METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

dokumen-dokumen yang mirip
METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(3): Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(3):

METODE PENELITIAN 1 N

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODOLOGI PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Desain Penelitan

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu. Penelitian dilaksanakan di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dilakukan dengan pertimbangan masih terdapat sebanyak 1.8% balita dengan status gizi buruk dan 10.9% balita dengan status gizi kurang, cakupan penerapan PHBS masih tergolong rendah, serta belum ada penelitian yang dilakukan di lokasi tersebut, khususnya mengenai hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta perilaku gizi seimbang ibu dengan status gizi dan kesehatan balita. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011. Teknik Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah balita berusia 13-60 bulan yang tinggal bersama ibunya di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Ada pun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang tinggal di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro yaitu sebanyak 242 balita. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dari balita yang terpilih sebagai contoh dalam penelitian. Kriteria pemilihan contoh adalah balita laki-laki atau perempuan, berusia 13-60 bulan, tercatat di posyandu Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, dan responden bersedia untuk diwawancarai. Ukuran minimal contoh dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Lemeshow et al 1997). Keterangan : n n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2 = ukuran contoh penelitian yang akan dipilih z α/2 = nilai peubah acak normal baku pada derajat kepercayaan p (z > z α/2 )= α/2 p = estimasi proporsi ibu yang melakukan PHBS di Desa Campurejo (15%) d = tingkat presisi (10%) Berdasarkan perhitungan rumus di atas, ukuran minimal contoh yang digunakan adalah 49 contoh, yang dipilih dari tiga posyandu di Desa Campurejo, yaitu posyandu Puring 1, posyandu Puring 2, dan posyandu Puring 3. Adapun calon contoh dari ketiga posyandu yang memenuhi kriteria adalah

21 sebanyak 190 balita, dengan rincian 70 balita dari posyandu Puring 1, 71 balita dari posyandu Puring 2, dan 49 balita dari posyandu Puring 3. Calon contoh yang memenuhi kriteria tersebut kemudian dipilih sebagai contoh metode acak stratifikasi dengan alokasi proporsional, yaitu dengan rumus: n i = Ni x n N dengan : n i = jumlah contoh yang diambil dari masing-masing posyandu n = ukuran minimal contoh yang diambil dalam penelitian N = jumlah seluruh balita di tiga posyandu N I = jumlah balita di posyandu i (i = Puring 1, Puring 2, Puring 3) Berdasarkan perhitungan rumus tersebut, kemudian diperoleh contoh dari masing-masing posyandu, yaitu 20 balita dari posyandu Puring 1, 20 balita dari posyandu Puring 2, serta 15 balita dari posyandu Puring 3, sehingga total keseluruhan contoh pada penelitian ini adalah 55 balita. Kecamatan Bojonegoro Desa Campurejo Dukuh Campurejo Dukuh Plosolanang Dukuh Mlaten Posyandu Puring 1 Posyandu Puring 2 Posyandu Puring 3 Kriteria 70 balita 71 balita 49 balita 20 balita 20 balita 15 balita 55 balita Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh (umur dan jenis kelamin), karakteristik keluarga (umur, pendidikan, besar keluarga, pekerjaan, dan pendapatan

22 orangtua), pengetahuan gizi, PHBS dalam keluarga, perilaku gizi seimbang ibu, konsumsi pangan balita, status gizi, dan kesehatan balita. Adapun data sekunder meliputi gambaran umum lokasi penelitian dan daftar nama pasangan ibu dan balita yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan data primer yang meliputi data karakteristik contoh dan karakteristik keluarga, pengetahuan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan perilaku gizi seimbang ibu dilakukan melalui wawancara langsung, sedangkan data konsumsi pangan balita diperoleh melalui metode recall 2 x 24 jam. Data status gizi balita diperoleh dengan metode antropometri, yakni dengan penimbangan berat badan timbangan dan pengukuran tinggi badan microtoise. Data sekunder diperoleh dari pencatatan arsip desa dan data yang tersedia di puskesmas dan posyandu. Secara keseluruhan, jenis variabel, data yang dikumpulkan, dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data No. Variabel Data yang dikumpulkan Cara pengumpulan 1. Karakteristik Umur contoh Jenis kelamin 2. Karakteristik keluarga 3. Pengetahuan gizi ibu 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Riwayat pemberian ASI Eksklusif Umur orangtua Pendidikan orangtua Pekerjaan orangtua Pendapatan perkapita keluarga Besar keluarga Definisi dan jenis zat gizi dalam pangan Manfaat zat gizi Akibat kekurangan zat gizi tertentu Periode pemberian ASI Eksklusif Periksa kehamilan Persalinan ditolong tenaga kesehatan PUS memakai alat KB Balita ditimbang setiap bulan Sarapan pagi sebelum aktifitas Bayi mendapatkan imunisasi lengkap Minum air bersih yang masak Penggunaan jamban yang sehat Mencuci tangan dengan sabun air bersih Menggosok gigi sebelum tidur Tidak menggunkana napza Mempunyai Askes/tabungan/uang/emas Penduduk wanita melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) secar berkala Pemeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear Perilaku seksual yang sehat

