Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

Riefka Aulia,Analisis Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat terhadap Kualitas Fisik...

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF "MOCHIBO" AS A FOOD LABELLING ABSTRACT ABSTRAK

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR

Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERIZINAN PIRT (PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA)

Ambarwati, et al, Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan...

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh:

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO

Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Matematika dan Statistika

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN


BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

BAB V PENUTUP. Implementasi kebijakan sertifikasi keamanan pangan pada Industri Rumah

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN

Menimbang : Mengingat :

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Penggunaan Media Kelereng dan Gelas Plastik

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Ada pun jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

BAB III. A. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan


KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALIS NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

ESTIMASI FUNGSI DENSITAS GEMPA TEKTONIK DI JAWA BALI

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

Undang-undang Pangan No. 7/1996

FUZZY DECISION SUPPORT SYSTEM (FDSS) UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU

KETERSEDIAAN PRASARA SARANA DALAM MENDUKUNG KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

POTENSI PLTMH (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO) DI KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEMAMPUAN TEKNIK OPERATOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI

BAB IV PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Makanan Kemasan. Industri Rumah Tangga Tanpa Izin di Boyolalin

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).

USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (Q,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

DZIKKI KHOIRUL MUBAROK B

Keyword: Motivasi belajar, minat berkomunikasi, bahasa arab, mahasiswa, berkorelasi.

SKRIPSI AKIBAT HUKUM PUTUSNYA PERKAWINAN TERHADAP HARTA BERSAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace

2016, No Indonesia Nomor 5360); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

EVALUASI PENULISAN LABEL PANGAN YANG TIDAK LENGKAP DAN IKLAN PANGAN MENYESATKAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODEL REGRESI PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) (Studi Kasus : Kinerja Satuan Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal)

Dwijayanti, et al, Gambaran Absenteisme Makan Pagi dan Status Gizi pada Mahasiswa...

Transkripsi:

Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman Imtiyaz, Raayu Sri Pujiati, Preatin Triraayu Ningrum Bagian Keseatan Lingkungan dan Keseatan Keselamatan Kerja, Fakultas Keseatan Masyarakat, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68 e-mail : andiilmanimtiyaz@gmail.com Abstract Food is one te basic uman need. Most of te food supply produced by te Food Home Industry (IRTP). Jember Regency ave number of IRTP as many as 49 Industries were Kaliwates District as te most number of IRTP widely 99 Industries. One of information tat must be on te food label IRTP production is te P-IRT number. Te problems is still found food IRTP production tat as te P-IRT number is not accordance wit te provisions of BPOM Head Indonesia Regulation of. Te purpose of tis researc was to analyze te P-IRT number on te food label IRTP production in Kaliwates District Jember Regency. Tis researc was a descriptive. Te population in tis researc were all IRTP in Kaliwates District Jember Regency totaling 99 IRTP. Te sample size in tis researc was 5 IRTP tat taken by simple random sampling tecnique. Te result sowed IRTP as muc as 66% ave ad a P-IRT number and not found significant barriers in obtaining SPP-IRT. Amounting to 75.76% of SPP-IRT implementation conducted IRTP owner and % of P-IRT number on te food label IRTP production was accordance wit te provisions of BPOM Head Regulation Indonesia of. Keywords: Food, IRTP, P-IRT Number, SPP-IRT Abstrak Pangan merupakan sala satu kebutuan dasar manusia. Sebagian besar makanan yang beredar diasilkan ole Industri Ruma Tangga Pangan (IRTP). Kabupaten Jember memiliki jumla IRTP sebanyak 49 Industri dimana Kecamatan Kaliwates yang memiliki jumla IRTP paling banyak yaitu 99 Industri. Sala satu keterangan yang wajib ada pada label pangan produksi IRTP adala nomor P- IRT. Permasalaan yang terjadi adala masi ditemukan pangan produksi IRTP yang memiliki nomor P-IRT tidak sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Kepala BPOM RI Taun. Tujuan penelitian ini adala untuk menganalisis nomor P-IRT pada label pangan produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adala deskriptif. Populasi pada penelitian ini adala seluru IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang berjumla 99 IRTP. Jumla sampel dalam penelitian ini adala 5 IRTP yang diambil berdasarkan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan IRTP sebanyak 66% tela memiliki nomor P-IRT dan tidak menemukan kendala yang berarti dalam memperole SPP-IRT. Sebesar 75.76% pelaksanaan SPP-IRT yang dilakukan pemilik IRTP dan % nomor P-IRT pada label pangan produksi IRTP tela sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala BPOM RI Taun. Kata kunci: Pangan, IRTP, Nomor P-IRT, SPP-IRT Pendauluan Pangan merupakan sala satu kebutuan manusia yang sepenunya menjadi ak asasi manusia. Konsumen saat ini semakin selektif dalam memili jenis makanan yang akan dikonsumsi. Sala satu pertimbangan yang digunakan dalam memili pangan adala faktor keamanan pangan [].

