Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci
|
|
- Sonny Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA BANDENGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUH KOTA PEKALONGAN Hilda Prajayanti Ana Setyowati ila.praja@yaoo.co.id Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Jl. Sriwijaya. Kota Pekalongan Telp 66 Abstrak merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif teradap suatu antigen. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan kematian kecacatan dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk penyakit yang dapat dicega dengan imunisasi adala dengan meningkatkan kesadaran bawa keseatan itu penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui adanya ubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar pada bayi di Desa Bandengan Wilaya Kerja Puskesmas Duku Kota Pekalongan. Desain Penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumla sampel dalam penelitian ini sebanyak responden dengan tenik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Kendall Tau. Hasil penelitian teradap responden menunjukkan bawa sebagian besar ibu yaitu sebanyak responden (.% ) patu dan sebanyak responden (.% ) tidak patu dan sebanyak responden ( %) kurang patu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi. Hasil pengujian menunjukkan bawa pendidikan ibu berpengaru teradap kepatuan ibu dalam program imunisasi yang ditunjukkan dengan nilai Kendall- Tau <. Seingga dapat disimpulkan bawa semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin patu dalam program imunisasi. Disarankan meningkatkan peran langsung dalam masyarakat melalui penelitian-penelitian yang lebi actual dan dibutukan berbagai piak.. Kata kunci : kepatuan ibu imunisasi bayi. Pendauluan adala sala satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif teradap suatu antigen seingga bila kelak ia terpejan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Dengan melakukan imunisasi teradap seorang anak tidak anya memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas imun yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi. yang wajubdiperole anak adala imunisasi dasar imunisasi ini arus diperole sebelum usia bulan. Tujuan utama kegiatan imunisasi adala menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicega Dengan (PDI). PDI adala penyakit-penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan waba dan kematian terutama pada balita. Sebelum kegiatan imunisasi dipergunakan secara luas di dunia banyak anak yang terinfeksi penyakit seperti tuberculosis difteri pertusis tetanus poliomyelitis campak dan epatitis B yang dapat berakibat kematian dan kecacatan dimana keadaan tersebut akan diperberat bila disertai dengan gizi buruk dan menyebabkan peningkatan Case Fatality Rate (CFR) penyakit PDI tersebut. Untuk itu imunisasi dasar yang arus diberikan pada anak adala BCG DPT polio campak dan epatitis B. dasar diberikan - taun dengan pemberian BCG kali pada kurun usia - bulan DPT kali yaitu pada usia - bulan polio kali pada usia - bulan campak kali pada usia - bulan dan epatitis B kali pada usia - bulan. Sedangkan imunisasi ulangan (lanjutan) adala pemberian kekebalan setela imunisasi dasar atau pada anak usia sekola dasar (SD) kelas I dan IV.
2 Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan kematian kecacatan dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk penyakit yang dapat dicega dengan imunisasi adala dengan meningkatkan kesadaran bawa betapa pentingnya keseatan. Pemerinta tela mencanangkan kegiatan imunisasi dari taun 6 yang dimulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar. Pada taun Indonesia tela berasil membasmi penyakit cacar. Selanjutnya mulai dikembangkan vaksinasi antara cacar dan BCG. Pelaksanaan vaksin ini ditetapkan secara nasional pada taun. Bulan April Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar ole WHO. Taun ditentukan sebagai fase persiapan Pengembangan Program (PPI). Data yang diperole dari Dinkes Jateng cakupan imunisasi dasar di Provinsi Jawa Tenga pada taun suda mencapai target minimalnasional (%) pencapaian tiap taun mengalami peningkatan. Jumla sasaranbayi pada taun adala.. Sedang cakupan masing-masing jenisimunisasi adala sebagai berikut BCG DPT+HB (6%)DPT+HB