BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011)."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini juga tidak bisa mengurangi 100% sampah dan akan menimbulkan permasalahan karena gas polutan hasil hasil pembakaran sampah yang dapat mencemari lingkungan seperti CO 2, NOx, SO 2, poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011). Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah kota selain yang tersebut di atas adalah biaya operasional yang tinggi terhadap penanganan sampah dan semakin sulitnya mencari lahan landfill untuk pembuangan, sehingga dalam penanganan sampah kota sering menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Pada umumnya, sampah dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu sampah organik dan anorganik. Presentase timbunan sampah munurut jenisnya bisa diperhatikan pada tabel berikut ; Tabel 1.1 Jumlah timbulan sampah berdasarkan jenisnya Jenis Sampah Jumlah Persentase (%) (juta ton/tahun) Sampah Dapur 22,4 58 % Sampah Plastik 5,4 14 % Sampah Kertas 3,6 9 % Sampah Lainnya 2,3 6 % Sampah Kayu 1,4 4 % Sampah Kaca 0,7 2 % Sampah Karet/Kulit 0,7 2 % Sampah Kain 0,7 2 % Sampah Metal 0,7 2 % Sampah Pasir 0,5 1 % Total 38,5 100 Sumber : Data persampahan Indonesia 2008 Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa sampah dapur dan sampah plastik mempunyai prosentase yang besar. Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak dapat dielakkan. Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam menjalankan aktivitasnya. Plastik mempunyai banyak kelebihan dibandingkan bahan lainnya, antara lain memiliki densitas yang 1

2 2 rendah, bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan temperatur terbatas serta ketahanan bahan kimia yang bervariasi. Selain itu, plastik juga ringan dan mudah dalam perancangan. Jenis polimer plastik yang digunakan pada umumnya adalah Polypropylene (PP), Polyethylene (PE), Polystyrene (PS) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Ada dua jenis Polyethylene (PE), yaitu high density polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE). High density polyethylene (HDPE) banyak digunakan sebagai tutup botol plastik minuman dan botol oli mobil sedangkan LDPE untuk kantong plastik. Namun dibalik segala kelebihan itu, limbah plastik menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Perlu waktu bertahun tahun untuk menguraikan limbah limbah dari bahan plastik tersebut. Sehingga tidak jarang apabila kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang terlihat banyak tumpukan plastik dan sampah dari dapur. Tempat pembuangan akhir misalnya di Piyungan D.I.Yogyakarta, adalah sampah dari 3 Kabupaten (Kab Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul) perharinya bisa mencapai 180 ton. Empat puluh ton sampah plastik diambil oleh pemulung yang dianggap masih bisa dimanfaatkan untuk daur ulang kembali. Proses recycle (daur ulang) menjadi salah satu proses untuk mengurangi sampah di landfill. Namun hanya recycle jenis plastik tertentu seperti PP, PET dan HDPE yang selama ini dimanfaatkan. Padahal ada banyak alternatif proses recycle yang lebih menjanjikan dan berprospek ke depan. Salah satunya konversi sampah plastik menjadi minyak setara bensin dan solar. Itu bisa dilakukan karena pada dasarnya plastik berasal dari minyak bumi, sehingga tinggal dikembalikan kebentuk semula. Keuntungan sampah plastik adalah tidak menyerap air, sehingga kadar air sangat rendah dibandingkan sampah kertas, sisa makanan dan biomassa. Penanganan sampah plastik yang efektif adalah memutus rantai polimer (fraksinasi). Metode pemecahan rantai polimer yang sudah dikenal salah satunya adalah pirolisis. Beberapa penelitian tentang konversi sampah plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakar, telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang cukup prospektif untuk dikembangkan. Limbah plastik dapat dipanaskan untuk

