MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DI KELAS XI SMK MA ARIF TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

Neneng Kuswati NPM Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

Disusun Oleh : Nama : SITI FATIMAH ANWARI NIM :

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

MAKALAH. Oleh Kusyeni

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

L I S N I A W A T I NPM

RANI HANDAYANI NIM

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTESKTUAL DI KELAS VII SMP YAS BANDUNG TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

DANI KURNIA NIM

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS XI SMK PASUNDAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKALAH. Oleh : NUR ANALIS

Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Oleh : CHYNTIA SRIWULANDARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN SISWA DALAM BERPIDATO MENGGUNAKAN METODE MENGINGAT DI KELAS V SDN CIKAJANG 3 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUANGE PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Oleh: Herni Febri Ariastanti Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Atik Karwati 1021.1054 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 Atik Karwati 1021.1054 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Adapun manfaat yang dapat diambil dan hasil penelitian ini adalah supaya siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara khususnya dalam berpidato. Sedangkan tujuan dan penelitian ini, penulis ingin memperoleh gambaran yang jelas tentang keberhasilan model pembalajaran pidato dengan metode memoriter. Dan yang menjadi anggapan dasar dan penelitian ini bahwa pembelajaran bahasa aspek berbicara (berpidato) tercantum dalam kurikulum SMP dan kemampuan berpidato erat kaitannya dengan kemampuan berbicara dan penguasaan ilmu pengetahuan lainnya. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif. Sedangkan populasinya adalah keseluruhan subjek penelitian yaitu keterampilan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dan keterampilan siswa. Sampel diambil empat puluh empat orang siswa kelas VIII A SMPN 5 Tarogong. Dalam prosedur penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, dan langkah-langkah pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan format penilaian keterampilan melaksanakan pembelajaran, skala penilaian, uji coba, dan pretes serta postes. Analisis data hasil penelitian terhadap format keterampilan mengajar penulis memperoleh nilai B dengan kriteria (baik). Sedangkan analisis tes keterampilan pidato berdasarkan hasil pretes dan postes diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan siswa dalam berpidato dengan metode memoriter antara sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Kata Kunci : Berpidato dan Memoriter PENDAHULUAN Bahasa sebagai alat komunikasi, mungkin tidak akan berguna jika penggunanya tidak mampu menggunakannya. Kemampuan seperti itu menuntut keterampilan berbahasa. Setiap orang diberi kemampuan untuk berbicara, tetapi kemampuan berbicara secara formal tidak semudah yang kita bayangkan. Untuk dapat berbicara secara formal memerlukan latihan pengarahan atau bimbingan yang intensif. Untuk berbicara dalam situasi yang tidak resmi, setiap orang tidak akan mengalami banyak kesulitan, mereka akan berbicara dengan lancar. Akan tetapi dalam situasi yang resmi banyak yang merasakan kesulitan, misalnya dalam berpidato, orang yang tidak biasa bebicara dihadapan orang banyak biasanya akan merasa gugup sehingga apa yang akan diutarakan menjadi tidak teratur atau bahkan lupa sama sekali. Yang lebih memprihatinkan, ada yang tidak berani berbicara. Penulis menggunakan teknik memoriter dengan tujuan agar siswa mampu berbicara dihadapan banyak orang dengan tidak perlu merasa gugup, lupa naskah atau bahkan tidak teratur dalam mengemukakan gagasannya. Tujuan pembelajaran khususnya berbicara, siswa tentunya harus diberi kesempatan untuk melatih kemampuan tersebut, disini guru berperan sebagai komentator, kritikus, dan pembimbing. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran begantung pada guru yang memberikan pembelajaran tersebut.

KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar adalah tahap pelaksanaan yang telah direncanakan dengan matang dan dipersiapkan oleh guru dari awal sampai akhir, untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Interaksi antara siswa dan guru dalam mengolah bahan atau materi pembelajaran, serta telah dipersiapkan pula metode. teknik, strategi. juga sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses belajar mengajar berlangsung. Tujuan adalah merupakan titik tolak penentuan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi, jenis, dan bentuk kegiatan yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah seperti berikut ini. Dalam tujuan ini, penulis klasifikasikan menjadi: a. tujuan yang mengandung aspek pengetahuan siswa; b. tujuan yang mengandung aspek pemahaman siswa; c. tujuan yang mengandung aspek sikap siswa itu sendiri. Agar siswa mencapai tujuan yang telah ditentukan, seyogyanya pada awal pembelajaran harus memberitahukan rumusan tujuan yang hendak dicapai dalam proses belajar mengajar. Pengertian Berpidato Salah satu bagian dari pengajaran berpidato adalah berpidato. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdikbud RI, pengertian pidato adalah sebagai berikut. Pidato adalah 1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2) wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak (KBBI, 1989 : 681). W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pidato adalah ucapan yang tersusun baik yang ditujukan kepada orang banyak ( untuk mengucapkan selamat, menyambut kedatangan, dan sebagainya) ( Poerwadanninta, 1984 : 751). Teori dan Praktek Pidato merupakan buku yang ditulis oleh M. Farid Anwar menjelaskan bahwa Pidato adalah menyampaikan sesuatu masalah yang berbobot dengan lisan, di hadapan publik dalam situasi resmi (Anwar, 1987: 17). Evendhy M. Siregar salah seorang pakar pidato berpendapat bahwa pidato adalah salah satu cara dari sekian banyak cara komunikasi antara Si pembicara ( komunikator ) dengan sejumlah orang ( audience). Berpidato termasuk alat untuk menyampaikan isi hati, pesan, ide (butir pikiran ), program, perasaan, dan sebagainya, oleh seseorang kepada sejumlah orang lain ( Teknik Berpidato dan Menguasai Massa, 1984:31). Dari uraian di atas, terdapat persamaan pendapat yang disampaikan oleh para pakar mengenai pidato ini, yakni berbicara di depan umum yang jumlahnya banyak. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan istilah dan uraian pelengkap yang digunakan. Jadi, sudah jelas bahwa berpidato merupakan bagian dari keterampilan berbicara. Bertitik tolak dari empat pendapat di atas, penulis berkesimpulan bahwa berpidato adalah berbicara di depan orang banyak, dengan materi pembicaraan yang tersusun dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian Memoriter Pengertian, metode memoriter disebut juga metode menghapal. Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetapi ditulis secara lengkap kemudian dihapal kata demi kata. Kelebihan metode memoriter, akan memungkinkan ungkapan yang tepat, organisasi yang terencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian. Kekurangan metode memoriter, karena pesan sudah tetap maka tidak terjalin hubungan antara pesan dan pendengar, kurang langsung, dan kurang spontan. Untuk mengatasi kekurangan ini dapat dilakukan dengan cara sering berlatih dan menguasai isi pesan pidato dengan cermat. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan komponen penting dalam sebuah penelitian, metode dapat diartikan pula sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Dalam penelitian yang bersifat percobaan ini, peneliti mencoba mengukur hasil kemampuan siswa melalui pembelajaran berpidato. Dengan metode diskriptif ini, peneliti mencoba meneliti ada tidaknya perbedaan akibat sesuatu sesudah perlakuan pada sampel yang sama. Penjelasan selanjutnya sebagai berikut. Pretes - PBM - Postes Melalui metode ini peneliti berharap mendapat gambaran mengenai tingkatan kemampuan berbicara siswa dengan model pembelajaran berpidato dengan teknik memoriter. Teknik Penelitian Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara-cara yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian, terutama

berkaitan dengan instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dan lapangan penelitian. Teknik pengumpulan data ini harus ditangani dengan serius agar diperoleh hasil yang sesuai kegunaannya yaitu pengumpul variabel yang tepat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Observasi Observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. (Suharsimi Arikunto, 2002:133). Sehubungan dengan hal tersebut, observasi ini digunakan sebagai penilaian untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Observasi juga dilaksanakan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran berpidato dangan teknik memoriter ini mendukung atau tudak terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas VIII SMPN 5 Tarogong. 2) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2OO2:127). Melalui tes berpidato ini peneliti akan memperoleh data berupa nilai-nilai hasil tes kemampuan siswa dalam berpidato yang dapat dicocokkan dengan rentang nilai sebagai nilai total yang dapat ditafsirkan baik buruknya. HASIL DAN PEMBAHASAN DISTRIBUSI NILAI PRETES DAN NILAI POSTES KETERAMPILAN BERBICARA No Pretes Postes 1 7.6 8.7 2 7.3 8.3 3 6.0 9.1 4 7.6 9.1 5 6.6 8.7 6 6.0 8.7 7 7.7 8.0 8 6.4 7.5 9 7.2 8.0 10 6.8 7.8 11 6.5 8.0 12 6.8 7.4 13 5.7 8.6 14 5.7 8.9 15 7.0 7.9 16 6.0 7.5 17 5.6 8.0 18 6.8 9.2 19 6.0 8.5 20 7.2 8.6 21 6.1 8.0 22 5.6 8.1 23 6.7 9.3 24 7.0 8.8 25 6.2 8.9 26 5.8 8.6 27 5.5 7.7 28 4.8 7.4 29 4.4 7.4 30 5.7 8.3 31 4.8 7.8 32 6.0 8.1 33 5.3 7.3 34 4.5 6.4 35 5.2 7.0 36 4.4 7.7 37 4.3 6.3 38 4.4 6.4 39 5.4 6.5 40 5.8 7.5 41 5.6 6.9 42 6.6 8.1 43 6.4 7.0 44 4.4 6.6 Data Nilai Pretes 2 orang mendapat nilai 8, tingkat pencapaian tujuan 80 % 12 orang mendapat nilai 7, tingkat pencapaian tujuan 70% 16 orang mendapat nilai 6, tingkat pencapaian tujuan 60% 10 orang mendapat nilai 5, tingkat pencapaian tujuan 50 %64 4 orang mendapat nilai 4, tingkat pencapaian tujuan 40 % Batas keberhasilan pencapaian tujuan yang penulis tetapkan sebesar 60 %. Jadi yang belum mencapai tujuan adalah sebanyak 14 orang dan 30 orang telah berhasil mencapai tujuan. Data Nilai Postes 15 orang mendapat nilai 9, tingkat pencapaian tujuan 90 % 18 orang mendapat nilai 8, tingkat pencapaian tujuan 80% 7 orang mendapat nilai 7, tingkat pencapaian tujuan 70 %

