Pendugaan Data Hilang Menggunakan Metode Connected EM-AMMI dalam Bahasa R

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL AMMI PERCOBAAN LOKASI GANDA PEMUPUKAN N, P, K

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk inferensi statistika. Metode bootstrap mengesampingkan

PENERAPAN PEMBOBOTAN KOMPONEN UTAMA UNTUK PEREDUKSIAN PEUBAH PADA ADDITIVE MAIN EFFECT AND MULTIPLICATIVE INTERACTION GERI ZANUAR FADLI

KOREKSI METODE CONNECTED AMMI DALAM PENDUGAAN DATA TIDAK LENGKAP ABSTRAK

Forum Statistika dan Komputasi : Indonesian Journal of Statistics. journal.ipb.ac.id/index.php/statistika

Keywords: Factorial Experiment, CRBD, AMMI, Analysis of Variance, PCA, Biplot

ANALISIS VARIAN PERCOBAAN FAKTORIAL DUA FAKTOR RAKL DENGAN METODE FIXED ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION SKRIPSI

IDENTIFIKASI INTERAKSI GENOTIPE X LINGKUNGAN PADA PADI HIBRIDA BERDASARKAN RESPON GABUNGAN SUCI TIARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai rujukan ada dua penelitian. Rujukan penelitian pertama yaitu penelitian Lavoranti et al.

Analisis Stabilitas Hasil Tujuh Populasi Jagung Manis Menggunakan Metode Additive Main Effect Multiplicative Interaction (AMMI)

PENERAPAN AMMI RESPON GANDA DENGAN PEMBOBOTAN KOMPONEN UTAMA PADA UJI STABILITAS TANAMAN KUMIS KUCING ANNISA

PENANGANAN KETIDAKHOMOGENAN RAGAM AKIBAT KEBERADAAN DATA EKSTRIM MELALUI PENDEKATAN EM-AMMI NADA TSURAYYA

MODEL ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (AMMI) PERCOBAAN LOKASI GANDA PEMUPUKAN N, P, K NIKEN DYAH SEPTIASTUTI

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Rancangan Penelitian

ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE-LINGKUNGAN DENGAN METODE AMMI PADA DATA MULTIRESPON PUNGKAS EMARANI

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp ISSN:

Forum Statistika dan Komputasi, April 2010 p : ISSN :

KLASIFIKASI GENOTIPE PADA DATA TIDAK LENGKAP DENGAN PENDEKATAN MODEL AMMI

IDENTIFIKASI STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GENOTIPE PADA PERCOBAAN MULTILOKASI PADI SAWAH DENGAN METODE AMMI. Oleh: Miftachul Hudasiwi G

MIXED ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (M-AMMI) DAN APLIKASINYA SKRIPSI

ANALISIS KEUNGGULAN DAN STABILITAS GALUR MUTAN KACANG TANAH DENGAN METODE TAI DAN AMMI MOHAMAD DJ. PAKAYA

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan

Metode Procrustes Dalam untuk Pendugaan Heritabilitas dari Karakter Agronomik Beberapa Galur Kacang Hijau

INFERENSI TITIK-TITIK PADA BIPLOT AMMI MENGGUNAKAN RESAMPLING BOOTSTRAP SKRIPSI

II. MODEL AMMI PADA DATA BERDISTRIBUSI BUKAN NORMAL: TRANSFORMASI KENORMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

BAB VI. PENDUGAAN DATA TIDAK LENGKAP DENGAN METODE DATA TERHUBUNGKAN (CONNECTED DATA) dan EM.. AMMI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peningkatan luas pertanaman dan hasil biji kedelai. Salah satu faktor pembatas bagi

Faktor-Faktor yang Mencirikan Kondisi Financial Distress Pasca Kenaikan BBM Perusahaan Manufaktur di BEI Menggunakan Analisis Biplot

UJI MULTILOKASI MELALUI ANALISIS AMMI MULTIRESPON (Studi Kasus : Penelitian Galur Tanaman Tembakau Madura)

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN DUA ARAH (TWO WAY ANOVA) Dosen Pengampu Dr. Sri Harini, M.Si

MATERI II STK 222 PERANCANGAN PERCOBAAN PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Company LOGO ANALISIS BIPLOT

IDENTIFIKASI GENOTIPE YANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP INTERAKSI GENOTIPE LINGKUNGAN PADA MODEL AMMI RUSIDA YULIYANTI