3 3 menghasilkan gas, selanjutnya gas didinginkan untuk menghasilkan minyak, gas dan char. Proses ini disebut Thermal Cracking pyrolisis atau thermal degradation. Pirolisis merupakan proses peruraian suatu bahan pada temperatur tinggi tanpa adanya oksigen atau dengan oksigen terbatas. Konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia tiap tahunnya meningkat dengan pertambahan jumlah mesin industri dan jumlah kendaraan bermotor, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Ketergantungan akan bahan bakar dari fosil sulit digantikan oleh jenis energi lainya, maka diperlukan suatu upaya untuk mencari sumber sumber minyak bumi baru atau memperbesar porsi pemakaian sumber energi lain atau mencari alternatif pengganti minyak bumi. Energi mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional. Sedangkan akses ke energi yang handal dan terjangkau merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat (KEMENRISTEK 2006). Melihat latar belakang diatas akan konsumsi bahan bakar fosil yang terus meningkat tiap tahunnya maka peneliti ingin membuat agar limbah plastik dapat di daur ulang menjadi bahan bakar alternatif, sehingga dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh temperatur pirolisis menggunakan katalis NZ (Natural Zeolite) terhadap kuantitas produk (char, liquid dan gas)? 2. Bagaimana pengaruh temperatur terhadap karakteristik produk cair (meliputi specific gravity, flash point, pour point, water content, kinematic viscosity dan ash content)? 3. Bagaimana unjuk kerja motor diesel 4 tak menggunakan bahan bakar campuran minyak pirolisis dan biosolar? 4. Bagaimana emisi yang ditimbulkan dari proses pembakaran motor diesel?

4 4 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi pada ; 1. Reaktor yang digunakan merupakan reaktor tipe batch yang dilapisi oleh isolator berupa semen tahan panas, glaswool dan alumunium foil sehingga kalor yang berada dalam reaktor sulit untuk keluar (Adiabatis). 2. Bahan baku plastik yang digunakan adalah plastik LDPE (Low Density Polyethylene) yang dicacah 3. Penelitian ini menggunakan katalis NZ (Natural Zeolite) fresh yang sudah dikalsinasi 4. Motor diesel yang digunakan untuk uji performa motor diesel adalah Engine Research and Test Bed Nissan Diesel SD22 Series tanpa dimodifikasi 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis variasi temperatur pirolisis menggunakan katalis NZ dengan variasi temperatur 400 o C, 450 o C dan 500 o C yang selanjutnya di uji coba pada motor diesel untuk mengetahui pengaruh temperatur pirolisis terhadap performa motor diesel dengan komposisi blending bahan bakar WPO 0%, WPO 5%, WPO 10%, WPO 15% dan WPO 20%. Analisis yang dilakukan meliputi : 1. Mengetahui perbandingan fraksi solid (char), cair dan gas pada masingmasing temperatur pirolisis. 2. Mengetahui properties produk cair (meliputi specific gravity, flash point, pour point, water content, kinematic viscosity dan ash content) 3. Mengetahui temperatur pirolisis terbaik terhadap performa motor diesel dengan bahan bakar biosolar ditambah produk liquid pirolisis (blending) WPO (Waste Plastics Oil) 0%, WPO 5%, WPO 10%, WPO 15% dan WPO 20% untuk masing-masing temperatur uji. 4. Mengetahui blending WPO yang terbaik pada masing masing temperatur.