Keamanan pangan yaitu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencega pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat menganggu, merugikan, dan membaayakan keseatan manusia []. Diperlukan penerapan ygiene sanitasi makanan dalam proses pengolaannya agar makanan tetap bersi, seat, dan aman. Terdapat enam prinsip ygiene sanitasi makanan yaitu kebersian alat-alat, cara penyimpanan, cara pengolaan, cara penyimpanan dingin, cara pengangkutan, serta cara penyajian makanan [3]. Pengawasan teradap diterapkannya ygiene sanitasi makanan perlu untuk dilakukan. Terdapat dua badan yang memiliki tugas melakukan pengawasan teradap pangan yang beredar. Pengawasan pangan olaan dilakukan BPOM RI sedangkan pengawasan pangan asil Industri Ruma Tangga dan pangan siap saji dilakukan Dinas Keseatan setempat [4]. Sebagian besar dari makanan yang beredar diproduksi ole Industri Ruma Tangga Pangan (IRTP) yang merupakan perusaaan pangan yang memiliki tempat usaa di tempat tinggal dengan menerapkan teknologi tradisional yang sederana ingga semi otomatis [5]. Dewasa ini perkembangan jumla IRTP di negara Indonesia cukup pesat dari taun ke taun. Kabupaten jember memiliki jumla IRTP sebanyak 49 industri yang tela terdaftar dari taun -5 dimana Kecamatan Kaliwates merupakan kecamatan yang memiliki jumla IRTP paling banyak yaitu 99 industri [6]. Pada pangan produksi IRTP diperlukan suatu label pangan di dalamnya. Label pangan adala setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan [7]. Keterangan yang wajib ada pada label pangan produksi IRTP adala nama produk, komposisi, berat bersi, nama dan alamat IRTP, tanggal kadaluwarsa, kode produksi, dan nomor P-IRT [8]. Permasalaan yang terjadi saat ini masi banyak ditemukan pangan produksi IRTP yang memiliki nomor P-IRT tidak sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM RI Taun. Berdasarkan studi pendauluan yang dilakukan di beberapa toko pada bulan November 5, dari pangan yang diambil secara acak, anya 5 jenis pangan yang memiliki nomor P-IRT tela sesuai sedangkan 5 jenis pangan lainnya memiliki nomor P-IRT tidak sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Kepala BPOM RI Taun. Ketidaksesuaian tersebut berupa tidak sesuainya nomor P-IRT dengan pangan yang diproduksi, pangan masi menggunakan nomor P- IRT yang lama yaitu digit, bakan ada yang masi menggunakan nomor SP. Piak Dinas Keseatan Kabupaten Jember juga mengaku masi banyak pangan produksi IRTP yang memiliki nomor P-IRT tidak sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya pengawasan dari Dinas Keseatan Kabupaten Jember teradap pangan produksi IRTP. Nomor P-IRT merupakan nomor pangan produksi IRTP yang wajib dicantumkan pada label pangan produksi IRTP yang tela memenui persyaratan pemberian SPP-IRT [9]. Nomor P-IRT sangat penting peranannya dalam pangan pangan produksi IRTP. Jika pangan produksi IRTP memiliki nomor P-IRT tidak sesuai, maka pangan yang diproduksi belum terjamin mutu dan keamanannya serta dapat mengancam keseatan konsumen. Produk pangan yang tidak memenui ketentuan standar, persyaratan keseatan, dan/atau membaaya-kan keseatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan [8]. Tujuan dari penelitian ini adala menganalisis nomor P-IRT pada label pangan produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di IRTP yang berada di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember dan di Dinas Keseatan Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 6. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumla sampel sebanyak 5 industri dari 99 industri di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi dengan bantuan kuesioner, panduan wawancara, cecklist, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan memaparkan asil wawancara dan observasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan teks atau narasi. Hasil Penelitian Kepemilikan Izin Edar Pangan Izin Edar pangan merupakan nomor izin dari Dinas Keseatan dalam peredaran pangan yang dimiliki IRTP sebagai bukti pangan tersebut tela aman untuk dikonsumsi. Kepemilikan izin edar pangan disajikan dalam tabel berikut. Tabel. Kepemilikan Izin Edar Pangan

