: Sarlina Maherani Harahap NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM

dokumen-dokumen yang mirip
: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Badridwan (2009:1), prosedur adalah urutan-urutan kegiatan

commit to user BAB V PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR AKUNTANSI TAMBAH DAYA LISTRIK PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER KOTA

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini semakin pesat dengan diiringi kemajuan

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Selatan APJ Bandung yang bergerak pada

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

ACTIVITY DIAGRAM. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA USAHA WARALABA ROTI BAKAR 88

BAB II HASIL SURVEY. : Jl. Jendral Basuki Rachmad 3-7 Kediri. :

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

ACTIVITY DIAGRAM. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PLN (Persero) PUSAT. Nama : Sicilia Indriyani NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Sedangkan untuk sektor industri, listrik berguna unutk menjalankan

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PASANG BARU PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) UPJ SUKOHARJO TUGAS AKHIR

PROSEDUR AKUNTANSI PEMASANGAN DAYA BARU UNTUK BISNIS PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya harus secara

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Handout Akuntansi Manajemen

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN REKENING LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok. dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia dalam

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. hajat hidup orang banyak, seperti perusahaan listrik, minyak dan gas bumi.

PROSEDUR AKUNTANSI PEMASANGAN BARU LISTRIK PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan peningkatan akuntabilitas, maka diperlukan adanya

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PENJUALAN TUNAI PADA MINIMARKET LAWSON STATION AKSES UI CABANG DEPOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan

PROSEDUR UMPAN BALIK PELANGGAN

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem sebagai berikut Suatu sistem adalah suatu jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

SOP PEMELIHARAAN PROTEKSI BAY KOPEL NO. DOKUMEN : PC40.TJBTB.01 EDISI : 00 REVISI : 00 TANGGAL : 9 DESEMBER 2016 PT PLN (PERSERO)

RIZKY TRI PERMANA NPM :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2016, No Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (L

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Manfaat Penelitian... 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan

Transkripsi:

PROSEDUR PENETAPAN BIAYA PENAMBAHAN DAYA TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN ( PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG AREA MARUNDA Nama : Sarlina Maherani Harahap NPM : 43209718 Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM

Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi penggunaan peralatan listrik semakin luas dan beragam, mencakup industri sampai rumah tangga, yang kemudian listrikpun berkembang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal itu ditandai dengan banyaknya masyarakat yang datang ke PT. PLN (Persero) yang ada diseluruh Indonesia salah satunya untuk permintaan penambahan daya. Namun dilain hal ada sebagian anggota masyarakat yang memiliki anggapan bahwa betapa sulitnya meminta penambahan daya tenaga listrik di PT. PLN (Persero) baik dalam hal prosedur pelaksanaan maupun biaya. Padahal, biaya penambahan tenaga listrik sangatlah terjangkau dan prosedurnya pun mudah, hanya dengan membawa foto copy KTP dan rekening listrik terakhir ke unit pelayanan dan jaringan PLN terdekat penambahan daya listrik sudah bisa untuk diproses. Untuk masalah biaya penetapan tambah daya tenaga listrik dapat di sesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dengan harga yang terjangkau dari harga Rp 337.500 untuk tambah daya sebesar 450VA sampai dengan Rp 1.650.000 untuk tambah daya sebesar 2.200VA untuk golongan tarif rumah tangga. Konsumen akan dihubungi oleh petugas PLN untuk membayar terlebih dahulu penambahan daya yang diinginkan pelanggan. Barulah 5 hari (kerja) setelah permohonan dari pelanggan, tambah daya dari pelanggan ditambahkan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyusun laporan kerja praktek ini memberi judul Prosedur Penetapan Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda.

Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek Tujuan Kerja Praktek Untuk mengetahui Sumber Penetapan Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Dan Tangerang Area Marunda. Untuk mengetahui Prosedur Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Dan Tangerang Area Marunda. Bagi Penulis Manfaat Kerja Praktek a. Dapat pengetahuan secara praktis khususnya mengenai Prosedur Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda b. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh dibangku kuliah. Bagi Universitas Gunadarma a. Meningkatkan Kualitas Lulusan Diploma III, khususnya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja. b. Membangun kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan perusahaan. Bagi Perusahaan a. Dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasional. b. Dapat menjalankan kerjasama yang baik antara perusahaan dan Universitas Gunadarma.

Metode Yang Digunakan dalam Kerja Praktek Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam kerja praktek adalah sebagai berikut : a. Objek Kerja Praktek Penulis melakukan penelitian secara langsung dalam pelaksanaan kerja praktek tepatnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. Objek penulisannya adalah mengetahui Prosedur Penetapan Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. b. Data Yang Digunakan Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, menggunakan data tentang Prosedur Penetapan Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik. c. Wawancara Pada proses pengambilan data ini penulis melakukan Tanya jawab langsung terhadap manajer pelayanan dengan melakukan survei dan keterlibatan langsung dalam proses kerja yang digunakan untuk mengetahui masalah yang diteliti pada saat melaksanakan kerja praktek. Dengan metode wawancara ini penulis mendapatkan banyak informasi dan gambaran dalam melaksanakan kerja prakteknya dan lebih mengetahui masalah yang sering dihadapi oleh para karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Tangerang ini guna memperoleh data yang menunjang pembahasan penulis laporan kerja. d. Studi Pustaka Pada proses pengumpulan data penulis mengambil data-data hasil kerja praktek serta dengan membaca buku yang sesuai pembahasan materi dan pengetahuan lain yang penulis lakukan.

Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu rangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa orang dalam suatu lembaga atau lebih agar terjadi suatu penanganan yang seragam atas segala kegiatan yangberlangsung secara berulang-ulang dalam lembaga itu sendiri. Karakteristik prosedur 1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi. 2. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan 3. Prosedur menunjukan urutan yang logis dan sederhana. 4. Prosedur menunjukan adanya keputusan dan tanggung jawab. 5. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya seminimal mungkin. Manfaat Prosedur 1. Memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan untuk masa yang akan datang. 2. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas agar pekerjaan tidak dilaksanakan secara berulang-ulang. 3. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan. 4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien.

Hasil Dan Pembahasan Biaya Yaitu harga pokok atau bagiannya yang dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. Ada beberapa cara untuk menggolongkan biaya diantaranya adalah : 1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan a. Biaya produksi Yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung. b.operating expense Yang terdiri dari marketing and selling expense dan general and administrasion expense. 2. Berdasarkan Periode Akuntansi Yang terdiri dari pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan. 3. Berdasarkan pengaruh manjemen Yang terdiri dari biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. 4. Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya. Yang terdiri dari biaya engineered, biaya discretionary dan biaya commited (biaya kapasitas). 5. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya. Yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 6. Biaya semi variabel yaitu berdasarkan objek yang dibiayainya. Yang terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Sumber penetapan biaya penambahan daya tenaga listrik Untuk menghitung biaya penambahan daya tenaga listrik berasal dari : a. Biaya penyambungan baru Rumus mencari biaya penyambungan : BP = Selisih Daya x Tarif Biaya Penyambungan Misalnya pelanggan memiliki daya semula 450VA dan ingin menambah menjadi 900VA. Maka yang pertama dihitung adalah selisih dari daya tersebut, seperti dari 900VA ke 450VA maka selisihnya adalah 450VA, kemudian selisih daya tersebut yaitu 450VA dikalikan dengan tarif biaya penyambungan yaitu Rp.750 sebagai ketentuan pembayaran yang telah ditentukan sesuai dengan daya tarifnya. Maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut : Biaya penyambungan = (Daya Akhir Daya Awal) x Tarif Biaya Penyambungan = (900VA 450VA) x Rp 750,- = (450VA) x Rp 750,- = Rp 337.500,-

b. Biaya materai Selain biaya penyambungan pelanggan juga harus membayar biaya materai sebesar Rp. 6.000 sebanyak satu buah., maka pelanggan harus membayar sebesar : Biaya penyambungan ( 450VA x Rp. 750,-) = Rp. 337.500,- Biaya materai = Rp. 6.000,- = Rp. 343.500,- Prosedur Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda. Berikut ini adalah gambar flowchart prosedur penambahan daya tenaga listrik di PT. PLN (Persero) :

Gambar 4.1 Bagan Prosedur Penambahan Daya Tenaga Listrik

PELANGGAN KASIR LOKET PELAYANAN PELANGGAN SPV SAMBUNGAN PELANGGAN 4 Tembusan TUL I-06 Mencetak TUL I-09 & TUL I-10 Tembusan TUL I-06 6 7 TUL I-06 1 SPJBTL Acc Pelanggan membayar biaya perubahan daya TUL I-09 1 6 2 TUL I-10 1 2 TUL I-09 TUL I-10 Diproses & dilaksanakan Diproses & dilaksanakan TUL I-09 TUL I-10 Input Data Pembayaran 7 TUL I-09 TUL I-10 DATA PEMBAYARAN PELANGGAN Mencetak TUL I-06 Pemeriksaan Data Mutasi & memasukan berkas PD (TUL I-01, SJPS, SPJBTL, TUL I-06,DLL) ke amplop AIL untuk di arsip TUL I-06 1 TUL I-01 TUL I-06 Tembusan 2 3 SPJBTL SPJBTL Gambar 4.2 Bagan Prosedur penambahan daya Tenaga Listrik

Kesimpulan 1. Biaya penambahan daya tenaga listrik dihitung berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan yaitu bersumber dari Biaya Penyambungan (BP) yang sesuai dengan permintaan daya yang diinginkan pelanggan dengan golongan daya yang berbeda-beda dan Biaya Materai. 2. Prosedur Biaya Penambahan Daya Tenaga Listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang Area Marunda terdiri dari beberapa tahap yang melibatkan beberapa bagian yaitu : 1. Tahap di bagian pelayanan pelanggan, 2. Tahap di bagian Supervisor Pelayanan pelanggan. 3. Tahap di bagian Manager. 4. Tahap di bagian Kasir. 5. Tahap di bagian Supervisor Sambungan Pelanggan.

Saran 1. Sejauh ini pelaksanaan penambahan daya tenaga listrik berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, akan tetapi perusahaan harus lebih memperhatikan masalah tunggakan rekening listrik pelanggan dan bagaimana caranya untuk bisa meminimalisasikan jumlah tunggakan rekening listrik tersebut untuk memperlancar proses penambahan daya tenaga listrik. 2. Selalu memperhatikan ketelitian perolehan data pelanggan pada awal pengajuan, dan pastikan data tersebut lengkap dan jelas sehingga tidak ada hambatan apabila melakukan survey. 3. PT. PLN (Persero) dalam menjalankan usahanya sehari-hari selalu berhubungan dengan konsumen. Untuk itu PT. PLN (Persero) diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya. Kenaikan tarif dasar listrik selama ini harus juga diimbangi dengan peningkatan pelayanan kepada konsumen. Untuk itu diperlukan peningkatan kinerja perusahaan bukan hanya dari segi financial saja tetapi juga dari segi pelayanan kepada masyarakat.