaian kinerja sasaran strategis menggunakan satuan presentase. Capaian sasaran strategis diukur dari jumlah Capaian Sasaran Strategis IKU Dominan yang mencapai,00% atau lebih dibandingkan dengan jumlah seluruh IKU Dominan pada setiap sasaran strategis. 2. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama 24

Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang ingin dicapai dengan realisasi kinerja (performance result) yang telah dicapai. Pengukuran tersebut terdiri dari: ) Pengukuran Kinerja IKU Outcome Pengukuran kinerja IKU outcome dengan membandingkan antara realisasi kinerja yang telah dicapai dengan target kinerja yang ingin dicapai pada masing-masing IKU dengan rumus: Realisasi IKU Outcome Target IKU Outcome x % = Capaian Outcome 2) Pengukuran Kinerja IKU Output Pengukuran kinerja IKU output dengan membandingkan antara realisasi kinerja yang telah dicapai dengan target kinerja yang ingin dicapai pada masing-masing IKU. Rencana kinerja output terdiri dari kegiatan yang telah direncanakan (PKP2T) dan kegiatan yang belum direncanakan (Non PKP2T). Sedangkan realisasi kinerja terdiri dari realisasi kegiatan PKP2T dan realisasi kegiatan Non PKP2T. Rumus capaian kinerja IKU output yaitu: Realisasi PKP2T + Realisasi Non PKP2T PKP2T awal + PP Baru - PP Batal dari Rendal + Realisasi Non PKP2T x % = Capaian Kinerja output Jika terjadi celah kinerja (performance gap), maka akan dilakukan analisis dan pengungkapan penyebab terjadinya performace gap. Setelah itu, dirumuskan rencana tindak perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang pada pembahasan bab selanjutnya. 25

A. Capaian Kinerja Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis Sesuai dengan dokumen Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 6 (enam) tujuan strategis yang kemudian diidentifikasikan dengan 8 (delapan) sasaran strategis yang akan dicapai. Kinerja 8 (delapan) sasaran strategis tersebut diidentifikasi dengan (sebelas) IKU Dominan yang tersebar pada delapan sasaran strategis tersebut. Berdasarkan hasil penilaian mandiri (self assesment), kinerja IKU Dominan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 200-204 yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis yang disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada berikut ini: No Uraian Tujuan/Sasaran/Indikator Kinerja Utama Dominan Tujuan : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Kinerja IKU (%) 07,53 6,48 Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% 3 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan 68,75 negara/daerah yang ditindaklanjuti Sasaran Strategis 3 : Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD 4 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar 8,82 Pelayanan Minimal 5 Persentase BUMD/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi 7,23 GCG/KPI Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, 26

No Uraian Tujuan/Sasaran/Indikator Kinerja Utama Dominan Kinerja IKU (%) BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 6 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program 0,00 Anti Korupsi Tujuan 4 : Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 7 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 0 Nomor 60 Tahun 2008 Tujuan 5 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 8 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 9,84 Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar % 9 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang 0,70 terealisasi 0 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP,00 dengan SAP Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah Sasaran Strategis 8 : Terselenggaranya % sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan kinerja sasaran strategis, dapat disimpulkan bahwa dari target kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan, 5 (lima) dari 8 (delapan) Sasaran Strategis tersebut telah tercapai,00% dengan rincian sebagai berikut: Sasaran : Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian,00% Sasaran 2: Dari IKU dominan tercapai 68,75% Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian,00% Sasaran 4: Dari IKU dominan tercapai,00% Sasaran 5: Dari IKU dominan tercapai 0,00% Sasaran 6: Dari IKU dominan tercapai 9,84% Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian,00% Sasaran 8: Dari IKU dominan tercapai,00% 27

Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang belum optimal bersama IKU Dominannya yaitu sebagai berikut:. Sasaran strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%, dengan IKU dominan yang belum optimal Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti ; 2. Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda, dengan IKU dominan yang belum optimal Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 ; 3. Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda, dengan IKU dominan yang belum optimal Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA. Sesuai uraian kinerja sasaran strategis di atas dan jika dikaitkan dengan kinerja tujuan strategis maka dapat disimpulkan bahwa sampai dengan Tahun 203, 3 (tiga) tujuan strategis dari 6 (enam) tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai hasil optimal yang diindikasikan keseluruhan sasaran strategisnya telah mencapai,00% yaitu:. Tujuan : Meningkatnya kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara; 2. Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara; 3. Tujuan 6 : Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan yang belum mencapai hasil optimal sampai dengan Tahun 203 yaitu:. Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik, dengan sasaran strategis yang belum optimal Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5% ; 28