23 Tabel 1 (Lanjutan) No. Variabel Data yang dikumpulkan Cara pengumpulan 5. Perilaku gizi seimbang 6. Konsumsi pangan balita 7. Status gizi balita 8. Status kesehatan balita Penganekaragaman makanan Pola hidup bersih keluarga Aktivitas fisik Pemantauan BB ideal Jenis makanan yang dikonsumsi Jumlah makanan yang dikonsumsi Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Pernah tidaknya sakit Jenis penyakit Frekuensi sakit Lama sakit Pengolahan dan Analisis Data Food recall 2 x 24 jam Pengukuran dengan timbangan injak dan microtoise Pengolahan data yang dilakukan meliputi editing, coding, entry, cleaning, dan analisis. Coding dilakukan dengan cara menyusun code book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Selanjutnya dilakukan entri data berdasarkan kode yang telah dibuat, dan kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Data diolah serta dianalisis secara deskriptif dan inferensia dengan program komputer Microsoft Excell 2007 dan program SPSS 16.0 for Windows. Hubungan antar variabel berskala ordinal dianalisis secara statistik Rank Spearman Correlation Test, sedangkan hubungan antar variabel berskala nominal dianalisis Pearson Correlation Test. Data mengenai karakteristik balita meliputi umur, jenis kelamin, dan riwayat pemberian ASI Eksklusif; serta karakteristik keluarga yang meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, dan pendapatan keluarga ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Pengetahuan gizi ibu diukur dengan 20 pertanyaan tentang definisi dan jenis zat gizi dalam pangan, manfaat zat gizi dan akibat kekurangan zat gizi tertentu, serta periode pemberian ASI eksklusif. Selanjutnya dari 20 pertanyaan tersebut diberikan skor pada masing-masing jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga diperoleh total nilai terendah 0 dan total nilai tertinggi 20. Pengetahuan gizi ibu kemudian diklasifikasikan menjadi tiga katagori berdasarkan total nilai, yaitu rendah apabila total nilai kurang dari 60%, sedang apabila total nilai yang diperoleh antara 60-80%, dan tinggi apabila total nilai lebih dari 80% (Khomsan 2000).

24 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diukur 16 pertanyaan indikator PHBS tatanan rumah tangga yang mencakup 9 pertanyaan indikator perilaku dan 7 pertanyaan indikator lingkungan. Pertanyaan diberikan dalam bentuk tertutup dengan pilihan jawaban ya atau tidak. Berdasarkan 16 pertanyaan yang diajukan, apabila responden menjawab pertanyaan ya antara 1-4 pertanyaan, maka termasuk klasifikasi keluarga sehat 1; apabila menjawab ya antara 5-8 pertanyaan, maka termasuk klasifikasi keluarga sehat 2; apabila menjawab ya antara 9-12 pertanyaan, maka termasuk klasifikasi keluarga sehat 3; dan apabila menjawab ya antara 13-16 pertanyaan, maka termasuk klasifikasi keluarga sehat 4 (Depkes 2008 dalam Effendi dkk 2010). Perilaku gizi seimbang ibu diukur 10 pertanyaan tentang penganekaragaman makanan, pola hidup bersih, aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan balita. Pengukuran perilaku gizi seimbang dilakukan pertanyaan tertutup dalam bentuk multiple choice, dengan pilihan jawaban: a) selalu/frekuensi sering, b) kadang-kadang, dan c) tidak pernah. Berdasarkan 10 pertanyaan yang diajukan, diberikan skor 1 untuk pilihan jawaban yang termasuk katagori rendah, skor 2 untuk pilihan jawaban yang termasuk katagori sedang, dan skor 3 untuk pilihan jawaban yang termasuk katagori baik, sehingga diperoleh total nilai terendah 10 dan total nilai tertinggi 30. Selanjutnya pengkatagorian total nilai perilaku gizi seimbang, yaitu katagori rendah apabila total nilai berkisar antara 10-16, katagori sedang apabila total nilai antara 17-23, dan katagori baik apabila total nilai antara 24-30 (Slamet 1993). Data jumlah konsumsi balita dihitung metode recall, yaitu dengan menghitung jumlah dan jenis pangan aktual yang dikonsumsi oleh balita selama 2 x 24 jam. Data konsumsi pangan yang diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam bentuk energi, protein, vitamin A, vitamin C, dan Fe Daftar Komposisi Bahan Makanan (2004). Konversi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kgij = {(Bj/100) x Gij x (BDDj/100)} Keterangan : Kgij = Kandungan zat gizi-i dalam bahan makanan-j yang dikonsumsi (g) Bj = Berat bahan makanan-j yang dikonsumsi (g) Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan-j BDDj = Persen bahan makanan-j yang dapat dimakan (% BDD) Selanjutnya untuk menghitung Angka Kecukupan Gizi rumus : AKGI = (Ba/Bs) x AKG

