PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Yulisetyaningrum ABSTRAK

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Ihda Mauliyah*, Nawang Indah PS** ABSTRAK

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PERNIKAHAN USIA MUDA (Di Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo )

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BABY LANGUAGE

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Nisa khoiriah INTISARI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA GENDONG KULON BABAT LAMONGAN TAHUN 2010

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Pendahuluan Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah bagi orang tua atau pengasuh anak. Fenomena yang ada di masyarakat saat ini masih

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Mitha Destyowati ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

Umi Sa adah, Asih Setyorini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

POLA ASUH DAN JENIS APE DENGAN AGRESIFITAS PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING KONTRASEPSI DMPA DENGAN KEJADIAN DROP OUT

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

Sartika Tolingguhu NIM :

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF)

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

Transkripsi:

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN Ihda Mauliyah ABSTRAK Alat Permainan Edukatif adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak yang disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Berdasarkan survei awal menunjukkan masih terdapat orang tua yang memberikan alat permainan yang tidak sesuai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan. Desain penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sebanyak 30 responden, sampel sebanyak 28 responden dengan teknik Simple random sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan observasi, kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan uji Chi Square dengan p = 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu memiliki pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%), dan sebagian besar orang tua memberikan APE yang sesuai sebanyak 15 orang (53,6%). Melalui uji Chi Square dapat diketahui bahwa hubungan pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan p = 0,007 dimana p < 0,05 yang berarti kesimpulannya yaitu H 1 diterima, artinya terdapat hubungan pengetahuan orang tua dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan. Melihat hasil penelitian ini maka bidan perlu melakukan penyuluhan kesehatan pada orang tua tentang perkembangan psikoseksual dan APE untuk meminimalkan kesalahan dalam memilih alat permainan pada anak usia 1-12 bulan yang dapat dilakukan pada saat posyandu. Kata kunci : Pengetahuan Ibu, Perkembangan Psikoseksual Anak, APE PENDAHULUAN Setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perubahan kearah peningkatan baik secara ukuran maupun secara perkembangan. Kecapatan pertumbuhan dan perkembangan anak akan bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya bergantung pada beberapa hal yang mempengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang sedang dilalui anak tersebut. Perkembangan berhubungan dengan perubahan secar kualitas, diantaranya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk berfungsi yang dicapai melalui proses pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran. Proses pematangan berhubungan dengan peningkatan kematangan dan adaptasi. Proses tersebut terjadi secara terus menerus- dan saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dan komponen lain (Supartini, 2004). Sebagai individu yang unik, anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai usia tumbuh kembang. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain lain. Selain kebutuhan fisiologis tersebut, anak juga sebagai individu yang juga membutuhkan kebutuhan psikologis, social dan spiritual. Hal tersebut dapat terlihat pada tahap usia tumbuh kembang anak, pada saat yang bersamaan perlu memandang tingkat kebutuhan khusus yang dialami oleh anak (Alimul Azis, 2005). Bermain lebih penting untuk bayi daripada orang dewasa, bermain biasanya merupakan bentuk rekreasi untuk bayi, ini adalah bentuk latihan yang berharga dan merupakan cara untuk mempelajari tentang diri sendiri dan dunia sekitarnya. Disamping SURYA 36 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

