ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997"

Transkripsi

1 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI KAWAT TEMBAGA UNTUK MEMINIMASI STOCK OUT DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) PADA PT. XYZ THE PORPOSED INVENTORY POLICY FOR PRODUCT CATEGORY COPPER WIRE TO MINIMIZE STOCK OUT WITH THE APPROACH OF CONTINUOUS REVIEW (s,s) AND CONTINUOUS REVIEW (s,q) METHOD IN PT. XYZ Ifra Fuady 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 ifrafuady@gmail.com, 2 ari.yanuar.ridwan@gmail.com, 3 budi.s.culaso@gmail.com Abstrak PT. XYZ adala sebua perusaaan manufaktur yang mengasilkan produk kawat dan kabel untuk perangkat elektronik dan otomotif yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Sala satu kategori produk yang diasilkan PT. XYZ adala kawat tembaga atau enameled copper wire. Selama ini persediaan produk kategori kawat tembaga yang berada di gudang PT. XYZ belum dikelola dengan baik, seingga mengakibatkan kekurangan atau stock out yang selanjutnya berdampak pada permintaan konsumen yang tidak dapat terpenui dan terjadi lost sales. Hal ini juga mengakibatkan munculnya biaya kekurangan, seingga total biaya persediaan menjadi sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adala menentukan usulan kebijakan persediaan dengan analisis ABC yang akan mengasilkan 3 kategori yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Kebijakan persediaan untuk produk kelas A menggunakan metode Continuous Review (s,s) dan untuk produk Kelas B dan C menggunakan metode Continuous Review (s,q). Hasil dari penerapan metode probabilistik tersebut dapat mengetaui ukuran lot persediaan, cadangan pengaman, reorder point yang optimal, dan meminimasi ongkos total persediaan. Hasil peritungan kebijakan persediaan kelas A memberikan pengematan biaya sebesar 6,54% atau sebesar Rp dengan rata-rata service level 99,91%, sedangkan kelas B dan C memberikan pengematan biaya sebesar 3,58% atau sebesar Rp dengan rata-rata service level sebesar 99,84%. Kata kunci : Kebijakan Persediaan, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q), Stock Out Abstract PT. XYZ is a manufacturing company tat produces wire and cable products for te electronics and automotive devices tat are located in Bandung, West Java. One category of product produced by PT. XYZ is te enameled copper wire or copper wire. During tis time te product inventory category copper wire te wareouse PT. XYZ is not managed well, resulting in a sortage or stock out te subsequent impact on consumer demand can not be met and lost sales occur. It also resulted in a sortage costs, bringing te total inventory cost becomes very ig. Te purpose of tis study is to determine te inventory policy proposals wit ABC analysis tat will result in 3 categories: class A, class B, and class C. Inventory policies for te product grade A metod Continuous Review (s, S) and for Class B and C product using Continuous Review (s, Q). Te results of te application of probabilistic metods can determine te size of te lot inventory, safety stock, optimal reorder point, and minimize te cost of te total inventory. Te result of te calculation of class A inventory policies provide cost savings of 6,54% or Rp wit an average service level of 99,91%, wile te class B and C provide cost savings of 3,58% or Rp wit an average service level of 99,84%. Kata kunci : Inventory Policy, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q), Stock Out 1. Pendauluan Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dan didukung ole pesatnya perkembangan Ilmu Pengetauan dan Teknologi (IPTEK), perusaaan dituntut untuk bekerja secara efisien dalam menjaga persaingan yang semakin ketat demi menjaga keberlangsungan kegiatan produksi perusaaan. Sala satu faktor untuk mendukung keberlangsungan kegiatan produksi perusaaan adala pengendalian persediaan. Persediaan (inventory)