4 orang mendapat nilai 6, tingkat pencapaian tujuan 60 % Pada postes ini dan 44 orang siswa yang mengikuti postes, ternyata semuanya berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Perhitungan statistik diperlukan untuk membaca tabel 1. Dengan perhitungan statisti ini dapat diketahui berhasil tidaknya pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut. Untuk keperluan ini penulis menggunakan teknik uji t-score. Penggunaan teknik uji t-score ini bertujuan untuk mengetahui selisih kedua mean atau harga t perbedaan maen pretes dan postes. Untuk mengetahui keberartian dan ketidakberartian harga t perbedaan pretes dan postes, penulis menetapkan signifikansi 0,05 atau pada tingkat kepercayaan 95 %. Pembuktian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang berbunyi Terdapat perbedaan yang berarti (signifikan) pada keterampilan siswa SMPN 5 Tarogong dalam berpidato dengan metode memoriter antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran, digunakan analisis perbandingan nilai thitung dengan t-tabel. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dihasilkan nilai t-hitung = 9,31 di dalam tabel harga t diketahui bahwa untuk taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 86 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung lebih besar daripada t-tabel (t -hitung > t-tabel), maka Ho diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan siswa kelas VIII SMPN 5 Tarogong dalam berpidato dengan metode memoriter antara sebelum dan sesudah pembelajaran SIMPULAN Simpulan dalam skripsi ini mengacu pada hasil penelitian yang telah penulis peroleh, yaitu: a. Penulis mampu melaksanakan pembelajaran berpidato dengan metode memoriter sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas VIII SMPN 5 Tarogong tahun pelajaran 2011/2012. Hal inii terbukti dengan perolehan nilai untuk pengelolaan kegiatan pembelajaran dan dan perolehan nilai melaksanakan prosedur mengajar yang memiliki nilai berkualitas baik. b. Pembelajaran pidato dapat menunjang dan menumbuhkan keterampilan berbicara, karena melalui pembelajaran berbicara siswa dididik, dibina, serta dilatih belajar berbicara dengan sebaik-baiknya. c. Terdapat perbedaan yang berarti (signifikan) pada keterampilan siswa kelas VIII SMPN 5 Tarogong dalam berpidato antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terbukti dan hasil penghitungan signifikansi yang diperoleh melalui t-hitung menimbulkan efek yang baik. d. Berpidato dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pengajaran berbicara harus diberikan, karena selain tercantum dalam kurikulum juga sangat penting kehadirannya di tengah masyarakat. e. Pembelajaran berpidato dengan metode memoriter, merupakan langkah yang baik dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta Depdiknas. (2004). Kurukulum Hasil Belajar Sekolah Menengah Pertama. Bandung. Hasan, E S. (1997). Metodologi Penelitian. Jurusan PLS FTP IKIP Bandung. Hidayat, K et al. (1991). Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta. Keraf, G. (1993). Komposisi. Flores : Nusa Indah. Purwadarminta, W.J.S. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rakhmat, J. (2004). Retorika Modern. Bandung : Rosda. Sudjana, N. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Barn. Sudjana, N. (2004). Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Barn. Sunarto, A. (1991). Teks Pidato dan Pembawa Acara. Jakarta : Pustaka Amani. Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian llmiah (Dasar, Metode, dan Teknik) edisi ketujuh. Bandung: Tarsito. Tarigan, H G. (1993). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilam Berbahasa. Bandung : Angkasa.