ARTIKEL PENELITIAN Anggraini dan Andreas: Kesehatan Gigi Mulut. Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut ada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serong, Tangerang Selatan) Rani Anggraini* dan Peter Andreas** *Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia **Deartemen Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia *Jl Salemba Raya no 4 Jakarta 1040, Indonesia; e-mail: ranianggrainirani@gmail.com ABSTRAK Kehamilan memiliki efek enting ada kesehatan mulut terkait erubahan hormonal, ola makan dan erilaku. Wanita hamil menjadi sangat rentan terhada enyakit gingiva dan eriodontal. Kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk daat memberikan damak seerti kelahiran rematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Tujuan enelitian ini untuk memeroleh gambaran kesehatan gigi mulut ibu hamil, engetahuan kesehatan gigi mulut dan emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut ada ibu hamil. Penelitian ini bersifat deskritif dengan endekatan cross sectional. Wawancara terstruktur melibatkan 4 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Pertanyaan meliuti karakteristik resonden, tindakan emeliharaan kesehatan gigi, keluhan atau masalah terkait kesehatan gigi, engetahuan kesehatan gigi mulut dan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil. Data deskritif di Analisis secara Bivariat menggunakan Uji ChiSquare untuk melihat hubungan sosiodemografi, masalah kesehatan gigi dan engetahuan kesehatan gigi terhada kunjungan erawatan kesehatan gigi. Hasil enelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah resonden ibu hamil (2,94%) merasa keadaan kesehatan gigi mulut mereka baik dan 61,8% tidak memiliki masalah kesehatan gigi mulut. Sejumlah,9% resonden mengaku belum ernah mendaatkan informasi mengenai entingnya kesehatan gigi mulut selama kehamilan. Hanya sekitar,% resonden yang ke dokter gigi kurang dari 1 tahun yang lalu. Terdaat hubungan signifikan antara masalah Kesehatan Gigi Mulut terhada engetahuan kesehatan gigi mulut ibu hamil dan kunjungan erawatan kesehatan gigi. Kesimulan enelitian adalah adanya keluhan dan masalah kesehatan gigi mulut ada ibu hamil berengaruh ada kunjungan erawatan kesehatan gigi mulut saat kehamilan dan terkait engetahuan yang dimiliki mengenai kesehatan gigi mulut saat kehamilan. Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 Kata kunci: Ibu hamil, kesehatan gigi mulut, engetahuan, emanfaatan elayanan ABSTRACT: Oral Health and Dental Visit of Pregnant Women (Pilot Study in Serong, South Tangerang). Pregnancy has a significant effect on oral health-related hormonal changes, diet and behavior. Pregnant women become very suscetible to gingival and eriodontal disease. Oral health condition of regnant women may adversely bring imacts such as reterm low birth weight (PLBW). The aim of this study is to gain an overview of oral health status, knowledge and use of dental care service in regnant women. This was a descritive study with cross sectional aroach. The structured interviews involved 4 regnant women in Puskesmas Serong. The questions included the characteristics of the resondents, oral health care ractice, roblem related to oral health during regnancy, oral health knowledge and dental health service utilization in regnant women. Chi-squares test were conducted to examine bivariable relationshis between sociodemograhic, oral health status and knowledge to dental health services utilization. The results show that more than half of regnant woman resondents (2.94%) descibed their oral health as good and 61.8% did not have any dental health roblems. As many as.9% of the resondents had knowledge about the imortance of oral dental health during regnancy. Only about.