5 5 5. Mengetahui emisi dari proses pembakaran motor diesel menggunakan bahan bakar campuran WPO dan biosolar. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat untuk ; 1. Memberikan gambaran mengenai potensi pengaplikasian produk pirolisis di masyarakat. 2. Memberi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang aplikasi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar. 3. Menjadi referensi untuk permasalahan proses pirolisis lainnya. 4. Menambah data base tentang penelitian pengaruh temperatur pirolisis sampah plastik dengan menggunakan natural zeolite fresh. 1.6 Keaslian Penelitian Dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah variasi temperatur pirolisis dengan katalis NZ (Natural Zeolite) fresh, sampah plastik jenis LDPE dan pengujian menggunakan bahan bakar minyak hasil pirolisis pada motor diesel dengan blending biosolar. Perbandingan blending dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1.2 Perbandingan Blending Biosolar dengan Minyak Hasil Pirolisis Biosolar Pertamina WPO (Waste Plastik Oil) Total 100 % WPO 0 % 100 % 95 % WPO 5 % 100 % 90 % WPO 10 % 100 % 85 % WPO 15 % 100 % 80 % WPO 20 % 100 % Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghasilkan dan membuang sampah. Sampah merupakan sisa dari makanan, kertas-kertas, barang-barang plastik, kain-kain, kertas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hasil aktivitas manusia yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun pandangan tersebut sudah berubah seiring berkembangnya jaman. Saat ini sampah dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan plastik sebagai salah satu material utama penunjang kegiatan manusia. Plastik banyak digunakan sebagai kemasan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi plastik tahun 2009 hingga tahun 2010 di seluruh dunia meningkat dari 15 juta ton hingga mencapai 265 juta ton, hal ini menegaskan kecenderungan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan mencapai 10,4 miliar di tahun 2100 (Andrady, 2003). Meningkatnya populasi menuntut peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik berasal dari gas alam dan minyak bumi yang dibuat melalui proses polimerisasi. Plastik mempunyai beberapa sifat istimewa yaitu mudah dibentuk sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik merupakan jenis limbah padat yang susah terurai dan volumenya terus meningkat. Peningkatan jumlah sampah plastik karena plastik relatif murah, praktis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Minyak Bumi Di Indonesia. Cadangan (proven+posibble) Produksi per tahun Ketersediaan (tanpa eksplorasi)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Minyak Bumi Di Indonesia. Cadangan (proven+posibble) Produksi per tahun Ketersediaan (tanpa eksplorasi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar fosil merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan manusia,tidak terkecuali di Indonesia. Hampir seluruh aktivitas manusia berkaitan dengan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia saat ini banyak menggunakan peralatan sehari-hari yang terbuat dari plastik. Plastik dipilih karena memiliki banyak keunggulan yaitu kuat, ringan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama tiga dekade terakhir. Sifat plastik yang ringan, transparan, mudah diwarnai, tahan terhadap korosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak dapat dielakkan, sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam menjalankan aktivitasnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia industri pirolisis plastik sudah banyak dan tersebar dimanamana. Untuk penelitiannya sendiri juga sudah banyak, akan tetapi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang nomor 18 tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah adalah hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengujian Variasi sudut kondensor dalam penelitian ini yaitu : sudut 0 0, 15 0, dan 30 0 serta aliran air dalam kondensor yaitu aliran air searah dengan laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia dan kemajuan akan suatu industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut data statistik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi di Indonesia secara umum meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan perekonomian maupun perkembangan teknologi. Pemakaian energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

mengolah limbah plastik

mengolah limbah plastik mengolah limbah plastik menjadi ENERGI BREAKTHROUGH in GASIFIER & LIQUEFACTION TECHNOLOGY PT. ARTHA TEKNINDO SUKMATAMA ARTECH is an Engineering and Manufacturing Company (established since 1990) Design

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X Untung Surya Dharma 1) & Dwi Irawan 2). 1,2) Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KINERJA MESIN DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK HASIL PIROLISIS SAMPAH PLASTIK

KINERJA MESIN DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK HASIL PIROLISIS SAMPAH PLASTIK KINERJA MESIN DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK HASIL PIROLISIS SAMPAH PLASTIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strataa I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: AGUS

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL EFFECT OF ZEOLITE CATALYST ON PYROLYSIS LIQUID OIL

REVIEW JURNAL EFFECT OF ZEOLITE CATALYST ON PYROLYSIS LIQUID OIL REVIEW JURNAL EFFECT OF ZEOLITE CATALYST ON PYROLYSIS LIQUID OIL (Teknologi Zeolit) Dosen Pengampu: Darmansyah S.T., M.T. Disusun Oleh: 1. Agus Sudarno (1315041004) 2. Meiliza Anggraini (1315041035) 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,

Lebih terperinci

KONVERSI LIMBAH PLASTIK MENJADI MINYAK SEBAGAI BAHAN BAKAR ENERGI BARU TERBARUKAN

KONVERSI LIMBAH PLASTIK MENJADI MINYAK SEBAGAI BAHAN BAKAR ENERGI BARU TERBARUKAN KONVERSI LIMBAH PLASTIK MENJADI MINYAK SEBAGAI BAHAN BAKAR ENERGI BARU TERBARUKAN Tinton Norsujianto Jurusan Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut Email: tinton_norsujianto@politala.ac.id Intisari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi polimer pada saat ini telah memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan yang dapat didaur ulang (recycle), salah satu produk polimer

