2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

IV. ANALISA RANCANGAN

Perencanaan Roda Gigi

BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

Perhitungan Roda Gigi Transmisi

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II LANDASAN TEORI


BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

Baja : Tipe 6 x Fibre Core

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

Roda Gigi Rack dan Pinion

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISA PERANCANGAN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MESIN KONVENSIONAL

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

Analisis Stabilitas Lereng

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Mesin pencacah daging merupakan sebuah alat yang berfungsi. menjadi bahan utama pembuatan abon.

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

PERANCANGAN SISTEM PENGGERAK KROMATOGRAFI ANULAR

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

SAMBUNGAN PASAK ( KEYS )

HASIL DAN PEMBAHASAN

UN SMA IPA 2009 Matematika

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

BAB 6 P E G A S M E K A N I S

Perancangan Roda gigi Lurus

BAB II LANDASAN TEORI

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

PEMBUATAN MEKANISME SIMULATOR MESIN PEMBUAT RODA GIGI LURUS (RACK GENERATION) TUGAS AKHIR

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

MESIN PEMINDAH BAHAN

METODE MENGIKAT KEBELAKANG

RODA GIGI. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas TeknologiIndustri Institur TeknologiSepuluh Nopember Surabaya 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III INTERFERENSI SEL

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

hingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

PERILAKU KOMPONEN STRUKTUR LENTUR PROFIL I BERDASARKAN FORMULA AISC

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

kebocoran tersebut menyebabkan pencemaran yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di laut dan juga berdampak terhadap mata pencaharian para nelayan. Pen

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal

PERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

METODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

BAB II LANDASAN TEORI

SABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

POROS dengan BEBAN PUNTIR

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB VII KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. girder silang ( end carriage ) yang menjadi tempat pemasangan roda penjalan.

Transkripsi:

.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an (mm) an jumlah gigi an, maka perbaningan putaran u aalah : n u n m. m. i i Harga i aalah perbaningan antara jumlah gigi paa roagigi an pinion, ikenal juga sebagai perbaningan transmisi atau perbaningan roagigi. Perbaningan ini apat sebesar 4 sampai 5 alam hal roagigi lurus stanar, an apat iperbesar sampai 7 engan perubahan kepala. Paa roagigi miring gana apat sampai 0. Jarak sumbu poros aluminium (mm) an iameter lingkaran jarak bagi an (mm) apat inyatakan sebagai berikut : a ( + a i + a. i i + ) m( +.4 Nama-nama Bagian Roagigi Berikut beberapa buah istilah yang perlu iketahui alam perancangan roagigi yang perlu iketahui yaitu :. Lingkaran pitch (pitch circle) Lingkaran khayal yang menggelining tanpa terjainya slip. Lingkaran ini merupakan asar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak antara gigi an lain-lain.. Pinion Roagigi yang lebih kecil alam suatu pasangan roa gigi. 3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle iameter) )

Merupakan iameter ari lingkaran pitch. 4. Diametral Pitch Jumlah gigi persatuan pitch iameter 5. Jarak bagi lingkar (circular pitch) Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil ua gigi yang berekatan atau keliling lingkaran pitch ibagi engan jumlah gigi, secara formula apat itulis : π t b 6. Moul (moule) perbaningan antara iameter lingkaran pitch engan jumlah gigi. m b 7. Aenum (aenum) Jarak antara lingkaran kepala engan lingkaran pitch engan lingkaran pitch iukur alam arah raial. 8. Deenum (eenum) Jarak antara lingkaran pitch engan lingkaran kaki yang iukur alam arah raial. 9. Working Depth Jumlah jari-jari lingkaran kepala ari sepasang roagigi yang berkontak ikurangi engan jarak poros. 0. Clearance Circle Lingkaran yang bersinggungan engan lingkaran aenum ari gigi yang berpasangan.. Pitch point Titik singgung ari lingkaran pitch ari sepasang roagigi yang berkontak yang juga merupakan titik potong antara garis kerja an garis pusat.. Operating pitch circle lingkaran-lingkaran singgung ari sepasang roagigi yang berkontak an jarak porosnya menyimpang ari jarak poros yang secara teoritis benar. 3. Aenum circle Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi. 4. Deenum circle Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.