% of the resondents visited dentists in the last one year. There is a significant correlation between dental health roblem and dental health knowledge of regnant women to the use of dental health services. The conclusion from this study is that dental health roblem in regnant women affects the utilization of dental care during regnancy and is associated with the knowledge about dental health during regnancy. Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 Keywords: regnant women, dental health, knowledge of dental health, dental visit PENDAHULUAN Selama kehamilan terjadi erubahan ada rongga mulut terkait dengan erubahan hormonal, erubahan ola makan, erubahan erilaku dan berbagai keluhan seerti ngidam, mual, muntah. 1 Wanita hamil menjadi sangat rentan terhada enyakit gingiva dan enyakit eriodontal akibat dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. 1 Perubahan ada kehamilan juga berdamak ada kualitas hidu ibu hamil. 2 Ibu 19
Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 -ISSN 2460-0164 e-issn 2442-276 hamil menjadi kelomok yang memerlukan erhatian khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan kesehatan calon bayi mereka. Ibu hamil harus menyadari entingnya menjaga kesehatan mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga daat menghindari terjadinya enyakit mulut yang daat memengaruhi kehamilan. Sejalan dengan hal tersebut, eningkatan kesehatan gigi dan mulut serta romosi kesehatan daat mengurangi terjadinya enyakit mulut. 4 Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan MDGs ada oin yaitu memerbaiki dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ini dikarenakan kesehatan gigi dan mulut yang buruk ada ibu hamil daat memberi efek terhada janin seerti bayi rematur dan berat badan lahir rendah di saming terhada kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya. Pada dekade terakhir, telah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa enyakit eriodontal daat memainkan eran enting sebagai faktor risiko untuk hasil kehamilan yang merugikan diantaranya kelahiran bayi rematur rematur dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). 6 Kelahiran bayi rematur dan bayi berat lahir rendah adalah ketika berat lahir lebih rendah dari 2,00 g dan dilahirkan sebelum 7 minggu. Pada ibu hamil dengan eriodontitis, jaringan eriodontal yang terinfeksi daat bertindak sebagai reservoir bakteri dan roduk bakteri daat menyebar ke unit janinlasenta. 7 Pada ibu hamil dengan eriodontitis yang arah, agen infeksi dan roduknya daat mengaktifkan jalur sinyal inflamasi lokal samai ke ekstra-oral, termasuk ada unit janin-lasenta, yang mungkin tidak hanya menginduksi ersalinan rematur tetai juga menyebabkan reeklamsia dan membatasi ertumbuhan intrauterin. 7 Kejadian enyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya diengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya engetahuan emeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga memengaruhi erilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk termasuk erilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan gigi nya di elayanan kesehatan. Penelitian Mwaiswelo ada tahun 2006 menunjukkan kurangnya engetahuan ibu hamil terhada emeliharaan kesehatan gigi dan mulut dimana hanya 16% dari ibu hamil yang menerima endidikan kesehatan gigi dan mulut, 97% menyikat giginya, 2% dari ibu hamil ercaya menyikat gigi secara rutin akan mengurangi risiko terjadinya masalah ada gusi dan hanya,7% ibu hamil mengunjungi dokter gigi selama kehamilan. 8 Penelitian yang dilakukan oleh Bianca ada 40 ibu hamil dilaorkan setengah dari resonden memiliki kunjungan rutin ke dokter gigi sebelum kehamilannya, sebagian besar mengunjungi dokter gigi ketika mereka memiliki masalah. Perilaku kunjungan ke dokter gigi diengaruhi oleh faktorfaktor antara lain faktor ersonal, status ekonomi dan engetahuan mengenai hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. 8 Tujuan dari enelitian ini adalah untuk memeroleh gambaran tentang kesehatan gigi mulut ibu hamil, engetahuan kesehatan gigi mulut dan emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut ada ibu hamil. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskritif dengan endekatan cross sectional. Poulasi dalam enelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Penelitian ini melibatkan 4 ibu hamil dilakukan ada bulan Mei-Juni 201. Kriteria inklusi ada enelitian ini yaitu ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 2 minggu dan telah dinyatakan ositif hamil oleh bidan atau dokter, berkunjung ke Posyandu, Kelas Ibu Hamil atau Poli KIA Puskesmas Serong I saat enelitian dilakukan, atau Ibu hamil di daerah kelurahan Serong yang belum terjaring di Posyandu dan Puskesmas Serong I dan berdomisili teta di kelurahan Serong, ibu hamil yang bersedia menjawab ertanyaan, dan daat berkomunikasi dengan baik saat dilakukan wawancara. Pengambilan samel ada enelitian ini menggunakan metode urosive samling ada emilihan lokasi kelurahan yaitu kelurahan Serong dikarenakan lebih mudah dijangkau eneliti. Data dieroleh dengan wawancara terstruktur. Pertanyaan meliuti karakteristik resonden, tindakan emeliharaan kesehatan gigi mulut, keluhan atau masalah terkait kesehatan gigi mulut, engetahuan kesehatan gigi mulut dan emanfaatan elayanan kesehatan gigi dan mulut ada ibu hamil. 194
Anggraini dan Andreas: Kesehatan Gigi Mulut. Varibel yang diukur antara lain keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut, engetahuan kesehatan gigi mulut dan emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut. Data deskritif yang dieroleh kemudian di analisis bivariat mengunakan SPSS versi 17. Hasil analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variable. Korelasi atau hubungan signifikan aabila r hitung > r tabel atau nilai robabilitasnya kurang dari taraf kesalahan ( 0,0) yang artinya Ho ditolak atau menunjukkan hubungan yang signifikan. Uji Chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara keluhan atau masalah terkait kesehatan gigi mulut dengan engetahuan kesehatan gigi mulut, hubungan keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut dengan kunjungan ke dokter gigi dan hubungan engetahuan kesehatan gigi mulut dengan kunjungan ke dokter gigi. Kemudian untuk mengetahui hubungan antara endaatan rumah tangga dan status endidikan ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi digunakan Uji Chi-square. Untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi digunakan Uji T-tidak berasangan. HASIL PENELITIAN Karakteristik Resonden Ibu hamil daat dilihat ada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi karakteristik resonden ibu hamil berdasarkan usia ibu, usia kehamilan, suku, endidikan terakhir ibu hamil, endaatan rumah tangga erbulan Karakteristik Resonden Usia Ibu Hamil (tahun) Rerata Minimal Maksimal Umur Kehamilan Trisemester I Trisemester II Trisemester III Kehamilan ke Pertama Kedua Ketiga Keemat Pendidikan Terakhir Ibu Hamil Tamatan SD atau SMP Tamatan SMA Tamatan Perguruan Tinggi Pendaatan Rumah Tangga Per Bulan Di bawah atau sama dengan UMR Di atas UMR Distribusi 26,2 17 8 17,64% 41,17% 41,17% 44,12% 26,47% 2,%,88% 0% 41% 9%,88% 44,12% Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar ibu hamil merasa kesehatan gigi dan mulutnya baik yaitu sebanyak 18 ibu hamil dengan resentase 2,94%, sedangkan yang merasa cuku dan kurang masing-masing 26,47% dan 20,9%. Saat ditanya mengenai masalah atau keluhan kesehatan gigi dan mulut, 61,8% merasa tidak memiliki keluhan atau masalah sedangkan 8,2% memiliki keluhan gusi berdarah atau sakit gigi. Sebagian besar tidak ada erubahan ola menyikat gigi antara sebelum kehamilan dan saat kehamilan. Resonden yang rutin menggunakan obat kumur sebanyak,29%. Hasil enelitian menunjukkan bahwa seluruh resonden menyikat gigi setia hari dengan frekuensi 2 kali sehari. 88,2% tidak ada erubahan ola menyikat gigi saat hamil dibandingkan sebelum hamil. Waktu menyikat gigi saat mandi agi dan mandi sore %, saat mandi agi dan sebelum tidur malam 44%. Saat ditanya mengenai engetahuan kesehatan gigi mulut khususnya yang berkaitan dengan kehamilan hanya sekitar 20,6% resonden yang ernah mendaatkan informasi tersebut. 