BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Syarief Iskandar,2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP TURN OVER INTENTION KARYAWAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE DI HOTEL IBIS BANDUNG TRANS STUDIO

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk meningkatkan produktifitas kerja. Salah satu elemen strategik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. perlu adanya sebuah pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian masyarakat di Indonesia, selain itu masyarakat di Bali juga mulai

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN VISI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. turis dalam melakukan perjalanan wisata atupun bisnis. lingkungan atau tempat-tempat tujuan wisata khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebutuhan yang berbeda-beda dengan tingkat perkembangannya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini, sering kali ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata mengalami kemajuan pesat dilihat dari tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. Serangan teroris yang terjadi tahun 2002 dan 2005 menimbulkan penurunan angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklim perkembangan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan daerah yang bersumber dari pajak hotel dan restoran,

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Era globalisasi ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era perdagangan bebas pada abad ke 21 dan situasi krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi adalah perusahaan terutama melakukan kegiatan usaha dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melakukan seleksi ketika akan merekrut karyawan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan sebuah sistem yang dimana di dalamnya adalah tatanan komponen dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Dalam sistem ini mencakup komponen sosial, budaya, lingkungan, politik, keamanan dan juga soal ekonomi. Pariwisata merupakan industri yang banyak diminati baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan devisa juga sebagai faktor pendorong pesatnya perkembangan ekonomi, perekrutan karyawan, keterbukaan politik membuat manusia dengan mudah bepergian melintas batas wilayah antar negara. Era globalisasi ini kebutuhan orang untuk berwisata sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dimana berwisata merupakan ajang pergaulan budaya baik lingkup nasional maupun international dan untuk melakukan refreshing setelah melakukan rutinitas sehari-hari. Maka dari itu dibutuhkan waktu untuk berwisata ke tempat wisata, menginap disuatu hotel maupun datang ke suatu resort yang berada di dalam kawasan wisata. Dewasa ini bisnis hotel dan resort sangat berkembang pesat khususnya di Indonesia dari klasifikasi budget hotel, midle scale sampai upscale hotel. Wisatawan datang dan menginap didasari oleh beberapa hal diantaranya jarak, biaya yang perlu di keluarkan, juga pelayanan yang diberikan, dimana pelayanan adalah hal yang paling banyak dinilai dan disorot. Banyak cara dan strategi yang dilakukan hotel dan resort guna menyediakan pelayanan yang baik dan menjadi semakin baik. Wisatawan atau konsumen tentunya mencari ekpektasi pelayanan yang sesuai dengan actual atau kenyataan yang diterima sehingga mereka mendapatkan kepuasan lahir dan batin.

2 Pelayanan yang baik tentunya dihasilkan dan didukung oleh Sumber Daya Manusi (SDM) yang berkompeten dalam bidangnya. SDM yang berkompeten tentu harus berasal dari bibit yang berkualitas. Dimana dilihat dari latar belakang pendidikannya, pengalaman kerja yang didapat dan motivasi kerja yang dimiliki SDM itu sendiri. Menurut Edy Sutrisno (2011:3) sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya (rasio, rasa dan karsa). SDM harus diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari manusiamanusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi. Menurut Lina Anatan dan Lena Ellitan (2007:30) manajemen SDM diakui sebagai suatu isu global dan integral dari daya saing di arena bisnis international. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala masalah yang muncul dalam perkembangan dan persaingan berasal dari manusia dan hanya dapat diselesaikan dan dikelola oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu, muncul konsep penting yang diakui sebagai kunci pertumbuhan perusahaan yaitu melalui the right people in the right place at the right time. Disamping aspek personal yang dimiliki SDM tentunya perlu adanya pengembangan dan pengorganisasian sumber daya manusia yang baik. Kepemimpinan yang baik merupakan salah satu hal penting guna menentukan kinerja SDM itu sendiri. Sehingga SDM mendapatkan peningkatan kemampuan intelektual dan emosional yang nantinya diharapkan dapat menunaikan pekerjaan yang lebih baik. Kepemimpinan merupakan sifat penting pimpinan dalam pengorganisasian SDM yang baik. Pimpinan dan kepemimpinan yang diembannya memiliki fungsi strategis yang menentukan kinerja SDM. Pemimpin yang malaksanakan kepemimpinannya secara efektif, dapat menggerakan orang/personil ke arah tujuan yang dicita-citakan, akan menjadi panutan dan teladan. Sebaliknya pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai figur dan tidak memiliki pengaruh serta kemampuan kepemimpinan, akan mengakibatkan kinerja SDM menjadi lambat, karena tidak memiliki kapabilitas dan kecakapan untuk menghasilkan kinerja yang baik.

3 Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengabdian dan partisipasinya secara efektif, karena tercapainya tujuan secara efektif sangat tergantung pada akan kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan erat kaitanya dengan turnover intention. Turnover Intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan dan faktor yang menyebabkan timbulnya turnover intention ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Perusahaan harus memperhatikan tingkat turnover intention yang mungkin ada pada karywan, karena turnover intention memiliki beberapa dampak bagi perusahaan diantaranya adalah : (a) biaya penarikan karyawan, menyangkut waktu dan fasilitas untuk wawancara dalam proses seleksi, penarikan, dan memperlajari pergantian; (b) biaya latihan, menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan karyawan yang dilatih; (c) kemungkinan dibocorkankannya rahasia perusahaan oleh karyawan yang sudah keluar kepada perusahaan lainnya. ACCOR CHAIN HOTELS (Ibis Bandung Trans Studio Bandung) adalah salah satu hotel bintang 3 terbesar di asia tenggara yang merupakan chain hotels dari ACCOR GROUP yang bergerak dalam bidang industri pariwisata dimana mampu bersaing dengan hotel-hotel sekelas lainnya, tentu juga membutuhkan strategi guna mempertahankan tenaga kerja yang cermat, berkompeten dan tepat dalam bidangnya agar dapat melaksanakan kegiatan organisasi perusahaan dengan baik dan benar. Fenomena yang ditemukan adalah penilaian gaya kepemimpinan yang ditunjukan manager di departemen Front Office pada karyawan yang berada di departemen tingkat Front Office. Peniliaian gaya kepemimpinan terhadap manager Front Office dilakukan melalui wawancara kepada beberapa hotel manager dan HRD.