PENGARUH UTAMA ADITIF DENGAN INTERAKSI GANDA (UAIG)

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

IV. PERBANDINGAN KONFIGURASI MATRIKS INTERAKSI: METODE PROCRUSTES

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R

PERANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)

Rancangan Petak Berjalur

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

ANALISIS INTERAKSI GENOTIPE LINGKUNGAN MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUAREPATH MODELING. I Gede Nyoman Mindra Jaya 1

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1)

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan

IMPLEMENTASI METODE BOOTSTRAP DALAM INFERENSI TITIK- TITIK BIPLOT AMMI MODEL AMMI CAMPURAN (MIXED AMMI)

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan

III. METODE PENELITIAN

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

PERAMALAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

MUTU FISIK BERAS GENOTIP LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM DI SENTRA PRODUKSI SUMATERA BARAT

Penerapan Analisis Procrustes dalam Emergence Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur di BEI

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2k-p DENGAN METODE LENTH

Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting karena data yang sudah dikumpulkan dari percobaan tidak untuk

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP

PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

METODE PENELITIAN Sumber Data

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

gabah bernas. Ketinggian tempat berkorelasi negatif dengan karakter jumlah gabah bernas. Karakter panjang daun bendera sangat dipengaruhi oleh

ANALISIS STABILITAS DAYA HASIL VARIETAS KEDELAI DI LAHAN SAWAH KABUPATEN MADIUN, JAWA TIMUR

BAB III PEMBAHASAN. anuitas dengan suku bunga stokastik, dan penghitungan ukuran galat. A. Konsep Anuitas dengan Suku Bunga Sesaat

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dan lapangan. Penelitian di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

Agus M Soleh, S.Si, MT

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

PENGAMATAN PENCILAN PADA ANALISIS KESTABILAN GENOTIPE: ANTARA MODEL AMMI DAN METODE HUEHN

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

DATA DAN METODE. Data

BABI. PENDAHULUAN Latar 8elakang

PENGUJIAN ASUMSI-ASUMSI ANALISIS VARIANSI DENGAN METODE DIAGNOSTIK SISAAN DALAM RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP MODEL TETAP SKRIPSI

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception

STATISTIKA I. Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Kode Matakuliah: PAI111, 2sks Tujuan Instruksional Umum:

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN

ANALISIS PERCOBAAN FAKTORIAL UNTUK MELIHAT PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK ALJABAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR SISWA

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Lampiran 2 Analisis Daya Adaptasi Tanaman Karakteristik Agronomi Hasil (HSL) Gambar 1.

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

Jurnal Pertanian ISSN Volume 2 Nomor 1, April PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

Transkripsi:

