Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

Suplemen Rencana Strategis

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH. Kata Pengantar

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Kepala, Ardan Adiperdana


Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III OBJEK PENELITIAN

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA


Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

No.1027, 2014 BPKP. Perwakilan BPKP. Aceh. Yogyakarta. Sulawesi Tenggara. Provinsi. Organisasi. Tata Kerja.

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016

Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya sehingga Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahun 2015. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-636/SU01/2/2015 tentang format dan substansi LKj, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menyusun laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. LKj Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 merupakan LKj tahun pertama dari Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 2019. Capaian kinerja yang dilaporkan dalam LKj adalah capaian kinerja tahun 2015 dengan memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja. Dengan penyusunan LKj ini, kami berharap dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang dan sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan. i

Ikhtisar Eksekutif Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau (LKj) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai dengan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, program, dan kegiatan. Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah merumuskan delapan sasaran strategis. Perumusan sasaran strategis tersebut diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Capaian sasaran program pada tahun 2015 sebagai berikut: No Program/Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1 Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Indikator Kinerja: 1) Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara 2) Persentase penerapan kelima Unsur SPIP pada Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai 3) Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) % 40 45,41 113,53 % 50 50 100,00 % 5 0 0,00 2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Indikator Kinerja: Persepsi Kepuasan layanan Skala Likert 7 8,18 116,86 Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuaskan, namun terdapat satu sasaran program yang belum tercapai yaitu Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P, yang disebabkan: iii

a. APIP belum memiliki pedoman/sop untuk kegiatan pengawasan dan penunjang pengawasan belum lengkap b. Auditor pada APIP belum sesuai kebutuhan baik jumlah maupun kompetensinya c. Struktur Organisasi Inspektorat belum sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 d. Pelaksanaan penugasan oleh APIP belum seluruhnya direncanakan dengan baik dan belum didokumentasikan dalam kertas kerja Untuk mencapai target tahun 2019, untuk tahun yang akan datang diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mendorong APIP untuk membentuk satgas peningkatan kapabilitas APIP dan memenuhi auditor baik jumlah dan kompetensinya b. Melakukan pendampingan untuk menyusun pedoman dan SOP pengawasan dan penunjang pengawasan. iv

Daftar Isi Kata Pengantar... i Ikhtisar Eksekutif... iii Daftar Isi... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 3 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 3 D. Struktur Organisasi... 4 E. Sistematika Penyajian... 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 9 A. Rencana Strategis 2015 2019... 9 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015... 15 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 16 A. Capaian Kinerja Organisasi... 16 B. Realisasi Anggaran... 28 BAB IV PENUTUP... 30 Daftar Lampiran: Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Lampiran 2 : Capaian Kinerja Outcome Tahun 2015 Lampiran 3 : Capaian Kinerja Output Tahun 2015 v

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyatakan bahwa BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP bertugas : 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Wilayah kerjanya; dan 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi 1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan pemerintah daerah atas pemerintah daerah; 4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah; 1

5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah; 8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; dan 13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP. 2

B. Aspek Strategis Organisasi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menetapkan prioritas nasional. Prioritas yang terkait tugas dan fungsi BPKP adalah prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola. Selain itu, BPKP juga mendukung keseluruhan kegiatan prioritas lainnya dalam upaya peningkatan pelayan di berbagai sektor. Prioritas tersebut kemudian dijabarkan dalam program kegiatan, yang dirancang dan didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lainnya seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Tentang Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. C. Kegiatan dan Produk Organisasi Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau memiliki kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi dalam empat fokus pengawasan BPKP, yaitu: a. Pengawalan pembangunan nasional 1) Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional 2) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan Nasional 3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas Pembangunan Nasional b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal 1) Optimalisasi Penerimaan Negara 2) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah 3) Audit/Evaluasi terhadap Pengeluaran Negara/Daerah 3