2 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 998 merupakan sumber daya menganggur (idle resource) yang disimpan untuk menunggu proses lebi lanjut seperti diproduksi, dikonsumsi atau dijual pada masa datang (Baagia, 2006). Persediaan yang baik dibutukan perusaaan agar memenui permintaan jika terjadi penaikan permintaan pelanggan, dan menyediakan cadangan permintaan selama waktu pengiriman berlangsung. Tujuan dari pengendalian persediaan adala agar perusaaan memiliki jumla barang yang cukup di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan biaya yang renda. Pengendalian persediaan yang baik tidak bole melebii kapasitas (overstock) ataupun tidak mencukupi (stock out), yang mengakibatkan kerugian bagi perusaaan karena biaya penyimpanan yang tinggi dan tidak dapat memenui permintaan konsumen. PT. XYZ adala sebua perusaaan manufaktur yang mengasilkan produk kawat dan kabel untuk perangkat elektronik dan otomotif yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Hasil produksi kabel PT. XYZ kemudian didistribusikan ke beberapa perusaaan besar di Indonesia untuk memenui permintaan pemesanan. Selain di dalam negeri, PT. XYZ juga mengekspor produknya ke luar negeri.sala satu kategori produk yang diproduksi ole PT. XYZ adala kawat tembaga.tingginya kuantitas produksi, nilai budget dan value pada kategori produk kategori kawat tembaga arus diimbangi dengan pencatatan dan perencanaan persediaan di gudang, tetapi PT. XYZ memiliki permasalaan yang diadapi yaitu persediaan produk kawat tembaga di gudang yang mengalami stock out. Gambar 1 menunjukkan persediaan produk kategori kawat tembaga: Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Demand Aktual Penjualan Gap Gambar 1 Perbandingan aktual penjualan, demand, dan gap produk kawat tembaga Dari permasalaan tersebut mengakibatkan total biaya persediaan dari segi kekurangan produk membesar, seingga perusaaan arus menjaga jumla persediaan produk kategori kawat tembaga untuk meningkatkan service level. Agar permintaan konsumen terpenui dengan biaya persediaan yang optimal, maka akan dilakukan pembuatan perencanaan dan kebijakan persediaan usulan dengan memastikan bawa selalu ada persediaan barang yang mencukupi di gudang dengan jumla yang tepat di saat yang tepat. Dengan adanya penelitian ini, diarapakan PT. XYZ dapat menjadikan kebijakan pengendalian persediaan ini sebagai alternatif usulan dalam melakukan pengendalian persediaan. 2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1. Analisis ABC Analisis ABC ini adala klasifikasi jenis barang yang didasarkan atas tingkat investasi taunan yang terserap di dalam penyediaan persediaan untuk setiap jenis barang. Berdasarkan prinsip pareto, barang dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yang menandakan peringkat nilai dari yang tertinggi ingga terenda yaitu [3]: 1. Kategori A (80-20) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana sekitar 80% dari seluru modal yang disediakan untuk inventori dan jumla jenis barangnya sekitar 20% dari semua jenis barang yang dikelola. 2. Kategori B (15-30) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana sekitar 15% dari seluru modal yang disediakan untuk inventori (sesuda kategori A) dan jumla jenis barangnya sekitar 30% dari semua jenis barang yang dikelola. 3. Kategori C (5-50) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana anya sekitar 5% dari seluru modal yang disediakan untuk inventori (yang tidak termasuk kategori A dan B) dan jumla jenis barangnya sekitar 50% dari semua jenis barang yang dikelola.

3 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page Metode Probabilistik Continuous Review (s,s) System Continuous Review System mengendalikan tingkat persediaan dimonitor secara terus-menerus. Sistem ini melakukan pemesanan persediaan ketika tingkat persediaan mencapai titk reorder point atau di bawanya. Continuous Review (s,s) System merupakan sistem persediaan dimana ketika persediaan tela sampai pada titik reorder point atau di bawanya maka akan dilakukan pemesanan sampai pada tingkat persediaan maksimum (S) dimana S = s + Q [4]. Dalam metode Continuous Review System ini kuantitas pesanan setiap pemesanan tidak tetap. Pemesanan akan terus dilakukan sampai persediaan mencapai titik persediaan maksimum (S). Keuntungan dari Continuous Review System ini adala selalu tersedianya persediaan seingga permintaan akan selalu terpenui. Pada model ini, s merupakan titik pemesanan kembali (reorder point) dimana s merupakan batas bawa (batas minimum) persediaan dan S merupakan batas atas (batas maksimum) persediaan. Asumsi yang digunakan yaitu: 1. Permintaan selama orizon perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan standar deviasi (S). 2. Ukuran lot pemesanan (q0) bersifat beragam atau tidak konstan untuk setiap kali pemesanan untuk mencapai titik persediaan maksimum (S), barang akan datang di waktu ancang-ancang (L), pesanan dilakukan pada saat persediaan mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga barang (p) bersifat konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Biaya pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan biaya simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Biaya kekurangan persediaan (Cu) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani atau sebanding dengan waktu pelayanan Metode Probabilistik Continuous Review (s,q) System Karaktersitik continuous review (s,q) yaitu ukuran lot pemesanan yang konstan dan pemesanan dilakukan bila barang tela mencapai reorder point atau dibawanya. Dalam metode continuous review (s,q), kekurangan persediaan mungkin terjadi selama waktu ancang (lead time), ole karena itu cadangan pengamanan (safety stock) digunakan untuk meredam fluktuasi kebutuan selama waktu ancang tersebut. Asumsi yang digunakan pada inventori probabilistik continuous review (s,q) yaitu: 1. Permintaan selama orison perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan deviasi standar (S). 2. Ukuran lot pemesanan (q0) konstan untuk setiap kali pemesanan, barang akan datang secara serentak dengan waktu ancang (L), pesanan dilakukan pada saat inventori mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga barang (p) konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Ongkos pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Ongkos kekurangan inventori (Cu) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani, atau sebanding dengan waktu Model Konseptual

