STATISTIK PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Korelasional

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

Korelasi Bivariat dan Regresi Linier Sederhana.

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

DATA. Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB II METODE PENELITIAN. metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

REGRESI SEDERHANA/BIVARIAT. Statistik Psikologi Unita Werdi Rahajeng

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistik Nonparametrik:

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

SESI 13 STATISTIK BISNIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pernyataan penelitian yang bersifat

ANALISIS REGRESI. Stat/Reg/Sam 04

BAB II METODE PENELITIAN

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

Statistik Parametrik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Resume Regresi Linear dan Korelasi

BAB 5 VALIDITAS EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Risma Istiarini & Sukanti Halaman

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB II MODEL REGRESI. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Deploment Index (HDI)

Korelasi dan Regresi Sederhana. Srava Chrisdes Antoro, M.Si.

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANALISIS KORELASI

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Regresi Linear Sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

MA2081 Statistika Dasar

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

FUNGSI STATISTIKA. Oleh Jarnawi Afgani Dahlan

REGRESI SEDERHANA/BIVARIAT. Statistik Psikologi Unita Werdi Rahajeng

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

Transkripsi:

STATISTIK PENDIDIKAN Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

REGRESI LINIER Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang dapat menggambarkan hubungan fungsional dua variabel Hubungan yang bersifat fungsi, sesuatu dianggap menjadi penentu variabel yang lain. Artinya x naik, y naik atau sebaliknya. Analisis regresi linier sederhana, 1. Variabel yang dianalisis bersifat bivariat, setiap subjek itu punya varibel 2 dependen 2. Variabel yang dianalisis bersifat multi variat, atau disebut multi variabel.

Variabel yang disebut prediktor, variabel diasumsi sebagai dasar untuk membuat prakiraan adalah (x) Variabel yang disebut kriterium, variabel yang diprediksinya adalah (y)

Grafik fungsi adalah dasar untuk regresi. kemiringan atau slope dari garis ini sangat pengaruhi nilai koordinat berapa banyak kenaikan x mengakibatkan kenaikan y titik potong atau intercep ketika x=0, y= lebih besar dari x

REGRESI LINIER Konsep-konsep Joint Distribution Hubungan bivariat Regresi linear berhubungan dengan korelasi Adanya variabel Criterium (terikat) = Y Adanya variabel Prediktor (bebas) = X Scatter Plot

Fungsi Prediksi Contoh: Prediksi IPK berdasarkan Nem SMA Hubungan Fungsional Y = f(x) Jika f(x) = 0,5 (x) Maka Y = f(x) = 0,5 (x) Digunakan dalam memprediksi berdasarkan garis lurus yang diturunkan dari model Linear matematis

PERSAMAAN REGRESI LINEAR Y = = intersep Y Skala Y bila X = 0 = kemiringan Arah dan derajat hubungan

Cov xy 2 S x r xy Cov S x S xy y Cov xy r S S xy x y r xy s s y x Y X

MODEL LINEAR UNTUK POPULASI Y i = x i i Model matematis ini mengandung arti: 1. Yi dan Xi skor-skor seseorang pada x dan y 2. (alfa) dan (beta) adalah konstan 3. adalah slope (kemiringan) : proporsi perubahan pada y setiap x berubah intersep Y: harga Y bila X = 0 E i adalah kekeliruan/ bagian yang tidak berhubungan dengan Y 4. + Xi = Y dapat ditentukan bila x diketahui jadi Yi = Y i + E i

MODEL LINEAR UNTUK SAMPEL Yi = i e i Pada model linear ini: 1. + i : menentukan garis lurus e i penyimpangan titik dari garis lurus 2. + I = Yi Yi = Y + e i 3. Yi = i e i memenuhi prinsip kuadrat-kuadrat terkecil

1 1 2 1 2 2 n e Y Y n e e s e Oleh sebab itu rata-rata error (e) = 0 2 1 2 1 1 0 Y Y Y Y e Y Y

