DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

III.METODE PENELITIAN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

Data Dewan Komisaris Independen (DKI) Perusahaan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: peristiwa politik dalam negeri, indeks harga saham gabungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut tingkat eksplanasinya, yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

BAB III METODE PENELITIAN

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

: Novita Dianasari NPM : :Dr. Henny Medyawati, Skom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

Lampiran 1. Data Harga Saham Perusahaan perbankan di Indonesia. Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN RISK DAN RETURN ANTARA SAHAM BUMN DENGAN SAHAM SWASTA (Studi Pada Saham LQ 45 Sektor Perbankan )

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Investasi dan Teori Pasar Modal. Investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

Mesari Nadya NPM Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

03 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

Transkripsi:

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2014 (Event Study Pada Sektor Jasa Keuangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia) Ida Mentayani Rusmanto Ridho Ridhani idamentayani@yahoo.co.id STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, This research aims to provide empirical evidence about whether there is any difference in the share price and the average share price difference before and after the 2014 presidential elections in the financial services sector listing on the Indonesia Stock Exchange. The population used in this research is the company's financial services sector consists of three sub-sectors, namely banking sub-sector, sub-sector and sub-sector insurance financing totaling 65 companies. Methods of sample selection using purposive sampling techniques that amounted to 30 companies. Method of Paired-Sample T-Test is used to test the hypothesis in order to determine differences in stock prices before and after the 2014 presidential elections in the financial services sector listing on the Indonesia Stock Exchange. The results of the research provides empirical evidence that there are differences in stock prices before and after the 2014 presidential elections in the financial services sector listing on the Indonesia Stock Exchange. Hypothesis testing is done with a statistical test or t test where t values of -2941 with a significance of 0.004 which is less than 5% or 0.05 so that the hypothesis can be accepted. The average share price prior to the presidential election in 2014 of the period of the H-10 to H-1 at 1.6397, while the average stock price the financial services sector after the presidential election in 2014 of the period D + 1 to D + 10 at 1.6644, So that the average stock price after the 2014 presidential elections is higher than before the 2014 presidential election. Keywords : Share price, before the general election, after the election, the financial services sector. Abstrak, Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai ada atau tidaknya perbedaan harga saham dan rata rata perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 105

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan sektor jasa keuangan yang terdiri dari tiga sub sektor yaitu sub sektor perbankan, sub sektor asuransi dan sub sektor pembiayaan berjumlah 65 perusahaan. Metode pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu berjumlah 30 perusahaan. Metode Paired-Sample T-Test digunakan untuk menguji hipotesis agar mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik atau uji t dimana nilai t sebesar -2.941 dengan signifikansi sebesar 0.004 yang lebih kecil dari 5% atau 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Adapun ratarata harga saham sebelum dari periode H- 10 sampai dengan H-1 sebesar 1.6397, sedangkan rata-rata harga saham sektor jasa keuangan sesudah dari periode H+1 sampai dengan H+10 sebesar 1.6644. Sehingga rata-rata harga saham sesudah lebih tinggi dari pada sebelum. Kata kunci : Harga saham, sebelum pemilihan umum, sesudah pemilihan umum, sektor jasa keuangan. Kegiatan perdagangan saham di bursa efek menjadi bagian dari aktivitas ekonomi yang rentan terhadap pengaruh peristiwa politik. Peristiwa politik memang tidak mengintervensi bursa saham secara langsung, namun peristiwa ini merupakan salah satu informasi yang diserap oleh para pelaku pasar modal dan digunakan oleh mereka untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa akan datang. Informasi dari peristiwa politik mempengaruhi pengambilan keputusan para investor dan pada akhirnya pasar bereaksi terhadap informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan baru, sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa politik secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas di bursa efek. Perubahan di dalam lembaga legislatif maupun di dalam lembaga eksekutif sebagai bagian dari peristiwa politik yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi suatu negara akan dipengaruhi oleh kebijakankebijakan yang ditentukan baik oleh 106