Polio Campak (6%). Pencapaian UCI di Kota Pekalongan taun mengalami peningkatan bila dibandingkan taun dimana asil UCI pada taun sebesar6% dan pada taun sebesar %pada bayi tela dilaksanakan secara lengkap dan memenui target yang ada. Pencapaian cakupan imunisasi di Kota Pekalongan dari taun ketaun mengalami peningkatan. Jumla bayi taun adala 6..Sedang cakupan masing masing jenis imunisasi adala sebagaiberikut : BCG (%) DPT-HB (%) DPT-HB Polio (%) Campak (%) Hepatitis B. Tingkat kepatuan akan imunisasi dapat lebi meningkatkan nilai cakupan imunisasi seingga diperlukan suatu kajian mengenai faktor yang berubungan dengan kepatuan seingga didapatkan strategi untuk meningkatkan tingkat kepatuan para ibu teradap imunisasi bayinya. Menurut Skinner dalam toatmodjo () faktor-faktor yang dapat membedakan perilaku kepatuan dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal tersebut merupakan faktor yang berubungan langsung dengan pelaku yaitu usia jenis kelamin pendidikan pekerjaan. Sedangkan faktor eksternal adala faktor dari luar (lingkungan) yang mempengarui misalnya saja jarak tempat pelayanan ataupun peran keluarga. 6 Setela peneliti melakukan wawancara pada bulan Mei kepada ibu terdapat ibu yang mengatakan bawa terkadang lupa untuk mengimunisasi bayinya karena bekerja ibu mengatakan jarak menuju tempat pelayanan yang cukup jau dan tidak mempunyai kendaraan untuk menuju tempat pelayanan tersebut dan ibu mengatakan terkadang imunisasi tertunda karena mengurus keperluan anak-anaknya yang lain yang suda bersekola. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetaui faktorfaktor yang berubungan dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi di Desa Bandengan wilaya kerja Puskesmas Duku.. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kuantitatif dimana variabel kuantitatif terdiri dari variabel independent yaitu pendidikan ibu pekerjaan ibu jumla anak asu dan keterjangkauan tempat pelayanan dan variabel dependent adala kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian korelasional dengan pendekatan deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adala seluru ibu yang memiliki bayi usia - bulan di Keluraan Bandengan Wilaya Kerja Duku. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenu atau total sampling yaitu semua anggota
3 populasi digunakan sebagai sampel. Jumla sampel dalam penelitian ini responden. Instrumen Pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen pengumpulan data kuantitatif. Adapun instrumen pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada ibu yang memiliki bayi usia - bulan yang termasuk dalam kriteria inklusi. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat yaitu menganalisa faktor-faktor yang berubungan dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi yang berupa pendidikan ibu pekerjaan ibu jumla anak asu dan keterjangkauan tempat pelayanan yang meliputi pertanyaan dasar berisi data demografi seperti identitas ibu pekerjaan ibu dan jumla anak asu. Yang kedua yaitu menganalisa variabel kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar menggunakan data yang diperole dari pelaksanaan imunisasi dengan kategori patu kurang patu dan tidak patu. Analisa Bivariat yaitu analisa yang diduga berubungan atau berkorelasi yakni faktor-faktor yang berubungan dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adala Uji statistik menggunakan Kendall Tau.. Hasil dan Pembaasan A. Analisis Univariat ) Distribusi Frekuensi Variabel Pendidikan Ibu Pengeta uan Tinggi Sedang Renda Freku ensi Present ase 6 Jumla. Hasil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar pendidikan ibu tergolong renda yakni orang (6%) sedangkan pendidikan ibu responden yang tergolong sedang ada orang dan tidak ada satu pun responden mempunyai tingkat pendidikan tergolong tinggi. Dari asil penelitian jumla responden yang memiliki pendidikan renda. Setela dilakukan penelitian ternyata belum banyak perilaku seat ibu dalam memaami program keseatan dan akan muda juga mematuuinya. ) Distibusi Pekerjaan Ibu di Wilaya Kerja Puskesmas Duku Partisip asi Tidak Bekerja Bekerja Frekuensi Prosen tase Jumla Hasil penelitian menunjukkan responden menunjukkan bawa sebagian besar ibu tidak bekerja (%) dan ibu bekerja responden. Kerja merupakan sesuatu yang dibutukan ole manusia. Sesorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapainya dan orang berarap aktivitas kerja yang dilakukannya akan membanya pada suatu keadaan yang lebi memuaskan dari pada keadaan yang sebelumnya. Namun sebagian besar ibu di wilaya puskesmas duku sebanyak % ibu tidak bekerja dan masi banyak dari para ibu yang tidak bekerja menunjukan tingkat kepatuan yang masi kurang dalam mengimunisasikan bayinya. Hal ini dikarenakan aktivitas ibu yang cukup menyita waktu dan peratian ibu walaupun anya sebagai ibu ruma tangga. ) Distibusi Jumla anak asu di wilaya kerja puskemas duku
