TIPOLOGI FASADE BANGUNAN KOMERSIAL DI KAWASAN KORIDOR JALAN SOEKARNO-HATTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

TIPOLOGI FASADE BANGUNAN DI JALAN KAWI ATAS KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Karakter Visual Bangunan Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik Gula Jatiroto Lumajang

Elemen Arsitektural pada Fasad Rumah Dinas Pabrik Gula Kremboong Sidoarjo

Kriteria Desain Fasade Pembentuk Karakter Visual Bangunan Universitas Tanjungpura

Karakteristik Fasade Bangunan Kawasan Pasar Besar Kota Malang

BAB VI PENUTUP. karakter arsitektural ruang jalan di koridor Jalan Sudirman dan Jalan

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

PENATAAN RUANG DAGANG PADA RANCANGAN KEMBALI PASAR SUKUN KOTA MALANG

Komposisi Fasad Bangunan Kompleks Pusat Penelitian Perkebunan Pabrik Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan

KAJIAN KARAKTER VISUAL KORIDOR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

KARAKTER SPASIAL DAN VISUAL PADA BANGUNAN GEDUNG JUANG 45 BEKASI JAWA BARAT

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang

BAB III DATA DAN ANALISA

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

BAB II RUANG BAGI KEHIDUPAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

Tipologi Arsitektur Fasad Bangunan Kantor Kolonial di Kawasan Kota Lama Semarang

PELESTARIAN BANGUNAN MASJID TUO KAYU JAO DI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pencarian ide gagasan yang digunakan dalam proses perancangan resort di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Karakteristik Fasade Bangunan untuk Pelestarian Koridor Jalan Panggung Surabaya

Pemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station (ETS)

Sekolah Fotografi di Kota Malang Dengan Pendekatan Analisa Space Syntax

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

KARAKTERISTIK SPASIAL BANGUNAN GEREJA IMMANUEL JAKARTA

TIPOLOGI WAJAH BANGUNAN RUMAH KUNO DI DESA SEMPALWADAK KABUPATEN MALANG

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KANTOR BAKORWIL IV JATIM PAMEKASAN

PERUBAHAN POLA RUANG DALAM PADA HOME INDUSTRY SARUNG TENUN SAMARINDA DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELANDA RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

Bab 4 ANALISA & PEMBAHASAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TRANSFORMASI FASADE RUKO (STUDI KASUS DI KORIDOR MAYJEND SUTOYO SISWOMIHARDJO, MEDAN) SKRIPSI OLEH RIFQI SUDRAJAT

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

STUDI GOLDEN SECTION PADA FASADE BANGUNAN DI KAWASAN KAYUTANGAN, MALANG

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

SPORT MALL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang

KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN. VI. 1 Kesimpulan. VI.1.1 Karakter Pelingkup Ruang Jalan Seturan VI-1

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Perancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin

Perancangan Rumah Susun dengan Aspek Bioklimatik di Kota Malang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

HOTEL BINTANG TIGA DI BANDUNG

GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG

Morfologi Spasial Lingkungan di Kawasan Malabar-Merbabu Malang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. arsitek Indonesia masih berkiblat pada arsitektur kolonial tersebut.

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Hotel Resort Di Gunungkidul

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

BAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik

NOTE : PERHITUNGAN OTTV HANYA DIBERLAKUKAN UNTUK AREA SELUBUNG BANGUNAN DARI RUANG YANG DIKONDISIKAN (AC).

BAB III METODE PERANCANGAN

PENATAAN KORIDOR GATOT SUBROTO SINGOSAREN SURAKARTA SEBAGAI KAWASAN WISATA

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

Bandar Udara Intemasional sebagai pusat bisnis 1

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG TUGAS AKHIR DINITYA LAKSITHA PUTRI L2B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

Citra Lokal Pasar Rakyat pada Pasar Simpang Aur Bukittinggi

TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN FISIK KAWASAN TERHADAP KARAKTER AKTIVITAS ALUN-ALUN SELATAN YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB III : DATA DAN ANALISA

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

APARTEMEN SEWA DENGAN PEMANFAATAN AIR HUJAN DI KAWASAN GROGOL JAKARTA BARAT. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU JATIM (EKS SOERABAIASCH HANDELSBLAD)

Transkripsi:

TIPOLOGI FASADE BANGUNAN KOMERSIAL DI KAWASAN KORIDOR JALAN SOEKARNO-HATTA MALANG Cyndhi Dewi Rukmana 1, Herry Santosa 2, Lisa Dwi Wulandari 2 1 Jurusan Arsitektur Fakultas/Teknik Universitas, Brawijaya Malang 2 Dosen Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Alamat Email penulis: rcyndhi@gmail.com ABSTRAK Bangunan komersial pada Jalan Soekarno-Hatta semakin berkembang beriringan dengan meningkatnya aktivitas pendidikan. Perkembangan tersebut memicu keberagaman desain fasade pada bangunan komersial. Desain fasade berpengaruh terhadap kualitas visual kawasan. Penelitian bertujuan untuk memahami tipologi fasade serta karakter fasade pada kawasan tersebut. Bangunan komersial mendominasi seluruh fungsi pada kawasan sebesar 63% atau sebanyak 144 bangunan. Analisa dilakukan berdasarkan tipologi fasade, tipologi bentuk, serta tipologi profil fasade. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi. Analisis dilakukan dengan variabel penelitian berupa elemen pembentuk fasade meliputi atap, lisplang, pintu, jendela, pembayang, ventilasi dan elemen penanda. Pada penelitian ditemukan sejumlah 22 tipe fasade berdasarkan elemen pembentuk fasade. Tipe tersebut meliputi 5 tipe atap, 2 tipe lisplang, 3 tipe pembayang, 3 tipe pintu, 3 tipe jendela, 2 tipe lubang ventilasi, serta 4 tipe elemen penanda. Selain itu ditemukan sejumlah 12 tipe profil fasade yang terbentuk dari elemen atap, ketinggian bangunan serta elemen pembayang. Berdasarkan peraturan setempat maka garis sempadan bangunan serta ketinggian lantai bangunan telah sesuai. Walaupun masih terdapat beberapa fasade yang memiliki ketinggian lantai bangunan melebihin peraturan. Secara keseluruhan karakter fasade pada lokasi didominasi oleh atap datar, tanpa lisplang dan ventilasi, pembayang vertikal, pintu lipat, jendela pasif dan penanda menyatu dengan fasade. Kata Kunci: Tipologi, Fasade, Bangunan komersial ABSTRACT Commercial buildings on Soekarno-Hatta street have been growing as well as the development of educational activities. It takes a part to influence the diversity of commercial building s facade design. Facade design took effect to the visual quality of the region. This reserach aims to determine the facade typology and characteristic on the region. Commercial bulidings in the region dominated the whole buildings function about 63% or as much as 144 buildings. The analysing process based on facade typology, form typology and facade profile typology. This research using qualitative description method with typological style. The variable that will be analyse are roof, sunscreen, door, window, sun-shading, ventilation and signage. The research has found 22 types of buildings facade based on facade elements. The types are 5 roof types of facade, 2 lisplang types, 3 types of sun-shading, 3 types of doors, 3 types of windows, 2 types of ventilation and 4 types of signage. On the other hand, the research also found 12 types of facade profile that form by roof elements, building floor height and shading elements. Based on the government rules about building set back and building floor height the commercial buildings there matched with the rules. Although there are still some of them that didn t match with the rules. Over all it could be explained that buildings characteristic there are form by flat types of roof without lisplang and ventilation, shade by vertical shading, folded doors, passive windows and signage merged with facade.