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 lembaga legislatif maupun lembaga eksekutif. Perubahan dalam kedua lembaga tersebut terjadi melalui Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan (orang-orang) untuk mengisi jabatanjabatan politik tertentu. Jabatanjabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatanjabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan. Menurut (Ramlan, 1992:181) Pemilu diartikan sebagai mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai. Dalam pemilu, para pemilih dalam pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta pemilu menawarkan janji-janji dan programprogramnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Tahun 2014 bangsa Indonesia telah dihadapkan oleh sebuah peristiwa politik yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia di masa akan datang. Peristiwa politik yang berupa pemilihan umum presiden tahun 2014 telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014. Peristiwa yang terjadi lima tahun sekali tersebut akan menentukan masa depan Indonesia di segala bidang termasuk bidang ekonomi pada umumnya dan pasar finansial termasuk juga bursa saham khususnya. Oleh karena itu peristiwa politik berupa pemilu menjadi perhatian pelaku pasar modal yang ada di Bursa Efek Indonesia, yang tercermin dalam harga saham sebelum dan sesudah terjadinya. Salah satu sektor mengalami tren yang sangat positif menjelang adalah sektor jasa keuangan pada Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari sub sektor perbankan, sub sektor asuransi dan sub sektor pembiayaan. Dari beberapa sub sektor tersebut sub 107

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. sektor perbankanlah yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia per tanggal 8 Juli 2014 sebelum pemilihan umum presiden tahun 2014 dilaksanakan atau tepatnya satu hari sebelum pemilihan umum pergerakan saham IHSG di Bursa Efek Indonesia disaat penutupan perdagangan tercatat melonjak 35,68 poin atau 0,72% ke level 5.024,71. Sepanjang hari itu indeks bergarak pada kisaran 5.008,15 hingga 5.050,56, dari 498 saham yang diperdagangkan, sebanyak 110 saham menguat, 190 saham melemah dan 198 saham stagnan. Sembilan sektor yang tergabung IHSG, enam diantaranya menguat sedangkan sisanya melemah. Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada saham sektor keuangan, yakni 2,09%. Dari sektor keuangan, sub sektor perbankan yang mengalami peningkatan yang paling tinggi. Tercatat pada saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami peningkatan +5.69% dan saham Bank Mandiri (Persero) Tbk +2,02% dalam menghadapi pelaksanaan pemilu presiden 2014. Menurut Jogiyanto (2013,8) Harga saham adalah yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Harga saham terbentuk di pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa harga saham akan terbentuk dari adanya transaksi yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Alwi (2008,87) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain: 108

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 1. Faktor eksternal (Lingkungan makro) Diantaranya adalah : a. Pengumuman pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap para manajernya. c. Pengumuman dari industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading. d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. e. Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri. 2. Faktor Internal (Lingkungan mikro) a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, serta penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan. b. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. c. Pengumuman badan direksi manajemen (managementboard of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. d. Pengumuman pengambil alihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi 109

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya. e. Pengumuman investasi (investment announcement) seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya. f. Pengumuman ketenaga kerjaan atau labour announcements seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lainlain. Penelitian terdahulu mengenai perbedaan harga saham yang dilakukan oleh Laila Munirotul Husna (2010) meneliti tentang analisis perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemilu legislatif 2009 terhadap sektor property dan real estate yang listing di BEI. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah pemilu legislatif 2009. Atau dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara harga saham sektor properti dan real estate sebelum pemilu legeslatif 2009 dengan harga saham sesudah pemilu legeslatif 2009. Sebelum pelaksanaan pemilu legislatif 2009 rata-rata harga saham sektor property dan real estate sebesar 1.5858, sedangkan rata-rata harga saham sesudah pemilu sebesar 1.9493, sehingga rata-rata harga saham sesudah pemilu legislatif 2009 lebih tinggi dari pada sebelum pemilu legislatif 2009. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Luluk Roihanah (2007) yang berjudul "Analisis pengaruh Agresi Militer Israel ke Libanon terhadap reaksi Harga Saham. (studi pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ))", diketahui bahwa terdapat pengaruh sebelum dan sesudah adanya peristiwa terhadap variabel CAAR. Dalam Uji paired sampel t-test tidak 110

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 terdapat pengaruh sebelum dan sesudah adanya peristiwa terhadap variabel return dan AAR serta tidak ada pengaruh signifikan terhadap pasar modal Indoesia khususnya terhadap indeks LQ-45. Syahib Natarsyah (2015) melakukan penelitian mengenai Penilaian IHSG Bursa Efek Indonesia Pra dan Pasca PILPRES pada tanggal 09 Juli tahun 2014 menyimpulkan bahwa pada pemilu Presiden/Wakil Presiden yang dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2014 yang berlangsung lancar, aman, tertib dan terkendali secara statistik terbukti signifikan meningkatkan kinerja IHSG pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini akan membahas mengenai perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 pada perusahaan sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih menggunakan perusahaan jasa keuangan sebagai objek penelitian karena perusahaan jasa keuangan pada saat sehari sebelum pemilihan umum presiden 2014 dilaksanakan mengalami pelonjakan harga saham yang paling tinggi dari sektor-sektor lainnya yang ada di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Memberikan bukti empiris mengenai perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Memberikan bukti empiris mengenai rata-rata perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan rasionalisasi yang diajukan maka hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha : Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. METODE Penelitian ini dilaksanakan secara online (cyber) via internet pada http://www.etrading.co.id, http://www.sahamok.com. 111