No Izin Edar Pangan Jumla Nomor P-IRT 33 Nomor SP 3 Nomor Terdaftar 7 % 66 34 Total 5 Bedasarkan tabel, diketaui sebagian besar IRTP tela memiliki nomor P-IRT sebanyak 33 IRTP atau 66%. Kendala IRTP terkait SPP-IRT Terdapat beberapa kendala yang dialami pemilik IRTP dalam mendapatkan SPP-IRT. Kendala IRTP terkait SPP-IRT dapat diliat pada tabel berikut. Tabel. Kendala IRTP terkait SPP-IRT No Kendala IRTP Jumla % 3 4 5 Belum ada waktu Belum dilakukan inspeksi sarana produksi Belum paam prosedur Sala persepi Tidak ada kendala 8 6 33 6 4 66 Total 5 Berdasarkan tabel, diketaui sebagian besar IRTP tidak memiliki kendala dalam mendapatkan SPP-IRT yaitu sebanyak 33 IRTP atau 66%. Pelaksanaan SPP-IRT Pelaksanaan SPP-IRT merupakan suatu taapan atau prosedur yang dilakukan pemilik IRTP untuk mendapatkan SPP-IRT yang diidentifikasi kesesuaiannya berdasarkan ketetapan Peraturan Kepala BPOM RI Taun tentang SPP-IRT. Terdapat 33 IRTP yang tela memiliki Nomor P-IRT. Pelaksanaan SPP-IRT disajikan dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Pelaksanaan SPP-IRT No Pelaksanaan SPP- Jumla % IRT Sesuai 5 75.76 Tidak Sesuai 8 4.4 Total 33 Berdasarkan tabel 3, diketaui sebagian besar pemilik IRTP dalam mendapatkan SPP-IRT tela sesuai prosedur yaitu sebanyak 5 IRTP atau 75.76%. Nomor P-IRT pada Label Pangan Nomor P-IRT merupakan nomor yang terdapat pada SPP-IRT dan wajib dicantumkan pada label pangan produksi IRTP yang diidentifikasi kesesuaian digit nomornya berdasarkan ketetapan Peraturan Kepala BPOM RI Taun tentang SPP-IRT. Terdapat 4 IRTP dari 33 IRTP masi mencantumkan nomor terdaftar di label pangan yang diproduksinya seingga jumla IRTP yang diteliti sebanyak 9 IRTP yang mengasilkan 38 produk pangan. Nomor P-IRT dapat diliat pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Nomor P-IRT pada Label Pangan No Nomor P-IRT Jumla % Sesuai Tidak Sesuai 38 Total 38 Berdarkan tabel 4 dapat diketaui seluru produk pangan tela memiliki digit nomor P-IRT sesuai ketentuan pada Peraturan Kepala BPOM RI Taun tentang SPP-IRT. Pembaasan Pangan yang dikonsumsi masyarakat arus didasarkan pada standar dan/atau persyaratan keseatan. Pangan olaan yang diproduksi dan diedarkan ole IRTP wajib memiliki SPP-IRT yang diterbitkan ole Bupati/ Walikota [4]. Sebagian besar IRTP tela memiliki nomor P-IRT sebagai izin edar pangan yang diasilkan sebanyak 33 (66%) IRTP. Nomor P-IRT searusnya wajib dimiliki semua IRTP dalam rangka peredaran pangan yang diproduksinya. Nomor P-IRT merupakan nomor pangan produksi IRTP yang menjadi bagian tidak terpisakan dari SPP-IRT dan wajib dicantumkan pada label pangan produksi IRTP yang tela memenui persyaratan pemberian SPP-IRT. Nomor P-IRT ini anya berlaku selama 5 taun dan wajib dilakukan perpanjangan [9]. Terdapat beberapa kendala yang dialami IRTP dalam memperole SPP-IRT seingga IRTP tersebut tidak memiliki Nomor P-IRT. Kendala tersebut yaitu pemilik IRTP belum memiliki waktu untuk mengikuti pelaksanaan SPP-IRT karena sebagian besar waktu mereka digunakan untuk pekerjaan utama dibandingkan mengurus IRTP yang anya sebagai usaa penunjang. Kendala yang lain, pemilik IRTP belum paam prosedur SPP-IRT seperti merasa terlalu rumit dan memakan waktu lama serta biaya terlalu maal. Hal ini disebabkan mereka mendaftar melalui calo. Selain itu terdapat pemilik IRTP yang memiliki sala persepsi seperti nomor terdaftar yang tela diperole dapat digunakan untuk selamanya. Pada dasarnya tidak ada kendala berarti yang berkaitan dengan proses SPP-IRT seperti yang dialami 33 (66%) IRTP kecuali dalam al waktu tunggu sebelum pelaksanaan penyuluan keamanan pangan (PKP). Pemilik IRTP arus menunggu dalam jangka waktu 4-6 bulan untuk mengikuti PKP. Hal tersebut juga dialami ole pemilik IRTP di Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto yang menunggu dalam waktu yang lama untuk