Pendugaan Data Hilang Menggunakan Metode Connected EM-AMMI dalam Bahasa R Siskha Maulana Basrul #1, Atus Amadi Putra *2, Yenni Kurniawati *3 # Student of Mathematics Department State University of Padang, Indonesia * Lecturers of Mathematics Department State University of Padang, Indonesia 1 siskhamaulana31@gmail.com 2 atusamadiputra@gmail.com 3 kurniawati.y@gmail.com Abstract The Multilocation experiment, complete data are estimated with AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction). But, if data in the research is not complete, then it can not be analysis with AMMI. The method can be use in estimator of unbalance data is The Method of Connected EM- AMMI with R. The purpose of estimator from unbalance data with connected EM-AMMI in R is for knowing the procedures of estimator unbalance data in R. The source of data is in the research is the harvest s result of rice in four cities s West Sumatra. After that, we get 1.25 % Mean Absolute Percentage Error (MAPE). It shows that the estimator of unbalance data with using connected EM-AMMI s method. Keywords AMMI, connected EM-AMMI, unbalance data, MAPE. Abstrak Pada percobaan multilokasi, data lengkap dapat diduga dengan AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction). Namun, jika data dalam suatu penelitian tidak lengkap maka tidak dapat dianalisis dengan AMMI. Metode yang digunakan dalam pendugaan data hilang adalah metode Connected EM-AMMI dengan software R. Tujuan pendugaan data hilang menggunakan connected EM- AMMI dalam bahasa R yaitu untuk mengetahui prosedur-prosedur pendugaan data hilang dalam bahasa R. Dalam penelitian ini, data yang diambil sebagai ilustrasi adalah data hasil panen beras di empat Kab/Kota Sumatera Barat. Setelah digunakan prosedur pendugaan data hilang dalam bahasa R maka diperoleh MAPE atau tingkat ketelitian sebesar 1.25%. Ini menunjukkan bahwa pendugaan data hilang menggunakan metode connected EM-AMMI cukup baik untuk digunakan. Kata kunci AMMI, connected EM-AMMI, data hilang, MAPE. PENDAHULUAN Data dalam perancangan percobaan merupakan respon atau hasil pengamatan dari perlakuan yang diberikan kepada unit-unit percobaan.. Data percobaan terbagi dua yaitu data lengkap dan data hilang. Data lengkap terjadi apabila setiap pengamatan yang sah dilakukan untuk setiap satuan percobaan sedangkan data hilang terjadi apabila pengamatan yang sah tidak dapat dilakukan untuk setiap satuan percobaan[1]. Percobaan memerlukan beberapa faktor atau variabel bebas yang akan diterapkan pada setiap unit percobaan. Percobaan yang dirancang oleh dua faktor dinamakan percobaan multilokasi. Pada percobaan multilokasi, data lengkap dianalisis dengan AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction). AMMI merupakan gabungan dari Analisis Komponen Utama (AKU) dan Analisis Ragam (ANOVA). AMMI lebih efektif dalam mendeteksi dan menjelaskan interaksi genotip dan lingkungan karena metode ini mempunyai keunggulan dalam menentukan kestabilan dan daya adaptasi genotip tertentu pada lingkungan yang dicobakan[2]. Konsep penggunaan model multiplikasi dengan metode AMMI memang cukup menarik, namun metode ini masih mempunyai beberapa kekurangan diantaranya adalah tidak bisa menganalisis data yang tidak lengkap. Ada dua cara dalam menganalisis data tidak lengkap yaitu menganalisis data yang teramati saja atau melakukan pendugaan terhadap data hilang dilanjutkan dengan analisis datanya. Jika menganalisis data yang teramati saja maka harus ada baris dan kolom yang dikorbankan. Pengorbanan data bukan merupakan strategi yang baik karena akan menghilangkan informasi dari beberapa perlakuan yang lain[3]. Beberapa metode yang digunakan untuk menduga data hilang adalah connected, EM-AMMI dan connected EM-AMMI. Berdasarkan penelitian sebelumnya, I Made Sumertajaya telah membuktikan bahwa metode connected EM-AMMI merupakan metode yang baik dalam menduga data hilang daripada metode connected