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 2 Februari 2016

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 8 No. 2 Februari 2016 PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI PIROLISIS LIMBAH PLASTIK JENIS POLIETILEN, POLISTIREN DAN OTHER Gunawan Budi Susilo 1 1 Teknik Mesin, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Masuk: 6 Desember 2015, revisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu semakin bertambah pula jumlah populasi manusia di bumi, maka dengan demikian kebutuhan energi akan semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi masalah telah menjadi masalah. Yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan bahan bakar bagi penduduk di seluruh dunia semakin meningkat, sementara cadangan bahan bakar fosil semakin menipis. Oleh karena itu banyak negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Indonesia sedang berkembang menjadi sebuah negara industri. Sebagai suatu negara industri, tentunya Indonesia membutuhkan sumber energi yang besar. Dan saat

Lebih terperinci

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS ANDITYA YUDISTIRA 2107100124 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc Kemajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengujian Variasi sudut kondensor dalam penelitian ini yaitu : 0 0, 15 0, dan 30 0 serta aliran air dalam kondensor yaitu aliran air searah dengan laju uap (parallel

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Penggunaan plastik di dunia tahun 2007dalam Million tones

Gambar 1.1. Penggunaan plastik di dunia tahun 2007dalam Million tones BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Limbah plastik merupakan permasalahan serius karena sifatnya nonbiodegradable tidak terurai secara alami oleh mikro organisme serta unsurunsur kimia yang terkandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK Merubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak termasuk daur ulang tersier dapat dilakukan dengan proses cracking (perekahan).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) Pada botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah, minyak goreng, kecap, sambal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara

Lebih terperinci

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat WASTE-TO-ENERGY Usaha penanggulangan sampah, baik dari rumah tangga/penduduk, industri, rumah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK LDPE DAN PET MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PROSES PIROLISIS

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK LDPE DAN PET MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PROSES PIROLISIS Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM, Vol. 1 No. 2 (Juli, 2017) ISSN 2549-0699 PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK LDPE DAN PET MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PROSES PIROLISIS Utilization of LDPE and PET Plastic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi. Tanpa adanya energi, tidak akan ada kerja yang dihasilkan. Pemanfaatan energi

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI LIMBAH PLASTIK DENGAN LEMPUNG NDAVE SEBAGAI KATALIS SERTA ANALISIS EKONOMI PRODUKNYA

KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI LIMBAH PLASTIK DENGAN LEMPUNG NDAVE SEBAGAI KATALIS SERTA ANALISIS EKONOMI PRODUKNYA KELOMPOK IPA DAN TEKNOLOGI KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI LIMBAH PLASTIK DENGAN LEMPUNG NDAVE SEBAGAI KATALIS SERTA ANALISIS EKONOMI PRODUKNYA Disusun dalam rangka mengikuti lomba Karya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik adalah material sintetis yang berupa senyawa polimer yang unsur utamanya adalah karbon dan hidrogen atau hidrokarbon. Sejak ditemukan material plastik maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin meningkatnya kebutuhan minyak sedangkan penyediaan minyak semakin terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri Indonesia harus mengimpor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin pada mulanya diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan kegiatan yang melebihi kemampuannya. Umumnya mesin merupakan suatu alat yang berfungsi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT. PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK Oleh Dosen Pembimbing : Judhid Adi Mursito : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT. : I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST. MT ABSTRAK Destilasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tchobanoglous dkk. ( 1993) sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

*TINTON NORSUJIANTO 1. Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut

*TINTON NORSUJIANTO 1. Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut JURNAL TEKNOLOGI & INDUSTRI Vol. 3 No. 1; Juni 2014 ISSN 2087-6920 UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG MOTOR DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK HASIL PIROLISIS LIMBAH PLASTIK DAN BIOSOLAR SEBAGAI

Lebih terperinci

PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG

PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG Dwi Aries Himawanto 1), Indarto 2), Harwin Saptoadi 2), Tri Agung Rohmat 2) 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Perancangan Reaktor Pirolisis Pada reaktor pirolisis alat ini dibuat menggunakan 2 tabung freon bekas yang tidak terpakai karena menggunakan tabung yang sudah

Lebih terperinci

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2 SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2 Oleh : I Gede Sudiantara Pembimbing : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST.,Masc.,Ph.D. I Gusti Ngurah Putu Tenaya,