itu bermain merupakan aktivitas yang dapat dilakukan anak sebagai upaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sehingga penting peran tua untuk mengetahui dan memberikan jenis permainan yang tepat untuk setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak (Supartini, 2004). Anak usia 0 11 bulan berdasarkan tahap perkembangannya, khususnya perkembangan psikoseksual mereka dalam tahap fase oral, yaitu sumber kesenangan anak terbesar berpusat pada aktivitas oral, seperti menghisap, menggigit mengunyah, dan mengucap. Sehingga pengetahuan mengenai tahapan perkembangan memungkinkan perawat membimbing orang tua mengenai permainan yang tepat untuk bayi. Contoh alat permainan yang dianjurkan adalah benda yang aman untuk dimasukkan ke mulut. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 24 Januari 2011, di desa Warungering Kec. Kedungpring dari 7 orang tua bayi usia 1-12 bulan didapatkan 2 orang (28,57 %) yang masih memberikan permainan yang tidak sesuai bagi anaknya, yaitu permainan boneka berbulu dan mobilmobilan berukuran besar yang berbahan dari atom, 5 orang (71,43 %) sudah memberikan permainan yang aman, yaitu permainan yang berbahan lunak, seperti permainan perangsang tumbuh gigi dan permainan dari plastik. Berdasarkan kenyataan di atas dapat diketahui bahwa masih ada orang tua yang masih memberikan permainan yang tidak sesuai. (Nursalam, 2005). Kemampuan orang tua dalam memilih alat permainan yang sesuai untuk anak dipengaruhi oleh berapa faktor antara lain, pengetahuan, pekerjaan atau pendapatan keluarga, dan paritas. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan, karena pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Soekidjo Notoatmodjo, 2003). Dengan adanya pengetahuan yang baik akan fungsi dan jenis mainan akan mempengaruhi cara pemberiannya terhadap anak. Jika orang tua mengetahui tahap perkembangan anaknya, maka mereka akan memberikan alat permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anaknya. Pekerjaan juga mempengaruhi pemilihan alat permainan, dimana ketersediaan waktu orang tua yang bekerja akan lebih sedikit dalam mendampingi anaknya bermain daripada orang tua yang tidak bekerja, sehingga dengan waktu yang sedikit memungkinkan orang tua kurang bisa mengawasi tahap perkembangan anaknya, sehingga orang tua yang memiliki waktu sedikit dengan anaknya memungkinkan mereka kurang tahu alat permainan yang cocok untuk tahap perkembangan yang dialami oleh anak tersebut. Paritas atau jumlah anak dalam keluarga akan mempengaruhi dalam pemberian APE karena semakin pendek jarak usia antar anak, orang tua akan cenderung memberikan alat permainan yang sama walaupun tidak sesuai, stabilitas dan keharmonisan dalam rumah tangga mempengaruhi kesediaan orang tua untuk mencurahkan perhatian dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dengan adanya faktor-faktor di atas sering kita jumpai orang tua yang masih memberikan permainan yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak, bahkan permainan yang diberikan bisa membahayakan anak tersebut khususnya bagi anak usia 1-12 bulan. Keadaan ekonomi orang tua juga mempengaruhi pemberian alat permainan, semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang maka semakin banyak tersedia alat permainan yang diberikan pada anak karena orang tua sering memberikan permainan yang di anggap bagus untuk anaknya. Sehingga kebutuhan permainan anak akan terpenuhi, kadang orang tua tidak memperhatikan apakah alat permainan tersebut aman bagi anaknya atau tidak, bagi mereka yang penting anaknya suka dengan permainan yang dibelinya tersebut. Orang tua sangat berperan dalam pemilihan alat permainan yang sesuai bagi anak usia 1-12 bulan, karena pada usia ini anak sepenuhnya masih bergantung pada orang tuanya (Supartini, 2004). Jika orang SURYA 37 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

tua tidak mengetahui tahap perkembangan psikoseksual yang dialami anaknya, khususnya fase oral, maka orang tua sering memberikan permainan yang tidak sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Dampak dari alat permainan yang tidak sesuai antara lain permainan yang diberikan dapat membahayakan anak mereka, akibatnya permainan akan tertelan, anak merasa sakit pada gusi bahkan sampai terjadi perdarahan sehingga anak menjadi rewel serta masuknya kuman kedalam sistem pencernaan melalui alat permainannya. Disamping itu ketidaksesuaian dalam memilih alat permainan dapat pula mengganggu tahap perkembangan anak. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan petugas kasehatan lebih berupaya meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pemilihan jenis APE dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang perkembangan anak khususnya perkembangan psikoseksual agar orang tua dapat menyesuaikan alat permaianan yang cocok bagi anak usia 1-12 bulan. Orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap anaknya sehingga seorang anak tidak sembarang memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, termasuk alat permainan yang tidak aman, disamping itu orang tua diharapkan memberikan permainan yang mudah dibersihkan sehingga ketika permainan dimasukkan ke dalam mulut anak diharapkan tidak membahayakan anak tersebut serta menghindari permainan yang berukuran kecil sangat penting untuk mencegah tertelannya mainan ke dalam mulut anak. Cara lain yang perlu diketahui oleh orang tua dalam memberikan permainan pada anaknya yaitu selalu membaca label yang tertera dalam alat permainan, apakah permainan yang akan dibeli itu cocok atau tidak untuk amaknya. Dengan beberapa langkah diatas diharapkan orang tua mampu memberikan alat permainan yang aman bagi anaknya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1 12 bulan di Desa Warungering Kecamatan tahun 2011. METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan Analitik Korelasional. Penelitian analitik penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi (Notoatmodjo, 2005 : 26). Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti mencari, menjelaskan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan yang digunakan Cross sectional. Cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2003). HASIL PENELITIAN 1. Data Umum 1) Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 1 Distribusi usia responden di Desa Warungering Kecamatan No Umur Frekuensi (%) 1 <20 tahun 0 0 2 20-45 tahun 27 96,4 3 >45 tahun 1 3,6 Berdasarkan tabel 1 diatas hampir seluruhnya (96,4%) usia responden adalah antara 20-45 tahun dan tidak satupun (0%) usia reponden adalah <20 tahun. 2) Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 2. Distribusi Pekerjaan Responden di Desa Warungering Kecamatan. SURYA 38 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