4 Jumla Anak Asu Ideal (- ) Tidak Ideal ( > anak) Frek uens i Prosenta se 6 Jumla Hasil penelitian menunjukkan responden menunjukkan bawa sebagian besar ibu anak asu ideal sebanyak responden dan sebanyak responden ibu tidak ideal (6%). Dalam penelitian yang dilakukan pada ibu di wilaya kerja Puskesmas Duku diperole asil jumla anak asu yang ideal lebi besar proporsinya yaitu sebanyak.% dibanding jumla anak asu yang tidak ideal dimana dikatakan sebelumnya jumla anak asu yang dikatakan ideal adala jika anak. Tetapi banyak ibu yang memiliki anak yang lebi dari satu (misalnya atau ) yang walaupun masi dalam batasan ideal tetapi tetap saja mulai dari anak sulung yang paling besar ingga anak terkecil membutukan campur tangan ibu dalam mengurus kebutuan mereka ) Distibusi keterjangkauan tempat pelayanan di wilaya kerja puskesmas duku Semua responden yaitu sebesar % mengatakan bawa waktu tempu yang mereka lalui cukup jau seinggamembuat mereka malas untuk mengimunisasi bayinya. Terlebi lagi bila ditemukan kesulitan-kesulitan dalam perjalanan misalnya dilalui dengan berjalan kaki atau cuaca yang kurang baik misalnya ujan yang bisa semakin membuat ibu sering menunda dalam mengimunisasi bayinya. mengurus kebutuan mereka ) Distibusi frekuensi variabel kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi Kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada ibu Patu Kurang Patu Tidak Patu Frek uensi Prosent ase Jumla Hasil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar responden tergolong patu dalam melaksanan program imunisasi dasar lengkap pada bayi yakni orang. Sedangkan terdapat orang yang tergolong tidak patu. Dan anya orang (%) yang tergolong kurang patu. B. Analisis Bivariat. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kepatuan Ibu dalam Program Keterjngkauan Tempat Pelayanan Dekat (- menit) Jau (> menit) Frek uens i Prosen tase Jumla Variabel Kepatuan Ibu dalam Program Variabel Total Τ Pendidi Tidak Kurang Patu kan Ibu Patu Patu N % N % n % N % Renda Sedang 6 6 Tinggi Total % Hasil penelitian menunjukkan responden menunjukkan bawa sebagian besar ibu dekat dengan tempat pelayanan imunisasi Berdasarkan tabulasi silang tersebut menunjukkan dari orang (6%) ibu yang berpendidikan renda terdapat orang ibu yang tidak
5 patu dalam program imunisasi orang ibu yang kurang patu dalam program imunisasi dan orang ibu yang patu dalam program imunisasi. Kemudian dari orang ibu yang berpendidikan sedang terdapat orang (6%) ibu yang tidak patu dalam program imunisasi orang ibu yang kurang patu dalam program imunisasi dan orang (%) ibu yang patu dalam program imunisasi. Hasil pengujian diperole nilai Kendall-Tauatau τsebesar. Nilai tersebut lebi kecil dari p (p = seingga diperole kesimpulan ada ubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kepatuan Ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan formal yang dicapai ibu maka semakin baik pula proses penangkapan ibu dalam menerima sebua informasi baru. Hasil pendidikan adala pola pengembangan pengetauan keterampilan perilaku sikap yang selanjutnya berusaa diterapkan menjadi suatu kebiasaan baru.pendidikan yang renda dapat menyebabkan timbulnya pola pemikiran yang irasional dan adanya kepercayaan-kepercayaan kepada takayul. Ibu yang seperti ini akan sulit menerima al-al baru.. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kepatuan Ibu dalam Program Vari abel Peke rjaan Ibu Tida k Beke rja Beke rja Total Variabel Kepatuan Ibu dalam Program Tida k Kurang Patu Patu Patu Total N % n % n % N % 6 Τ % Berdasarkan tabulasi silang tersebut menunjukkan dari orang (%) ibu yang tidak bekerja terdapat orang ibu yang tidak patu dalam program imunisasi dan 6 orang (%) ibu yang patu dalam program imunisasi. Kemudian dari orang ibu yang mempunyai pekerjaan terdapat orang ibu yang tidak patu dalam program imunisasi orang (%) ibu yang kurang patu dalam program imunisasi dan orang (%) ibu yang patu dalam program imunisasi. Hasil pengujian diperole nilai Kendall-Tau atau τsebesar. Nilai tersebut lebi besar dari nilai p (p:) seingga diperole kesimpulan tidak ada ubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan kepatuan Ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi. Ibu yang sibuk dalam bekerja cenderung tidak memiliki waktu untuk pergi ke fasilitas keseatan untuk mengimunisasikan anaknya. Namun saat ini para petugas imunisasi tela melakukan kunjungan langsung ke ruma-ruma guna memberikan imunisasi kepada bayi.seingga memudakan para ibu untuk melakukan imunisasi kepada anaknya. Adapun adanya ibu yang tidak patu bisa disebabkan karena al lain seperti adanya pola pemikiran yang irasional dan adanya kepercayaankepercayaan kepada takayul yang menyebabkan para petugas kesulitan melakukan imunisasi di ruma para ibu secara langsung.. Hubungan Jumla Anak Asu dengan Kepatuan Ibu dalam Program Vari abel Juml a Anak Asu Variabel Kepatuan Ibu dalam Program Tida k Patu Kura ng Patu Patu Total N % n % n % n % Tida 6 τ
6 k Ideal Ideal Total 6 6 % Berdasarkan tabulasi silang tersebut menunjukkan dari orang (6%) ibu yang mempunyai jumla anak asu tergolong tidak ideal terdapat orang ibu yang tidak patu dalam program imunisasi dan orang (%) ibu yang patu dalam program imunisasi. Kemudian dari orang ibu yang mempunyai yang mempunyai jumla anak asu tergolong ideal terdapat orang ibu yang tidak patu dalam program imunisasi orang (%) ibu yang kurang patu dalam program imunisasi dan 6 orang (%) ibu yang patu dalam program imunisasi. Hasil pengujian diperole nilai Kendall-Tau atau τsebesar 6 Nilai tersebut lebi besar dari nilai p (p:) seingga diperole kesimpulan tidak ada ubungan yang signifikan antara jumla anak asu dengan kepatuan Ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi. Berdasarkan penelitian di lapangan banyak ibu yang tela merasakan manfaat imunisasi bagi anaknya seingga terdorong untuk terus melakukan imunisasi pada adikadiknya.kesadaran inila yang tela mendorong sebagian ibu melakukan imunisasi teradap semua anaknya walaupun jumla anak yang mereka miliki tidak ideal (lebi dari anak).. Simpulan Penelitian yang berjudul faktorfaktor yang berubungan dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi dasar lengkap pada bayi di Desa Bandengan wilaya kerja Puskesmas Duku dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Berdasarkan analisis univariat diketaui bawa jumla ibu yang patu yakni orang ampir seimbang dengan jumla ibu yang tidak patu yakni orang. Lebi banyak ibu yang berpendidikan renda lebi banyak ibu yang tidak bekerja lebi banyak ibu yang mempunyai jumla anak ideal dan semua responden mempunyai jarak yang dekat dengan tempat pelayanan. b. Hasil penelitian mengenai ubungan pendidikan ibu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi menunjukkan nilai Kendall-Tau sebesar < yang berarti terdapat ubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi. c. Hasil penelitian mengenai ubungan pekerjaan ibu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi menunjukkan nilai Kendall-Tau sebesar > yang berarti tidak terdapat ubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi. d. Hasil penelitian mengenai ubungan jumla anak asu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi menunjukkan nilai Kendall-Tau sebesar 6> yang berarti tidak terdapat ubungan yang signifikan antara jumla anak asu dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi. e. Sedangkan ubungan keterjangkauan tempat pelayanan dengan kepatuan ibu dalam program imunisasi tidak bisa dilakukan penelitian lebi lanjut disebabkan karena anya ada kategori jawaban tentang keterjangkauan tempat pelayanan yakni semua responden menjawab dekat (- menit) dari tempat pelayanan imunisasi.. Saran a. Bagi Penelitian Selanjutnyasebaiknya menamba variabel lain yang mungkin berpengaru pada kepatuan ibu dalam program imunisasi lengkap pada bayiseperti umur ibu dan penyuluan petugas keseatan.
