newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

Term of Reference SOLID-ID

Pelembagaan Penguatan Warga, Organisasi Warga dan Pemerintah Desa dalam rangka mendorong Kemandirian Desa di Kabupaten Lombok Utara

Tata Kelola Desa. dalam rangka Pelaksanaan UUDesa: Hasil Temuan dari Studi Awalan Sentinel Villages

KEBUDAYAAN. Budaya Benda (Tangible) Budaya Takbenda (Intangible)

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

LATAR BELAKANG TENTANG RESIDENSI

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik. Data Penduduk Indonesia Per Maret Diakses 14 Februari 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

MENGELOLA DESA SECARA PARTISIPATIF REFLEKSI STUDI BANDING DESA MUARA WAHAU KE WILAYAH DIY. Oleh: Sri Purwani Konsultan

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan nasional pada usaha proaktif untuk meningkatkan peran

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

Memperkuat Partisipasi Warga dalam Tata Kelola Desa : Mendorong Kepemimpinan Perempuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat pada tahun menunjukkan hasil yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

23. URUSAN KEBUDAYAAN

BAB II PENGATURAN PEMERINTAH DESA DALAM MENDIRIKAN BADAN USAHAMILIK DESA. A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Badan Usaha Milik Desa

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

1. Apakah yang dimaksud dengan keuangan desa? 2. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan desa?

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neger

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR

Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ditetapkan di Mataram Pada tanggal 29 Juli 2016 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. ttd. LALU AKSAR ANSORI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERENCANAAN PARTISIPATIF

B A B 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BAHASA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. tersebut pada saat ini dikatakan sebagai era ekonomi kreatif yang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

STUDI KELOMPOK MARJINAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PNPM Generasi. Generasi Sehat Dan Cerdas SEKOLAH DASAR TUNAS BANGSA POSYANDU ANGGREK POSYANDU ANGGREK. Info Kit

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

8.1 Temuan Penelitian

ANALISA DI TINGKAT MASYARAKAT

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup

RENCANA AKSI DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

MAKALAH PEMBERDAYAAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Transkripsi:

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan Desa Perkembangan Terkini Dari bulan Mei sampai Agustus 2008, tim Inisiatif Komunitas Kreatif menghadiri putaran pertama lokakarya pelatihan Komunitas Kreatif di Jakarta, Solo, Padang dan Kupang. Dengan menggunakan pendekatan berpikir aset (asset based thinking), para pelatih dari Inspirit Innovation Circles mengajak peserta untuk mengidentifikasi dan memetakan kekuatan dan aset budaya di kecamatan mereka, dan mengembangkan strategi untuk memanfaatkan sumber daya tersebut untuk memenuhi kebutuhan lokal. Para pelatih menggunakan berbagai alat bantu mulai dari majalah dan film sampai puisi dan pertunjukan teater untuk menciptakan lokakarya yang menyegarkan dan membangkitkan minat. Setelah pelatihan, tim tim lokal menyampaikan informasi tentang Komunitas Kreatif melalui berbagai pertemuan formal, kunjungan dari rumah ke rumah, bahkan pasar budaya dan pertunjukan pertunjukan. Setiap komunitas memilih sebuah Tim Kreatif dan Kader Budaya yang pada gilirannya akan menjelaskan program kepada masyarakat.

Di beberapa lokasi, sebagian tim masih membahas gagasan gagasan kegiatan dengan masyarakat namun beberapa tim lain telah menyampaikan gagasan mereka berupa proposal untuk diverifikasi. Di Jawa Tengah, fasilitator bekerja sama dengan kelompok kelompok kebudayaan untuk menyampaikan tujuan dan proses PNPM Mandiri Perdesaan, seperti melalui pagelaran musik dengan pesan pesan sosial dan pasar produk kerajinan untuk memperlihatkan bakat bakat kreatif lokal. Beberapa gagasan yang telah diajukan sejauh ini meliputi festival kesenian dan budaya, film dokumenter tentang pertanian organik, dokumentasi tradisi lokal, pembelajaran keterampilan kreatif bagi kaum muda, dan kegiatan kegiatan yang terkait dengan wisata budaya. Di tingkat lokal, kegiatan kegiatan Komunitas Kreatif yang diadakan bersamaan dengan kegiatan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan telah meningkatkan angka kehadiran dan partisipasi secara signifikan. Tentang Komunitas Kreatif Diluncurkan pada bulan Mei 2008, Komunitas Kreatif adalah suatu program percontohan yang unik dengan tujuan memanfaatkan perspektif kebudayaan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Komunitas Kreatif mengakui bahwa pembangunan sosial dan ekonomi berhubungan erat dengan kebudayaan, dan bahwa memobilisasi nilai nilai sosial dan ekonomi dari kebudayaan dalam berbagai bentuknya yang berbeda beda dapat membantu memberdayakan dan memberikan manfaat kepada rakyat miskin atau yang termarjinalkan di Indonesia. Komunitas Kreatif juga merupakan kolaborasi yang luar biasa antara program pemerintah Indonesia berskala besar, Bank Dunia dan organisasi swasta nirlaba Indonesia, dengan dukungan dari Japan Social Development Fund. merupakan organisasi manajemen kesenian di Indonesia dengan berbagai program yang meningkatkan dan mendorong vitalitas kesenian dan kebudayaan Indonesia. melaksanakan inisiatif, yang memberikan hibah hibah dalam jumlah kecil (seluruhnya mencapai $822.000) kepada masyarakat di kecamatan kecamatan di Jawa Tengah, Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur. Hibah hibah ini mendukung kegiatan kegiatan budaya dan industri kreatif kecil. Mengapa Kebudayaan? Apa hubungan antara kebudayaan dengan kemiskinan? Kebudayaan dan kemiskinan dapat dipahami dalam arti yang sangat berbeda. Kemiskinan bukan sekadar terbatasnya penghasilan atau pengeluaran. Bagi orang miskin, keluar dari kemiskinan antara lain membutuhkan visi untuk hidup keluar dari kemiskinan dan solusi yang

kreatif untuk mewujudkan visi tersebut. Di pihak lain, kebudayaan bukan hanya berarti kesenian. Kebudayaan adalah istilah yang kompleks dan, dalam penerapannya secara umum, dapat mengacu kepada nilai nilai; perilaku sendiri, masyarakat dan bagaimana dunia bekerja; serta praktek prkatek sosial, ritual dan simbolis. Maka, dalam penggunaannya yang paling luas, kebudayaan dapat juga mencakup bidang ekonomi, hukum, agama dan politik. Sama halnya dengan setiap masyarakat, Indonesia mempunyai keragaman budaya dan kaya akan ekspresi artistik hanya sebagian dari apa yang kita sebut kebudayaan. Kegiatan kegiatan budaya sangat banyak dan dapat kita jumpai di sekitar kita mulai dari contoh contoh yang jelas seperti musisi gamelan Jawa tradisional atau penenun kain ikat di Flores, sampai kepada musisi jalanan, pembuat film, penulis dan jurnalis, bahkan orator yang mudah ditemukan di pertemuanpertemuan desa yang memperlihatkan keterampilan retorik luar biasa dari orangorang Indonesia. Inisiatif Komunitas Kreatif bertujuan untuk menggali bagaimana kegiatan kegiatan budaya yang kreatif dapat membantu kaum miskin. Proyek percontohan ini menyebarluaskan asumsi program PNPM Mandiri Perdesaan bahwa pembangunan sosial dan ekonomi muncul dari aspirasi masyarakat lokal dan bukan dari atas ke bawah (top down). Inisiatif Komunitas Kreatif menjawab sejumlah pertanyaan pembangunan. Apakah kebudayaan dapat membantu memfokuskan konsep perilaku moral atau aspirasi masa depan masyarakat? Apakah kesenian teater, pagelaran, seni visual, desain dan media digital dapat membantu meningkatkan keterampilan kepemimpinan secara etis, mendorong kebanggaan kelompok secara positif, atau menganjurkan keharmonisan antar kelompok? Bagaimana energi kreatif dapat dimanfaatkan untuk memperluas ruang gerak masyarakat, mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam pengambilan keputusan, atau meningkatkan pembahasan publik dan pengawasan masyarakat terhadap program program pemerintah, termasuk PNPM Mandiri Perdesaan itu sendiri? Apakah kegiatan kegiatan budaya, bila diartikan secara luas, dapat membantu melibatkan kaum perempuan serta kelompok kelompok yang sangat miskin dan termarjinalkan lainnya dalam program PNPM Mandiri Perdesaan pemerintah? Apakah kegiatan kegiatan budaya tersebut dapat meningkatkan partisipasi, meningkatkan penghasilan, menyediakan pekerjaan, dan menarik perhatian kepada masalah masalah sosial yang sulit?