atau EM-AMMI saja[3]. Metode EM-AMMI adalah suatu metode yang menggunakan dugaan connected sebagai penduga awal dan selanjutnya membentuk model AMMI serta memperbaiki nilai dugaan sampai selisihnya kecil dari 0.0001 maka proses berhenti. Dalam melakukan pendugaan maka diperlukan suatu ukuran ketelitian nilai dugaan data hilang yang dinamakan dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Berdasarkan penelitian sebelumnya, I Made Sumertajaya besaran nilai MAPE berada pada selang 0%- 10%, semakin kecil nilai MAPE mengindikasikan nilai dugaan semakin teliti[3]. Penelitian sebelumnya, I Made Sumertajaya telah meneliti tentang pendugaan data hilang menggunakan metode connected EM-AMMI dalam SAS[3]. Oleh karena itu, Peneliti mencoba menduga data hilang menggunakan metode connected EM-AMMI dalam Bahasa R. Penelitian ini bertujuan agar statistikawan dan non statistikawan dapat menggunakan prosedur bahasa R dalam menduga data hilang.. METODE Penelitian ini adalah penelitian terapan. Metode yang digunakan adalah analisis teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dan berlandaskan kepada kajian kepustakaan. Langkah kerja yang dilakukan adalah mengumpulkan data sekunder (data lengkap), menghilangkan 5% dari data lengkap tersebut, menduga data hilang dengan menggunakan metode connected, menduga data hilang dengan menggunakan metode connected EM-AMMI dan membandingkan nilai data dugaan dengan nilai data lengkap menggunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder tentang Hasil Panen Padi di Empat Kab/Kota Sumatera Barat[5]. Data ini merupakan data penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2012- Desember 2012. Penelitian dilakukan pada empat daerah yang berbeda yaitu Solok, Bukittinggi, Pariaman dan Pesisir Selatan terhadap tujuh varietas yaitu Ciredek, Anak Daro, Randah Putiah, Cantiak Maniah, Mundam, Bakwan dan Sarai Sarumpun. Data lengkap hasil panen padi di empat Kab/Kota Sumatera Barat terdapat pada tabel I. TABEL I RATA-RATA HASIL PANEN BERAS DI EMPAT KAB/KOTA SUMATERA BARAT (SATUAN BERAT) L1 L2 L3 L4 Rata-Rata G1 18.996 18.427 18.255 15.605 17.82075 G2 18.699 18.249 18.138 15.529 17.65375 G3 18.168 18.316 17.951 15.460 17.47375 G4 14.767 15.197 16.389 15.849 15.5505 G5 18.421 18.670 17.819 15.189 17.52475 G6 17.341 16.053 17.803 17.505 17.1755 G7 12.211 15.712 15.297 17.402 15.1555 Rata-Rata 16.94329 17.232 17.37886 16.077 16.90779 Data tersebut diolah dengan mencari rata-rata Hasil Panen Beras di Empat Kab/Kota Sumatera Barat. Langkah selanjutnya menguji asumsi-asumsi dari analisis ragam yaitu uji keaditifan, uji keacakan, kenormalan dan kehomogenan ragam[2]. Pengujian asumsi diperlukan agar hasil uji-f pada analisis ragam dapat digunakan secara sah. Hasil uji keaditifan menggunakan uji Tukey dihitung menghasilkan nilai F-hitung sebesar 9.36235E 13. Nilai ini kurang dari nilai F 0.05 1,48 =6.302, sehingga asumsi keaditifan terpenuhi. Asumsi kebebasan dan keacakan sisaan terpenuhi, hal ini terlihat pada plot sisaan yang tidak membentuk suatu pola atau hubungan tertentu. Asumsi Kehomogenan ragam terpenuhi terbukti dari uji Barlett diperoleh p-value 0.108. Uji Kenormalan juga terpenuhi diperoleh p-value > 0.15. Karena semua asumsi terpenuhi maka dilakukan penghilangan data secara acak. Pada proses pengacakan data dilakukan beberapa langkah diantaranya adalah langkah pertama, menomori setiap kolom dimulai dengan angka satu dan seterusnya. Dengan menggunakan software minitab maka dilakukan pengacakan data terhadap 28 respon yang ada, terbukti 2 data respon yang akan dihilangkan yaitu genotip 3, lokasi 2 dan genotip 1, lokasi 3. Langkah selanjutnya mencari nilai dugaan connected dan connected EM-AMMI seperti berikut ini: A. Algoritma Bahasa R dalam pendugaan data hilang dengan metode connected EM-AMMI. ###Memasukkan data ke dalam Matriks### Data_panen disimbolkan suatu matriks rata-rata yang telah dihilangkan sebesar 5%.