4 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1000 Gambar 2 Model Konseptual Data yang menjadi masukan dari penelitian ini adala data permintaan produk kawat tembaga taun 2015 lead time dari produk. Data masukan lainnya adala biaya aktual yang dikeluarkan ole PT. XYZ terdiri dari biaya simpan, biaya pesan, biaya kekurangan. Taap pertama melakukan uji normalitas data teradap data permintaan produk kategori kawat tembaga menggunakan uji kenormalan data Kolmogorov-Smirnov. Jika data berdistribusi normal maka peritungan dapat dilanjutkan. Kemudian melakukan klasifikasi produk kategori kawat tembaga berdasarkan analisis ABC. Taap selanjutnya adala melakukan peritungan untuk persediaan produk kategori kawat tembaga. Peritungan persediaan ini dilakukan berdasarkan prioritasnya.prioritas I atau kelas A menggunakan metode probabilistik Continuous Review (s,s), serta prioritas II atau kelas B dan kelas C menggunakan metode probabilistik Continuous Review (s,q). Peritungan ini mengasilkan jumla kuantitas pemesanan, jumla safety stock atau cadangan persediaan, waktu pemesanan produk atau reorder point dan total biaya persediaan produk kategori kawat tembaga yang optimal. 3. Pembaasan 3.1. Analisis ABC Hasil dari analisis ABC didapatkan produk kategori kawat tembaga klasifikasi A sebanyak 51 produk, klasifikasi B sebanyak 36 produk dan klasifikasi C sebanyak 25 produk Peritungan Continuous Review (s,s) Berikut merupakan conto peritungan metode Continuous review (s,s) untuk produk 2UEW0,32: Total demand (D) = 62509; Standar deviasi (S) 1196,14; Biaya simpan () = ; Biaya Pesan (A) = Rp ; Biaya Kekurangan (Cu) = Rp ,8; Lead time = 25 ari = Iterasi 1 1. Hitung nilai q01* awal sama dengan nilai q0w* menggunakan formula Wilson. 2A.D q0 1* = q0 w* = q0 1* = q0 w* = 2 x Rp x = 2525,92 Kg 2. Berdasarkan nilai q0 1* yang diperole, didapatkan besarnya kemungkinan kekurangan persediaan α yang selanjutnya dapat diitung nilai r 1* dengan α =.q01 x 2525,92 α = = 0,0008 (Rp ,8 x 62509) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari dengan menggunakan tabel normal, maka didapat nilai Zα = 3,17. Selanjutnya mencari nilai r 1* dengan r 1* = D.L + Zα S L r 1* = (62509 x 0,081632) + 3,17 x 1196,14 x 0, = 6186, Dengan diketaui r 1 * yang diperole, selanjutnya dapat diitung q0 2 * berdasarkan persamaan: q0 2 = 2. [ + u 1 ( 1 ) ( )d ] (x 1 ) ( )dx = L [ ( α ) α ( α )] = 1 Zα = 3,17 f (Zα) = 0,0027 dan ψ(zα) = 0,0002 maka: N = (1196,14 x 0,081632) x [0,0027 (3,17 x 0,0002)] = 0, Maka nilai dari q0 2 * : 2 x [ Rp Rp ,8 x 0,706065] q0 2* = = 3041, Hitung kembali nilai α dan nilai r 2* dengan α =.q02 α = x 3041, = 0,0011 (Rp ,8 x 62509)