mengikuti PKP []. Namun kendala tersebut bisa teratasi dengan pemberian nomor terdaftar ole Dinas Keseatan Kabupaten Jember yang anya berlaku maksimal taun seingga tidak ada kendala apapun yang berubungan secara langsung dengan proses SPP-IRT. Berdasarkan keterangan dari petugas Dinas Keseatan Kabupaten Jember, nomor terdaftar diberikan saat pemilik IRTP tela mengikuti taap awal dalam prosedur pemberian SPP-IRT yaitu menyerakan formulir dan beberapa berkas yang dibutukan serta pangan yang diproduksi tela terbukti aman dikonsumsi. Nomor terdaftar ini tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama seingga arus segera dilakukan pembaruan dengan nomor P- IRT dengan mengikuti seluru prosedur SPP-IRT. SPP-IRT memberikan jaminan kepada masyarakat bawa pangan yang dibeli tela memenui standar mutu karena tela melewati uji sampel pangan seingga dapat diketaui pangan tersebut suda layak dan terjamin untuk dikonsumsi masyarakat []. Sebagian besar IRTP dalam melaksanakan SPP-IRT tela sesuai prosedur sebanyak 5 (75.76%) IRTP. Secara garis besar prosedur pelaksanaan SPP-IRT terdiri atas 4 taap yaitu penerimaan pengajuan permoonan, pelaksanaan PKP, pemeriksaan sarana produksi, dan sertifikasi penomoran [9]. Tidak semua IRTP yang mengikuti pelaksanaan SPP-IRT sesuai prosedur. Hal ini disebabkan IRTP tersebut tidak mendaftarkan pangan kepada Dinas Keseatan Kabupaten Jember melainkan kepada calo seingga mereka langsung mendapatkan SPP-IRT dengan membayar biaya yang lebi maal. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan SPP-IRT melalui calo besarnya bervariatif antara Rp 35. 5.,-. Adanya SPP-IRT akan mempermuda pemilik IRTP untuk memulai mengembangkan usaanya serta meningkatkan usaanya dari segi kualitas serta kuantitasnya. SPP-IRT sangat dibutukan untuk meningkatkan kualitas IRTP dan meletakkan IRTP dalam posisi strategis dan seat []. Kekeliruan memberikan informasi pangan akan memberikan gambaran yang sala dan membaayakan bagi konsumen mengingat pangan merupakan kebutuan dasar manusia karena sangat berpengaru teradap keberlangsungan idup manusia [3]. Ole sebab itu, nomor P-IRT bagi pangan produksi IRTP sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bawa pangan yang diedarkan aman dan layak dikonsumsi. Seluru pangan yang diproduksi 9 (%) IRTP tela memiliki digit nomor P-IRT yang sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Kepala BPOM RI Taun tentang SPP-IRT. Nomor P-IRT terdiri dari 5 digit yang memiliki arti pada setiap digitnya. Digit ke- menunjukkan kode jenis kemasan pangan, digit ke- dan 3 menunjukkan kode jenis pangan. Digit ke- 4, 5, 6, dan 7 merupakan kode Provinsi dan Kabupaten/Kota dimana kode untuk Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur adala 359. Digit ke-8 dan 9 merupakan nomor urut pangan IRTP yang tela memperole SPP-IRT di Kabupaten/Kota yang diurutkan berdasarkan jenis pangan. Digit ke-,,, dan 3 merupakan nomor urut IRTP di Kabupaten/Kota yang tela terdaftar di Dinas Keseatan Kabupaten/Kota. Digit ke-4 dan 5 merupakan taun berakir masa berlaku SPP-IRT yang berlaku selama 5 taun teritung sejak IRTP memperole SPP-IRT [9]. Selain itu terdapat 4 IRTP yang tela memiliki nomor P-IRT tetapi masi mencantumkan nomor terdaftar di label pangan produksinya. Nomor terdaftar searusnya tidak digunakan lagi jika tela mendapatkan nomor P-IRT dan menggantinya dengan nomor P-IRT. Simpulan dan Saran Berdasarkan asil penelitian dan pembaasan, maka dapat disimpulkan bawa sebanyak 33 IRTP atau 66% tela memiliki nomor P-IRT dan tidak menemukan kendala yang berarti dalam memperole SPP-IRT. Seluru nomor P-IRT yang dimiliki IRTP tersebut tela sesuai dengan ketentuan digit nomor pada Peraturan Kepala BPOM RI Taun tentang SPP-IRT. Pelaksanaan SPP-IRT yang dilakukan sebanyak 5 IRTP atau 75.76% tela sesuai dengan prosedur. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan beberapa al sebagai berikut:. Bagi Dinas Keseatan Kabupaten Jember dapat melakukan sosialisasi dan pembinaan secara rutin kepada IRTP dan dapat memperketat pengawasan teradap calo seingga IRTP dapat mengasilkan produk pangan yang aman.. Bagi IRTP dapat menaati seluru ketentuan label pangan produksi IRTP untuk memberikan informasi pangan kepada konsumsen serta mempunyai izin resmi Dinas Keseatan Kabupaten Jember dalam memproduksi dan mengedarkan pangan dengan mendaftarkan pangan yang diasilkan kepada Dinas Keseatan Kabupaten Jember. Daftar Pustaka [] Purnawijayanti HA. Sanitasi, igiene, dan keselamatan kerja dalam pengolaan makanan. Yogyakarta: Kanisius;. [] Indonesia. Direktorat Kewaspadaan Nasional. Undang-undang RI tentang pangan. Nomor 8. Jakarta: Presiden RI;.

