Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Bab 5: Strategi Monev

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Bab 5: Strategi Monev Petunjuk Umum: Waktu dan tahapan Pelaksanaan Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi capaian ssk

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

Bab VII : Monitoring dan Evaluasi Sanitasi Kota Bogor

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI KABUPATEN POHUWATO

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

BAB V STRATEGI MONEV

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,

BAB V. STRATEGI MONEV

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB Vi Strategi monitoring dan evaluasi sanitasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI MONITORING & EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Strategi Sanitasi Kabupaten Purworejo BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

LAPORAN PERJALANAN DINAS SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM PLP PROVINSI JAWA TIMUR KICK OFF MEETING KOTA SURABAYA

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BAB V. STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

LAPORAN PERJALANAN DINAS SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM PLP PROVINSI JAWA TIMUR KICK OFF MEETING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

Minutes of Meeting Kick Of Meeting dan Sosialisasi Awal Pemutakhiran SSK Kabupaten Purwakarta Tahun 2016 Aula Bappeda Kabupaten Purwakarta 12 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT

WALIKOTA PALANGKA RAYA

MINUTES OF MEETING. Ketua Pokja Pokja AMPL Kabupaten tentang Probolinggo Pelaksanaan PPSP Tahun 2016

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

NOTULENSI PERTEMUAN AWAL PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 11 APRIL 2013

LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

LEMBAR KESEPAKATAN MEMORANDUM PROGRAM SEKTOR SANITASI PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM Kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

PEMILIHAN DUTA SANITASI DI SELA LOKAKARYA KONSULTASI PUBLIK SSK KOTA PROBOLINGGO

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan SSK Kepulauan Aru perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru. Hal ini sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan capaian pembangunan saintasi, kegiatan-kegiatan pembangunan dalam rangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Tujuan utama strategi monev merupakan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi kabupaten, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan target tertentu sanitasi kabupaten, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengelolaan multi fungsi alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan keputusan. Strategi monev akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru. Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Kepulauan Aru, maka dipandang perlu adanya keselarasan dan kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu, perlu disusun strategi pelaksanaan kegiatan monev program dan kegiatan secara intensif dan berkelanjutan. Pengendalian (Monitoring dan Evaluasi) selama pelaksanaan program dengan evalauasi dampak yang dilakukan setelah program telah selesai dilaksanakan sebagai berikut: 49

5.1. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Monev dilakukan secara berkesinambungan dan berkala pada saat program sedang berjalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program atau pelaksanaan telah selesai. 1. Tingkat hierarkhi harapan dalam Kerangka Kerja Logis (KKL) Monev lebih kearah tingkat keluaran (out put) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional atau dampak (purpose and goal). 2. Sifat informasi yang dibutuhkan Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang kedepan pada program lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya. 3. Metode penilaian dan analisis Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana sedangkan evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program. 4. Orientasi kegiatan Oriantasi kegiatan monev diarahkan pada pengelola program untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program sehingga program tersebut dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi sasarannya. Sementara evaluasi dampak diarahkan kepada kelompok sasaran untuk menilai/menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran. Dalam kaitan dengan monev pelaksanaan dan pencapaian program dari SSK Kabupaten Kepulauan Aru terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monev tersebut yaitu: (1) objektif dan profesional, (2) partisipatif, (3) tepat waktu, (4) transparan, (5) akuntabel, (6) berkesinambungan, dan (7) berbasis kinerja. 50

5.2 Mekanisme dan Prosedur Monitoring dan Evaluasi Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa sanitasi merupakan suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan sosial dan moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program sanitasi. Mekanisme monitoring dan evaluasi kondisi sanitasi ditingkat daerah terdiri atas (empat komponen) yaitu: Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan monev. Data yang dikumpulkan adalah program Pokja Sanitasi, kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan Analisa data dan Pelaporan Analisa data dan pelaporan dalam monitoring dan evaluasi sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan sanitasi di Kabupaten Kepulauan Aru keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder. Perencanaan dan Pengambillan Keputusan Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan Pokja Sanitasi ke depan. Tindakan Pengimplementasian Langkah akhir dari monev program sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas. 51

5.2.1 Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan/program sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru Mekanisme Monev ini untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indicator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indicator dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Keterlibatan stakholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung konsep transparansi dalam pelaksanaan monev. 52

Tabel 5.1 Mekanisme Monev Implementasi SSK Kepulauan Aru Objek Pantauan 1. Subsektor Air Limbah 2. Subsektor Persampahan 3. Subsektor Drainase Penanggung Jawab Utama SKPD sesuai program kegiatan subsektor : 1. Air limbah, Dinas PU Bidang Cipta Karya 2. Persampahan, BPLH Bidang Kebersihan 4. PHBS 3. Drainase, penaggungjawab: Dinas PU Bidang Cipta Karya 4. PHBS, Dinas Kesehatan Bidang Penyehatan Lingkungan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi SKPD sesuai program kegiatan subsektor : 1. Air limbah, Dinas PU Bidang Cipta Karya 2. Persampahan, BPLH Bidang Kebersihan 3. Drainase, penaggungjawab: Dinas PU Bidang Cipta Karya 4. PHBS, Dinas Kesehatan Bidang Penyehatan Lingkungan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pengolah data Pemantau SKPD sesuai program kegiatan subsektor : 1. Air limbah, Dinas PU Bidang Cipta Karya 2. Persampahan, BPLH Bidang Kebersihan 3. Drainase, penaggungjawab: Dinas PU Bidang Cipta Karya 4. PHBS, Dinas Kesehatan Bidang Penyehatan Lingkungan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Waktu Pelaksanaan 6 (enam bulan) Penerima Laporan Ketua Tim Koordinasi seusai SK Bupati Pelaporan Format Sesuai dengan SOP kegiatan 53

54