25 Keterangan : AKGI Ba Bs AKG = Angka kecukupan zat gizi yang dicari = Berat badan aktual sehat (kg) = Berat badan standar =Angka kecukupan energi atau protein yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG 2004) Tingkat kecukupan energi dan zat gizi diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan kecukupannya. Berikut rumus kecukupan zat gizi yang digunakan : Keterangan : TKG K AKGI TKG = (K/AKGI) x 100% = Tingkat kecukupan zat gizi = Konsumsi zat gizi = Angka kecukupan zat gizi yang dicari Menurut Departemen Kesehatan (1996), tingkat kecukupan energi dan protein dibedakan menjadi lima cut off points yaitu defisit tingkat berat (<70% AKG), defisit tingkat sedang (70-79% AKG), defisit tingkat ringan (80-89% AKG), normal (90-119% AKG), serta berlebih ( 120% AKG). Adapun klasifikasi tingkat kecukupan zat besi (Fe), vitamin A, dan vitamin C dibagi menjadi dua kategori menurut Gibson (2005), yaitu defisit apabila <77% AKG serta cukup apabila 77% AKG. Status gizi contoh dihitung z-skor berdasarkan indeks berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U), serta berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dengan software antropometri 2007. Status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB dikategorikan menjadi empat menurut standar baku Depkes RI 2008, yaitu: Tabel 2 Klasifikasi status gizi berdasarkan WHO-NCHS No Indeks yang digunakan Batas pengelompokan klasifikasi status gizi 1 BB/U <-3 SD Gizi buruk -3 s/d <-2 SD Gizi kurang -2 s/d+2 SD Gizi baik >+2 SD Gizi lebih 2 TB/U <-3 SD Sangat pendek -3 s/d <-2 SD Pendek -2 s/d +2 SD Normal >+2 SD Tinggi 3 BB/TB <-3 SD Sangat kurus -3 s/d <-2 SD Kurus -2 s/d +2 SD Normal >+2 SD Gemuk Sumber : Depkes RI 2008

26 Status kesehatan balita diamati berdasarkan kejadian sakit pada satu bulan terakhir yang meliputi gangguan kesehatan (jenis penyakit yang diderita), kejadian sakit (pernah atau tidaknya sakit), frekuensi sakit serta lama menderita sakit. Kategori dari masing-masing variabel status kesehatan balita tercantum pada tabel 3 di bawah. Tabel 3 Cara pengkategorian dan pengelompokkan variabel penelitian No. Variabel Kategori/ kelompok pengukuran Sumber Acuan Data Primer 1. Karakteristik contoh - Umur 1. 13-24 bulan 2. 25-36 bulan 3. 37-48 bulan 4. 49-60 bulan 2. Karakteristik keluarga - umur orang tua - Pendidikan orang tua - Pekerjaan orang tua - Pendapatan (Kap/bln) WHO (2006) 1. Remaja (< 20 thn) WKNPG 2. Dewasa muda (20-30 thn) (2004) 3. Dewasa madya (31-50 thn) 4. Dewasa lanjut (> 50 thn) 1. Tidak sekolah 2. Tidak tamat SD 3. Tamat SD 4. Tamat SLTP 5. Tamat SLTA 6. Tamat PT 1. Tidak bekerja 2. Petani punya lahan 3. Petani tanpa lahan 4. Buka toko/ warung/dagang 5. PNS 6. ABRI/ polisi 7. Pegawai swasta 8. Buruh pabrik/ industry 9. Buruh lainnya 10. Supir / ojek 11. Lainnya 1. Miskin (<Rp 219.727,-) BPS 2. Tidak miskin (>Rp 219.727,-) (2010) - Besar keluarga 1. Keluarga kecil ( 4 orang) 2. Keluarga sedang (5-7 orang) 3. Keluarga besar ( 8 orang) 3. Pengetahuan gizi ibu 1. Rendah ( 60 %) 2. Sedang (60-80 %) 3. Baik ( 80 %) 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Keluarga sehat 1 (total skor 1-4) 2. Keluarga sehat 2 (total skor 5-8) 3. Keluarga sehat 3 (total skor 9-12) 4. Keluarga sehat 4 (total skor 13-16) 5. Perilaku gizi seimbang 1. Rendah (total skor 10-16) 2. Sedang (total skor 17-23) 3. Baik (total skor 24-30) Hurlock (1998) Khomsan (2000) Depkes (2008) dalam Effendi (2010) Slamet (1993)