Tujuan Komunitas Kreatif: Memperkuat masyarakat dengan mengembangkan aset aset budaya Menyediakan saluran ekspresi dan memberikan kesempatan bagi kelompok kelompok miskin dan yang termajinalkan untuk terlibat Mendorong pembangunan yang menyeimbangkan kebutuhan pokok sosial dan budaya. Meningkatkan kesadaran pekerja pembangunan, pejabat pemerintah dan stakeholder lain tentang nilai dari sumber daya budaya, dan meningkatkan kapasitas mereka untuk memanfaatkan sumber daya tersebut Komunitas Kreatif Mendukung: Kegiatan kegiatan masyarakat yang mengembangkan nilai nilai sosial dan/atau ekonomi dari kebudayaan Kolaborasi antara staf kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan dan kelompok kelompok budaya lokal untuk menyelesaikan masalah masalah sosial seperti partisipasi kaum perempuan, pemberantasan korupsi atau diskriminasi. Kegiatan kegiatan budaya oleh organisasi lokal untuk memperkuat masyarakat dan menyelesaikan masalah masalah sosial lokal. Paket paket pelatihan untuk industri kreatif lokal

Bagaimana Cara Kerjanya? Komunitas Kreatif menyediakan hibah untuk kegiatan kegiatan sosial dan budaya melalui suatu proses yang didasarkan atas struktur program PNPM Mandiri Perdesaan. Namun, tidak seperti PNPM, dana disalurkan langsung dari organisasi swasta nirlaba, (penerima hibah dari Japan Social Development Fund), kepada unit unit manajemen kecamatan. 1. Pelatihan dan Komunikasi Pelatihan diberikan kepada tim tim IKK kecamatan Tim tim lokal mengkomunikasikan tujuan dan proses Komunitas Kreatif kepada masyarakat Masyarakat memilih Tim Kreatif di tingkat kecamatan dan Koordinator Budaya di tingkat desa Pelatihan Tim Kreatif dan Koordinator Budaya 5. Pemantauan & Evaluasi Pemantauan melalui pengawasan di lapangan dan laporan berkala oleh Koordinator Provinsi Audit independen & studi evaluasi dilakasanakan oleh pihak luar di akhir proyek 2. Mengidentifikasi Aset Budaya Warga desa mengidentifikasi dan memetakan sumber daya budaya 4. Pelaksanaan Warga desa melaksanakan proposal proposal yang terpilih 3. Penetapan Visi dan Rencana Warga desa membahas visi budaya dan mengembangkan strategi untuk mencapainya Gagasan-gagasan dikembangkan menjadi proposal; Yaysan Kelola memverifikasi bahwa proposal memenuhi kriteria proyek, dan Tim Kreatif lokal membuat pilihan final Kegiatan-Kegiatan Mendatang Januari Maret 2009 Verifikasi proposal Pencairan hibah kepada masyarakat dan organisasi lokal Pelaksanaan kegiatan yang terpilih Pelaksanaan paket pelatihan untuk industri budaya kecil April Mei 2009 Acara budaya antar desa Studi evaluasi Audit eksternal Juni 2009 Presentasi temuan temuan evaluasi Tentang PNPM Pada bulan Agustus 2006, Pemerintah Indonesia meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), suatu program pembangunan masyarakat nasional yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan tata kelola pemerintahan tingkat lokal di Indonesia. PNPM beroperasi di daerah pedesaan dan perkotaan, yang mencakup pengalaman keberhasilan dalam penerapan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat selama bertahun tahun. PNPM Pedesaan berfokus pada masyarakat pedesaan termiskin di Indonesia. Program ini menyediakan hibah blok yang bernilai sekitar Rp 500 juta sampai 1,5 milyar (US$50.000 sapai US$150.000) bagi kecamatankecamatan berdasarkan jumlah penduduk. Warga desa ikut serta dalam perencanaan partisipatif dan proses pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya ini dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan prioritas yang mereka tetapkan sendiri. Kegiatan PNPM akan mencakup seluruh wilayah nasional pada tahun 2009, yang terdiri dari 363 kabupaten, 4.290 kecamatan dan 59.166 desa atau sekitar 140 juta orang. PNPM didanai melalui alokasi anggaran pemerintah, hibah donor dan pinjaman dari Bank Dunia.

Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan Desa Di sejumlah kecamatan yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, acara PNPM Mandiri Perdesaan mengalami perubahan. Suasana pertemuan desa ini menjadi kurang formal dan jumlah yang hadir meningkat. Musyawarah seperti ini biasanya sangat formal. Tidak ada yang tersenyum, kata Agus Susanto, seorang tenaga pendamping lokal untuk Kecamatan Karangtengah di Wonogiri. Ketika inisiatif Komunitas Kreatif pertama kali dimulai pada tahun 2008, Agus dan beberapa fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan lokal mengundang beberapa kelompok penyanyi untuk mengisi acara di pertemuan masyarakat. Sekarang, warga desa sendiri yang bernyanyi. Partisipasi telah meningkat. Di tingkat kecamatan, jumlah undangan yang hanya 30 orang telah melonjak menjadi 100 orang. Di lima desa di Karangtengah, di mana pertemuan PNPM Mandiri Perdesaan hanya dihadiri rata rata 50 sampai 60 peserta, acara gabungan PNPM Mandiri Perdesaan dan Komunitas Kreatif telah menarik pengunjung yang seluruhnya berjumlah 675 orang, lebih dari dua kali jumlah biasanya. Semua orang di desa datang, kata Agus. Kaum perempuan dulu hanya duduk di belakang karena malu. Tetapi sekarang, mereka duduk di depan, dan mereka berani berbicara. Di Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Komunitas Kreatif memberikan suara baru dalam proses pembangunan. Pertemuan desa kami telah berubah, kata Sandi, seorang pendamping lokal. Biasanya pertemuan bersifat dari atas ke bawah, dengan hanya satu orang pembicara. Sekarang, ada dialog dua arah. Pemuda mendapatkan posisi yang penting dalam Komunitas Kreatif, yang dulunya tidak termasuk dalam PNPM Mandiri Perdesaan di Tawangmangu. Acara sosialisasi desa di kecamatan Gondangrejo seperti yang didokumentasikan oleh Koordinator Provinsi dalam bentuk alur cerita komik. Fasilitator mengenakan kostum adat Jawa untuk melakukan lakon pendek yang menjelaskan program. Sebuah pasar seni diadakan untuk memamerkan hasil kerajinan kreatif dari desa desa. Di Kecamatan Kalijambe, Sragen, lebih dari 400 orang kebanyakan belum pernah menghadiri pertemuan PNPM Mandiri Perdesaan bergerombol datang untuk menyaksikan atraksi lokal yang disebut Menara Pandang Sragen selama sehari pertunjukan dan pameran oleh artis lokal dan kelompok anak anak. Sambil melawak, sang pembawa acara menyampaikan informasi tentang PNPM Mandiri Perdesaan dan Komunitas Kreatif kepada orang banyak. Inilah seni! Setiap orang menginginkannya, kata Ibu Warini, seorang anggota Tim Kreatif Kalijambe. Semua orang datang, dan jika tidak datang, mereka akan merasa rugi.