KORELASI Korelasi adalah hubungan antara beberapa varibel, misalnya apakah murid yang pandai matematika pandai pula dalam fisika. Berdasarkan tujuan atau sifat penelitian korelasi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. korelasi sejajar, yaitu kuat lemahnya hubungan yang diperoleh dari penelitian itu bukanlah hubungan yang berupa sebab akibat. Misalnya baiknya prestasi matematika bukan disebabkan oleh baiknya prestasi bahasa Indonesia, melainkan adanya faktor lain yaitu faktor kecerdasan

2. korelasi sebab akibat, yaitu kuat lemahnya hubungan yang diperoleh dari penelitian itu disebabkan hubungan sebab akibat. Misalnya minat baca sebagai variabel pertama diperkirakan akan menjadi sebab tinggi rendahnya kecepatan efektif membaca sebagai variabel kedua.

Dilihat dari banyak sedikitnya variabel yang dikorelasikan, teknik korelasi dibagi menjadi: 1. teknik analisis korelasional bivariat; yaitu menganalisis korelasi dua variabel. 2. teknik analisis korelasional multivariat; yaitu menganalisis korelasi lebih dari dua variabel.

Menurut jenis datanya, korelasi dapat dibedakan menjadi : 1. korelasi alpha yakni nominal, ordinal, interval, diskrit, atau kontinu. 2. korelasi phi yakni poin biserial

KOEFISIEN KORELASI Kuatnya hubungan antara variabel yang dianalisis itu dapat diketahui dari koefisien korelasi (angka korelasi) yang diperoleh. Arah hubungan antara dua variabel dapat dibedakan menjadi : Arah korelasi yang positif (+), menunjukkan adanya korelasi sejajar yang searah jadi jika variabel x naik maka diikuti pula oleh pertambahan variabel y.

Arah korelasi negatif (-), yaitu menunjukkan adanya korelasi sejajar variabel yang diteliti, tetapi berlawanan arah. Jadi kenaikan variabel x diikuti oleh penurunan variabel y. Arah korelasi nihil, yaitu kenaikan variabel yang satu kadang-kadang disertai turunnya nilai variabel yang lain atau kadang-kdang diikuti kenaikan variabel yang lain.

Besarnya angka korelasi mulai dari 0 sampai 1 Artinya suatu korelasi antarvariabel bernilai paling kecil nol sehingga dapat dikatakan bahwa antarvariabel itu tidak berkorelasi. Adapun bernilai 1 mengandung arti bahwa antarvariabel berkorelasi sempurna.

Menghitung koefisien korelasi Rumus dasar perhitungan korelasi dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan Pearsons Product Moment, yakni: r xy 2 x. xy 2 y

r xy korelasi antara x dan y x x x y y y cat: dimana skor rata-rata

KORELASI PANGKAT Koefisien korelasi r berlaku bagi sebaran normal dua peubah (bivariat), suatu sebaran yang tidak terlalu umum terjadi. Koefisien korelasi pangkat spearman berlaku bagi data dalam bentuk pangkat. Datanya mungkin telah dikumpulkan dalam bentuk pangkat, atau mungkin baru ditentukan pangkatnya kemudian.

Prosedur koefisiensi Spearman sebagai berikut: 1. Pangkatkan pengamatan untuk setiap peubah 2. Tentukan beda pangkat antara setiap pasangan pangkat. Misalkan d i = beda pangkat dengan pasangan ke-i 3. Dugaan melalui persamaan (24.10) 4. Bila pasangan datanya sangat banyak, nilai dugaan itu dapat diuji dengan menggunakan kriteria yang diberikan dalam persamaan (24.11)

Persamaan-persamaan (24.10) dan (24.11) tersebut adalah sebagai berikut : r s 1 6 i d 2 i n 1nn 1 (24.10) t r s n 2 2 1 r s (24.11)