4 Grafik 1.1 Gaya Kepemimpinan Manager Department Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio Gaya Kepemimpinan Manager Departemen Front Office 100% 80% 60% 40% 20% 0% Personal Leadership Non-Personal Leadership Authoritarian Leadership Paternal Leadership Democratic Leadership Sumber : Hotel Ibis bandung Trans Studio Berdasarkan hasil di atas mengenai gaya kepemimpinan manager di departemen Front Office menujukan hasil, gaya kepemimpinan manager yaitu personal leadership sebesar 24%, non-personal leadership sebesar 9%, authoritarian leadership sebesar 19%, paternal leadership sebesar 3%, democratic leadership sebesar 29%, dan indigenous leadership sebesar 16%. Dari hasil tersebut menunjukan bahawa gaya kepemimpinan manager di departemen Front Office menurut hotel manager dan HRD menerapkan gaya kepemimpinan personal leadership dan democratic leadership yang tinggi terhadap karyawan yang berada di departemen Front Office. Manager menerapkan gaya kepemimpinan melalui hubungan langsung dengan karyawan dan melibatkan karyawan dalam musyawarah ketika menghadapi pekerjaan yang sukar. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan manager terhadap karyawan di departemen Front Office kepada karyawan termasuk baik. Sedangkan adanya turn over intention yang tinggi dari karyawan di departemen Front Office. Dari hasil wawancara yang dilakukan selama pra-

5 penelitian, sebanyak 29% karyawan yang melakukan resign didepartemen Front Office dari rentan waktu maret 2012 sampai maret 2013 memiliki berbagai macam alasan dari pengunduran diri karyawan-karyawan tersebut. Terdapat 3 alasan mendasar yang menjadi alasan resign di departemen Front Office ini diantaranya adalah alasan personal reason dimana merupakan alasan pribadi karyawan dalam pengunduran dirinya seperti karena kehamilan atau pernikahan. Kedua dikarenakan karyawan melakukan transfer Accor Hotel atau rencana perpindahan karyawan ke hotel lain yang masih satu perusahaan dengan Accor group. Dan yang ketiga adalah alasan resign karena pengaruh supervisi yang kurang baik. Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara berkelanjutan perkembangan karyawan, baik secara individual maupun secara kelompok (group) agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam bekerja. hasil wawancara yang didapat terhadap karyawan department front office yang melakukan resign telah disajikan dengan grafik mengenai tingkat turnover di dengan berbagai alasan. Grafik 1.2 Tingkat Turnover Intention Karyawan Department Front Office Hotel Ibis 60% 40% 20% 0% Bandung Trans Studio Tingkat Turn Over Karyawan Departemen Front Office Maret 2012 - Maret 2013 Supervisi yang kurang baik Personal Matter Transfer Accor Hotels Sumber : Hotel Ibis bandung Trans Studio Dilihat dari persentasi tingkat Turn Over karyawan rentan waktu bulan maret 2012 maret 2013 alasan resign yang paling tinggi dikarenakan supervisi yang kurang baik hingga mencapai 55,6% dibandingkan dengan alasan resign

6 karena Transfer antara Accor hotel dan personal matter yang hanya mencapai 22,2%. Supervisi yang kurang baik menjadi alasan paling dominan yang menyebabkan tingkat turn over tinggi di departemen Front Office. Ini menyatakan bahwa kepemimpinan yang dijalankan tidak mampu mengelola atau mengatur SDM secara efektif. Dari hasil wawancara di atas mengenai gaya kepemimpinan dan tingkat turn over karyawan di departemen Front Office menunjukan hasil yang bertolak belakang. Menurut hotel manager dan HRD jika gaya kepemimpinan yang ditunjukan oleh manager menujukan gaya kepemimpinan yang baik dengan menrapkan personal leadership dan democratic leadership terhadap karyawan yang berada di departemen Front Office. Namun, hasil wawancara karyawan yang melakukan resign didepartemen Front Office dari rentan waktu maret 2012 sampai maret 2013 menujukan hasil bahwa sebagian besar karyawan yang resign disebabkan karena supervisi yang kurang baik. Berdasarkan fokus masalah tersebut, timbul keinginan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap turnover intention departemen Front Office sehingga skripsi ini diberi judul : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turn Over Intention Karyawan Departemen Front Office Di 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kepemiminan di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio? 2. Bagaimana turn over intention di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio? 3. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap turn over intention karyawan di departemen Front Office?

7 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kepemimpinan di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio. 2. Menganalisis tingkat turnover intention karyawan departemen Front Office di. 3. Menganalisis apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap tingkat turnover intention karyawan departemen Front Office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu MSDM terutama kepemimpinan dan turnover intention. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat praktis dan teoritis. 1. Manfaat penelitian secara praktis a. Hotel Bagi Hotel, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan positive dan menjadi bahan perbaikan dalam menjalankan organisasinya. b. Penulis Sebagai sarana untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, dan menghayati praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien. 2. Manfaat penelitian secara teoritis Bagi ilmu pengetahuan Merupakan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal kepemimpinan dikaitkan dengan turnover intention. serta sebagai bahan masukan dalam hal pengembangan teori kepemimpinan dengan mempertimbangkan gaya kepemimpinannya.