2,% engetahuan mereka hanya terbatas ada engetahuan mengenai cara menyikat gigi dan mencegah gigi berlubang yang mereka daatkan saat di SD. Pengetahuan mengenai kesehatan gigi selama kehamilan sebagian besar mereka daatkan jika mereka membaca artikel kehamilan dari media, baik lewat media cetak (buku, majalah) mauun media elektronik (internet). Pengetahuan juga dieroleh melalui engalaman seseorang. Ibu yang mengandung anak kedua atau anak ketiga lebih banyak memiliki engalaman dalam uaya emeliharaan kesehatan gigi dan mulut dariada anak ertama sehingga memiliki banyak informasi mengenai hal tersebut. Sedangkan,9% resonden lainnya mengaku belum ernah mendaatkan informasi mengenai engetahuan kesehatan gigi mulut. Gambaran emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut resonden masih rendah. Sebanyak 2,4% resonden belum ernah ke dokter gigi selama hidunya,,% terakhir ke dokter gigi 1 tahun yang lalu, 2,4% sudah lama tidak berkunjung ke dokter gigi (lebih dari 2 tahun 19
Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 -ISSN 2460-0164 e-issn 2442-276 yang lalu). hubungan antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil, engetahuan kesehatan gigi mulut ibu hamil dan kunjungan ke dokter gigi ibu hamil daat dilihat ada Tabel 2, Tabel dan Tabel 4 secara berturut-turut. kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil tidak terdaat hubungan yang bermakna. Hubungan antara kunjungan ke dokter gigi dengan endaatan rumah tangga er bulan, Tabel 2. Hubungan antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan engetahuan kesehatan gigi mulut ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Pengetahuan Kesehatan Gigi Adanya Keluhan/Masalah Kesehatan Gigi selama Kehamilan Kesehatan Gigi secara Umum Tidak memiliki Pengetahuan n % N % N % Ada Keluhan Kesehatan Gigi Tidak Ada Keluhan 2 8, 9, 2,1 2,8 14 8, 66,7 0.046 Keterangan: Uji Chi-Square, < 0,0, terdaat erbedaan bermakna Tabel. Hubungan antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Kunjungan ke Dokter Gigi Adanya Keluhan/Masalah Belum Pernah Sudah Lama (lebih 2 th yll) Kurang dari 1 th yll n % N % N % Ada Keluhan Kesehatan Gigi Tidak Ada Keluhan 1 10 7,7 47,6 6 8, 28,6 7,8 2,8 0.018 Keterangan: Uji Chi-Square, < 0,0, terdaat erbedaan bermakna Tabel 4. Hubungan antara engetahuan kesehatan gigi mulut dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Pengetahuan Kunjungan ke Dokter Gigi Belum Pernah Sudah Lama (lebih 2 th yll) Kurang dari 1 th yll n % N % N % Kesehatan Gigi selama kehamilan Kesehatan Gigi secara umum 2 4,8 11,8 1 8,8 2,9 2,8 8,8 0.80 Tidak mendaatkan Pengetahuan 14,7 7 20,6 7 20,6 Keterangan: Uji Chi-Square, > 0,0, tidak terdaat erbedaan bermakna Analisis Uji Chi-square menyimulkan bahwa terdaat hubungan yang bermakna antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan engetahuan kesehatan gigi mulut ibu hamil dan terdaat hubungan antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Hasil analisis antara engetahuan kesehatan gigi mulut dengan endidikan terakhir ibu hamil dan umur ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi daat dilihat ada Tabel, Tabel 6 dan Tabel 7 secara berturut-turut. Hasil analisis Uji Chi-square atau Uji T tidak berasangan menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara endaatan rumah tangga erbulan, endidikan terakhir ibu hamil dan umur Ibu Hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. 196
Anggraini dan Andreas: Kesehatan Gigi Mulut. Tabel. Hubungan antara endaatan rumah tangga er bulan dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Kunjungan ke Dokter Gigi Pendaatan / bulan Dibawah UMR Diatas UMR n % N % Belum Pernah Sudah Pernah (<1 th yang lalu) 11 8 2, 2, 12,29 8,82 0,171 Keterangan: Uji Chi-square, > 0,0, tidak terdaat erbedaan bermakna Tabel 6. Hubungan antara endidikan terakhir ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Kunjungan ke Dokter Gigi Pendidikan Terakhir SD,SMP SMA Perguruan Tinggi n % n % n % Belum Pernah 12 7, 8 2, 8,82 0,49 Sudah Pernah (<1 th yang lalu) 4 11,76 6 17,6 1 2,94 Keterangan: Uji Chi-square, > 0,0, tidak terdaat erbedaan bermakna Tabel 7. Hubungan antara umur ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah Puskesmas Serong Umur Ibu Hamil Kunjungan ke Dokter Gigi N Rerata+SD 9% CI Belum Pernah Sudah Pernah (<1 th yang lalu) 2 11 2,70 +,21 27,18 + 6,047 -,66 2,664 0,471 Keterangan: Uji T tidak berasangan, > 0,0, tidak terdaat erbedaan bermakna PEMBAHASAN Tindakan emeliharaan kesehatan gigi dan mulut resonden secara keseluruhan baik. Hasil ini hamir sama dengan enelitian Bamanikar dkk yang mendaatkan 100% resonden menyikat gigi secara rutin. 9 Hanya saja waktu mereka sebagian besar masih kurang teat yaitu agi dan sore hari saat mandi yaitu sebanyak %. Hasil ini sejalan dengan Riskesdas 201 mengenai erilaku menyikat gigi enduduk Indonesia dimana 9,8% enduduk menyikat gigi setia hari, tetai yang menyikat gigi setelah saraan dan sebelum tidur malam adalah sebesar,8% dan 27,%. 10 Sebagian besar resonden masih memiliki emahaman bahwa kesehatan gigi dan mulut mereka buruk jika mereka merasa terganggu aktivitasnya karena rasa sakit yang timbul dari masalah gigi mulut yang dideritanya. Tidak banyak yang mengeluhkan adanya erubahan atau masalah ada gigi dan mulut selama kehamilan, hanya sekitar 8,2% resonden. Sekitar 64,8% resonden ibu hamil belum ernah datang ke dokter gigi atau jika sudah ernah ke dokter gigi, kunjungan terakhir mereka sudah lebih dari 2 tahun yang lalu. Mereka biasanya datang ke elayanan kesehatan gigi mulut hanya jika ada keluhan atau membutuhkan erawatan. Sebanyak 61,76% resonden merasa belum membutuhkan kunjungan ke dokter gigi untuk masalah kesehatan gigi mereka selama kehamilan. Hasil ini sejalan dengan enelitian Bianca yang melaorkan selama kehamilan lebih dari 60% wanita memiliki gusi berdarah. Hanya 2% wanita ergi ke dokter gigi selama kehamilan dan kurang dari setengah memiliki akses ke informasi kesehatan mulut yang berhubungan dengan kehamilan. Wanita yang ergi ke dokter gigi selama kehamilan lebih mungkin untuk menerima informasi tentang kesehatan gigi. Hasil 197
Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 -ISSN 2460-0164 e-issn 2442-276 Penelitian di Hangzhou, Cina Timur, hanya 16,70% dari resonden yang dilaorkan memanfaatkan elayanan kesehatan gigi dan mulut secara rutin selama kehamilan. 11 Hal ini berbeda dengan kesadaran akan entingnya emeriksaan kehamilan. Ibu hamil sudah rutin berkunjung ke elayanan kesehatan untuk eriksa kehamilan setia bulan sekali. Sebagian besar mendaatkan elayanan sebelum melahirkan dari bidan dan yang lainnya dari dokter sesialis kandungan. Sosialisasi mengenai emeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan masih jarang dilakukan. Ibu hamil lebih banyak memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Bidan dan dokter sesialis kandungan sebagai enyedia elayanan kesehatan yang aling banyak dikunjungi oleh ibu hamil daat membantu meningkatkan angka emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut selama kehamilan. 12 Penting untuk enyedia layanan kesehatan ini menyadari risiko enyakit eriodontal dan hubungannya dengan hasil kehamilan yang buruk. 12 Hasil Analisis Bivariat menunjukkan bahwa terdaat hubungan yang bermakna antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan engetahuan kesehatan gigi mulut ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Sebuah korelasi ositif juga ditemukan ada enelitian di Polandia dimana Ibu hamil dengan engetahuan kesehatan gigi mulut yang memadai, tidak memiliki masalah atau keluhan mengenai kesehatan gigi mulut mereka. 1 Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan Gigi Mulut yang rendah menghasilkan status kesehatan mulut yang buruk dari subjek enelitian. 