Keywords : Typology, Facade, Commercial building 1. Pendahuluan Fasade adalah satu elemen bangunan yang berpengaruh pada fungsi serta aktivitas serta memberikan identitas bangunan terhadap publik. Menurut Krier (1988: 122), fasade adalah elemen dalam arsitektur yang dapat mengekspresikan fungsi dan maksud sebuah bangunan. Fasade bangunan komersial berfungsi sebagai elemen fisik bangunan dan identitas terkait fungsi komersialnya. Menurut Triady (2012) tipologi merupakan suatu metode pengelompokan beberapa tipe atau jenis suatu objek berdasarkan karakternya. Tipologi fasade bangunan merupakan metode untuk pengelompokan fasade serta untuk memahami karakter fasade bangunan komersial serta tipe-tipe fasade sebagai hasil penelitian. Pengelompokan fasade dalam beberapa kelompok tertentu berdasarkan tipe juga dapat digunakan sebagai media analisa karakteristik tampilan visual dalam wilayah. Soekarno-Hatta merupakan kawasan strategis terdapat dua Perguruan Tinggi yaitu Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang. Keduanya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan fungsi komersial di kawasan. Tipologi fasade komersial di koridor Soekarno-Hatta belum pernah dilakukan pada penelitian terdahulu. Fungsi komersial pada kawasan Soekarno-Hatta yang semakin berkembang dengan jenis fungsi komersial yang beragam. Mayoritas fungsi komersial menyasar konsumen kalangan pemuda serta mahasiswa seperti distro, restoran, cafe, dan lainnya Karakter fasade dengan ragam hias atraktif, sederhana dengan gaya yang beragam membuat keberagaman desain fasade pada tampilan visual kawasan. Tipologi dalam arsitektur erat kaitannya dengan bentuk dan wujud dari sebuah obyek arsitektur. Menurut Wahid dan Alamsyah (2013) tipologi dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan obyek arsitektur melalui beberapa kesamaan meliputi : 1. Kesamaan bentuk dasar atau kesamaan sifat dasar sesuai dengan bentuk obyek 2. Kesamaan fungsi obyek 3. Kesamaan latar belakang atau asal-usul keberadaan obyek serta gaya dan langgam arsitektur obyek. Marlina (2008) dalam buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial, mendefinisikan bangunan komersial sebagai bangunan yang di dalamnya terdapat berbagai aktivitas komersial meliputi jual beli atau perdagangan, kantor yang disewakan, hotel atau penginapan dan sebagainya..deret bangunan komersial di kawasan tersebut berkembang dengan keberagaman desain fasade. Fasade berpengaruh terhadap karakter visual kawasan terutama pada kelompok fungsi yang sama. Kontribusi penelitian terhadap masyarakat memberikan pengetahuan terhadap perencanaan dan perancangan bangunan dengan memperhatikan fasade sebagai elemen penting sebuah bangunan. Fasade mencerminkan jati diri bangunan namun lebih dari itu fasade berperan dalam jati diri kawasan. 2. Metode Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan tipologi. Pengolahan data berupa data primer foto menjadi data sketsa fasade. Tipologi dilakukan dengan mengelompokkan fasade berdasarkan fungsi. Setiap kelompok fungsi

dilakukan analisis terhadap elemen pembentuk sebagai variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini Analisa secara keseluruhan dibagi menjadi 4 tahap yang dapat terlihat dalam subbab analisa sebagai berikut : 1. Analisa terhadap elemen pembentuk fasade. Analisa terhadap elemen pembentuk fasade diawali dengan identifikasi terhadap elemen pada masingmasing fasade dalam kategori fungsi. Selanjutnya analisa dilakukan secara terperinci pada fasade di setiap kategori fungsi komersial. 2. Analisa terhadap tipologi fasade. Analisa terhadap tipologi fasade dilakukan sebagai tahap lanjutan pada analisa sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap tipe-tipe yang terbentuk berdasarkan elemen pembentuk fasade. 3. Analisa terhadap tipologi bentuk. Analisa terhadap bentuk dilakuka untuk memahami bentuk-bentuk yang dominan dalam setiap elemen pembentuk fasade. 4. Analisa terhadap tipologi profil fasade. Analisa terhadap profil dilakukan untuk mendapatkan tipologi profil secara keseluruhan pada kawasan studi. Profil tersebut dapat merepresentasikan tiga aspek yaitu tipe atap, pembayang serta ketinggian bangunan. Selain itu analisa profil dapat digunakan untuk melihat ketersesuaian kondidi building set back dengan peraturan yang telah ditetapkan. 3. Hasil dan Pembahasan Lokasi studi berada pada Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Wilayah tersebut berada pada kawasan administratif Malang bagian Utara. Lokasi studi dapat diakses dengan mudah karena berada pada koridor jalan arteri sekunder yang menghubungkan jalur antar kota. Lokasi tapak berada ± 6,7 km dari pusat kota Malang, sekitar 17 menit pencapaian menuju tapak. Gambar 1. Peta lokasi studi Koridor jalan Soekarno-Hatta terbagi menjadi dua koridor jalan pada sisi barat dan sisi timur. Terdapat 255 bangunan yang berada pada koridor jalan dan 148 di antaranya

merupakan bangunan fungsi komersial. Bangunan fungsi komersial mendominasi peruntukan lahan pada kawasan tersebut. 10% 0% 5% 8% 14% Komersial 63% Hunian Fasilitas Publik Pendidikan Perkantoran Bangunan Kosong 3.1 Kategorisasi Gambar 2. Diagram persentase fungsi bangunan Bangunan fungsi komersial secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi utama yaitu fungsi perdagangan dan fungsi jasa. Pada setiap golongan fungsi utama tersebut setiap bangunan komersial dikelompokan berdasarkan kategori produk dan kepemilikan bangunan. Pengelompokan berdasarkan fungsi, produk dan kepemilikan tersebut untuk analisis objek berdasarkan variabel penelitian. Fungsi perdagangan mendominasi 73% atau 104, fungsi jasa 27% atau 38 fungsi. Berikut merupakan alur pengelompokan masing-masing fungsi. Tabel 1. Kategori fungsi komersial Perdagangan Jasa Fungsi mix-used Kosong Rumah Makan 47 Kecantikan & Kesehatan Toko Pakaian 27 Servis Kendaraan 7 Toko Bangunan 9 Servis Elektronik 4 Toko Ser-baguna 13 Cetak & Fotografi 4 Toko Elektronik 6 Kantor Pelayanan 7 Toko Medis 2 Olahraga & Hiburan 9 3.2 Tipologi Fasade 7 3 39 Analisis tipologi dilakukan pada seluruh kategori fungsi meliputi 6 fungsi perdagangan & 6 fungsi jasa. Analisis berdasarkan variabel elemen pembentuk fasade. Berdasarkan analisis didapatkan 22 tipe fasade pada seluruh objek studi sebagai berikut Kategori I Rumah Makan Tabel 2. Tipologi fasade Elemen Pembentuk Fasade Atap Lisplang Pembayang Pintu Jendela Ventilasi Penanda Datar - Horisontal Sayap Kombinasi - Papan Perdagangan

Kategori II Toko Pakaian Elemen Pembentuk Fasade Atap Lisplang Pembayang Pintu Jendela Ventilasi Penanda Datar - Horisontal Sayap Kombinasi - Papan III Toko Bangunan Datar - Vertikal Lipat Kombinasi - Papan IV Toko Serbaguna Datar - Kombinasi Sayap Pasif - Kombinasi V Toko Elektronik Datar - Beragam Sayap Beragam - Papan VI Toko Medis Gewel - Vertikal Beragam Pasif - Beragam I Jasa Kecantikan & Kesehatan Datar - Vertikal Sayap Pasif - Beragam Jasa II Jasa Servis Kendaraan Datar - Vertikal Lipat Tanpa jendela - Menyatu

Kategori III Jasa Servis Elektronik Elemen Pembentuk Fasade Atap Lisplang Pembayang Pintu Jendela Ventilasi Penanda Gewel - Vertikal Sayap Pasif - Beragam IV Jasa Cetak & Fotografi Datar - Vertikal Beragam Pasif - Kombinasi V Jasa Kantor Pelayanan Datar - Beragam Sayap Pasif - Papan VI Jasa Olahraga & Hiburan Datar - Vertikal Sayap Pasif - Kombinasi Dominasi Datar 57% Tanpa lisplang 85% Vertikal 49% Sayap 46% Pasif 43% Tanpa ventil asi 84% Papan 35% 3.3 Tipologi Bentuk Tipologi bentuk untuk mengetahui karakter bentuk masing-masing variabel. Berikut merupakan tipologi bentuk masing-masing variabel : 1. Tipologi bentuk atap Tipologi bentuk atap adalah bentuk atap datar. 2. Tipologi bentuk pembayang Tipologi bentuk pembayang adalah bentuk pembayang horisontal atau sejajar bidang fasade. 3. Tipologi bentuk pintu Tipologi bentuk pintu adalah pintu sayap bentuk persegi panjang. 4. Tipologi bentuk jendela Tipologi bentuk jendela adalah jendela pasif bentuk persegi panjang. 5. Tipologi bentuk penanda Tipologi bentuk penanda adalah bidang papan bentuk persegi panjang. Elemen lisplang dan ventilasi tidak ditemukan tipologi bentuk karena dominan tidak terdapat pada di fasade lokasi studi.

3.4 Tipologi Profil Fasade Tipologi profil dilakukan analisis keseluruhan tanpa kategori fungsi karena keragaman fungsi dalam deret toko. Terdapat 12 tipe profil sebagai berikut: Tipe profil Profil A (6%) Profil Tabel 3. Tipologi profil fasade Tipe profil Profil G (13%) Profil (1 tingkat lantai, atap datar, pembayang horisontal) Profil B (49%) Profil H (1%) (2 tingkat lantai, atap miring, pembayang horisontal) (1 tingkat lantai, atap datar, pembayang vertikal) Profil C (3%) Profil I (18%) (2 tingkat lantai, atap miring, pembayang vertikal) (1 tingkat lantai, atap miring, pembayang horisontal) Profil D (25%) Profil J (2%) (3 tingkat lantai, atap datar, pembayang horisontal) Profil E (12,5%) (2 tingkat lantai, atap datar, pembayang horisontal) Profil K (5%) (3 tingkat lantai, atap datar, pembayang kombinasi) Profil F (4%) (2 tingkat lantai, atap datar, pembayang vertikal) Profil L (2%) (3 tingkat lantai, atap datar, pembayang vertikal) (2 tingkat lantai, atap kombinasi, pembayang horisontal) (3 tingkat lantai, atap miring, pembayang vertikal)

Dari analisis profil terdapat pola yang dominan yaitu atap datar, ketinggian 2 lantai dan shading horisontal. Selain itu sebanyak 116 bangunan telah memenuhi peraturan ketinggian bangunan. Serta pada tipe profil ditemukan 2 tipe building setback yaitu dengan panjang 10-20 meter dari garis jalan dan tipe >20 meter dari garis jalan. Namun seluruh tipe telah sesuai dengan peraturan dalam RDTRK Malang Utara. 4. Kesimpulan Fungsi perdagangan-jasa di kawasan mengalami perkembangan yang pesat. Bangunan komersial mendominasi 63% dari keseluruhan fungsi. Perkembangan fungsi komersial pada lokasi studi beragam terdapat 12 kategori fungsi komersial. Penelitian terhadap tipologi dilakukan dengan menganalisis tampak depan fasade serta profil fasade. Ditemukan 22 tipe fasade berdasarkan elemen pembentuk fasade. Tipe tersebut meliputi 5 tipe berdasarkan atap, 2 tipe berdasarkan lisplang, 3 tipe berdasarkan pembayang, 3 tipe berdasarkan pintu, 3 tipe berdasarkan jendela, 2 tipe berdasarkan lubang ventilasi, serta 4 tipe berdasarkan elemen penanda. Selain itu ditemukan sejumlah 12 tipe profil fasade yang terbentuk dari elemen atap, ketinggian bangunan serta elemen pembayang. Berdasarkan peraturan RDTRK dan teori penataan perkotaan maka terdapat 5 aspek yang dapat diberikan arahan desain. Aspek tersebut meliputi building setback, ketinggian lantai bangunan, elemen atap, elemen sirkulasi udara serta elemen penanda. Arahan desain diberikan dengan pertimbangan eksisting dengan peraturan dan teori. Building setback diarahkan untuk diatur dengan panjang yang sama yaitu >20 meter untuk kesatuan kontinuitas visual serta skala ruang kota yang baik. Ketinggian lantai bangunan masih terdapat 26 bangunan yang tidak sesuai maka diarahkan untuk ketinggian 1-2 lantai sesuai peraturan. Elemen atap diarahkan untuk menerapkan tipe airplane style untuk membentuk untuk skyline kawasan yang baik. Elemen jendela diarahkan tipe kombinasi untuk memaksimalkan 2 fungsi jendela dalam 1 fasade. Elemen penanda diarahkan tipe menyatu dengan fasade agar sesuai panduan penataan signage serta mengoptimalkan visuasl fasade dan elemen lainnya. Daftar Pustaka Krier, Rob, 1996, Komposisi Arsitektur, diterjemahkan oleh : Ir. Effendi Setiadarma, 1988, Jakarta : Erlangga Marlina, E. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Andi, Yogyakarta. Tamrin, A. G, 2008, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 2, Klaten : PT. Macanan Jaya Cemerlang Triady, A. Y. 2012. Tipologi Regol/Pagar Rumah Tradisional di Laweyan Surakarta Utami. dkk. 2014. Kajian Bentuk dan Fasad Hotel Gino Feruci Bandung. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Wahid, Julaihi. Alamsyah, Bakti. 2013. Teori Arsitektur. Suatu Kajian Perbedaan Pemahaman Teori Barat dan Timur. Yogyakarta: Graha Ilmu