Data_panen<-matrix(c(data hilang),nrow=banyak kolom) ###Rata-rata hasil genotip dan lokasi### Rataan_baris <- rowmeans(data_panen) Rataan_kolom<-colMeans(Data_panen) Rataan_umum<-mean(Data_panen) ###Mencari pengaruh genotip dan lokasi### Pengaruh_genotip[i]<-rataanbaris[i]-rataanumum Pengaruh_genotip[j]<-rataanbaris[j]-rataanumum lokasi[i]<-rataankolom[i]-rataanumum lokasi[j]<-rataankolom[j]-rataanumum ###Mencari dugaan connected### yij<-m1[i,i]+(pengaruhgenotip[j]-pengaruhgenotip[i]) ###Memasukkan dugaan connected kedalam matriks### > data_dugaan_connected<-matrix (c(data dugaan connected),nrow=banyak kolom) ###Mencari rata-rata genotip dan lokasi### Rataan_baris <- rowmeans(data_dugaan_connected) Rataan_kolom<-colMeans(data_dugaan_connected) Rataan_umum<-mean(data_dugaan_connected) ###Mencari matriks pengaruh Interaksi### Matriks_interaksi<-matrix(0,genotip,lokasi) i<-0 for (i in 1:genotip){j=0 for (j in 1:lokasi){ interaksi[i,j]<m1[i,j]-rataanbaris[i]-rataankolom[j]+rataanumum}} jum<-genotipe+lokasi rasiodbku<-(2*(jum-1))/(jum*(jum-2)) nilaieigenvarku<-svd(varkovku)$d vektoreigenvarku<-svd(varkovku)$u ###BIPLOT AMMI-1### setengah_jari2<sqrt((akarcirivarku[2])*rasiodbku*(qf(0.95,2,(jum-2)))) setengah_jari1<sqrt((akarcirivarku[1])*rasiodbku*(qf(0.95,2,(jum-2)))) jari1<-(setengah_jari1^2) jari2<-(setengah_jari2^2) kestabilan<-matrix(0,jum,2) ly1<-c(0,1:jum) uy2<-c(0,1:jum) for(i in 1:jum){ laktus<- (((KUI2[i,1])^2)/setengah_jari1^2)+(((KUI2[i,2])^2)/sete ngah_jari2^2) } lokasi<-c("lokasi") genotipe<-c("genotip") par(mfrow=c(1,1)) plot(rataanbaris,kuigen[,1],xlab='rataan Hasil',ylab='KUI1',xlim=range(c(rataankolom,rataanbaris )),ylim=range(kuiling[,1],kuigen[,1])),main="biplo t AMMI-1",col="red") text(rataanbaris,kuigen[,1],labels=lokasi,col="red") abline(h=0) abline(v=rataanumum) abline(lty=5) points(rataankolom,kuiling[,1], col="blue",lwd=5) text(rataankolom,kuiling[,1],labels=genotipe,adj=c(0. 5,0.5),col="blue") points(rataanbaris,kuigen[,1], col="red",lwd=5) text(rataanbaris,kuigen[,1],labels=lokasi,adj=c(0.5,0.5),col="blue") for(i in 1:genotipe) {x21<-c(0,kuiling[i,1]) y21<-c(0,kuiling[i,2]) points(x21,y21,type='1',col="blue",xlab='rataan Hasil',ylab='KUI 1') text(kuiling[i,1],kuiling[i,2],col="darkblue",labels =genotipe[i])} B. Menghitung dugaan connected Connected yaitu penduga data hilang yang disyaratkan kolom yang berisi harus dihubungkan dalam satu garis lurus (garis horizontal maupun vertikal), yang mengikuti arah dari sel-sel terisi[5]. Sedangkan pada struktur data tidak connected terdapat sel-sel data yang ada terpisah menjadi dua kelompok data, dimana kedua kelompok data tersebut tidak dapat dihubungkan dengan suatu garis[3]. Pada tahap ini pengaruh genotip dan lokasi diasumsikan aditif,. Berikut ini ditampilkan syarat connected. TABEL II SYARAT CONNECTED L1 L2 L3 L4 G1 18.996 18.427 * 15.605 G2 18.699 18.249 18.138 15.529 G3 18.168 * 17.951 15.460 G4 14.767 15.197 16.389 15.849 G5 18.421 18.670 17.819 15.189 G6 17.341 16.053 17.803 17.505 G7 12.211 15.712 15.297 17.402