7 b. Bagi Instansi penelitian untuk Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan agar lebi ditingkatkan lagi peran langsung dalam masyarakat melalui penelitianpenelitian yang lebi aktual dan dibutukan berbagai piak. c. Bagi responden agar tidak ragu lagi untuk mengikuti program imunisasi lengkap pada anaknya guna meningkatkan keseatan putra-putri mereka. d. Bagi universitas agar lebi intensif dalam membimbing para maasiswa dalam melakukan penelitian seingga diasilkan kualitas penelitian yang lebi baik akurat dan terpercaya serta dapat bermanfaat bagi masyarakat. 6. Daftar Pustaka [] Depkes RI. 6. Modul Pelatian Tenaga Palaksana Puskesmas. Jakarta: Depkes RI Ditjen PPL [] Depkes RI.. Pedoman Teknis Tingkat Puskesmas Jakarta: Depkes RI Ditjen PPL [] ATIKAH [] Profil Dinas Keseatan Jawa Tenga Taun. Jawa Tenga [] Profil Dinas Keseatan Kota Pekalongan Taun. Pekalongan [6] toatmojo Soekidjo.. Promosi Keseatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta [] Alimul Hidayat A. Aziz.. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analis Data. Jakarta: Salemba Medika [] Arikunto. Suarsini. 6. Prosedur Penalitian: Suatu Pendekatan Pratek Edidi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta [] Sugiyono.. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta [] toatmojo Soekidjo.. Pendidikan dan Perilaku Keseatan. Jakarta: Rineka Cipta
BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI
SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR Muhammad Mijwad Luthfi ¹ ), Sugihartiningsih 2) DIII Keperawatan, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta luthfimijwad@yahoo.co.id
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No 36 Tahun 2009, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terlaksana di Indonesia dimulai tahun 1956. Melalui program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita adalah masa bayi dan kanak-kanak yang tumbuh kembangnya mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan berkembang sesuai dengan bertambahnya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR Siti Halima 1, Jon Sabari 2 1 Maasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta (2015) 2 Dosen Pengampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millenium
Lebih terperinciRomy Wahyuny*, Linda Fadila**
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap
16 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Pasangan Suami Isteri (PASUTRI). Semua pasangan suami isteri mendambakan kehadiran anak ditengah-tengah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan, yang meliputi indikator angka harapan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR
PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 Irawan Danismaya, S.Kp.,M.Kep Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama dan dalam melaksanakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), imunisasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.7. LATAR BELAKANG Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on Immunization
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO Ferry Yulianti* Winarsi Nur Ambarwati** Abstract Perception is processing organization,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini dibuktikan dengan salah satu indikator ketiga dari 17 indikator dalam Sustainable Development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 jumlah bayi di dunia yang diberi imunisasi sama dengan jumlah bayi yang meninggal akibat penyakit yang dapat
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG
PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Sudirman & Supiani* Abstrak Masala dalam penelitian ini adala masi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih mengalami banyak masalah kesehatan yang cukup serius terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Menurut survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia Sehat 2015 telah dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mempunyai misi yang sangat ideal, yaitu masyarakat Indonesia penduduknya hidup dalam
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd
JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
Lebih terperinciBetty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG Betty Raayu (bettyraayu.se@gmail.com) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Difteri, Pertusis dan Hepatitis B merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular namun apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar
26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu yang baru saja melahirkan bayinya. Imunisasi merupakan pemberian vaksin pada balita agar imunitas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbaikan kualitas manusia disuatu negara dijabarkan secara international dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah menurunkan angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada balita dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat antibodi untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Lebih terperinciPERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA
PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Dedek Mikehartatik 1610104413 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN
HUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 Iva Gamar Dian Pratiwi, Program Studi Kebidanan, UNIJA,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT-HB 44 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012 Anggrita Sari Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka kelahiran dan hasil penelitian di dunia mengatakan bahwa ada kaitan antara angka kelahiran dan usia harapan hidup di suatu negara, makin rendahnya angka kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi banyak masalah kesehatan yang cukup serius terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Salah satu faktor penting dalam penurunan
Lebih terperinciImtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...
Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Erwin Kurniasih, Nurul Hidayah Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi ABSTRAK Latar belakang: Gizi bagi balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional jangka panjang yang didasarkan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka kematian bayi. Untuk mengatasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016
HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 Bina Aquari Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang Email : binaplb2201@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi dan kelahiran yang masih tinggi merupakan hambatan utama
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP Rety Bolly 1, Maryam Jamaluddin 2, St. Nurbaya 3 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciLEMBAR KUISIONER PENELITIAN
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KEDOYA SELATAN JAKARTA Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Lilis Afrikayanti 1, Ninuk Sri Hartini 2, Sri Rahayu 3
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan, yang meliputi indikator angka harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun ke depan (2010-2014) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok
Lebih terperinciAmbarwati, et al, Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan...
Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi Di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten jember) (Te Verification of Open Defecation
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).
31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adala metode penelitian kombinasi (Mixed Metods). Metode penelitian kombinasi adala suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar
Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur 12 23 Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Anita Lontaan, Sesca solang, Femmy Keintjem, Sjenny Olga Tuju Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri
BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)
Lebih terperinciABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN TIPAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KOTA SUKABUMI Nuur Octascriptiriani Rosdianto ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. Pada tahun 2005 terdapat 345.000 kematian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki derajat kesehatan yang optimal yang diselenggarakan
Lebih terperinciIke Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 126-130 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI DPT COMBO DENGAN KEJADIAN DEMAM PADA BAYI USIA 2-12 BULAN DI BPS YULIANTI AMD KEB KELURAHAN TALANG
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR () Rosita M Lubis, M.A*, Suci Oktaviani** *Dosen Akademi Keperawatan Husada Kya Jaya, Jakta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit dengan melakukan vaksinasi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
Lebih terperinciDWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN PERILAKU PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI KAMPUNG CANTILAN KELURAHAN KAGUNGAN KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2013 DWI AGUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu yang baru saja melahirkan bayinya. Imunisasi merupakan pemberian vaksin pada balita agar imunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas
Lebih terperincisuatu penyakit, jika suatu saat dia terkena penyakit yang sama maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut (Matondang & Siregar,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Harum Sakti Prabandari 1), Ninik Christiani 2), Rosalina 3) Akademi
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Roziana Nur Solihah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar belakang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan Milenium
Lebih terperinciAUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG
AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG NAMA KELOMPOK : KHUSNUL KHOTIMAH (108 694 003) INDAH NOVITASARI (108 694 012) LAILATUR ROHMAH (108 694 028) MOCH. BAGUS ALIM MS (108 694
Lebih terperinciLina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Bumi Harapan Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena masalah kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kesehatan di Indonesia periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriftif analitik yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional dalam Millenium Development Goal s (MDG s). Salah satu tujuan MDG s adalah menurunkan 2/3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian sesuai dengan tujuannya adalah eksplenatory research, karena akan menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, KIPI
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI DESA BULUMARGI KECAMATAN BABAT LAMONGAN Dian Nurafifah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG Zuraini Rukayana Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI BAYI USIA 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSEKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Fitriani Ningsih*, Evy
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciImplementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram
Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatulla Mataram Ainun Mardia, Saiful Prayogi, Samsun Hidayat Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciProfil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan
Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan
Lebih terperinci: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Suyati, Maya Yuni Hariyanti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinci