Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

Strategi Pengembangan Kapasitas

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

Meningkatkan Kapasitas Masyarakat

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PEDOMAN TEKNIS SIKLUS KOTA

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH (KMW)

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Replikasi Program KATA PENGANTAR

KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) DASAR PEMANDU NASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

Program Penanggulangan Kemiskinan

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

KERANGKA ACUAN RAPAT KOORDINASI DAN TRAINING OF TRAINER PENGUATAN PEMANDU NASIONAL KONSULTAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

P2KP. Bersama Membangun Kemandirian Dalam Mewujudkan Permukiman Berkelanjutan

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN. Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara. Karo, 02 Juni 2007

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

CURRICULUM VITAE. 14. Workshop, Seminar dan Menulis Tahun Workshop/Seminar/Tulisan Penyelenggara & Peran

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Review Pelaksanaan Siklus

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

Transkripsi:

1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan, nilainilai sosial kemasyarakatan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai landasan kokoh membangun masyarakat mandiri sejahtera. Proses ini dibangun melalui penguatan lembaga masyarakat oleh masyarakat sendiri dengan mengembangkan Ba Keswadayaan (BKM), mengembangkan nilai nilai kerelawanan sinergi antara masyarakat dengan stakeholder lain di tingkat kelurahan. Proses belejar dilakukan melalui proses pendampingan dalam setiap tahapan siklus kegiatan Komunitas Belajar Kelurahan (KBK). Agar proses perubahan berjalan harmonis, penguatan masyarakat harus sejalan dengan pemberdayaan pemerintah daerah. Penguatan kapasitas pemerintah daerah stakeholder kota dilakukan untuk mengedepankan peran tanggung jawab pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. Penguatan ini dilakukan melalui pelibatan intensif pemda pada pelaksanaan siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun kelurahan/desa, penguatan peran-fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). TKPKD inilah yang diharapkan mampu menyusun Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) PJM Pronangkis kota/kabupaten berbasis aspirasi program masyarakat (PJM Pronangkis Kelurahan), serta mendorong melembagakan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP). Proses pembelajaran untuk memberdayakan masyarakat pemerintah daerah dilakukan melalui proses transformasi sosial dengan aktivitas siklus baik di tingkat kota/kabupaten maupun tingkat kelurahan/desa. Sejalan dengan proses tersebut PNPM Mandiri perkotaan memberikan peningkatan kapasitas kepada para pelaku pada tiap tingkatan untuk dapat menjalankan proses yang diharapkan melalui kegiatan pelatihan. Konsep dasar pelatihan yang dikembangkan berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, kemampuan dari para pelaku baik itu konsultan, pemerintah maupun masyarakat untuk menjalankan program secara partisipatif, transparan, akuntabel berkelanjutan. Sesuai dengan pendekatan program yang berorientasi pada pembangunan partisipatif kesadaran kritis maka pelatihan yang dilakukan menggunakan metode pelatihan partisipatif dengan paradigma pendidikan kritis. Dengan pendekatan ini peserta belajar menjadi subjek (sumber belajar) dimana proses belajar dikemas dalam suasana yang dialogis dengan menggunakan metode metode yang bervariasi untuk menumbuhkan kreatifitas, keterampilan berfikir analitis menumbukan inovasi. 2. Kategori Pelatihan Kategori pelatihan didasarkan kepada tahapan proses transformasi sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat kota/kab maupun tingkat kelurahan /desa seperti digambarkan berikut ini. 1

2.1 Kategori 1 : Untuk Intervensi Tingkat Kelurahan/Desa Strategi 1 : Tingkat Kelurahan/Desa Tidak Berdaya (Miskin) Berdaya Mandiri Mai Sasaran Aktivitas Visi Kota PERUBAHAN PRILAKU/SIKAP MASYARAKAT 0 Rembug Kesiapan Ma sya r a k a t 1 Visi Kelurahan & Refleksi Kemiskinan Identifikasi Masalah KELEMBAGAAN MASYARAKAT YG MENGAKAR DAN REPRESENTATIF (BKM) 2 Swadaya KSM 3 Membangun BKM Tahap Evaluasi PENYUSUNAN PROGRAM PAR- TISIPATIF OLEH MASYARAKAT (PJM PRONANGKIS) KSM 4 BL M PJM Pronangkis 6 Tahap Revie w: PJM, Kelembagaan, Keuangan 5 Tahap APLIKASI PRONANGKIS PRO POOR & KONTROL WARGA (BLM) 7 Orientasi PS SINERGI DGN PEMDA MELALUI KEMITRAAN PROGRAM (PAKET) 11 Revie w: PJM, Kelembagaan, Keuangan 8 Renta 2 OPTIMALISASI SUMBER DAYA DARI LUAR (PERBANKAN, kimpraswil, DEPSOS,DLL) (CHANELING PROGRAM) 10 9 Daerah 12 Orientasi Swadaya PEMBANGUNAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN WILAYAH KELURAHAN TERPADU SCR MANDIRI (NEIGHBOURHOOD DEVELOPMENT) 16 Revie w: PJM, Kelembagaan, Keuangan 13 Renta 3 15 14 Daerah Pelatihan pada tingkat kelurahan/desa serta konsultan yang mendampingi (fasilitator askot) ditujukan untuk memberikan pemampuan mendorong motivasi memfasilitasi melaksanakan setiap tahapan intervensi di tingkat kelurahan/desa dengan kategori sebagai berikut : Pelatihan Dasar untuk intervensi dari masyarakat tidak berdaya menjadi masyarakat berdaya (siklus tahap 1) dengan penekanan pada perubahan pola pikir terhadap pendekatan pembangunan penanggulangan kemiskinan serta pemampuan pelaksanaan belajar mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, mengembangkan kelembagaan lokal, melaksanakan monitoring evaluasi program penanggulangan kemiskinan. Pelatihan Madya untuk intervensi dari masyarakat berdaya menjadi masyarakat mandiri (siklus tahap 2) dengan penekanan pada pelaksanaan review kelembagaan, program, keuangan menjalankan pengulangan siklus serta pemampuan untuk bermitra dengan pemerintah lembaga lain dalam menjalankan program. Pelatihan Utama untuk intervensi dari masyarakat mandiri menuju masyarakat mai dengan penekanan pada pelembagaan pelaksanaan siklus sebagai daur program yang berkelanjutan kemampuan mengembangkan proses belajar secara mandiri. 2