[3] Suyono dan Budiman. Ilmu keseatan masyarakat dalam konteks keseatan lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;. [4] Indonesia. Direktorat Kewaspadaan Nasional. Peraturan pemerinta RI tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan. Nomor 8. Jakarta: Presiden RI; 4. [5] Winarno FG. Keamanan Pangan. Jilid. Bogor: M-BRIO PRESS; 4. [6] Indonesia. Bidang Pengembangan Sumber Daya Keseatan. Daftar industri ruma tangga pangan di Kabupaten Jember taun -5. Jember: Kepala Dinas Keseatan Kabupaten Jember; 5. [7] Indonesia. Direktorat Kewaspadaan Nasional. Peraturan pemerinta RI tentang label dan iklan pangan. Nomor 69. Jakarta: Presiden RI; 999. [8] Indonesia. Direktorat Survailan dan Penyuluan Keamanan Pangan. Peraturan kepala BPOM RI tentang cara produksi pangan yang baik untuk industri ruma tangga. Nomor HK.3..3.4..6. Jakarta: Kepala BPOM RI;. [9] Indonesia. Direktorat Survailan dan Penyuluan Keamanan Pangan. Peraturan kepala BPOM RI tentang pedoman pemberian sertifikat produksi pangan industri ruma tangga. Nomor HK.3..3.4..5. Jakarta: Kepala BPOM RI;. [] Oktariyadi D. Implementasi peraturan pelabelan pangan pada industri ruma tangga pangan di Desa Pugeran Kecamatan Gondong Kabupaten Mojokerto. Jurnal Sosial dan Politik. 3: 7 (3): 4-. [] Taara AW. Pelaksanaan pengawasan ak konsumen atas informasi dan keamanan dalam mengkonsumsi pangan industri ruma tangga (studi di Dinas Keseatan Kota Malang). Jurnal Hukum Perdata. 3: 3 (): 43-49. [] Setyaningrum MA. Tinjauan yuridis teradap peredaran makanan kemasan rumaan tanpa ijin produksi. Jurnal Lentera Hukum. 5: 3 (): 35-4. [3] Setyoyati W. Perlindungan ukum bagi konsumen teradap produk pangan industri ruma tangga yang tidak berlabel di Surabaya. Jurnal Sosial dan Politik. 4: 8 (): 66-7.