c. Pengamanan aset negara/daerah 1) Audit Investigatif 2) Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 3) Pemberian Keteranga Ahli 4) Audit Penyesuaian Haga/Klaim 5) Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan d. Peningkatan governance system 1) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat 2) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan dan Evaluasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah 3) Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Implementasi Good Corporate Governance 4) Sosialisasi Program Anti Korupsi, Sosialisasi/Bimbingan Teknik Froud Control Plan dan Kajian Pengawasan 5) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan penerapan dan Evaluasi Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 6) Bimbingan Teknik/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 7) Bimbingan Teknik/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa, Pencatatan dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah. D. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP dan Perraturan Kepala BPKP Nomor 20 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara, 4

dan Provinsi Papua Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dipimpin oleh seorang kepala dan pada tahun 2015 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2015 dipimpin oleh Yono Andi Atmoko berdasarkan SK Kepala BPKP Nomor KEP-833/K/SU/2012 tanggal 2 Juli 2012 dan sejak tanggal 8 Agustus 2015 dipimpin oleh Panijo berdasarkan SK Kepala BPKP Nomor KEP-166/K/SU/2015 tanggal 29 Juli 2015. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beralamat di Jalan Pramuka Nomor 10, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalah: 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan organisasi. Berbagai prestasi yang diperoleh selama tahun 2015 merupakan wujud nyata atas komitmen yang disepakati, dicanangkan, dan diterapkan secara konsekuen mulai jajaran pimpinan sampai pelaksana. SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah: 5

a. Berdasarkan Pangkat/Golongan No Pangkat/Golongan 2015 2014 Jumlah % Jumlah % 1 Pembina Utama Muda/IVc 7 10,61 5 8,33 2 Pembina Tingkat I/IVb 4 6,06 2 3,33 3 Pembina /IVa 3 4,55 3 5 4 Penata Tingkat I/IIId 14 21,21 7 11,67 5 Penata /IIIc 3 4,55 2 3,33 6 Penata Muda Tingkat I/IIIb 5 7,58 5 8,33 7 Penata Muda/IIIa 24 37,88 16 26,67 8 Pengatur Tingkat I/IId 1 1,52 0 0 9 Pengatur /IIc 4 6,06 20 33,33 Jumlah 65 100,00 60 100,00 Pada tahun 2015 terdapat penambahan pegawai sebanyak lima orang sebagai dampak adanya mutasi internal di lingkungan BPKP baik mutasi masuk maupun mutasi keluar. b. Berdasarkan Jabatan No Jabatan 2015 2014 Jumlah % Jumlah % 1 Pejabat Struktural - Eselon II 1 1,54 1 1,67 - Eselon III 1 1,54 1 1,67 - Eselon IV 2 3,08 2 3,33 2 Pejabat Fungsional Auditor - Auditor Madya 13 20,00 8 13,33 - Auditor Muda 10 15,38 4 6,67 - Auditor Pertama 22 33,85 4 6,67 - Auditor Penyelia 5 7,69 5 8,33 - Auditor Pelaksana 5 7,69 17 28,33 - Calon Auditor 2 3,08 12 20,00 3 Staf/Fungsional Umum 4 6,15 6 10,00 Jumlah 65 100,00 60 100,00 Dilihat dari komposisi jabatan PFA, masih terdapat kekurangan pegawai untuk jabatan auditor muda. 6

c. Berdasarkan Strata Pendidikan No Strata Pendidikan 2015 2014 Jumlah % Jumlah % 1 Sarjana Strata 2 5 7,69 4 6,67 2 Sarjana Strata 1/Diploma IV 46 70,77 26 43,33 3 Sarjana Muda/ Diploma III 11 16,92 25 41,67 4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 3 4,62 5 8,33 Jumlah 65 100,00 60 100,00 d. Berdasarkan Usia No Usia Pegawai 2015 Jumlah % 1 Sampai dengan 30 tahun 27 41,54 2 Diatas 30 tahun s.d. 40 tahun 6 9,23 3 Diatas 40 tahun s.d. 50 tahun 21 32,31 4 Diatas 50 tahun s.d. 58 tahun 11 16,92 Jumlah 65 100,00 Dilihat dari usia, sebagian besar pegawai (41,54%) masih berada pada usia produktif sehingga dapat memacu kinerja di tahun yang akan datang. 3. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang digunakan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2015 untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi adalah: No Uraian Nilai Perolehan (Rp) 1 Tanah 7.878.455.000,00 2 Peralatan dan Mesin 1.907.637.542,00 3 Gedung dan Bangunan 527.127.000,00 4 Jaringan 21.000.000,00 5 Konstruksi Dalam Pengerjaan 16.071.154.911,00 Jumlah 26.405.374.453,00 7