Kelompok sasaran : : Relawan, anggota BKM/LKM, UPK,UPL,UPS Pemerintah : Lurah/Kades Konsultan : Faskel Askot Pelatihan Dasar Fasilitator Askot dibagi ke dalam 3 tahap yaitu : Pelatihan Dasar 1 yang merupakan pelatihan Pra Tugas, pada awal program di lokasi baru. Pelatihan ini ditujukan agar fasilitator mempunyai paradigma pembangunan manusia, memahami konsep filosophi dasar PNPM Mandiri Perkotaan, mempunyai motivasi sebagai agen perubahan mampu memfasilitasi tahapan siklus awal sampai dengan Refleksi Kemiskinan. Pelatihan Dasar 2, dilaksanakan sebelum RKM terdiri dari pemahaman pemampuan memfasilitasi siklus Swadaya, Pengembangan KSM, Pembangunan BKM/LKM serta kemampuan memfasilitasi mengelola pelatihan tingkat masyarakat penumbuhan motivasi untuk menjalankannya. Pelatihan Dasar 3, dilaksanakan setelah BKM/LKM terbentuk terdiri dari pemahaman pemampuan dalam memfasilitasi penyusunan PJM Pronangkis, penerapan prinsip prinsip transparansi akuntabilitas dalam pelaksanaan program, pencairan pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakay (BLM), monitoring evaluasi partisipatif pengelolaan konflik. Pelatihan Madya Fasilitator Askot dibagi ke dalam 2 tahap yaitu : Pelatihan Madya 1 yang merupakan pelatihan awal untuk mendampingi lokasi madya.. Pelatihan ini bertujuan agar fasilitator/askot memahami hasil pendampingan phase 1; memahami pentingnya proses evaluasi tahunan program; mempunyai keterampilan dalam mendorong proses kemitraan dengan pihak lain, memahami proses musrenbang; mendorong BKM/LKM untuk mengelola perkembangan KSM ; memahami peningnya data/informasi komunitas dalam penanggulangan kemiskinan pengembangan BKM/LKM sebagai organisasi nirlaba; Pelatihan Madya 2, dilaksanakan sebelum pencairan BLM. Pelatihan ini bertujuan agar fasilitator/askot memahami mampu mendampingi BKM/LKM dalam memasarkan gagasan gagasan penanggulangan kemiskinan kepada pihak luar serta mengembangkan forum BKM/LKM tingkat kecamatan. Pelatihan Utama Fasilitator Askot terdiri dari : Pelatihan Utama 1, merupakan pelatihan awal untuk mendampingi lokasi utama. Pelatihan ini ditujukan agar fasilitator/askot memahami hasil hasil pendampingan phase 2 (madya) serta mampu memfasilitasi proses identifikasi, perencanaan, pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan belajar masyarakat secara mandiri. Pelatihan Utama lanjutan disesuaikan dengan kebutuhan pada masing masing lokasi berdasarkan kepada perkembangan masyarakat dampingan. Peningkatan kapasitas fasilitator dilengkapi dengan coaching pada pertemuan koordinasi di tingkat kota/kab untuk membahas kemajuan permasalahan lapangan serta pendalaman materi materi yang didapat dalam paket dasar pelatihan, berdasarkan kepada tahapan siklus. (dirancang dilakukan mandiri oleh koordinator kota tenaga ahli pelatihan KMW) Pelatihan Lurah/Kades, Relawan, BKM/LKM Unit Pengelola Pelatihan di tingkat masyarakat diberikan kepada Lurah/kades, relawan, anggota BKM/LKM anggota Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit Pengelola kegiatan Sosial (UPS) Unit Pengelola kegiatan Lingkungan (UPK). Pelatihan terdiri dari : Pelatihan Dasar dengan materi kurikulum (modul) dasar yang dilaksanakan dalam waktu beberapa hari diberikan baik kepada relawan, BKM/LKM maupun Unit Pengelola. 3