27 Tabel 3 (Lanjutan) No. Variabel Kategori/ kelompok pengukuran Sumber Acuan 6. Konsumsi zat gizi Tingkat kecukupan Energi & Protein 1. Defisit tingkat berat (<70% AKG) 2. Defisit tingkat sedang (70-79% AKG) 3. Defisit tingkat ringan (80-89% AKG) 4. Normal (90-119% AKG) 5. Kelebihan ( 120% AKG) Depkes (1996) Tingkat kecukupan vitamin & mineral 1. Defisit (< 77% AKG) 2. Cukup ( 77% AKG) 7. Status gizi contoh Indeks BB/U : 1. Gizi buruk (<-3 SD) 2. Gizi kurang (-3 s/d -2SD) 3. Gizi baik (-2 s/d +2 SD) 4. Gizi lebih (> +2 SD) Indeks TB/U : 1. Sangat pendek (<-3 SD) 2. Pendek (-3 s/d -2SD) 3. Normal (-2 s/d +2 SD) 4. Tinggi (> +2 SD) Indeks BB/TB : 1. Sangat kurus (<-3 SD) 2. Kurus (-3 s/d -2SD) 3. Normal (-2 s/d +2 SD) 4. Gemuk (> +2 SD) 8. Status kesehatan 1. Kejadian sakit Pernah/tidaknya sakit 2. Jenis penyakit ISPA Diare Gatal-gatal Penyakit lain 3. Frekuensi sakit 1-2 kali sebulan > 2 kali sebulan 4. Lama sakit 1-3 hari 4-7 hari 7-14 hari > 14 hari Data sekunder 1. Data lokasi penelitian Sesuai data Definisi Operasional Gibson (2005) Depkes RI (2008) Dinkes (2008) Contoh adalah balita perempuan dan/atau laki-laki berusia 13 bulan hingga 60 bulan yang memenuhi kriteria dan tercatat di tiga posyandu di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Responden adalah ibu balita yang diwawancarai untuk memperoleh data mengenai contoh selama penelitian berlangsung.

28 Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga balita, yang dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar ( 8 orang). Pendidikan orangtua adalah tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh orangtua, yang dikategorikan meliputi tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD atau sederajat, tamat SMP atau sederajat, tamat SMA atau sederajat, dan tamat perguruan tinggi. Pekerjaan orangtua adalah jenis pekerjaan utama yang dilakukan ayah dan ibu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, meliputi tidak bekerja/ ibu rumah tangga, petani, buruh non tani, PNS/Polisi, wiraswasta, pegawai swasta, supir/ojek, dan lainnya. Pendapatan per kapita per bulan adalah jumlah pendapatan per bulan yang dihasilkan dari pendapatan kepala keluarga dan anggota keluarga lain dibagi dengan besar keluarga. Perilaku hidup bersih dan sehat keluarga adalah perilaku dalam tatanan rumah tangga yang berprinsip pada pola hidup bersih dan sehat, yang meliputi 9 indikator perilaku dan 7 indikator lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga serta mencegah terjadinya penyakit. Perilaku gizi seimbang ibu adalah pengetahuan, sikap, dan praktek gizi yang dilakukan ibu di dalam keluarga dalam hal penganekaragaman makanan, pola hidup bersih dan sehat, aktivitas fisik secara rutin, serta pemantauan berat badan balita secara teratur untuk meningkatkan status gizi dan status kesehatan anggota keluarga khususnya balita. Status gizi balita adalah kondisi gizi balita di Desa Campurejo yang diukur berdasarkan indeks berat badan terhadap umur (BB/U), indeks tinggi badan terhadap umur (TB/U), serta indeks berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dengan metode z-skor WHO-NCHS. Status kesehatan balita adalah keadaan kesehatan balita yang diukur dari kejadian sakit (pernah/tidaknya sakit), jenis penyakit, lama sakit, dan frekuensi penyakit yang diderita oleh balita di Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro dalam satu bulan terakhir. Tingkat kecukupan energi dan zat gizi balita adalah jumlah konsumsi energi dan zat gizi balita dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan zat gizi aktual balita kemudian dikalikan dengan 100%.