TIN107 Material Teknik. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

dokumen-dokumen yang mirip
Pembahasan Materi #13

XII AK 3 TEACHER NAME. Agnia Nabila. Abdul Azis. Achmad Dwi Saputra. Andi Hadiana. Dini Nur Utami. Nisa Nurfitriani. Kresna Rangga Darmansyah

Dampak Lingkungan Polimer

Dari data di atas yang tergolong polimer jenis termoplastik adalah. A. 1 dan 5 B. 2 dan 5

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

TUGAS TEKNOLOGI POLIMER

Devy Lestari ( )

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

Polimer. Pengertian Polimer

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

k = A. e -E/RT Secara sistematis hubungan suhu dan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut: v 2 = 2n x v 1 dan t 2 = t 1/ 2 n

MAKROMOLEKUL (POLIMER)

POLIMER. Latin : Poli = Banyak Meros = Bagian. Molekul kecil Monomer (monos = satu) Contoh Polietilena. Molekul raksasa. Polimer

Makromolekul (Polimer)

POLIMER. Eli Rohaeti

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Bab XI Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

Penulis : 1. Sri Endang Hidajati 2. Kariyati. Penelaah :

PENENTUAN BERAT MOLEKUL (M n ) POLIMER DENGAN METODE VISKOSITAS

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH KIMIA Polimer ( Makromolekul )

1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah. A. CH 3 -CHO D. CH 3 E. CH 3

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANCAMAN POLIMER SINTETIK BAGI KESEHATAN MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Ilmu Kimia Proses PETROKIMIA

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

PENGARUH PENAMBAHAN UNSATURATED POLYESTER RESIN TERHADAP MUTU BETON K-350 EFFECT OF ADDITION UNSATURATED POLYESTER RESIN IN MIXED CONCRETE K-350

SAINS MAJOR KDPM SABK 12 BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH

Antiremed Kelas 12 Kimia

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lapisan Antara (Asphalt Concrete-Binder Course) Salah satu produk campuran aspal yang kini banyak digunakan oleh

INTRODUCTION TO POLYMER. Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si

TEKNOLOGI POLIMER. Oleh: Rochmadi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

BAB XI POLIMER. C dan C mempunyai ikatan ganda : ikatan tunggal = : ikatan ganda

Gambaran Umum tentang Polimer

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein,

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia

Kurikulum 2013 Kelas 12 Kimia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HIDROKARBON DAN POLIMER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

panas,kuat,tahan terhadap berbagai bahan kimia dan permukaannya sangat licin (hampir tidak ada gesekan). Teflon ini digunakan diantaranya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

Polimer. Bahan Ajar Perkuliahan. Ahmad Efan N, ST. Untuk Kalangan Sendiri. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Pemakaian polimer semakin meningkat seiring dengan

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I- 1. I.1 Latar Belakang

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL KANTONG PLASTIK BELANJA RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA (STUDI KASUS: KANTONG PLASTIK BIODEGRADABLE) MELANIE CORNELIA

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL POLIMER PLASTIK UNTUK WADAH PENYIMPANAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG AMAN OLEH : MUCHTAR IBRAHIM

yang terbuat dari lembaran atau potongan potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Maloney,1996). Mengacu pada pengertian ini, komposit serbuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.

INTRODUCTION TO MATERIAL

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

PROTECTION TAPE ST MORITA INDUSTRIES

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Pengertian Polimer (makromolekul) : yang berikatan secara kovalen yang. Polimerisasi : reaksi pembentukan polimer

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai macam bahan

I. PENDAHULUAN. tanah memiliki kondisi yang ideal. Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang. memiliki kuat dukung dan sifat tanah yang buruk.