OJT Siklus dengan materi pemahaman pemampuan untuk menjalankan masing masing siklus, diberikan secara bertahap pada saat akan memulai kegiatan, praktek langsung di dalam pelaksanaan siklus evaluasi hasil-hasilnya. Pelatihan/OJT keterampilan teknis, berupa peningkatan kemampuan teknis bagi para anggota BKM/LKM, Unit Pengelola maupun relawan sesuai dengan tugas/peran khusus pada big masing masing. 2.2 Kategori 2 : Untuk Intervensi Tingkat Kabupaten/Kota Strategi 2 : Tingkat Kota Non Pro - Poor Pro-Poor Policy Pro- Poor Program & Bugeting Good Governance Sasaran PERUBAHAN CARA PANDANG PEMDA TERHADAP KEMISKINAN KOMITMEN KEPALA DAERAH UNTUK NANGKIS SEJALAN DENGAN VISI/MISI BANGDA KELEMBAGAAN STRATEGI & NANGKIS DAERAH PROGRAM (TKPKD) NANGKIS DAERAH (SPKD & PJM PRONANGKIS) SINERGI DGN MASYARAKAT MELALUI KEMITRAAN PROGRAM (PAKET) PROGRAM & ANGGARAN NANGKIS UNTUK LOKASI BARU (REPLIKASI) OPTIMALISASI SUMBER DAYA DARI LUAR (CHANNELING) TRANSPARANSI & AKUNTABILITAS PENGGUNAAN ANGGARAN NANGKIS PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PEMBANGUNAN LINGKUNGAN KOTA Aktivitas KBP 1 Sosialisasi Kelompok Strategis Identifikasi Masalah 2 Penguatan TKPKD 3 Ke misk in a n Ko ta Tahap Evaluasi 4 Penyusunan SPKD & PJM Pronangkis 6 Tahap Per enc anaan 5 Tahap 7 Orie n ta si Ke misk in a n Ko ta 8 10 9 11 Orientasi Ke misk in a n Ko ta 12 14 13 P elaksanaan P emantauan Pelatihan untuk mendukung kapasitas pelaku agar dapat menjalalankan siklus di tingkat kota/kab ditekankan pada perubahan pola pikir dalam pendekatan pembangunan penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, tumbuhnya good governance mendorong pengarusutamaan penanggulangan kemiskinan dalam kebijakan program program pemerintah. Kelompok Sasaran : Pemerintah : Dinas Dinas, Bappeda : Kelompok peduli Konsultan : Korkot Askot Mandiri Pelatihan Korkot Askot Mandiri selama masa program terdiri dari : Training of Trainers, semua korkot askot mandiri pada PNPM Mandiri Perkotaan adalah pemandu nasional (Fasilitator Trainers). Korkot Askot mandiri akan mendapatkan pemahaman untuk materi materi mengenai pendampingan di tingkat kelurahan/desa yang diberikan kepada fasilitator dalam TOT. Pelatihan Korkot 1, yaitu pelatihan awal untuk pendampingan di tingkat kota ditujukan agar korkot memahami tugas fungsi di tingkat kota baik dalam hal peningkatan kapasitas stakeholder, pengembangan strategi komunikasi, advokasi kebijakan anggaran serta refleksi kemiskinan kota/kab. 4

Pelatihan Korkot 2, yaitu pelatihan khusus untuk memahami Participatory Poverty Assesment (PPA) kemampuan untuk memfasilitasi proses serta menggunakan hasil PPA untuk review SPKD PJM Pronangkis kota/kab. Pelatihan Pemda Stakeholder terdiri dari : Pelatihan Dasar dilaksanakan di awal program pada kota/kab sasaran terdiri dari pemahaman terhadap modul dasar peran pemda dalam penanggulangan kemiskinan. Coaching bagi anggota Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) yang terdiri dari 5 seri, beorientasi pada pemetaan kemiskinan di tingkat kota/kab serta mendorong pemda yang bisa mengeluarkan kebijakan anggaran yang pro poor. Coaching khusus pemberian wawasan mengenai pentingnya mengelola sistem komunikasi informasi pada tingkat kota/kab untuk penanggulangan kemiskinan. Kategori 3 : Pelatihan untuk mendukung pelaksanaan program secara umum. Untuk mendukung pengendalian program di tingkat masyarakat kota/kab, diberikan peningkatan kapasitas bagi para pelaku yang terkait dengan pengelolaan administrasi, pengendalian berbagai kegiatan program, pengendalian pencapaian hasil hasil program. Kurikulum pelatihan ditekankan pada perubahan pola pikir dalam pendekatan pembangunan penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat kompetensi yang harus dimiliki oleh masing masing pelaku sesuai dengan tugas tanggungjawabnya. Kelompok sasaran : Konsultan Manajemen Pusat Konsultan Manajemen Wilayah Staf Proyek Satker PPK Propinsi kota/kabupaten Tenaga Ahli khusus yi : Manajemen Keuangan, Infrastruktur, Asmandat, Project manajemen, project finance, Pengembangan Kapasitas. Kategori 4 : Pelatihan Untuk Pelatih Pelatihan pelatihan dalam PNPM Mandiri Perkotaan difasilitasi oleh Pemandu Nasional yang dikembangkan oleh program. Pemandu Nasional ini terdiri dari para pelaku di tingkat konsultan maupun aparatur pemerintah.pemandu Nasional dikategorikan berdasarkan spesialisasi sebagai berikut : Pemandu khusus untuk pelatihan dasar fasilitator askot Pemandu khusus untuk pelatihan madya fasilitator askot Pemandu khusus untuk pelatihan utama fasilitator askot Pemandu khusus untuk pelatihan korkot Pemandu khusus untuk pelatihan aparatur pemerintah daerah Peningkatan kapasitas pemandu nasional diberikan melalui Training of Trainers yang dilaksanakan secara berkala. 3. Modul Kurikulum Pelatihan Untuk setiap jensi perlatihan PNPM Mandiri Perkotaan mengembangkan modul modul dengan berdasarkan kurikulum sesuai tujuan dari setiap pelatihan yang dikembangkan. Kurikulum Pelatihan secara garis besar dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu : Kurikulum Dasar yang terdiri dari materi materi untuk menumbuhkan pengetahuan, sikap kemampuan dasar yang harus dipunyai oleh setiap jajaran pelaku dalam pemberdayaan masyarakat, terdiri dari : Tantangan Penanggulangan Kemiskinan Kebijakan Pemerittah dalam Nangkis Konsep PNPM Mandiri Perkotaan Kemiskinan 5