Dari Tabel II diperoleh bahwa syarat connected sudah terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah menduga data hilang dengan menggunakan metode connected dengan cara menentukan rataan lokasi, rataan genotip, pengaruh lokasi, dan pengaruh genotip. Penduga data hilang dengan metode connected yaitu sebagai berikut: Y 3,2 = μ 3,2 = μ 2,2 + α 3 α 2 = 18.249 + (0.346 0.80675) = 17.78825 Y 1,3 = μ 1,3 = μ 1,2 + β 3 β 2 = 18.427 + (0.385833 0.20433) = 18.608503 Dari program R diperoleh bahwa hasil pendugaan genotip 3 dan lokasi 2 adalah 17.788 satuan berat, sedangkan hasil pendugaan genotip 1 dan lokasi 3 adalah 18.609 satuan berat. Hasil Program R diatas sesuai dengan hasil pada program Excel. C. Metode Connected EM-AMMI Langkah selanjutnya yaitu menentukan hasil dugaan dengan metode EM-AMMI tapi menggunakan dugaan awal connected. Sehingga data rata-rata hasil panen padi menjadi TABEL III DUGAAN CONNECTED Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3 Lokasi4 Genotip1 18.996 18.427 18.609 15.605 Genotip2 18.699 18.249 18.138 15.529 Genotip3 18.168 17.788 17.951 15.460 Genotip4 14.767 15.197 16.389 15.849 Genotip5 18.421 18.670 17.819 15.189 Genotip6 17.341 16.053 17.803 17.505 Genotip7 12.211 15.712 15.297 17.402 Dengan menggunakan dugaan connected dan prosedur dari EM-AMMI dalam bahasa R diperoleh kontribusi keragaman pengaruh interaksi yang mampu diterangkan oleh masing-masing komponen adalah 69.78% dan 24.68%. KUI1 dan KUI2 telah mampu menerangkan keragaman total hasil panen beras sebesar 69.78% + 24.68% = 94.46% yaitu suatu tingkat keragaman yang cukup tinggi. Berdasarkan metode keberhasilan total (Postdictive success) yaitu KUI yang nyata pada uji-f analisis ragam adalah dua KUI yaitu KUI1 dan KUI2. Sehingga model AMMI dapat diduga dengan model AMMI2 yang dapat ditulis sebagai berikut: Y ij = μ + α i + β j + Y 32 = μ + α 3 + β 2 + = 17.60345 Y 13 = μ + α 1 + β 3 + 2 k=1 2 k=1 2 k=1 λ k φ ki θ kj λ k φ k3 θ k2 λ k φ k1 θ k3 = 18.13587 Tahap selanjutnya adalah memperbaiki nilai dugaan dengan membandingkan selisih dari nilai dugaan connected dengan nilai dugaan connected EM-AMMI iterasi 1. Dugaan connected adalah sebagai berikut Y 3,2 = 17.78825 Y 1,3 = 18.608503 Sedangkan dugaan connected EM-AMMI terbaru adalah Y 3,2 = 17.60345 Y 1,3 = 18.13587 Maka selisih dari dugaan connected dengan dugaan connected EM-AMMI adalah Y 3,2 = 17.78825 17.60345 = 0.1845498 Y 1,3 = 18.609 18.136 = 0.4731316 Karena selisih nilai dugaan lebih besar dari 0.00001 maka dilakukan metode connected EM-AMMI iterasi ke-2. Dalam bentuk matriks datanya menjadi 18,996 18.427 18.136 15.605 18.699 18.249 18.138 15.529 18.168 17.603 17.951 15.460 Y = 14.767 15.197 16.389 15.849 16.443 18.670 17.819 15.189 17.341 18.994 17.803 17.505 12.211 15.712 15.297 17.402 Proses memperbaiki nilai dugaan dilakukan sampai iterasi ke-n dimana selisih yang dihasilkan dari dugaan tersebut kecil dari 0.001. Setelah proses iterasi ke-5, selisihnya 0.001 maka Y 3,2 =17.438 Y 1,3 =18.792 Setelah dilakukan pendugaan dengan metode connected EM-AMMI maka digunakan MAPE untuk mengetahui berapa tingkat ketelitian dari pendugaan data hilang menggunkana metode connected EM-AMMI dengan cara mencari selisih dari nilai dugaan dengan nilai sebenarnya (data lengkap). MAPE connected EM-AMMI dapat terlihat pada tabel IV.