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Harga saham sektor jasa keuangan sebelum pemilihan umum presiden 2014 yaitu Harga saham penutupan H-10 sampai dengan H-1. b. Harga saham sektor jasa keuangan sesudah pemilihan umum presiden 2014 yaitu Harga saham penutupan H+1 sampai dengan H+10 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor jasa keuangan yang terdiri tiga sub sektor yaitu : sub sektor perbankan, sub sektor asuransi dan sub sektor pembiayaan. Total populasi dalam penelitian ini berjumlah 65 perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penentuan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: a. Saham perusahaan yang diperdagangkan adalah saham yang aktif di Bursa Efek Indonesia. b. Data yang disajikan lengkap. Berdasarkan kriteria di atas, maka terdapat 30 perusahaan yang menjadi sampel penelitian antara lain: Tabel 1. Jumlah Sampel Perusahaan Pada Sektor Keuangan No Kode Keterangan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BBCA Bank Central Asia Tbk 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 4 BBNI Bank Negara Indonesia(persero) Tbk 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk 6 BBTN Bank Tabungan Negara(persero) Tbk 7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 8 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk 9 MEGA Bank Mega Tbk 10 BNGA Bank CIMB Niaga TBK 11 MAYA Bank Mayapada International Tbk 12 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 13 NISP Bank NISP OCBC Tbk 14 NAGA Bank Mitraniaga Tbk 15 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 112

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 16 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 17 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 18 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 19 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 20 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 21 BNLI Bank Permata Tbk 22 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 23 BVIC Bank Victoria International Tbk 24 INPC Bank Artha Graha International Tbk 25 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk 26 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 27 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 28 BCIC Bank Mutiara Tbk 29 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 30 BINA Bank Ina Perdana Tbk Sumber : www.idx.co.id Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Observasi / Pengamatan, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di media televisi yang menyiarkan liputan khusus tentang kabar pasar domestic dan luar negeri termaksut kabar tentang harga saham di bursa efek Indonesia(BEI) 2. Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pencatatan data yang diperoleh dari situs-situs seperti: idx, saham ok, dan lain-lain. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji beda rata-rata dua sampel berpasangan (t-test) untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu apakah terdapat perbedaan harga saham antara sebelum dan sesudah. Adapun metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Merumuskan Hipotesis Ha : Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. b. Menghitung rata-rata harga saham dari masing-masing 113

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. perusahaan sebelum dan sesudah. c. Menentukan derajat kepercayaan dalam penelitian ini 95% dengan tingkat signifikansi 5%. d. Melakukan Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik Paired-Sample T-Test dengan menggunakan bantuan program SPSS untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas (independen) yang berpasangan atau dengan kata lain ada atau tidak adanya perbedaan harga saham antara sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014. Paired-Sample T-Test, prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan harga saham antara sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014, dengan membandingkan dua mean sampelnya. Pengambilan keputusan berdasarkan : 1. Jika p-value > 0,05 maka Ha ditolak. 2. Jika p-value < 0,05 maka Ha diterima HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan melihat data dari variabel harga saham sebelum dan sesudah dengan periode H-10 sampai dengan H-1 sebelum pemilu dan periode H+1 sampai dengan H+10 sesudah pemilu. Sampel data penelitian ini adalah perusahaan jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 30 perusahaan jasa keuangan. Obyek pengamatan yang menjadi variaabel adalah harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 dengan periode H-10 sampai dengan H-1 sebelum pemilu dan periode H+1 sampai dengan H+10 sesudah pemilu. Metode analisis data yang digunakan adalah Paired Sample T Test dengan bantuan program SPSS 16.0 Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan analisis secara deskriptif. Analisis statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan 114