Pemberdayaan Pembangunan Partisipatif. Kurikulum khusus yang terdiri dari materi materi khusus berdasarkan kepada kompetensi yang harus dipunyai oleh masing masing kelompok sasaran sesuai dengan tugas tanggungjawab yang harus dijalankan. Modul modul dikemas dalam bentuk buku, dimana masing masing buku terdiri dari beberapa modul untuk satu tema bahasan. Untuk memudahkan pengguna kemasan buku/modul dicetak dengan warna cover yang berbeda penggunaan kode nomor sesuai dengan nomor urut pelatihan untuk masing masing kategori pelaku. Warna nomor modul terdiri dari : Modul Dasar (kurikulum dasar) konsultan pemda) warna cover hijau dengan nomor urut 01 sampai 05. Modul Pelatihan Fasilitator askot warna cover biru dengan kode nomor F00 sampai F37 Modul Pelatihan Korkot warna cover ungu dengan kode nomor K01 sampai K07 Modul Pelatihan Pemda KBP cover warna coklat dengan kode nomor P00 sampai P08 Modul Dasar Pelatihan Lurah/kades, Relawan, BKM/LKM UP cover warna kuning dengan kode nomor 01 sampai 04 Modul khusus pelatihan kades/lurah dengan cover warna coklat kode warna L0 sampai L03 Modul khusus pelatihan relawan, BKM/LKM UP cover warna kuning dengan kode nomor C00 sampai C 48. Struktur modul terdiri dari : Panduan Pemandu (session guide) Panduan pelaksanaan proses mengajar tahap demi tahap bagi bagi para pemandu memuat isu isu pertanyaan kunci, tatacara penggunaan metode, media belajar yang digunakan pesan pesan minimal yang harus sampai kepada peserta, Lembar Kerja Berupa panduan tugas tugas yang bagi para peserta, kasus kasus sebagai bahan analisa panduan panduan khusus permainan yang digunakan. Media Bantu Bahan bahan presentasi bagi para pemandu untuk menjelaskan kepada peserta bahan bahan lain yang digunakan sebagai alat bantu pembahasan peningkatan pemahaman peserta. Bahan Bacaan (handout) Berupa bahan acuan bagi pemandu peserta yang berkaitan dengan topik materi yang dibahas. Bahan bacaan terdiri dari tulisan para ahli, pengaaman pelaksanaan program baik PNPM Mandiri Perkotaan maupun program pemberdayaan lain, peraturan - peraturan pemerintah yang berkaitan dengan topik bahasan atau tulisan dari pengembang modul. Secara rinci kurikulum pelatihan dapat dilihat pada tabel terlampir. 6