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

MODUL KULIAH 1 TEKNOLOGI POLIMER. Oleh Bambang Admadi H dan I Wayan Arnata

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

Transkripsi:

1 TIN107 Material Teknik Definisi 2 Polimer (Polymer) merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Poly = banyak Mer = bagian Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. 1

Pengelompokkan Polimer (1) 3 Polimer berdasarkan asalnya. Polimer Alam Polimer Sintetis Polimer berdasarkan Proses Pembentukan. Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu: Polimer adisi Polimer kondensasi Pengelompokkan Polimer (2) 4 Polimer berdasarkan jenis monomernya. Homopolimer Kopolimer Polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas. Polimer termoplas Polimer termosting 2

Polimer Alam 5 Adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table berikut: No. Polimer Monomer Polimerisasi Contoh 1 Pati/Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi 2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas 3 Protein Asam Amino Kondensasi 4 Asam Nukleat Nukleotida Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera Molekul DNA dan RNA (sel) 5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Kekurangan Polimer Alam 6 Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuantujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contoh: Karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. 3

Polimer Sintetis...(1) 7 Atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel berikut: No. Polimer Monomer Terdapat pada 1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik 2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik 3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai 4. Polivinil Alcohol Vinil alcohol Bak air 5. Teflon Tetrafluoroetena 6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Wajan atau panci anti lengket Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil wol sintetis) Polimer Sintetis...(2) 8 No. Polimer Monomer Terdapat pada 7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin Tekstil 8. Polibutadiena Butadiena Ban motor 9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil 10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin 11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol sekunder Penyalut cat (cat epoksi) 4

Polimer Adisi 9 Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Contoh Polimer Adisi 10 Nama Polimer Polietilena Polipropilena Polistirena Polivinil klorida Polivinil dienklorida Politetraetilena (teflon) Poliakrilonitril Polivinilasetat Polimetilmetakrilat Kegunaan Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik Karpet plastik, botol Pernis kayu, sterofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan Pipa, genteng plastik Plastik wrap Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel) Wig (rambut palsu), cat, benang Tekstil, gumresin, cat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling 5

Polimer Kondensasi 11 Adalah reaksi pembentukan polimer dari monomermonomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida (protein) dan polisakarida, merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh pembentukan polimerisasi kondensasi: Pembentukan Nilon Pembentukan Polyester (Polietilena Tereftalat) atau Dakron. Pembentukan Nilon 12 Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du- Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6- aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut. 6

Pembentukan Polyester 13 Atau Polietilena Tereftalat atau Dakron. Sama halnya pada nilon-66, Polyester Dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu: Etilena Glikol (Polialkohol), dengan Dimetil Tereftalat (Senyawa Ester). Homopolimer 14 Adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein. (-P-P-P-P-P-P-P-P-)n Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal. 7

Kopolimer 15 Atau disebut juga Heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis. Jika tanpa katalis, strukur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Polimer Termoplas 16 Adalah polimer yang tidak tahan panas. Apabila polimer tersebut dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya: Polietilene, Polipropilena, dan PVC. 8

Polimer Termosting 17 Adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contoh: Melamin Bakelit Polimer Buatan 18 Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita : Karet Sintetis Serat Sintetis Orlon Plastik 9

Karet Sintetis 19 Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti Butadiene dan Stirena dengan cara kopolimerisasi. Serat Sintetis 20 Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Dakron atau Tetoron merupakan Polyester. Polimer ini sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut Mylar. 10

Orlon dan Plastik 21 Orlon Merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol. Digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki. Plastik Merupakan polimer sintetis yang paling populer, karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan Polimer 22 1) Plastik Polietilentereftalat (PET) 2) Plastik Polietena/Polietilena (PE) 3) Polivinil Klorida (PVC) 4) Plastik Nilon 5) Karet Sintetik 6) Wol 7) Kapas 11

Plastik Polietilentereftalat (PET) 23 Merupakan serat sintetis poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam, seperti: sutera, wol dan katun, untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya. Plastik Polietena/Polietilena (PE) 24 Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam. 12

Polivinil Klorida (PVC) 25 Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air). Plastik Nilon 26 Merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik bersifat sangat kuat (tidak cepat rusak) dan halus, banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium. 13

Karet Sintetik 27 Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3 butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin. Wol 28 Adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadangkadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian. 14

Kapas 29 Merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya. Daftar Referensi 30 http://damawisnu.files.wordpress.com http://staff.ui.ac.id/internal http://www2.jogjabelajar.org 15