4. Keuangan Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA nomor: DIPA-089.01.2.689224/2015 tanggal 14 November 2014 yang telah beberapa kali direvisi terakhir tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp32.586.901.000,00 : Jenis Belanja Anggaran (Rp) Belanja Pegawai 9.850.295.000,00 Belanja Barang 5.407.613.000,00 Belanja Modal 17.328.993.000,00 Jumlah 32.586.901.000,00 E. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015, sebagai berikut: Ikhtisar Eksekutif Bab I Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi, dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan produk organisasi dan struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun 2015 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja beserta analisis pencapaian kinerjanya dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015. Bab IV Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 dan langkah-langkah peningkatan kinerja di masa datang. Lampiran-lampiran 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis 2015 2019 Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2015-2019 telah ditetapkan dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 Tanggal 2 April 2015. Renstra BPKP Tahun 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program indikatif untuk mencapai visi dan misi. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan beberapa sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung rencana strategis BPKP. 1. Pernyataan Visi Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya Visi BPKP adalah Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam 9

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya 2. Pernyataan Misi Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Rumusan misi BPKP adalah: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif; c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dan manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. 10

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk instansi pemerintah, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjamin tugas dan fungsinya 3. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun Untuk mewujudkan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu : a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 11

b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 merupakan indikator pencapaian tujuan strategis. Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan, yaitu : a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi 5. Sasaran Program Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan kegiatan yang ditetapkan, yaitu: No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan 1 Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P 4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan 1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 2 Tersedianya informasi penyelenggaraan SPIP 3 Tersedianya informasi kapabilitas APIP 4 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya 5 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan 12

6. Indikator Kinerja Utama Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan indikator kinerja output, yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP. Indikator-indikator kinerja utama tersebut, sebagai berikut : No Sasaran Program/Kegiatan/Indikator Kinerja Satuan 1 Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara Indikator kinerja: Persentase Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara Persentase 1.1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Indikator kinerja: 1.1.1 Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi Indikator kinerja: Persentase penerapan kelima Unsur SPIP/ pada K/L/Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai Persentase 2.1 Tersedianya informasi penyelenggaraan SPIP Indikator kinerja: 2.1.1 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI Rekomendasi 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Indikator kinerja: Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) Persentase 3.1 Tersedianya informasi kapabilitas APIP 3.1.1 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekomendasi 4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan Indikator kinerja: Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala Likert 13

No Sasaran Program/Kegiatan/Indikator Kinerja Satuan 1-10 4.1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan Indikator kinerja: 4.1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 4.2 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan Indikator kinerja: 4.2.1 Terlaksananya Pembangunan Konstruksi Gedung Perwakilan M2 BPKP 4.2.2 Tersedianya Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Perwakilan Unit BPKP 4.2.3 Tersedianya alat pengolah data BPKP Unit 4.2.4 Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP Unit 4.2.5 Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit 7. Program dan Kegiatan Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas bahwa setiap LPNK menggunakan satu program teknis yang spesifik untuk LPNK tersebut dan satu atau beberapa program generik, BPKP menetapkan tiga program teknis dan satu program generik. Dari ketiga program tersebut disusun kegiatan-kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan unit eselon II berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan teknis yang telah ditetapkan. Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatankegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Program pada Perwakilan BPKP Kepulauan Riau terdiri dari: 14

a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06); b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program 01). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalah: a. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP b. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2015 yang merupakan bentuk perjanjian antara Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dengan Kepala BPKP pada tanggal 29 Januari 2015. Perkin tersebut berisi kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalannya. Selain memenuhi target dalam Perjanjian Kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 juga melaksanakan berbagai kegiatan di luar Perkin yaitu kegiatan dukungan berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan tugas pendampingan kepada stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di daerah) yang tidak dapat diprediksi sebelumnya 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Merujuk dan berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 ini menyajikan pengukuran capaian atas sasaran program dan target kinerja sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Pengungkapan informasi kinerja saat ini selaras dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas Indikator Kinerja Utama dan Output Penting dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas, setidaknya mencakup perkembangan output dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana 16

ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 tergambar dari capaian indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2015 dengan alokasi anggaran sebesar Rp32.586.901.000. Laporan Kinerja 2015 ini juga menjelaskan bahwa keberhasilan pencapaian sasaran tidak hanya bertumpu pada pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, namun juga didukung oleh kegiatan lainnya yang belum direncanakan pada awal tahun 2015. Kegiatan pengawasan merupakan program kerja pengawasan dan pembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai APIP, sedangkan penunjang kegiatan pengawasan adalah program kerja administrasi umum. Capaian kinerja sasaran program adalah: No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian 1 Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Indikator Kinerja: 1) Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara 2) Persentase penerapan kelima Unsur SPIP pada Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai 3) Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) % 40 45,41 113,53 % 50 50 100,00 % 5 0 0,00 2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Indikator Kinerja: Persepsi Kepuasan layanan Skala Likert 7 8,18 116,86 17

Sedangkan capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan sebagai berikut : No Program / Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah Indikator Kinerja : 1) Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 94 94 100,00 2) Rekomendasi Pembinaan Rekomendasi 2 2 100,00 Penyelenggaraan SPIP/SPI 3) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekomendasi 2 2 100,00 2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Indikator Kinerja: 1) Jumlah Layanan Dukungan Laporan 60 60 100,00 Manajemen Perwakilan BPKP 2) Terlaksananya Pembangunan M2 5.000 5.000 100,00 Konstruksi Gedung Perwakilan BPKP 3) Tersedianya Peralatan dan Unit 36 36 100,00 Fasilitas Perkantoran Perwakilan BPKP 4) Tersedianya alat pengolah data BPKP Unit 38 38 100,00 Capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Sasaran program Perbaikan pengelolaan keuangan negara merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi 18

assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping konsultasi sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019. Indikator sasaran program Perbaikan pengelolaan keuangan negara adalah Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara yang diukur dengan menghitung persentase perbaikan yang telah terjadi dari hasil pengawasan BPKP terhadap rekomendasi yang disampaikan. Realisasi kinerja sasaran program Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara pada tahun 2015 sebesar 45,41% atau mencapai 113,53% dari target sebesar 40,00%, dengan rincian: No Koorwas Bobot Realisasi Realisasi Koorwas Perwakilan (%) (%) (%) 1 Koorwas Bidang IPP 25,00 37,50 9,38 2 Koorwas Bidang APD 25,00 0,00 0,00 3 Koorwas Bidang AN 25,00 44,12 11,03 4 Koorwas Bidang Investigasi 25,00 100,00 25,00 Realisasi Outcome 45,41 Target Outcome 40,00 Capaian Outcome 113,53 Capaian di atas 100% terutama disebabkan: a. Rekomendasi kegiatan pengawasan yang bersifat consulting yang dilakukan dengan sosialisasi, bimbingan teknis, pendampingan, asistensi dapat dilaksanakan saat kegiatan consulting berlangsung. 19

b. Rekomendasi dari audit perhitungan kerugian keuangan negara (PKKN) telah ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum baik kejaksaan maupun kepolisian dengan meneruskan kasus TPK ke proses penuntutan di pengadilan TPK. c. Rekomendasi pemberian keterangan ahli (PKA) telah ditindaklanjuti pihak yang meminta untuk dijadikan pertimbangan dalam penetapan status hukum pihak-pihak yang terlibat dalam kasus TPK. Realisasi kinerja program menggunakan dana sebesar Rp3.123.955.621,00 atau 93,06% dari anggaran sebesar Rp3.356.992.000,00 dan SDM sebanyak 11.590 OH atau 90,96% dari rencana tahun 2015 sebanyak 12.742 OH. Pelaksanaan sasaran program Perbaikan pengelolaan Keuangan Negara telah menggunakan dana dan SDM dengan efisien terlihat dari capaian kinerja sebesar 113,53% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi dana sebesar 93,06% dan penggunaan SDM sebesar 90,96 %. Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam fokus pengawasan adalah: a. Pengawalan Pembangunan Nasional Pengawalan pembangunan nasional dilaksanakan melalui kegiatan audit kinerja, evaluasi, monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang tercantum Nawa Cita. Rekomendasi yang diberikan pada pengawalan pembangunan nasional sebanyak 10 rekomendasi dan telah ditindaklanjuti sebanyal 3 rekomendasi atau 30% dari rekomendasi yang diberikan b. Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal Kontribusi peningkatan ruang fiskal dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan optimalisasi penerimaan daerah. Rekomendasi yang diberikan pada kontribusi peningkatan ruang fiskal sebanyak dua rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2015 belum ditindaklanjuti seluruhnya. 20