TABEL IV MAPE CONNECTED EM-AMMI Genotip Lokasi Data Sebenarnya Dugaan Connected EM-AMMI MAPE G1 L3 17.95 17.604 1.9 % G3 L2 18.25 18.136 0.6 % Rata-Rata MAPE Connected EM-AMMI 1.25% Dari tabel IV dapat disimpulkan bahwa metode connected EM-AMMI cukup baik dalam pendugaan data hilang. Ini dibuktikan nilai MAPE yang dihasilkan mendekati 0% dan berada diantara selang 0% - 10%. Untuk menginterpretasikan hasil dugaan connected EM- AMMI maka diperlukan biplot AMMI1(plot antara pengaruh utama dengan skor KUI1), Jika KUI2 nyata maka dapat dilanjutkan dengan Biplot AMMI2 (plot antara KUI1 dengan KUI2). Jarak titik amatan pada sumbu tegak menggambarkan adanya perbedaan dari pengaruh interaksi. Pengaruh interaksi genotip dan lokasi digambarkan oleh Biplot AMMI2. Untuk mengetahui genotip yang memiliki respon tertinggi di tiap-tiap lokasi, digunakan polygon dengan cara menghubungkan genotip terjauh dari titik pusat, lalu dibuat garis tegak lurus terhadap sisi poligon untuk membagi poligon menjadi beberapa kuadran (jarak yang sama)[5] sebagai berikut: 1. 0 L2 KUI 2 0. 5 0.0 G5 G1 G2 G3 G7-0.5 L3 G4 L4 L1-1.0 G6-1.5-1.0-0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 KUI 1 Gambar 1. Biplot AMMI-2 pada data dugaan connected EM-AMMI Dari Gambar 1 dapat diinterpretasikan bahwa pada data dugaan connected EM-AMMI terdapat empat genotip yang berada didalam ellipse yaitu genotip Ciredek(G1), genotip Anak Daro(G2), genotip Randah Putiah(G3) dan genotip Cantik Maniah(G4). Sedangkan genotip-genotip lainnya seperti genotip Mundam(G5), Bakwan(G6) dan Sarai Sarumpun(G7) berada diluar ellipse sehingga dapat dikatakan tidak stabil, artinya memiliki keragaman antar lokasi yang relatif besar. Genotip stabil artinya genotip tersebut cocok tumbuh di empat lokasi yang ada seperti Solok(L1), Pariaman(L2), Bukittinggi(L3) dan Pesisir Selatan(L4). Sebaliknya jika Genotip tersebut tidak stabil berarti Genotip tersebut tidak cocok tumbuh di empat lokasi tersebut dan hanya tumbuh pada lokasi tertentu. Dengan memperhatikan poligon yang menghubungkan lokasi-lokasi dengan keragaman terbesar serta kuadran yang terbentuk dari sisi-sisi poligon yang tegak lurus dengan pusat. Terdapat genotip-genotip yang spesifik pada lokasi tertentu artinya genotip tersebut unggul pada lokasi tertentu yaitu genotip Mundam(G5) spesifik di Pariaman(L2), Genotip Ciredek(G1), Anak Daro(G2) dan Randah putiah(g3) spesifik di Solok(L1) dan Bukittinggi(L3) sedangkan Genotip Cantik maniah(g4), Bakwan(G6) dan Sarai Sarumpun(G7) spesifik di Pesisir Selatan(L4). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menggunakan metode connected EM-AMMI dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut prosedur bahasa R untuk menduga data hilang menggunakan connected EM- AMMI diantaranya adalah mengumpulkan data lengkap, menghilangkan 5% dari data tersebut, memasukkan data ke dalam matriks, mencari rata-rata genotip dan lokasi, mencari dugaan connected, memasukkan dugaan connected ke dalam matriks yang baru, mencari nilai singular dari matriks dugaan connected EM-AMMI, mencari nilai dugaan connected EM-AMMI dan memperbaiki nilai dugaan dengan menggunakan MAPE

serta menginterpretasikan hasil dugaan kedalam Biplot AMMI. Dengan menggunakan prosedur connected EM- AMMI dalam bahasa R dan diaplikasikan pada data hasil panen beras maka diperoleh hasil pendugaan data hilang menggunakan metode connected EM-AMMI dalam bahasa R yaitu rata-rata berat beras Ciredek di Pariaman yaitu 17.59675 satuan berat sedangkan rata-rata berat beras Randah Putiah di Bukittinggi yaitu 18.13587 satuan berat serta MAPE yang dihasilkan metode connected EM-AMMI cukup baik. Artinya, jika terdapat data hilang maka metode pendugaan yang baik adalah metode connected EM-AMMI. [1] Basrul, S. M. 2014. Pendugaan Data Hilang Menggunakan Metode Connected EM-AMMI dalam Bahasa R, Skripsi, Universitas Negeri Padang, Maret 2014. [2] Mattjik, A. A., dan Made, Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan MINITAB, Bogor: IPB PRESS. [3] Mattjik, A. A. 2011. Pemodelan AMMI, kini dan yang akan datang, Bogor: IPB PRESS. [4] Nur, Lastri. 2013. Pengaruh Varietas dan Lokasi Tanam Terhadap Mutu Fisik Beras Padi Sawah Beberapa Varietas Lokal Sumatera Barat, Skripsi, 45 Hal., Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia, Maret 2013. [5] Silvianti, P. 2005. Klasifikasi genotip pada data tidak lengkap dengan pendekatan model AMMI, Skripsi, 67 Hal., Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia, September 2009. REFERENSI