Lebih terperinci

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA Prof. Indra Bastian, MBA, Ph.D, CA, CMA, Mediator PSE-UGM Yogyakarta,25 Agustus 2014 PRODUK GAS 1. Gas alam kondensat 2. Sulfur 3. Etana 4. Gas alam cair (NGL): propana,

Lebih terperinci

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T. ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL Hasbullah, S.Pd, M.T. Biomassa Biomassa : Suatu bentuk energi yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan). Contoh : kayu, limbah pertanian, alkohol,sampah

Lebih terperinci

UJI KUALITAS FISIS PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

UJI KUALITAS FISIS PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF UJI KUALITAS FISIS PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Rahmaniah, Nurhalimah, Sahara* *) Dosen pada Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin

Lebih terperinci

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 2 Regulasi terkait Pencemaran Tanah Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah PP No. 150 th. 2000 ( Kerusakan tanah untuk produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan energi. Peningkatan permintaan energi disebabkan oleh meningkatnya populasi manusia. Akibatnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas tentang latar belakang diadakan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian yang akan diperoleh dari penelitian ini, batasan penelitian serta keaslian penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi masyarakat di Indonesia terus mengalami peningkatan dan sebagian besar konsumsi energi ini diperoleh dari energi fossil yang tidak dapat diperbaharui.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya

Lebih terperinci

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Polimer Apakah Polimer? Polimer adalah suatu material yang tersusun dari suatu rantai molekul secara berulang. Polimer tersusun dari unit-unit yang disebut dengan monomer Contoh-contoh polimer yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, energi menjadi persoalan yang krusial di dunia, dimana peningkatan permintaan akan energi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah merupakan sisa aktivitas manusia yang belum dimanfaatkan dengan baik. Peningkatan jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat berbanding lurus terhadap bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahan-bahan polimer seperti Polyvinyl chloride (PVC), Polypropylene, Polystyrene, Polymethyl methacrylate (PMMA) dan Polyethylene terephthalate (PET) semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi dewasa ini semakin meningkat. Segala aspek kehidupan dengan berkembangnya teknologi membutuhkan energi yang terus-menerus. Energi yang saat ini sering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia sudah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Di satu sisi konsumsi masyarakat (demand) terus meningkat,

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN RASIO MINYAK/METANOL PADA PEMURNIAN MINYAK PIROLISIS DARI LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE

PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN RASIO MINYAK/METANOL PADA PEMURNIAN MINYAK PIROLISIS DARI LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)3 2015 ISSN: 2339-028X PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN RASIO MINYAK/METANOL PADA PEMURNIAN MINYAK PIROLISIS DARI LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE Herry Purnama 1*,

Lebih terperinci

Pengolahan Sampah Plastik dengan Metoda Pirolisis menjadi Bahan Bakar Minyak

Pengolahan Sampah Plastik dengan Metoda Pirolisis menjadi Bahan Bakar Minyak Pengolahan Sampah Plastik dengan Metoda Pirolisis menjadi Bahan Bakar Minyak Endang K, Mukhtar G, Abed Nego, F X Angga Sugiyana Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 E-mail : anego585@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Salah satu penanganan efektif mengurangi timbulan sampah plastik adalah mengolahnya

Lebih terperinci

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ketika ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak terbarukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ketika ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak terbarukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan energi di dunia meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk, sementara itu akses energi yang handal dan terjangkau merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri 1 I. PENDAHULUAN Pabrik adalah sarana untuk memproduksi barang kebutuhan manusia. Salah satu tujuan pendirian pabrik adalah untuk bisa mendapatkan keuntungan, yaitu dengan cara mengolah bahan baku menjadi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS Nasrun, Eddy Kurniawan, Inggit Sari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS

PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS SIGIT RAHARJO 41314110079 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JANUARI

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN:

ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN: UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN: STUDI KASUS TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) KAWASAN

Lebih terperinci

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30%

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30% TUGAS AKHIR UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30% Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Strata

Lebih terperinci

SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI

SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI Dwi Aries Himawanto 1), Indarto 2), Harwin Saptoadi 2), Tri Agung Rohmat 2) 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi terus meningkat untuk menopang kebutuhan hidup penduduk yang jumlahnya terus meningkat secara eksponensial. Minyak bumi merupakan salah satu

Lebih terperinci

Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis

Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis EBT 03 Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis Nasrun, Eddy Kurniawan, Inggit Sari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