5 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1001 Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai dari Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, lalu didapat nilai Zα,= 3,08. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 2* dengan r 2* = D.L + Zα S L r 2* = (62509 x 0,081632) + 3,08 x 1196,14 x 0, = 6155, Bandingkan nilai r 1 * dan r 2 *, jika nilai r 2 * sama dengan r 1 * iterasi selesai dan diperole r* = r 2 * dan q0* = q0 2*. Jika tidak, kembali ke langka 3 dengan menggunakan nilai r 1* = r 2* dan q0 1* = q0 2*. Dikarenakan nilai r 1* = 6186, Kg dan r 2* = 6155, Kg maka iterasi dilanjutkan. Iterasi 2 1. Dengan diketaui r 2* yang diperole, dapat diitung nilai q0 3* berdasarkan formula berikut ini: q0 3 = 2. [ + u 2 ( 2 ) ( )d ] (x 2 ) ( )dx = L [ ( α ) α ( α )] = 2 Zα = 3,08 f (Zα) = 0,0035 dan ψ(zα) = 0,0003 maka: N = (1196,14 x 0,081632) x [0,0035 (3,08 x 0,0003)] = Maka nilai dari q0 3 * : 2 x [ Rp Rp ,8 x ] q0 3* = = 3201, Hitung kembali nilai α dan nilai r 3* dengan.q 03 α = x 3201, = 0,0011 (Rp ,8 x 62509) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai dari Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, lalu didapat nilai Zα,= 3,08. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 3* dengan r 3* = D.L + Zα S L r 3* = (62509 x 0,081632) + 3,08 x 1196,14 x 0, = 6155, Bandingkan nilai r 2 * dan r 3 *, jika nilai r 3 * sama dengan r 2 * iterasi selesai dan diperole r* = r 3 * dan q0* = q0 3*. Jika tidak, kembali ke langka 1 dengan menggunakan nilai r 2* = r 3* dan q0 2* = q0 3*. Dikarenakan nilai r 2* = 6155, Kg dan r3* = 6155, Kg maka iterasi dientikan. Setela dilakukan peritungan, maka kebijakan persediaan optimalnya adala: 1. Persamaan optimal atau q* = Kg. 2. Titik pemesanan kembali atau reorder point (r*) = Kg. 3. Persediaan pengaman atau safety stock (SS): SS = Zα.S L SS = 3,08 x 1196,14 x 0, = Kg 4. Maksimum lot size (S): S = q0* + r S = = Kg 5. Tingkat pelayanan atau service level (η): η = 1 - N X 100% η = 1- Q x 100% = 99,97% Sedangkan untuk ekspetasi biaya total persediaan per taun: 1. Biaya simpan (Os) Os = ( + r D.L) + Biaya simpan kseluruan produk 2 Os =,00 x ( x 0,081632) + Rp = Rp Biaya pesan (Op) Op = A Op = 509 Rp , 00 x Biaya kekurangan (Ok) = Rp

6 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1002 k = u k = Rp ,8 x x 1 = Rp Biaya Total Persediaan (OT) OT = Os + Op + Ok OT = Rp Rp Rp = Rp Peritungan Continuous Review (s,q) Berikut merupakan conto peritungan metode Continuous Review (s,q) untuk produk 2UEW0,42: Total demand (D) = 7460; Standar deviasi (S) 326,147; Biaya simpan () = ; Biaya Pesan (A) = Rp ; Biaya Kekurangan (Cu) = Rp ,8; Lead time = 25 ari = Iterasi 1 1. Hitung nilai q01* awal sama dengan nilai q0w* menggunakan formula Wilson. 2A.D q0 1* = q0 w* = q0 1* = q0 w* = 2 x Rp x 7460 = 788, Kg 2. Berdasarkan nilai q0 1* yang diperole, didapatkan besarnya kemungkinan kekurangan persediaan α yang selanjutnya dapat diitung nilai r 1* dengan α =.q01 α = x 788, (Rp ,8 x 7460) = 0,0023 Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari dengan menggunakan tabel normal, maka didapat nilai Zα = 2,834. Selanjutnya mencari nilai r 1* dengan r 1* = D.L + Zα S L r 1* = (7460 x 0,081632) + 2,84 x 326,147 x 0, = 873, Dengan diketaui r 1 * yang diperole, selanjutnya dapat diitung q0 2 * berdasarkan persamaan: q0 2 = 2. [ + u 1 ( 1 ) ( )d ] (x 1 ) ( )dx = L [ ( α ) α ( α )] = 1 Zα = 2,84 f (Zα) = 0,0072 dan ψ(zα) = 0,0007 maka: N = (326,147 x 0,081632) x [0,0072 (2,84 x 0,0007)] = 0, Maka nilai dari q0 2 * : 2 x 7460 [Rp Rp ,8 x 0,485679] q0 2* = = 976, Hitung kembali nilai α dan nilai r 2* dengan α =.q02 α = x 976, = 0,0029 (Rp ,8 x 7460) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai dari Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, lalu didapat nilai Zα,= 2,76. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 2* dengan r 2* = D.L + Zα S L r 2* = (7460 x 0,081632) + 2,76 x 326,147 x 0, = 866, Bandingkan nilai r 1 * dan r 2 *, jika nilai r 2 * sama dengan r 1 * iterasi selesai dan diperole r* = r 2 * dan q0* = q0 2*. Jika tidak, kembali ke langka 3 dengan menggunakan nilai r 1* = r 2* dan q0 1* = q0 2*. Dikarenakan nilai r 1* = 873, Kg dan r 2* = 866, Kg maka iterasi dilanjutkan. Iterasi 2 1. Dengan diketaui r 2* yang diperole dapat diitung nilai q0 3* berdasarkan formula berikut ini: q0 3 = 2. [ + u 2 ( 2 ) ( )d ]