c. Pengamanan Aset Negara/Daerah Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui audit perhitungan kerugian keuangan negara, pemberian keterangan ahli terkait kasus TPK baik di instansi penyidik maupun sidang TPK, dan evaluasi hambatan kelancaran pembangunan. Rekomendasi yang diberikan pada pengamanan aset negara/daerah sebanyak 25 rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2015 telah ditindaklanjuti seluruhnya Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan ini, Perwakilan BPKP Kepulauan Riau mendapat ucapan terima kasih atas kerja sama dalam penyelesaian penanganan tindak pidana korupsi dari: 1) Kepolisian Daerah Kepulauan Riau sesuai surat nomor B/509/X/2015 Ditreskrimsus tanggal 30 Oktober 2015 atas keberhasilan Polda Kepulauan Riau menduduki peringkat ke-4 dari 33 Polda seluruh Indonesia dalam penanganan tindak pidana korupsi, 2) Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau sesuai surat nomor B-02/N.10.5/Fd.1/01/2016 tanggal 6 Januari 2016 atas ditetapkannya Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau sebagai juara pertama dalam lomba Sidhakarya Adhiyaksa tahun 2015 oleh Kejaksaan Agung. d. Peningkatan Governance System Peningkatan governance system dilaksanakan melalui: 1) Sosialisasi, pendampingan, dan bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 2) Sosialisasi, pendampingan, bimbingan teknis, asesmen GCG/tata kelola korporasi; 3) Pendampingan dan bimbingan teknis pengadaan, pencatatan, dan pengelolaan aset negara/daerah; 4) Pendampingan dan bimbingan teknis peningkatan kapabilitas pengawasan intern. 21

Rekomendasi yang diberikan pada peningkatan governance system sebanyak 57 rekomendasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 telah ditindaklanjuti sebanyak 24 rekomendasi. 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/walikota. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, BPKP bertanggung jawab melakukan pembinaan SPIP. Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan pengendalian intern untuk mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Indikator sasaran program Perbaikan pengelolaan keuangan negara adalah Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI yang diukur dengan menghitung persentase perbaikan yang telah terjadi dari hasil pengawasan BPKP dibandingkan dengan rekomendasi yang disampaikan. Realisasi kinerja sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi tahun 2015 sebesar 50 % atau mencapai 100 % dari target sebesar 50%. Capaian sebesar 100% disebabkan rekomendasi yang diberikan telah ditindaklanjuti dengan menyusun RTP dan pembentukan Satgas SPIP oleh mitra kerja. Realisasi kinerja program menggunakan dana sebesar Rp59.159.710,00 atau 98,31% dari anggaran sebesar Rp60.175.000,00 dan dengan menggunakan SDM sebanyak 37 OH atau 61,67% dari rencana tahun 2015 sebanyak 60 OH. Pelaksanaan sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi 22

menggunakan dana dan SDM telah efisien, terlihat dari capaian kinerja tahun 2015 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana sebesar 98,31% dan penggunaan SDM sebesar 61,67%. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya informasi penyelenggaraan SPIP dengan indikator Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI. Realisasi output Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI sebanyak dua rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebanyak dua rekomendasi. Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan kegiatan sosialisasi pengembangan dan pembangunan SPIP pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut. Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan professional sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlisan tersebut. SDM yang professional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan keahliannya. 23