1 Dari enelitian ini didaat hubungan ositif antara keluhan atau masalah kesehatan gigi mulut ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Hal ini sejalan dengan Penelitian Chung dkk di California bahwa ibu hamil yang berkunjung ke Dokter Gigi lebih dari 6 bulan yang lalu memiliki status kesehatan gigi yang lebih buruk (ditandai dengan BOP, PI dan DMF-T yang lebih tinggi). 14 Penelitian di Sydney, melaorkan bahwa lebih dari setengah resonden memiliki masalah kesehatan gigi selama kehamilan, namun kurang dari seertiga yang berkunjung ke dokter gigi. 1 Hanya 10% telah menerima informasi mengenai kesehatan gigi mulut yang berkaitan dengan kehamilan dan banyak yang tidak menyadari dari damak otensial dari kesehatan gigi mulut ibu yang buruk terhada kehamilan. 1 Hasil analisis Uji Chi-square atau Uji T tidak berasangan menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara engetahuan kesehatan gigi mulut, endaatan rumah tangga erbulan, endidikan terakhir ibu hamil dan umur ibu hamil dengan kunjungan ke dokter gigi ada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Serong. Hasil ini berlawanan dengan beberaa enelitian yang ernah dilakukan. Penelitian di California tahun 2007 menyimulkan bahwa hambatan keuangan menjadi faktor enyebab ibu hamil tidak melakukan emeriksaan ke dokter gigi, keadaan ekonomi yang tinggi menunjang seseorang untuk mendaatkan elayanan kesehatan. 16 Studi di Kuwait oleh Honkala tahun 200 menunjukkan bahwa wanita dengan endidikan lebih tinggi memiliki erilaku emeliharaan kesehatan gigi yang lebih baik dibandingkan dengan wanita dengan tingkat endidikan yang lebih rendah (OR 1,46 dan 9% CI 0,81-2,6). 17 Penelitian di Cina Timur tahun 2014 menunjukkan bahwa ersentase emanfaatan rutin erawatan gigi secara signifikan lebih rendah ada wanita hamil dengan karakteristik berusia kurang dari 0 tahun, menyikat sekali sehari atau kurang, endaatan rumah tangga rendah dan rendahnya engetahuan kesehatan gigi mulut yang berkaitan dengan kehamilan. 11 Banyak faktor lain yang memengaruhi kunjungan ke dokter gigi selama kehamilan diantaranya faktor ersonal, faktor sosial-budaya, keemilikan asuransi kesehatan, adanya ketakutan keselamatan janin selama engobatan gigi. 8,1 Gambaran ermasalahan yang ada dari sebuah komunitas kecil di wilayah Puskesmas Serong ini diharakan daat dilakukan rogram uaya erbaikan kualitas kesehatan gigi mulut khususnya ada ibu hamil. Hal tersebut berotensi menyebabkan kesehatan gigi mulut yang lebih baik, bukan hanya bagi ibu itu sendiri, tetai juga 198
Anggraini dan Andreas: Kesehatan Gigi Mulut. bagi keluarga mereka termasuk memerkenalkan kebiasaan baik bagi anak-anak mereka. Bidang kedokteran gigi daat ikut bereran andil dalam encaaian Millennium Develoment Goals (MDGs) tujuan ke- yaitu meningkatkan kesehatan ibu hamil dimana kesehatan gigi dan mulut meruakan salah satu asek enting yang erlu dierhatikan untuk menurunkan risiko kelahiran rematur dan berat badan lahir rendah. Profesi kesehatan gigi tidak bisa bekerja sendiri dalam eningkatan kesehatan gigi mulut ibu hamil, dierlukan kerjasama dari etugas kesehatan lain seerti bidan mauun dokter sesialis kandungan untuk merekomendasikan emeriksaan kesehatan gigi mulut saat wanita merencanakan kehamilannya atau jika seorang wanita hamil belum menerima erawatan gigi, rofesional erawatan kesehatan harus merekomendasikan mengunjungi dokter gigi saat trimester ertama kehamilan untuk enilaian masalah kesehatan mulut, konseling dan encegahan. 