No Pekerjaan Frekuensi (%) 1 Petani 3 10,7 2 PN/TNI/ 0 0 POLRI 3 Wiraswasta 18 64,3 4 Tidak 7 25,0 bekerja 28 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar (64,3%) pekerjaan responden adalah wiraswasta dan tidak satupun (0%) pekerjaan responden adalah PN/TNI/POLRI. 3) Karakteristik responden berdasarkan Jumlah anak Tabel 3 Distribusi Jumlah Anak Responden di Desa Warungering Kecamatan No Jumlah Anak Frekuensi % 1 <2 15 53,6 2 2-3 10 35,7 3 >3 3 10,7 28 100 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar (53,6%) jumlah anak responden adalah kurang dari 2 dan sebagian kecil (10,7%) jumlah anak responden adalah lebih dari 3. 4) Karakteristik responden berdasarkan usia anak Tabel 4 Distribusi Usia Anak Responden di Desa Warungering Kecamatan No Usia Anak Frekuensi (%) 1 1-3 bulan 5 17,9 2 4-6 bulan 9 32,1 3 7-12 bulan 14 50 28 100 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian (50%) usia anak responden adalah 7-12 bulan dan sebagian kecil (17,9%) usia anak responden adalah 1-3 bulan. 5) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak Tabel 5 Distribusi Jenis Kelamin Anak Responden di Desa warungering Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. No. Jenis Kelamin Anak Frekuensi (%) 1 Laki-laki 15 53,6 2 Perempuan 13 46,4 Berdasarkan tabel 5 sebagian besar (53,6%) jenis kelamin anak responden adalah laki-laki. 2. Data Khusus 1) Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Psikoseksual Anak. Tabel 6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Perkembangan Psikoseksual Anak di Desa Warungering Kecamatan. No Pengetahuan Ibu Frekuensi % 1 Kurang 2 7,1 2 Cukup 16 57,1 3 Baik 10 35,7 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar (57,1%) responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang perkembangan psikoseksual anak dan sebagian kecil (7,1%) responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang perkembangan psikoseksual anak. 2) Jenis APE Yang Diberikan Pada Anak Usia 1-12 Bulan Tabel 7 Distribusi Jenis APE Yang Diberikan Pada Anak Usia 1-12 Bulan di Desa Warungering Kecamatan. SURYA 39 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