5. With of space Tebal ruang antara roagigi iukur sepanjang lingkaran pitch. 6. Suut tekan (pressure angle) Suut yang ibentuk ari garis normal engan kemiringan ari sisi kepala gigi. 7. Kealaman total (total epth) Jumlah ari aenum an eenum. 8. Tebal gigi (tooth thickness) Lebar gigi iukur sepanjang lingkaran pitch. 9. Lebar ruang (tooth space) Ukuran ruang antara ua gigi sepanjang lingkaran pitch 0. Backlash Selisih antara tebal gigi engan lebar ruang.. Sisi kepala (face of tooth) Permukaan gigi iatas lingkaran pitch. Sisi kaki (flank of tooth) Permukaan gigi ibawah lingkaran pitch. 3. Puncak kepala (top lan) Permukaan i puncak gigi 4. Lebar gigi (face with) Kealaman gigi iukur sejajar sumbunya.

gambar.4 Bagian-bagian ari roa gigi kerucut lurus PERHITUNGANN RODA GIGI LURUS Dalam perancangannya roa gigi berputar bersamaan engan roa gigi lurus lainnya engan nilai perbaningan putaran yang itentukan. Roa gigii ini apat mengalami kerusakan berupa gigi patah, aus atau berlubang lubang (bopeng ) permukaannya, an tergores permukaannya karena pecahnya selaput minyak pelumas. Karena perbaningan kontakk aalah,0 atau lebih maka beban penuh tiak selalu ikenakan paa satu gigi tetapi emi keamanan perhitungan ilakukan atas asar anggapan bahwaa beban penuh ikenakan paa titik perpotongan A antara garis tekanan an garis hubung pusat roa gigii, paa puncak gigi. Gaya Ft yang bekerja alam arah putaran roa gig : Ft Fn. Cos αb Dimana : Ft Gaya tangensial Fn Tekanan normal paa permukaan gigi αb Suut tekanan kerja Jika iameter jarak bagi aalah b (mm), maka kecepatan keliling v (m/s)paa lingkaran jarak bagi roa gigi yang mempunyai putaran N (rpm),aalah : Hubungan antar aya yang itransmisikan P (kw), gaya tangensial Ft (kg)an kecepatan keliling v (m/s), aalah :

Jika b (mm) aalah lebar sisi, BC h (mm), an AE L (mm), makaa tegangan lentur σb ( kg/mm ) paa titik B an C ( imana ukuran penampangnya alah b x h ), engan beban gaya tangensial Ft Beban gaya tangensial Ft paa puncak balok : Tegangan lentur yang i iinkan σa ( kg / mm ) yang besarnya tergantung paa macam bahan an perlakuan panas aalah : imana ; Fb beban lentur ( kg/mm ) Y Faktor bentuk gigi Fv Faktor inamis Seperti paa perhitungan lenturan,beban permukaan yang iiinkan persatuan lebar F H ( kg/mm ) apat iperleh ari K H,, Z, Z, F v alam persamaan : Faktor tegangan kontak yang iiinkan paa roa gigi aalah : K. FV. KH Seperti paa perhitungan lenturan, beban permukaan yang iiinkan persatuan lebar F H ( kg/mm ) apat iperoleh alam persamaan :

Paa perancangan ini igunakan ua buah roa gi gi yang saling berputarr terhaap satu sama lain. Roa gigi ( roa gigi kecil ) berfungsi sebagai penggerak roa gigi ( roa gigi besar ) yang menapat istribusi ayaari putaran poros an ua buah roa puli. Dari pengukuran i lapangann apat iketahui beberapa parameterr yang apat igunakan untuk perhitungan roa gigi. Hasil pengukurann atau pengamatan ilapangan, antara lain : Putaran poros penggerak n 450 rpm ( Dari putaran puli ) Putaran roa gigii yang igerakkan n 300 rpm ( roa gigi ), irencanakann Dia. roa gigi ( roa gigi penggerak ) 40 mmm Jumlah gigi paaa roa gigi 0 Dengan ata ata yang i apat ari pengukuran i lapangan maka apat ilakukan perhitungan terhaap roa gigii : Jumlah gigi yang irencanakan untuk roa gigi besar ( roa gigi yang igerakkan ) untuk menggerakkan poros: Dalam perencanaannya jumlah gigi paaa roa gigi besar ( ) aalah 50 gigii. Moul gigi, m Diameter roa gi gi yang irencanakan, x m 50 x 4

00 mm Perbaningan putaran, U Perbaningan roa gigi paa poros penggerak engann roa gigi yang igerakkan, i Perbaningan putaran engann perbaningan roa gig i apatkan U < an i > ; sehingga apat ikatakan bahwa roa gigi tersebut i gunakan untuk reuksi ( U < an i > ). Kecepatan keliling ( tanpa pembebanan ) Bahan roa gigi besar : SC 46 Kekuatan tarik Tegangan lentur Kekerasan permukaan σ B σ a H 46 kg/mm 9 kg/mm 60 Faktor - faktor untuk menentukan beban lentur yang i iinkan persatuan lebar sisi F b ( kg/mm ), aalah : # Besarnya beban lentur yang iinkan F b ( kg/mm ) : b σa. M. Y. Fv F 9 x 4 x 0,408 x 0,49

5,9 kg/mm # Faktor tegangann kontak paa bahan roa gigi yang iambil menurut kekerasan (HB) bahan roa gigi apat i lihat paaa tabel 4.4 yaitu : H 0,039 kg/mm KH # Faktor tegangann kontak yang i iinkann aalah : K. Fv. Kh x 0,49 x 0,039 0,04 Tabel 4. Faktor Bentuk Gigi Y