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 dalam penelitian ini. Jumlah nilai (N) pada penelitian sebesar 210, data tersebut diambil dari perdagangan harga saham dari hari senin sampai dengan hari jum at sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014. Tabel berikut menyajikan data perhitungan statistik rata-rata harga saham sebelum dan sesudah pemilu Presiden 2014 : Tabel 2. Hasil Perhitungan Statistik Rata-Rata Saham Sektor Jasa Keuangan Sebelum dan Sesudah Pemilihan Umum Presiden 2014 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 HSSM 1.6397E2 210 237.17842 16.36687 HSSH 1.6644E2 210 242.48485 16.73304 Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham sektor jasa keuangan pada saat sebelum pemilihan umum presiden 2014 dari periode H-10 sampai dengan H-1 sebesar 1.6397, sedangkan rata-rata harga saham sektor jasa keuangan sesudah dari periode H+1 sampai dengan H+10 sebesar 1.6644, sehingga rata-rata harga saham sesudah pemilihan umum presiden 2014 lebih tinggi dari pada sebelum pemilihan umum presiden 2014. Dari hasil statistik di atas menunjukan bahwa dengan adanya peristiwa politik yaitu yang terjadi aktivitas perdagangan saham meningkat. Berikut merupakan data perhitungan statistik paired sample correlation dalam penelitian ini : Tabel 3. Hasil Perhitungan Paired Sample Correlation Saham Sektor Jasa Keuangan Sebelum dan Sesudah Pemilihan Umum Presiden 2014. N Correlation Sig. Pair 1 HSSM&HSSH 210.999.000 Sumber : Output Statistik SPSS 115

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. Berdasarkan hasil perhitungan paired samples correlation, menghasilkan korelasi sebesar 0.999 dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0.000. Hal ini berarti ada hubungan yang erat antar sampel atau korelasi signifikansi secara statistik, yaitu terdapat hubungan antara pemilihan umum presiden 2014 dengan harga saham sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik yaitu Paired Sample T-Test digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014. Kriteria pengujian dengan nilai signifikansi 5% (0,05) yaitu jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha: Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Tabel berikut menyajikan merupakan data perhitungan statistik Uji t dalam penelitian ini : Tabel 4. Hasil Perhitungan Statistik Paired Sample T- Test harga saham sektor jasa keuangan sebelum dan sesudah. Pair 1 HSSM- HSSH Mean Std.Dev Paired Differences Std.Error Mean 95 % Confidence Interval Of the Difference Lower Upper t df Sig.(2- tailed) -2.47058 12.17438.84011-4.12676 -.81440-2.941 209.004 Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik atau uji t menunjukkan besarnya nilai t hitung untuk pengujian hipotesis sebesar - 2.941 dengan nilai signifikansi sebesar 0.004 yang lebih kecil dari 5% atau 0,05 sehingga dapat disimpulkan hipotesis Ha, yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara 116

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 harga saham sebelum dan sesudah pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat diterima. Dengan perkataan lain harga saham sesudah pemilihan umum presiden 2014 lebih tinggi dari harga saham sebelum pemilihan umum presiden 2014. Dari hasil uji menggunakan metode paired sample t-test telah diketahui bahwa rata-rata harga saham sebelum pemilihan umum presiden 2014 sebesar 1.6397, sedangkan rata-rata harga saham sektor jasa keuangan sesudah sebesar 1.6644, sehingga rata-rata harga saham sesudah pemilihan umum presiden 2014 lebih tinggi dari pada sebelum pemilihan umum presiden 2014. Sedangkan hasil perhitungan paired sample correlations menghasilkan korelasi sebesar 0.999 dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0.000. Hal ini berarti ada hubungan yang erat antar sampel atau korelasi signifikansi secara statistik, yaitu terdapat hubungan antara pemilihan umum presiden 2014 dengan harga saham sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dengan pengujian data yang telah dilakukan oleh peneliti mengindikasikan adanya peristiwa politik yaitu pemilihan umum presiden 2014 sangat berpengaruh pada aktivitas perdagangan saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Baik pada hari-hari menjelang pelaksanaan pemilihan umum presiden 2014 maupun pada harihari sesudah pelaksanaan pemilihan umum presiden 2014. Pada saat sebelum pelaksanaan pemilu dilakukan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia mengalami tren yang sangat positif, itu dapat dilihat dari pergerakan IHSG pada saat penutupan per tanggal 8 juli 2014 perdagangan tercatat melonjak 35,68 poin atau 0,72% ke level 5.024,71. Dari semua sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia, sektor jasa keuangan lah yang mengalami peningkatan paling tinggi sebesar 2,095. Tren tersebut terus berlanjut sampai pemilihan umum selesai dilaksanakan, hal tersebut terjadi 117