Ratna Srisatya Anggraini ( )

Ratna Srisatya Anggraini ( ) EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH KEBUN Oleh : Ratna Srisatya Anggraini (3305 100 053) Dosen Pembimbing: Prof. DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MAppSc

Lebih terperinci

No Properties Value 1 Density kg/m 3 2 Viscosity 5.27 m. Poise 3 Flash Point 22 o C 4 Fire Point 29 o C 5 Calorific Value

No Properties Value 1 Density kg/m 3 2 Viscosity 5.27 m. Poise 3 Flash Point 22 o C 4 Fire Point 29 o C 5 Calorific Value BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pirolisis sudah banyak diteliti oleh peneliti pendahulu. Variabel dan alat yang digunakan dalam penelitiannya juga sudah bervariasi. Akan tetapi

Lebih terperinci

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI Angga Yudanto (L2C605116) dan Kartika Kusumaningrum (L2C605152) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MINYAK DAN GAS HASIL PROSES DEKOMPOSISI TERMAL PLASTIK JENIS LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE)

KARAKTERISTIK MINYAK DAN GAS HASIL PROSES DEKOMPOSISI TERMAL PLASTIK JENIS LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) KARAKTERISTIK MINYAK DAN GAS HASIL PROSES DEKOMPOSISI TERMAL PLASTIK JENIS LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) Ratih Puspita Liestiono 1, Muhammad Sigit Cahyono 2, Wira Widyawidura 3, Agus Prasetya 4, Mochamad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik merupakan polimer hidrokarbon rantai panjang yang terdiri atas jutaan monomer yang saling berikatan. Ada beberapa macam limbah plastik rumah tangga, antara

Lebih terperinci

Polyvinyl chloride (PVC) merupakan termasuk salah jenis plastik yang paling

Polyvinyl chloride (PVC) merupakan termasuk salah jenis plastik yang paling 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hampir dapat dipastikan bahwa abad 21 merupakan abad polimer. Plastik, serat, elastomer, bahan perekat (adhesive), protein, sellulosa semuanya merupakan istilah umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan bahan bakar fosil ini semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF NABATI SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KETAHANAN MESIN DIESEL GENERATOR SET TF55R

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF NABATI SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KETAHANAN MESIN DIESEL GENERATOR SET TF55R PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF NABATI SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KETAHANAN MESIN DIESEL GENERATOR SET TF55R Wilviari Vekky V.R dan Bambang Sudarmanta Lab. TPBB Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Jl. Arief

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam terutama energi fosil, bukanlah kekayaan yang terus tumbuh dan bertambah, tetapi ketersediannya sangat terbatas dan suatu saat akan habis (ESDM,2012).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul laporan Desain Sofa Ruang Tamu Menggunakan Material Daur Ulang, dengan konsep Go-Green. Pemanfaatan

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PIROLISIS LAMBAT BATUBARA DAN PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE DENGAN KATALIS ZEOLIT ALAM

STUDI EKSPERIMENTAL PIROLISIS LAMBAT BATUBARA DAN PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE DENGAN KATALIS ZEOLIT ALAM STUDI EKSPERIMENTAL PIROLISIS LAMBAT BATUBARA DAN PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE DENGAN KATALIS ZEOLIT ALAM Tugas Akhir Diajukan Guna Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Drajat Strata-1 Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia saat ini. Minyak sangat dibutuhkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas buang motor bensin mengandung nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO 2 ) (NO 2 dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang

TINJAUAN PUSTAKA. atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang TINJAUAN PUSTAKA Limbah Plastik Plastik adalah bahan sintetis yang berasal dari minyak mineral, gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu rekayasa material menjadi suatu kajian yang sangat diminati akhir - akhir ini. Pemanfaatan material yang lebih dikembangkan saat ini adalah polimer. Polimer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton merupakan bahan yang paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan digunakan secara luas di dunia sebagai bahan kontruksi selain baja dan kayu. Beton digunakan

Lebih terperinci

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting Pemakaian Bahan Baku Exploitasi dan Explorasi Sumber Daya Alam 100% Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui 10-15% Polutan Udara Pencemaran Udara Emisi Gas (CO, CO2, Sox, NOx) Penipisan Lapisan Ozon

Lebih terperinci