7 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1003 (x 2 ) ( )dx = L [ ( α ) α ( α )] = 2 Zα = 2,76 f (Zα) = 0,0091 dan ψ(zα) = 0,0009 maka: N = (326,147 x 0,081632) x [0,0091 (2,76 x 0,0009)] = 0, Maka nilai dari q0 3 * : 2 x 7460 [ Rp Rp ,8 x 0,588555] q0 3* = = 1011, Kg 2. Hitung kembali nilai α dan nilai r 3* dengan α =.q03 α = x 1011, = 0,003 (Rp ,8 x 7460) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai dari Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, lalu didapat nilai Zα,= 2,75. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 3* dengan r 3* = D.L + Zα S L r 3* = (7460 x 0,081632) + 2,75 x 326,147 x 0, = 865, Bandingkan nilai r 2 * dan r 3 *, jika nilai r 3 * sama dengan r 2 * iterasi selesai dan diperole r* = r 3 * dan q0* = q0 3*. Jika tidak, kembali ke langka 1 dengan menggunakan nilai r 2* = r 3* dan q0 2* = q0 3*. Dikarenakan nilai r 2* = 866, Kg dan r 3* = 865, Kg maka iterasi dilanjutkan. Iterasi 3 1. Dengan diketaui r 3* yang diperole dapat diitung nilai q0 4* berdasarkan formula berikut ini: q0 4 = 2. [ + u 3 ( 3 ) ( )d ] (x 3 ) ( )dx = L [ ( α ) α ( α )] = 3 Zα = 2,75 f (Zα) = 0,0091 dan ψ(zα) = 0,0009 maka: N = (326,147 x 0,081632) x [0,0091 (2,75 x 0,0009)] = 0, Maka nilai dari q0 4 * : 2 x 7460 [ Rp Rp ,8 x 0,617349] q0 4* = = 1021, Kg 2. Hitung kembali nilai α dan nilai r 4* dengan α =.q04 α = x 1021, = 0,003 (Rp ,8 x 7460) Setela mendapatkan nilai α, selanjutnya adala mencari nilai dari Zα, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, lalu didapat nilai Zα,= 2,75. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 4* dengan r 4* = D.L + Zα S L r 4* = (7460 x 0,081632) + 2,75 x 326,147 x 0, = 865, Bandingkan nilai r 3 * dan r 4 *, jika nilai r 4 * sama dengan r 3 * iterasi selesai dan diperole r* = r 4 * dan q0* = q0 4*. Jika tidak, kembali ke langka 1 dengan menggunakan nilai r 3* = r 4* dan q0 3* = q0 4*. Dikarenakan nilai r 3* = 865, Kg dan r 4* = 865, Kg maka iterasi dientikan. Setela dilakukan peritungan, maka kebijakan persediaan optimalnya adala: 1. Persamaan optimal atau q* = Kg. 2. Titik pemesanan kembali atau reorder point (r*) = 866 Kg. 3. Persediaan pengaman atau safety stock (SS): SS = Zα.S L SS = 2,75 x 326,147 x 0, = 257 Kg 4. Tingkat pelayanan atau service level (η): η = 1 - N X 100% η = 1- Q x 100% = 99,90% Sedangkan untuk ekspetasi biaya total persediaan per taun:

