BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. disebarkan kepada mahasiswa kelas 06 PAN dan 06 PBN pada tanggal 11 Mei 2006,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dari hasil analisis data pada bab 3 dapat disimpulkan pada tabel di bawah ini,

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB II GAMBARAN UMUM. kalimat sangat bervariasi dan tidak ada aturan-aturan khusus. Predikat dalam

ABSTRAKSI. Hojo Doushi

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB 5 RINGKASAN. kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN KATAKANA DALAM MEDIA TULISAN TERHADAP PERASAAN PEMBACA

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Angkasa, 1989), hlm.22. Universitas Indonesia. Analisis kesalahan..., Elyan Nadian Zahara, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

4. BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang yang dapat berdiri sendiri dan dipakai untuk

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Shougaku Kokugo Jiten (2011 hlm 709) mendefinisikan sokuon ことばを言うときに つまって発音される音 書くときは やっと どっち などのように 小さい っ で書き表す

Lampiran A Soal Pre Test dan Post Test

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. makna, fungsi dan penggunaan masing-masing dari diatesis kausatif dalam

ABSTRAKSI Tujuan Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

PEMANFAATAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF HIRAGANA DAN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

METODE PENGAJARAN MEMBACA Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan dan dikuasai. Di antaranya, diatesis (tai), aspek (sou), kala (jisei), dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian-bagian kalimat digunakan kata sambung (konjungsi) yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 1. Pendahuluan. Dalam berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya, manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

Transkripsi:

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Saya membagikan kuesioner secara langsung kepada para responden. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa kelas 06 PAN dan 06 PBN pada tanggal 11 Mei 2006, pada mahasiswa kelas 08 PAN, tanggal 12 Mei 2006, dan pada mahasiswa kelas 08 PBN, tanggal 17 Mei 2006. Jumlah keseluruhan soal kuesioner yaitu 13 soal, dengan spesifikasi bagian I sebanyak empat soal, bagian II sebanyak lima soal, dan bagian III sebanyak empat soal. Dari 70 kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 50 kuesioner yang soalnya dijawab semua dan 20 kuesioner yang tidak semua soalnya dijawab oleh responden. Dalam skripsi ini, saya menggunakan 70 kuesioner sebagai data analisis, yaitu 37 kuesioner mewakili jawaban dari mahasiswa semester VI dan 33 kuesioner mewakili jawaban dari mahasiswa semester VIII. Dari hasil soal kuesioner bagian I dapat diketahui sebesar 47% responden semester VI dan VIII telah mempelajari Bahasa Jepang selama 3 tahun, sebesar 36% selama 4 tahun, sebesar 17% selama lebih dari 4 tahun. Tidak ada responden yang tidak menjawab soal ini. Selama mempelajari Bahasa Jepang, semua responden pernah mempelajari penggunaan kata kerja te iku dan te kuru. Dan dari 70 responden tersebut, sebanyak 12% responden merasa yakin dapat menggunakan kata kerja te iku dan te kuru dengan baik dan benar. Alasan responden lain yang merasa tidak yakin dapat menggunakan kata kerja te iku dan te kuru dengan baik dan benar, antara lain: 56

bingung atau sulit membedakan, lupa, penjelasan yang diberikan kurang detail, tidak mengerti, tidak yakin atau ragu-ragu, dan susahnya penggunaan kata kerja tersebut. Dari hasil soal kuesioner bagian II dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa semester VI dan VIII dapat menggunakan kata kerja te iku dan te kuru dengan benar pada kata kerja yang sering muncul dalam kalimat-kalimat sederhana Bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan pada soal ini para responden hanya perlu memilih alternative jawaban yang telah disediakan, sehingga mereka tidak perlu mengubah kata kerja yang ada di dalam soal kalimat dengan menggunakan kata kerja te iku dan te kuru. Dengan bentuk soal seperti ini, para responden juga dapat lebih memfokuskan diri untuk memikirkan jawaban soal tersebut. Ada juga mahasiswa/i yang salah dalam menjawab soal bagian II ini. Hal ini dikarenakan responden tersebut tidak mengerti penggunaan kata kerja te iku dan te kuru. Tambahan lagi mereka juga tidak bisa menangkap isi kalimat dan arah perpindahan subjek atau objek dalam kalimat tersebut. Dari hasil kuesioner bagian III, dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa/i yang benar menjawab lebih sedikit daripada jumlah mahasiswa/i yang salah menjawab soal bagian III. Soal yang paling banyak dijawab salah oleh para responden adalah nomor 1, 3A, dan 3B, yaitu pada kata kerja 持つ, 遅れる, dan 走る. Hal ini dikarenakan para responden harus memahami isi kalimat percakapan tersebut agar dapat menangkap arah perpindahan subjek atau objek sehingga dapat mengetahui harus mengkonjugasikan kata kerja yang ada di dalam kalimat dengan kata kerja te iku atau te kuru. Soal yang banyak dijawab dengan benar adalah soal nomor 3C dan 4, yaitu pada kata kerja te iku dan te kuru. Hal ini dikarenakan mereka telah benar-benar memahami dan mengerti cara penggunaan kata kerja te iku dan te kuru. Mereka juga dapat mengerti dan 57

memahami isi percakapan sehingga mereka dapat menentukan kata kerja di dalam percakapan tersebut harus dikonjugasikan dengan kata kerja te iku atau te kuru. Selain itu, kebanyakan dari mahasiswa semester VI dan VIII masih kurang teliti dalam membaca dan memahami soal, sehingga mereka tidak menangkap situasi yang telah diberikan dalam kalimat, seperti pada soal kuesioner bagian III nomor 3. Banyak mahasiswa yang terkecoh dalam menjawab soal ini, meskipun saya telah menuliskan keterangan tempat pada percakapan di soal ini. Kurang detailnya penjelasan mengenai penggunaan kata kerja te iku dan te kuru memberi pengaruh besar kepada mahasiswa/i semester VI dan VIII. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa tidak semua kata kerja dapat dikonjugasikan dengan kata kerja te iku dan te kuru. Hal ini juga berpengaruh pada penulisan jawaban kuesioner. Sebagian besar responden menuliskan kata kerja te iku dan te kuru dengan menggunakan huruf Hiragana. Menurut Chino (1996:117), kata kerja te iku dan te kuru yang memiliki makna transisi atau perubahan (gradual change) biasanya ditulis dengan huruf Hiragana. Namun, semua makna kata kerja te iku dan te kuru yang terdapat dalam soal kuesioner adalah kata kerja te iku dan te kuru yang menyatakan perpindahan aktivitas, dan seharusnya ditulis dengan menggunakan huruf Kanji. Masih mengenai penulisan, ada beberapa mahasiswa/i semester VI dan VIII yang masih salah dalam menggunakan bentuk te. Kebanyakan dari mereka salah menggunakan bentuk te pada soal bagian III nomor 3B yaitu pada kata kerja 走る. Simpulan terakhir adalah mengenai penggunaan salam ( あいさつ ) yaitu 行って来ます ittekimasu yang seharusnya telah dipelajari pada semester I. Saya sengaja memasukkan kata kerja ittekimasu pada soal bagian III nomor 4 karena kata kerja ini 58

termasuk bentuk perluasan dari kata kerja te kuru. Tetapi ternyata masih banyak mahasiswa semester VI dan VIII yang salah menjawab soal ini. Walaupun banyak mahasiswa yang mengaku mampu menggunakan kata kerja te iku dan te kuru yang pernah dipelajarinya, ternyata masih banyak mahasiswa yang salah menjawab soal kuesioner. Terutama pada penggunaan kata kerja te iku yang memang lebih jarang muncul dalam kalimat-kalimat Bahasa Jepang daripada kata kerja te kuru. Mereka dapat menggunakan kata kerja te iku dan te kuru dengan benar pada soal-soal yang sederhana, namun jika mereka dihadapkan pada soal yang lebih kompleks maka mereka akan terkecoh dan salah menjawab. Untuk bentuk soal yang menggunakan metode kuesioner tertutup, seperti pada soal bagian II, banyak mahasiswa/i semester VI dan VIII yang benar menjawab. Tetapi untuk bentuk soal yang menggunakan metode kuesioner terbuka, seperti pada soal bagian III, banyak mahasiswa/i yang salah menjawab. Hal ini dikarenakan pada soal bagian II, mereka tidak perlu menuliskan sendiri jawaban dalam kata kerja te iku dan te kuru sehingga mereka bisa dapat mencocokkan soal dengan alternative jawaban yang telah tersedia. Sedangkan pada soal bagian III, mereka diharuskan menuliskan jawaban mereka dengan tulisannya sendiri, sehingga mereka harus berusaha menangkap situasi dan perpindahan aktivitas dari kalimat tersebut, dan tambahan lagi mereka harus mengubah kata kerja yang ada ke dalam kata kerja bentuk te dan mengkonjugasikannya dengan kata kerja te iku dan te kuru. 4.2 Saran Mengingat jumlah kuesioner tidak semua soalnya dijawab mencapai 20 kuesioner dari 70 kuesioner yang dibagikan kepada responden, saya menyarankan agar pada 59

penelitian berikutnya mahasiswa/i jurusan Bahasa Jepang Universitas Bina Nusantara mau bekerjasama dan membantu mengisi kuesioner yang diberikan dengan lengkap supaya penulis penelitian tersebut dapat menganalisis hasil kuesioner dengan maksimal. Dan diharapkan juga agar para mahasiswa menjawab sesuai dengan kemampuannya dan tidak mencontek temannya karena tujuan dibagikannya kuesioner ini adalah untuk menganalisis kemampuan mahasiswa sekalian. Dari hasil penelitian ini, saya mengharapkan semua pemelajar Bahasa Jepang dapat mengerti lebih dalam mengenai penggunaan kata kerja te iku dan te kuru, dapat mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang telah terjadi dan dapat menggunakan kata kerja te iku dan te kuru dengan baik dan benar. Saya juga berharap semoga penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat memperdalam pemahaman dan meningkatkan kemampuan dalam menggunakan kata kerja te iku dan te kuru. 60