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. karena proses pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik dan lancar. Peristiwa politik memang tidak mengintervensi bursa saham secara langsung, namun peristiwa ini merupakan salah satu informasi yang diserap oleh para pelaku pasar modal dan digunakan oleh mereka untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa akan datang. Informasi dari peristiwa politik mempengaruhi pengambilan keputusan para investor dan pada akhirnya pasar bereaksi terhadap informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan baru, sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa politik secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas di bursa efek. Bursa saham memang tidak hanya sekedar hitung-hitungan laporan keungan dan teknikal analisis yang bisa diprediksi dengan melihat gerak grafik yang terjadi. Bursa saham lebih dari itu, termasuk situasi politik akan sangat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham di bursa. Sekalipun kinerja perusahaan bagus kalau situasi politik dan keamanan tidak nyaman buat investor maka mereka tidak akan melakukan investasi, bahkan akan menghindarinya. Namun, jika pemilu berkelanjutan dengan ketidakstabilan maka tentu saja investor bukannya masuk kembali ke pasar tetapi menguras investasi mereka dari bursa kita dan memindahkannya ke bursa negara lain, maka kemungkinan yang terjadi adalah harga saham mengalami penurunan (bearish) yang berkepanjangan dan bursa saham semakin sepi. Maka dari itu, ketika berinvestasi pada saat-saat terjadi peristiwa seperti peristiwa politik para investor tetap harus berhati-hati terhadap risiko yang akan dihadapi. Apalagi saham dikenal dengan karakteristik high risk-high return yang artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Para investor bisa mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) tinggi dalam waktu singkat dan juga dapat mengalami kerugian besar dalam 118

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 waktu yang singkat pula. Oleh karena itu para investor diperlukan mengetahui risiko-risiko yang harus dihadapi, antara lain yaitu: Capital Loss, tidak mendapat deviden, perusahaan bangkrut, dan saham di delist dari bursa (Delisting). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 pada sektor jasa keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik Paired-Sample T-Test, dimana nilai t sebesar -2.941. dengan signifikansi sebesar 0.004 yang lebih kecil dari 5% atau 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan bahwa terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan sesudah pemilihan umum presiden 2014 dapat diterima. 2. Dari hasil penelitian diketahui rata-rata harga saham sebelum dari periode H-10 sampai dengan H-1 sebesar 1.6397, sedangkan rata-rata harga saham sektor jasa keuangan sesudah dari periode H+1 sampai dengan H+10 sebesar 1.6644. Sehingga rata-rata harga saham sesudah lebih tinggi dari pada sebelum. 3. Adanya peristiwa politik yaitu sangat berpengaruh pada aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan peristiwa politik dapat mempengaruhi kondisi ekonomi pada umumnya dan pasar finansial termasuk juga bursa saham khususnya. Oleh karena itu peristiwa politik menjadi perhatian pelaku pasar modal yang ada di Bursa Efek Indonesia dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi sehingga pasar modal tersebut 119

Ida Mentayani, Rusmanto dan Ridho Ridhani. Analisis Perbedaan Harga Saham.. bereaksi atas peristiwa politik tersebut. Saran 1. Para pelaku pasar modal yang ada di Bursa Efek Indonesia hendaknya melihat perkembangan politik yang terjadi, karena setiap kebijakan yang diambil oleh para lembaga eksekutif sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Sehingga para pelaku pasar modal dapat menyerap informasi dari peristiwa politik tersebut agar dapat mencapai suatu keseimbangan baru dan keuntungan dimasa akan datang. 2. Bagi pihak lain penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya yang membahas berkaitan dengan perbedaan harga saham dengan peristiwaperistiwa istimewa lainnya yang dapat berpengaruh terhadap harga saham. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z, 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Jakarta, Yayasan Pancur Siwah. Husna, Laila. 2010. Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pemilu Legislatif 2009 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi, Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim. Jogiyanto, Hartono, 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ke7, Yogyakarta. BPFE. Roihanah, Luluk. 2007. Analisis Agresi Militer Israel ke Lebanon Terhadap Harga Saham Pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Skripsi, Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim. Natarsyah, Syahib, 2015. Penilaian Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia Pra & Pasca PILPRES Pada Tanggal 09 Juli Tahun 2014 Dengan Metode Paired Sample Test, Jurnal Dinamika Ekonomi Vol 8 No1, STIE Nasional Banjarmasin. http://www.sahamok.com Oktober 2014) http://www.idx.com Oktober 2014) (diakses (diakses 120