8 ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page Biaya simpan (Os) Os = ( + r D.L)+ Biaya simpan keseluruan produk 2 Os =,00 x ( x 0,081632) + Rp = Rp Biaya pesan (Op) Op = A Op = 46 0 Rp , 00 x = Rp Biaya kekurangan (Ok) k = u 7460 k = Rp x x 1 = Rp Biaya Total Persediaan (OT) OT = Os + Op + Ok OT = Rp Rp Rp = Rp Tabel 1 Perubaan Total Biaya Persediaan Setela Dilakukan Peritungan Kebijakan Usulan Jenis/Ukuran Kondisi Os Op Ok OT % Pengematan Service Level 2 UEW 0,32 2 UEW 0,42 Aktual Rp 32,965,120 Rp 3,049,904 Rp 1,337,863 Rp 37,352,887 90,25% 8,34% Usulan Rp 33,363,571 Rp 416,362 Rp 457,998 Rp 34,237, % Aktual Rp 3,934,720 Rp 383,904 Rp 438,236 Rp 4,756,860 77,19% 4,57% Usulan Rp 4,212,746 Rp 155,682 Rp 171,250 Rp 4,539, % 4. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang tela dirumuskan sebelumnya dan peritungan atau pengolaan data dengan menggunakan pendekatan metode Continuous Review (s,s) dan Continuous Review (s,q) pada produk kategori kawat tembaga, maka diperole usulan kebijakan untuk persediaan produk kategori kawat tembaga pada PT. XYZ. Berikut merupakan kesimpulan dari penelitian ini: 1. Pada kondisi usulan dengan menggunakan pendekatan metode Continuous Review (s,s) dan Continuous Review (s,q) dapat meminimasi stock out. Dapat diliat dari biaya kekurangan untuk produk prioritas I atau kelas A pada kondisi aktual sebesar Rp mengalami pengematan sebesar 62,75% atau sebesar Rp seingga pada kondisi usulan menjadi Rp dan untuk biaya kekurangan produk prioritas II dan III atau kelas B-C pada kondisi aktual sebesar Rp juga mengalami pengematan biaya kekurangan sebesar 56,47% atau sebesar Rp seingga pada kondisi usulan menjadi Rp Dengan menggunakan pendekatan metode Continuous Review (s,s), total biaya persediaan produk prioritas I atau kelas A dapat dilakukan pengematan sebesar 6,54% atau sebesar Rp Sedangkan untuk produk prioritas II dan III atau kelas B-C, total biaya persediaan produk dapat dilakukan pengematan sebesar 3,58% atau sebesar Rp dengan menggunakan pendekatan metode Continuous Review (s,q). 3. Pada kondisi aktual, rata-rata service level untuk keseluruan persediaan produk kategori kawat tembaga sebesar 76,23%. Dengan usulan kebijakan persediaan menggunakan pendekatan metode Continuous Review (s,s) didapatkan rata-rata service level sebesar 99,91% untuk produk kategori kawat tembaga prioritas I atau kelas A. Begitupun service level pada persediaan produk kategori kawat tembaga prioritas II dan III atau kelas B-C yang memiliki persentase pemenuan sebesar 75,51%, dengan dilakukan pendekatan metode Continuous Review (s,q) didapatkan rata-rata service level sebesar 99,84%. Daftar Pustaka Assauri. S. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: BPFE UI. Baagia, N. (2006). Sistem Inventory. Bandung: ITB. Silver, E. A. (1998). Inventory Managemenet and Production Planning and Scedulling. New York: Jon Willey & Sons. Tersin. R. J. (1994). Principles of Inventory and Materials Management. New Jersey: PTR Prentice-Hall. Inc.