Indikator sasaran Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern K/L/P adalah Persentase tingkat kapabilitas APIP Pemda (level 3) yang diukur dengan menghitung persentase APIP Pemda yang telah berada di Level 3 dibandingkan dengan jumlah APIP Pemda yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Level Kapabilitas APIP di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 adalah: No APIP Pemda Level 2015 Level 2014 1 Provinsi Kepulauan Riau Level 2 Level 1 2 Kabupaten Bintan Level 1 Level 1 3 Kabupaten Karimun Level 1 Level 1 4 Kabupaten Lingga Level 1 Level 1 5 Kabupaten Natuna Level 1 Level 1 6 Kabupaten Kepulauan Anambas Level 1 Level 1 7 Kota Tanjungpinang Level 2 Level 2 8 Kota Batam Level 1 Level 1 Sampai dengan tahun 2015 belum terdapat APIP mencapai tingkat kapabilitas level 3, namun pelaksanaan kegiatan peningkatan Kapabilitas APIP berhasil meningkatkan level kapabilitas APIP dari Level 1 menjadi Level 2 sebanyak satu APIP dari tujuh APIP yang masih berada di Level 1. Tidak tercapainya target antara lain disebabkan: a. APIP belum memiliki pedoman/sop untuk kegiatan pengawasan dan penunjang pengawasan belum lengkap b. Auditor pada APIP belum sesuai kebutuhan baik jumlah maupun kompetensinya c. Struktur Organisasi Inspektorat belum sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 d. Pelaksanaan penugasan oleh APIP belum seluruhnya direncanakan dengan baik dan belum didokumentasikan dalam kertas kerja Untuk mencapai target tahun 2019 sebesar 85%, maka pada tahun yang akan datang perlu dilakukan langkah-langkah: 24

a. Mendorong APIP untuk membentuk satgas peningkatan kapabilitas APIP dan memenuhi auditor baik jumlah dan kompetensinya b. Melakukan pendampingan untuk menyusun pedoman dan SOP pengawasan dan penunjang pengawasan. Realisasi kinerja menggunakan dana sebesar Rp42.794.300,00 atau 87,98% dari anggaran sebesar Rp48.640.000,00 dan dengan SDM sebanyak 216 OH atau 94,74% dari rencana tahun 2015 sebanyak 228 OH. Pelaksanaan sasaran program Persentase Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3) menggunakan dana dan SDM belum efisien, terlihat dari capaian kinerja sebesar 0% lebih rendah dibandingkan dengan capaian dana sebesar 87,98% dan penggunaan SDM sebesar 94,74%. Sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P dihasilkan melalui pencapaian sasaran kegiatan Tersedianya informasi kapabilitas pengawasan intern K/L/P dengan indikator kinerja Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP. Realisasi indikator kinerja Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP sebanyak dua rekomendasi atau mencapai 100% dari target tahun 2015 sebanyak dua rekomendasi. Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan pendampingan/asistensi peningkatan kapabilitas APIP pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kabupaten Karimun, Inspektorat Kabupaten Natuna dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Disamping melaksanakan perjanjian kinerja yang telah ditandatangani, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan perjanjian kinerja Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP sesuai surat Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Daerah nomor S-890/D4/01/2015 tanggal 12 Oktober 2015 yaitu melaksanakan kegiatan: 25

a. Pendampingan self assessment dan validasi self assessment kapabilitas APIP melalui aplikasi peningkatan kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Batam dan Kabupaten Natuna; b. Pendampingan re-self assessment dan validasi re-self assessment kapabilitas APIP melalui aplikasi peningkatan kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun. 4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Target kualitas layanan dukungan teknis pengawasan pada tahun 2015 adalah sebesar 7 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan ketatausahaan yaitu layanan keuangan, kepegawaian dan umum. Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai dengan metode skala Likert 1-10. Pengukuran persepsi kepuasan terhadap layanan bagian ketatausahaan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Dari survei atas persepsi penerima layanan tahun 2015, capaian layanan dukungan teknis pengawasan adalah sebesar 8,18 atau mencapai 116,86 % dari target sebesar 7 skala Likert 1-10. Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola secara berkesinambungan. Realisasi sasaran program meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis pengawasan menggunakan dana sebesar Rp27.887.098.169,00 atau 95,76% dari anggaran sebesar Rp29.121.094.000,00 dan SDM sebanyak 2.267 OH atau 93,29% dari rencana sebanyak 2.430 OH. 26

