BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB 5 NEGOSIASI DAN KONTRAK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Copyright Rani Rumita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

PENGERTIAN NEGOSIASI

Konflik dan Negosiasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan?

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TEKNIK NEGOSIASI S. BUDI PRAYITNO. Universitas Diponegoro Semarang

Pengungkapan Risiko. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan yang segera dari hukum itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kinerja perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

05FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

tetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun.

STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

LAMPIRAN KUESIONER. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk pembuatan skripsi, saya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

Identitas Responden. 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 5. Posisi di perusahaan :.. Manajer tingkat bawah ( manager lini)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PT. JalaWave Cakrawala dalam Melakukan Kerjasama Dengan PT. Telkom)

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transaksi perdagangan selalu melibatkan dua pihak yaitu pihak pembeli sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGADAAN BUKU. Pengembangan Koleksi Modul 5. Pengembangan Koleksi Modul 5 by Yuni Nurjanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB II LANDASAN TEORI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peran Saluran Pemasaran

Seluk-Beluk Jasa Pengiriman Barang yang Perlu Diketahui

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)

PANDUAN OPERASIONAL BAKU (POB) BIDANG KERJASAMA DALAM NEGERI

Prodi Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia PELAYANAN PRIMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

merasa perlu untuk menawar kembali

KEPPRES 83/1996, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kontrak: Pendekatan-pendekatan Hukum Perdata dan Common Law

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Negosiasi : This is how we do it!

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)

BAB VIII PENETAPAN HARGA

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

MEMBUKA PELUANG KEAGENAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

CHAPTER 13 Penangganann Keluhan Dan Pemulihan Layanan (Review Question)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI I. Pentingnya Hubungan Pengecer dengan Pemasok Hubungan antara pengecer, dalam hal ini pengelola toko dengan pemasok atau suplier merupakan tahapan yang sangat penting, karena berhubungan langsung dengan ketersediaan barang-barang yang akan dijual. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai hubungan pengecer dengan pemasok : 1. Kedua belah pihak perlu bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan konsumen 2. Pengecer profesional mencari sumber barang yang dapat memenuhi kebutuhan akan barang-barang yang diminati oleh konsumen 3. Pengecer perlu membeli barang-barang dalam jumlah yang tepat, harga yang tepat dan di bawah perjanjian yang pantas 4. Pengecer memerlukan pemasok-pemasok yang kuat secara finansial dan dapat membantu menawarkan bantuan promosi dan pelayanan yang bermanfaat 5. Pengecer membutuhkan hubungan yang lebih dekat dan dalam jangka panjang dengan pemasok 6. Pengecer bersedia mengkonsentrasikan pembelian mereka dengan pemasok yang dapat enak diajak bekerjasama II. Potensi konflik antara pengecer dengan pemasok Antara pengecer dengan pemasok kadangkala terjadi permasalahan atau konflik yang tidak dapat dihindarkan. Potensi konflik yang dapat ditimbulkan dari pihak pengecer yaitu :

1. Pengecer kurang mendorong penjualan barang pemasok 2. Pengecer lebih mengutamakan produk pesaing 3. Pengecer tidak menyediakan stock sebagaimana yang telah disepakati bersama 4. Pengecer menginginkan syarat-syarat perjanjian yang lebih menguntungkan dan minta pengiriman yang sesering mungkin 5. Pengecer minta diskon yang lebih besar dan konsesi-konsesi lain 6. Pengecer sering terlambat membayar tagihan Sedangkan potensi konflik dari pihak pemasok yaitu : 1. Pemasok hanya sedikit memberikan dukungan promosi 2. Sistem pengambilan barang kurang baik 3. Mutu barang kurang baik 4. Jaminan penyediaan barang tidak sesuai dengan yang di butuhkan II. Hal hal yang perlu disepakati Dengan memperhatikan potensi konflik tersebut di atas, maka antara pihak pemasok dengan pengecer perlu membuat kesepakatan untuk beberapa hal yang menyangkut mengenai barang. Hal-hal tersebut yaitu : 1. Sistem pengiriman barang 2. Siapa yang menanggung biaya pengiriman 3. Bagaimana menangani pengembalian barang 4. Garansi macam apa yang dapat diberikan 5. Sistem pembayaran 6. Harga 7. Jumlah pembelian 8. Diskon