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DI DIPO BANDUNG PT. KERETA API INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI STOCKOUT DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI SUB PART SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS

Lebih terperinci

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI STOCKOUT DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT ARKA FOOTWEAR INVENTORY POLICY PLANNING TO

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MENGURANGI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI BM PT XYZ BANDUNG

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW

Lebih terperinci

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT XYZ DENGAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN Desy Aisyah

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AMC 1 Destaria Madya Verawaty, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW Nadya 1, Dida Diah Damayanti 2, Budi Santosa 3 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ 1 Dwiska Aini Nurrahma, 2 Ari Yanuar Ridwan, 3 Budi Santosa

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) SYSTEM UNTUK MENGURANGI LOST SALES DI GUDANG PT XYZ BANDUNG Vania Utami 1, Ari

Lebih terperinci

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERENCANAAN PERSEDIAAN SELURUH PRODUK KATEGORI DRY FOOD DENGAN PENDEKATAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (S,S) SYSTEM DI GUDANG RETAIL PT XYZ BANDUNG 1 Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti,

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Pengendalian Persediaan Masalah utama Pemodelan EOQ 4 es 01 eko@uns.ac.id Pendauluan Pengendalian Persediaan Masala utama Menentukan jumla pemesanan yang ekonomis ( Economic Order Quantity ) Menentukan laju kecepatan produksi seingga meminimasi

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966 PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460 ISSN : 23559365 eproceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460 USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q)

Lebih terperinci

INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL

INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM PADA BAGIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AMC INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 1 Gita Purnama Sari, 2 Budi

Lebih terperinci

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor)

Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) A45 Kebijakan Persediaan Spare Parts (Studi Kasus : Pabrik Perakitan Sepeda Motor) Meriem Octaviana, Imam Baiaqi, dan Geodita Woro Bramanti Departemen Manajemen Bisnis, Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK CONTINUOUS REVIEW (s,s) Amanda Inke Mahardika 1, Budi Sulistyo 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL DETERMINATION OF BLOOD INVENTORY POLICY AT THE HOSPITAL BLOOD

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir

Lebih terperinci

Jurnal Integrasi Sistem Industri (JISI) UMJ Volume 5, No. 1, Februari Rio Avicenna Syamil 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3

Jurnal Integrasi Sistem Industri (JISI) UMJ Volume 5, No. 1, Februari Rio Avicenna Syamil 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI FOOD DAN NON-FOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM DAN (s,q) SYSTEM DI PT.XYZ UNTUK OPTIMASI BIAYA PERSEDIAAN Rio Avicenna Syamil

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY Sukanta Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Email

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269 USULAN INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU MATERIAL MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DENGAN TEKNIK LOT SIZING EOQ, LFL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Tanpa tersedianya persediaan, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI RUMAH SAKIT XYZ BANDUNG

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI RUMAH SAKIT XYZ BANDUNG ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No. April 07 Page 09 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI

Lebih terperinci

USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (Q,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK

USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (Q,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK Jurnal Ilmia Teknik Industri Taun 2013, Vol. 1 No.1: 1-11 USULAN SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKU DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (,r) BACKORDER PADA PT. KARUNIATAMA POLYPACK Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo 2, Budi Santosa Abstrak

Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo 2, Budi Santosa Abstrak PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PROBABILISTIK P

BAB III METODE PROBABILISTIK P BAB III METODE PROBABILISTIK P A. Metode Probabilistik P Metode probabilistik P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar pemesanan adalah tetap, namun jumlah pesanan berubah-ubah.

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.38-48 Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales Dian Serena Pulungan, Erika Fatma * Manajemen

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG Fathurohman Universitas Buana Perjuangan Karawang Fathur_300782@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, salah satunya yaitu industri sepatu. Perkembangan sepatu yang semakin bervariasi mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu industri yang ada di Indonesia yang perkembangannya cukup besar mempengaruhi perekonomian Indonesia. Menurut penelitian yang

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

Lebih terperinci

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.304-308 ISSN 2302-495X Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q

BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q 3.1 Karakteristik Model Q Karakteristik kebijakan persediaan model Q ditandai oleh dua hal mendasar sebagai berikut: 1. Besarnya ukuran pemesanan selalu tetap untuk

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X

Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Rancangan Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan dengan Mempertimbangkan Efisiensi Biaya Pada PT. X Yunita Velany Sulayman. 1, Herry C. Palit. 2 Abstract: PT. X is a manufacturing company

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan merupakan aset perusahaan yang sangat penting keberadaannya bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan

Lebih terperinci

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro B-13-1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMESANAN DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL PEMESANAN SUKU CADANG BERDASARKAN KRITERIA BIAYA (Studi Kasus di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Sidoarjo) Sriyanto, Heru Prastawa

Lebih terperinci

PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN REORDER POINT PADA PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTRIBUSI GAMMA

PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN REORDER POINT PADA PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTRIBUSI GAMMA J. Mat. and Its Appl. ISSN: 829-65X Vol. 9, No., Mei 22, 3-39 PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL DAN EODE POINT PADA PESEDIAAN SUKU CADANG DENGAN DISTIBUSI GAMMA Valeriana Lukitosari Institut Teknologi Sepulu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS DI PT. XZY)

PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS DI PT. XZY) PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS DI PT. XZY) Ade Suhara Program Studi Teknik Industri, Universitas Buana Perjuangan Karawang Jln.HS. Ronggowaluyo

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan manufaktur, persediaan memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Salah satu bentuk dari persediaan, yaitu bahan baku (raw

Lebih terperinci

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa edi_junaedist@yahoo.com 1,

Lebih terperinci

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran *

Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT TOWN MANAGEMENT PT. FREEPORT INDONESIA

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT TOWN MANAGEMENT PT. FREEPORT INDONESIA Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan

Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.322-327 ISSN 2302-495X Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan Fara Dewi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK Prima Denny Sentia 1, Didi Asmadi 2, Ilham Akbar Al Fadil 3 Program Studi Teknik Industri, Universitas Syiah Kuala,

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit menurut Permenkes No. 147 tahun 2010 merupakan institusi pelayanan kesehatan yang kegiatan utamanya melayani dan menjual jasa perawatan kepada perorangan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PROBABILISTIK BERDASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PROBABILISTIK BERDASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. PENGENALIAN PERSEIAAN BAHAN BAKU OBAT ENGAN MENGGUNAKAN METOE EO PROBABILISTIK BERASARKAN PERAMALAN EXPONENTIAL SMOOTHING PAA PT. XYZ Fila ristiana, Tedjo Sukmono Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam mendukung proses produksi. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Barang persediaan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan yang kompleks seperti kegiatan industri. Dalam dunia

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),

Lebih terperinci

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,

Lebih terperinci

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persediaan adalah suatu sumber daya mengganggu (idle resources) yang keberadaanya menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani1,

Lebih terperinci

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan... Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES Halton Novanta 1, Y.M. Kinley Aritonang 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X Dwi Desta Riyani 1, Evi Febianti 2, M. Adha Ilhami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU AIR BRAKE SYSTEM MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT.

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU AIR BRAKE SYSTEM MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT. Reka Integra ISSN: 8-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.0 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 015 RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU AIR BRAKE SYSTEM MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN

Lebih terperinci

USULAN PEMESANAN SEPATU KESELAMATAN DENGAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus di PT. X) *

USULAN PEMESANAN SEPATU KESELAMATAN DENGAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus di PT. X) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 USULAN PEMESANAN SEPATU KESELAMATAN DENGAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

Jenis. Urea Ammonia

Jenis. Urea Ammonia PENETUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PADA PRODUK AMONIA DAN UREA DI PT. XYZ UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE INVENTORI TAK TENTU BERISIKO TERKENDALI 1 Anissa Wulandari,

Lebih terperinci

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material

Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Perjanjian No. III/LPPM/2015-02/1-P Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Pemesanan Spesial Saat Terjadi Kenaikan Harga Material Disusun Oleh: Y M Kinley Aritonang, Ph.D Alfian, ST., MT Dr.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna

Lebih terperinci

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG NAMA KELOMPOK : KHUSNUL KHOTIMAH (108 694 003) INDAH NOVITASARI (108 694 012) LAILATUR ROHMAH (108 694 028) MOCH. BAGUS ALIM MS (108 694

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp

Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KABIN BOEING 737-800NG DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW DAN PERIODIC REVIEW PADA DINAS CABIN MAINTENANCE PT GMF AEROASIA Ikhsan Aditama 1, Wakhid Ahmad Jauhari 2 1,2

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang sangat pesat. Tidak hanya busana wanita, melainkan juga busana pria, mulai dari dewasa, remaja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4426

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4426 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4426 USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AKTIVITAS DISTRIBUSI PULP DI PT XYZ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMENUHAN PERMINTAAN

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech

Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech Mudita, et al. / Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech / Jurnal Titra, Vol. 3 No. 2, Juli 2015, pp. 163-168 Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penentuan jumlah persediaan : stochactic model. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Manajemen Persediaan. Penentuan jumlah persediaan : stochactic model. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: Manajemen Persediaan Penentuan jumlah persediaan : stochactic model Fakultas FEB Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Model deterministik kurang peka terhadap kodisi perusahaan yang bervariasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman

Lebih terperinci