sasaran program meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis pengawasan sudah efisien, telah mengguakan dana dan SDM secara efisien, terlihar dari kinerja sebesar 116,86%, lebih tinggi dari realisasi dana sebesar 95,76% dan pemakaian SDM sebesar 93,29%. Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menghasilkan output berupa : a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2015 adalah sebanyak 60 laporan atau 100% dari target sebanyak 60 laporan Realisasi dana output ini sebesar Rp11.351.579.258,00 atau 96,26% dari anggaran sebesar Rp11.792.101.000,00 Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana sebesar 96,26%. b. Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan Output termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan didukung dengan sub output: 1) Terlaksananya Pembangunan Konstruksi Gedung Perwakilan BPKP Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menyelesaikan pembangunan gedung kantor tahap pertama atau mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan, dengan menggunakan dana sebesar Rp16.088.184.911,00 atau 95,32% dari anggaran sebesar Rp16.877.253.000 Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja 27

sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana sebesar 95,32%. 2) Tersedianya Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Perwakilan BPKP Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah selesai mengadakan peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 36 unit atau 100% dari target sebanyak 36 unit dengan menggunakan dana sebesar Rp195.610.000,00 atau 97,80 % dari anggaran sebesar Rp200.016.000,00. Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana sebesar 97,80%. 3) Tersedianya alat pengolah data Perwakilan BPKP Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah selesai mengadakan alat pengolah data sebanyak 38 unit atau 100% dari target sebanyak 38 unit dengan menggunakan dana sebesar Rp251.724.000,00 atau 100% dari anggaran sebesar Rp251.724.000,00 Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja sebesar 100%. B. Realisasi Anggaran Pelaksanaan kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 dibiayai dari APBN sesuai DIPA Nomor: DIPA-089.01.2.689224/2015, tanggal 14 November 2015 yang telah direvisi tujuh kali, terakhir dengan persetujuan pengesahan revisi anggaran dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau Nomor: S-2040/WPB.31/BD.0201/2015 tanggal 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp32.586.901.000,00. Realisasi 28

anggaran belanja sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 31.113.007.800,00 atau 93,89% dari anggaran yang disediakan, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Dana (Rp) Belanja Pegawai 9.850.295.000,00 9.668.696.701,00 98,16 181.598.299,00 Belanja Barang 5.407.613.000,00 4.908.792.188,00 90,78 498.820.812,00 Belanja Modal 17.328.993.000,00 16.535.518.911,00 95,42 793.474.089,00 Jumlah 32.586.901.000,00 31.113.007.800,00 95,48 1.473.893.200,00 Sedangkan realisasi keuangan per program adalah: No Program Anggaran Realisasi Rp % 1 Pengawasan intern 3.465.807.000,00 3.225.909.631,00 93,08 akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 2 Dukungan manajemen dan 29.121.094.000,00 27.887.098.169,00 95,76 pelaksanaan tugas teknis lainnya Jumlah 32.586.901.000,00 31.113.007.800,00 95,48 29

BAB IV PENUTUP Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1. Renstra BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 memiliki sasaran program beserta IKU dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran program. Untuk mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan tiga program teknis, yaitu: a. Perbaikan Pengelolaan Keuangan Negara b. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI KLPK serta Meningkatnya Upaya Pencegahan Korupsi c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L/P Sedangkan program generik adalah Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan. 2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi, khususnya bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau difokuskan ke dalam empat fokus pengawasan yaitu: a. Pengawalan pembangunan nasional b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal c. Pengamanan aset negara/daerah d. Peningkatan governance system 3. Melalui strategi pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP menetapkan tiga indikator kinerja yaitu: a. Persentase perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara; b. Persentase penerapan kelima Unsur SPIP/ pada K/L/Pemda/ Efektivitas SPI Korporasi secara memadai c. Persentase tingkat kapabilitas APIP Pemda (level 3). 30