III. Beberapa pertimbangan dalam berhubungan dengan pemasok Pengecer dengan pemasok tentunya menginginkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1. Kepercayaan 2. Harga 3. Pengiriman 4. Informasi 5. Order ulang 6. Mark up 7. Risiko V. Teknik Negosiasi Bernegosiasi dengan pihak pemasok merupakan salah satu dari mata rantai pelaksanaan bisnis eceran. Cara bernegosiasi yang benar dan efektif sebenarnya tidak ada aturan yang baku, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi seseorang dalam bernegosiasi. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu pengalaman dalam bernegosiasi, kemampuan berkomunikasi dan lain-lain. Berikut ini beberapa petunjuk praktis mengenai teknik negosiasi yang secara umum telah diterapkan oleh para pengelola bisnis eceran. 1. Persiapkan diri anda Sebelum negosiasi di mulai, analisislah situasi dengan cermat dan rencanakan strategi negosiasi anda 2. Masukilah meja perundingan dengan orientasi menang-menang (win-win) Menang dengan mengorbankan pihak lawan pada akhirnya akan menghantui kita. Secara konsisten dan tekun tunjukkanlah sikap bahwa

kedua pihak dapat memperoleh manfaat dari persetujuan ini. Memang negosiasi yang benar-benar sukses adalah negosiasi yang memenuhi kebutuhan semua pihak. 3. Binalah kepercayaan pribadi dan iklim yang postif Kita akan mendapatkan lebih banyak orang yang merasa senang kepada kita 4. Namun bila terbukti sebaliknya, anggaplah bahwa pihak lawan dapat dipercaya Berpeganglah pada asumsi ini, sampai perilaku pihak lawan terbukti tidak demikian, rasa mempercayai merupakan faktor terpenting yang membedakan negosiasi dengan tawar menawar 5. Pastikan bahwa pihak lawan memang mempunyai otoritas untuk menandatangani kontrak 6. Ketahuilah apa yang kita inginkan, mintalah yang kita inginkan serta siapkanlah memberikan imbalannya Tentukan batas minimum posisi kita. Komunikasikan kebutuhan kita secara jelas kepada pihak lawan. Sadarilah bahwa pihak lawan tentu akan menilai tukar menukar ini seperti yang juga kita lakukan. 7. Pusatkan pada kebutuhan, bukan pada posisi atau pada pribadi 8. Dengarkan baik-baik dan ajukan pertanyaan Pusatkan bukan pada apa yang mereka inginkan, melainkan pada mengapa mereka menginginkannya

9. Carilah peluang untuk mencocokkan mata uang alternatif dengan pihak lawan Uang adalah alat tukar, tetapi adakalanya alat tukar lain dapat mempunyai nilai yang setara atau bahkan lebih besar 10. Bernegosiasi untuk jangka panjang, bukan jangka pendek Kita tentu tidak ingin melakukannya kembali dalam waktu dekat 11. Jangan takut mengambil jeda Mengusulkan reses bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, kita hampir selalu kembali dengan tenaga baru yang lebih kuat. 12. Bila kita menghadapi jalan buntu, kemukakanlah informasi baru tetapkan baras waktu yang disepakati bersama atau buatlah konsesi akhir. 13. Jangan pernah memberikan konsesi tanpa mendapatkan imbalannya Bila kita menyerahkan sesuatu kepada pihak lawan, kita segera berada dalam posisi negosiasi yang sangat kuat 14. Bantulah pihak lawan untuk menjaga martabatnya Sediakan jalan untuk menyelamatkan muka, jika perlu. Jika kita telah berhasil baik dalam negosiasi, kita dapat berusaha untuk bermurah hati 15. Tetapkan kesepakatan yang spesifik dan jelas yang tidak memungkinkan pengingkaran Jika negosiasi telah selesai, kita masih tetap mempunyai kontrak untuk dinegosiasikan 16. Pantaulah kesepakatan setelah tercapainya persetujuan

Jika harapan kita tidak terpenuhi, carilah tahu mengapa. Barangkali kesepakatan perlu direvisi, atau pihak lawan tidak benar-benar memahaminya. Janganlah cepat berprasangka terhadap pihak lawan