No Jenis APE Yang Diberikan Frekuensi (%) 1 Tidak sesuai 13 46,4 2 Sesuai 15 53,6 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar (53,6%) responden memberikan APE yang sesuai untuk anak usia 1-12 bulan. 3) Analisa Hubungan Tabel 8 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Psikoseksual Anak Dengan Jenis APE Yang Diberikan Pada Anak Usia 1-12 Bulan di Desa Warungering Kecamatan. Jenis APE (%) No Pengeta huan Tidak sesuai Sesuai % % % 1 Kurang 1 50 1 50 2 100 2 Cukup 11 68,8 5 31,2 16 100 3 Baik 1 10 9 90 10 100 Jumlah 13 46,4 15 53,6 28 100 Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang, sebagian (50%) memberikan APE yang sesuai dan sebagian (50%) memberikan APE yang tidak sesuai. Sedangkan Ibu yang memilki pengetahuan cukup, sebagian besar (68,8%) memberikan APE yang tidak sesuai dan hampir sebagian memberikan APE yang sesuai. Kemudian Ibu yang memiliki pengetahuan baik, hampir seluruhnya (90%) memberikan APE yang sesuai dan sebagian kecil (10%) memberikan APE yang tidak sesuai. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS for windows versi 16,00 dan menggunakan uji statistic Chi Square menunjukkan nilai signifikan p = 0,01 dimana p<0,05 karena didalam tabel Chi Square didapatkan 3 sell (50%) mempunyai nilai harapan <5, artinya sel tersebut berjumlah 20% dari sell yang ada maka dilakukan uji Fisher Exact. Hasil dari Fisher Exact didapatkan nilai signifikan p = 0,007 dimana p<0,05 sehingga H 1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan di Desa Warungering Kecamatan. PEMBAHASAN. Dari hasil perhitungan Chi-Square didapatkan X 2 hitung = 8,551, p = 0,014, tetapi terdapat 3 cell yang nilai harapannya < 5 sehingga hasil uji tidak layak, maka harus diuji dengan Exact Fisher s dimana didapatkan p = 0,007 berarti p < 0,05 sehingga H 1 diterima. Berarti terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan di Desa Warungering Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu diantara beberapa faktor yang menyebabkan orang tua memberikan jenis Alat Permainan Edukatif (APE) pada anak adalah pengetahuan dimana pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk sikap dan perilaku seseorang sehingga dengan pengetahuan yang baik tentang perkembangan psikoseksual anak seorang ibu diharapkan mempunyai perilaku untuk melaksakan pemberian APE yang sesuai untuk anaknya (Soekidjo Notoadmodjo, 2010). Pengetahuan ibu tentang perkembangan psikoseksual anak sangat penting mengingat pengetahuan tersebut sangat mempengaruhi orang tua dalam memberikan APE yang sesuai untuk perkembangan anak. Untuk anak usia 1-12 bulan sumber kesenangan anak terbesar berpusat pada aktivitas oral, seperti menghisap, menggigit, mengunyah, dan menegucap sehingga jenis permainan yang diberikan harus aman bagi anak, permainan tersebut diantaranya adalah mainan gantung yang berwarna terang dengan bunyi musik yang menarik, memberi mainan yang mudah dipegangnya dan berwarna terang, serta hindari alat permainan yang mudah terurai SURYA 40 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

(misalnya kalung dengan manik-manik), permainan yang mengandung bahan dan cat yang berbahaya serta alat permainan yang berbahan dari bulu, mata dan hidung harus tertempel kuat agar tidak mudah terlepas. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan pengetahuan orang tua dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan di Desa Warungering Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak di Desa Warungering Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan sebagian besar cukup. 2) Jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan di Desa Warungering Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan sebagian besar sesuai dengan tahap perkembangan anak. 3) Terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang perkembangan psikoseksual anak dengan jenis APE yang diberikan pada anak usia 1-12 bulan di Desa Warungering Kecamatan. 2. Saran 1) Bagi Peneliti Yang Akan Datang Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan perkembangan psikoseksual anak dan APE. 2) Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan khususnya dalam hal peran keluarga tentang pemberian APE yang sesuai dengan perkembangan anak. 3) Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi lahan penelitian guna meningkatkan pelayanan yang berkualitas, khususnya asuhan pada anak usia 1-12 bulan, khususnya dalam pemberian APE yang sesuai. 4) Bagi Profesi Kebidanan Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi profesi dalam memberikan asuhan kebidanan pada anak dalam upaya pemilihan jenis APE. DAFTAR PUSTAKA A. Wawan dan Dewi M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Handayani, Faras. (2010). Alat Permainan Yang Berbahaya. Http://musafircyber,blogspot.com/20 10/12/alat -permainan yang berbahaya-dan.html. Diakses 26 Februari Jam 20.00 WIB Hidayat, A. Aziz Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Koesworini, Erni. (2004). Tahap Perkembangan Psikoseksual. PT Sarana Kinasih Satya Sejati Maulina, Mirza. (2008). Panduan Lengkap kehamilan. Yogyakarta : Kata Hati Mayke S. Tedjasaputra. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Grasindo Mochtar, Rustam. (2002). Sinopsis Obstetri: obstetri fisiologi,obstetri patologi. Jakarta : EGC Mohamad, Syuropati. (2009). Inspirasi anak Anda dengan Permainan yang Mencerdaskan. Bantul : IN AzNa Books Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC SURYA 41 Vol.01, No.XVII, Maret 2014

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta : Salemba Medika. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Soetjiningsih. (2003). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC SURYA 42 Vol.01, No.XVII, Maret 2014