12,18 KESIMPULAN Lebih dari setengah resonden merasa keadaan kesehatan gigi mulut mereka baik, tetai hanya seertiganya yang mengunjungi dokter gigi dan lebih dari setengah resonden belum ernah mendaatkan informasi entingnya kesehatan gigi mulut selama kehamilan. Adanya keluhan dan masalah kesehatan gigi mulut ada ibu hamil berengaruh ada emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut saat kehamilan dan terkait dengan engetahuan kesehatan gigi mulut saat kehamilan. Uaya romotif dierlukan untuk enyebaran engetahuan yang akan mendorong erilaku ositif emeliharaan kesehatan gigi mulut termasuk eningkatan emanfaatan elayanan kesehatan gigi mulut saat kehamilan. Bidan dan dokter sesialis kandungan sebagai enyedia elayanan kesehatan yang aling banyak dikunjungi ibu hamil daat membantu romosi kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan hasil erinatal yang baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Sajjan P, Pattanshetti JI, Padmini C, Nagathan VM, Sajjanar M, Siddiqui T. Oral health related awareness and ractices among regnant women in Bagalkot District, Karnataka, India. J Int Oral Health. 201; 7(2): 1-. 2. Lu HX, Xu W, Wong MC, Wei TY, Feng XP. Imact of eriodontal conditions on the quality of life of regnant women: a cross-sectional study. Health and Quality of Life Outcomes. 201; 1:67: 1-14.. Claas BM. Self-reorted oral health and access to dental care among regnant women in Wellington. Thesis Master of Public Health at Massey University, Wellington, New Zealand. 2009;.1-18. 4. Bugrant O, Levent O, Basak F, Altun C, Acikel C. Turkish women s self reorted knowledge and behavior towards oral health during regnancy. Med Princ Pract. 2012; 21: 18-22.. United Nations. Millennium develoment goals reort 2014. New York: United Nations, 2014. 6. Shanthi V, Vanka A, Bhambal A, Saxena V, Saxena S, Kumar SS. Association of regnant women eriodontal status to reterm and low-birth weight babies: a systematic and evidence-based review. Dent Res J (Isfahan). 2012; 9(4): 68-80. 7. Zi MY, Longo PL, Bueno-Silva B, Mayer MP. Mechanisms involved in the Association between eriodontitis and comlications in regnancy. Front Public Health. 201; 2: 290. 8. Mwaiswelo RO, Masalu JR. Oral health knowledge and behavior among regnant women in Keyla District, Mabeya, Tanzania. Tanzania dent J. 2007; 14(2): 47 2. 9. Bamanikar S, Kee KL. Knowledge, attitude and ractice dental health care in regnant women. Oman Medical J. 201; 28(4): 2 88 91. 199
Maj Ked Gi Ind. Desember 201; 1(2): 19-200 -ISSN 2460-0164 e-issn 2442-276 10. Kementerian Kesehatan Reublik Indonesia. Laoran riset kesehatan dasar 201. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 201. 11. Sun W, Guo J, Li X, Zhao Y, Chen H, Wu G. The routine utilization of dental care during regnancy in Eastern China and the key underlying factors: a Hangzhou City study. Plos One. 2014; 9(6): e98780. 12. Golkari A, Khosroanah H, Saadati F. Evaluation of knowledge and ractice behaviours of a grou of Iranian obstetricians, general ractitioners, and midwives, regarding eriodontal disease and its effect on the regnancy outcome. Journal of Public Health Research. 201; 2:e1, 88-92. 1. Gaszyńska E, Kleacz-Szewczyk J, Trafalska E, Garus-Pakowska A, Szatko F. Dental awareness and oral health of regnant women in Poland. Int J Occu Med Environ Health. 201; 28(): 60-11. 14. Chung LH, Gregorich SE, Armitage GC, Gonzalez-Vargas J, Adams SH. Sociodemograhic disarities and behavioral factors in clinical oral health status during regnancy. Community Dent Oral Eidemiol. 2014 Ar; 42(2): 11-9. 1. George A, Johnson M, Blinkhorn A, Ajwani S, Bhole S, Yeo AE, Ellis S. The oral health status, ractices and knowledge of regnant women in south-western Sydney. Aust Dent J. 201 Mar; 8(1): 26-. 16. Marchi KS, Fisher-Owen SA, Weintraub JA, Yu Z, Braveman PA. Most regnant women in California do not receive dental care: findings from a oulation-based study. Public Health Re 2010 Nov-Dec; 12(6): 81 42. 17. Honkala S, Al-Ansari. Self-reorted oral health, oral hygiene habits, and dental attendance of regnant women in Kwait. Journal of Clinical Periodontology. 200; 2: 809-14. 18. Heilbrunn-Lang AY, de Silva AM, Lang G, George A, Ridge A, Johnson M, Bhole S, Gilmour C. Midwives ersectives of their ability to romote the oral health of regnant women in Victoria, Australia. BMC Pregnancy and Childbirth. 201; 1: 110. 200