BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Penelitian yang dilakukan oleh Umi Kulsum pada (tahun 2007),

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

KELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era

BAB II LANDASAN TEORI

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

LANDASAN TEORI. Menurut Rivai (2004:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang telah lakukan pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sistem imbalan nonfinansial terhadap motivasi

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan AJB Bumi Putera 1912 Cabang Kayutangan Malang)

I. PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan potensi yang terkandung dalam diri

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

Riset Per iila il k O u rgan isas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maka tujuan perusahaan akan semakin mudah dicapai, adapun factor -

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Motivasi memiliki tiga aspek, yaitu : 1. Keadaan terdorong dalam diri seseorang (a drive state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan, misalnya :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT Elsiscom Prima Karya, Kantor Perwakilan Surabaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

2. LANDASAN TEORI. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan:

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) Pengertian Sumber Daya manusia

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja

BAB II KERANGKA TEORI. Muhammad Ali, motif diartikan sebagai sebab sebab yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan sebuah organisasi dapat direaliasikan karena adanya dukungan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai faktor produksi yang paling penting bagi perusahaan.salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi yang direncanakan. Untuk itu seorang atasan perlu mempunyai

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Bening Natural

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere yang artinya

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

II. TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, dan Kinerja. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Sebagai penelitian terdahulu dalam penelitian ini, yang digunakan adalah Penelitian yang dilakukan oleh Umi Kulsum pada (tahun 2007), tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Pesona Remaja Malang. Terdapat suatu kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap prestasi kerja dengan koefisien detemin 92%, variabel (X2) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja dengan nilai beta 0,431. Berdasarkan peneliti yang dilakukan oleh Sanjaya Wahyu Hikmawati (tahun 2007), tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR Bali Maju Jaya Mandiri Sidoarjo, terdapat suatu kesimpulan bahwa pemberian Motivasi positif (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai beta 0,276 dan dihitung Motivasi positif ( X1) 2.672 tabel 2.080 sedangkan variabel negatif ( X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Y dengan nilai signifikan 0,628 jadi variabel motivasi positif X1 merupakan variabel yang berpengaruh secara dominan tehadap kinerja karyawan dengan beta terbesar dari pada variabel lainnya yaitu sebesar 0,276 dan nilai hitung 2.672 hal ini dapat dilihat bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Adapun manfaat atau kontribusi yang bisa diambil dari hasil penelitian terdahulu dalam waktu dan obyek yang berbeda, dengan menggunakan alat 9

10 analisis yang sama, dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan peneliti sekarang. Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang Nama peneliti Judul Variable Alat analisis Hasil peneliti umi kulsum,(2007) Motivasi berpengaruh Senja wahyu,(2007) Dwi juwantini (2013) Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Pesona Remaja Malang, pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR Bali Maju Jaya Mandiri Sidoarjo, Pengaruh Motivasi Terhadap prestasi kerja karyawan harian PT. GANDUM MALANG. Motivasi (X) Prestasi kerja (y) Motivasi (X) Kinerja karyawan (Y) Motivasi (X) Prestasi Kerja (Y) -alat analisis -regresi linier berganda dan rentang skala. -uji F -uji T -Analisis linier berganda -skala likert -uji f -uji T -Analisis linier berganda -skala likert -uji f -uji T secara simultan dan parsial terhadap prestasi kerja dengan koefisien determin 92%, variabel yang dipergunakan dominan terhadap prestasi kerja dengan nilai beta 0,431. Variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap kinerja karyawan dengan beta terbesar dari pada variabel adanya 0,276% Dari uraian diatas digunakan untuk membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu penelitian terdahulu berjudul dengan judul Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Pesona Remaja Malang, dan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR Bali Maju Jaya Mandiri Sidoarjo,dengan penelitian sekarang yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap prestasi kerja karyawan harian PT. GANDUM MALANG. Adapun perbedaannya hanya terletak pada lokasi obyek dan waktu penelitiannya. Dan persamaannya dari peneliti tersebut yaitu: alat analisis yang

11 digunakan sama sama menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan uji f dan uji t. B. Landasan Teori 1. Motivasi a. Pengertian Motivasi Kerja Menurut Robbins dan coulter (2004:37). Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual tertentu. Menurut As ad (2002:45). Motivasi seringkali diartikan istilah dorongan.dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat untuk mencapai tujuan.sehinggah motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan diperbuatnya itu mempunyai tujuan tertentu. Dikembangkan oleh Maslow dalam mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima kategori yang naik dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan lebih mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki Maslow yang terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan dan kasih sayang, kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan seseorang merupakan dasar untuk model motivasi. Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan oleh seseorang pada saat

12 tertentu yang menimbulkan tegangan yang menyebabkan timbulnya keinginan. Karyawan akan berusaha untuk menutupi kekurangannya dengan melakukan suatu aktivitas yang lebih baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan melakukan aktivitas yang lebih banyak dan lebih baik karyawan akan memperoleh hasil yang lebih baik pula sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Keinginan yang timbul dalam diri karyawan dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun berasal dari luar dirinya, baik yang berasal dari lingkungan kerjanya maupun dari luar lingkungan kerjanya. b. Usaha Memotivasi Karyawan Agar karyawan dapat bekerja dengan penuh semangat dan bergairah diperlukan usaha untuk memotivasi kerja karyawan secara konkrit. Menurut Hasibuan (2006:141). a. Komunikasi Komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas, tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakanya dan kendala yang dihadapi dengan komunikasi. Motivasi kerja bawahan akan meningkat, sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut. b. Insentif Setiap manager harus selalu memotivasi pada pekerjanya, agar tujuan pada tercapai dengan baik, maka salah satu cara yang dapat menimbulkan serta meningkatkan semangat bagi para pekerja adalah memberikan insentif. Pada dasarnya adalah memberikan tambahan penghasilan yang

13 diberikan kepada karyawan tertentu. Pemberian ini biasanya didasarkan pada keberhasilan prestasi yang diperlihatkan oleh karyawan tersebut melebihi prestasi rata rata yang ditentukan. c. Teori teori tentang Motivasi a. Teori motivasi hirarki kebutuhan Maslow-Abraham Maslow Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka karyawan tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya apabila kebutuhannya terpenuhi, maka karyawan tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Menurut maslow dalam bukunya Mangkunegara (2005:95)hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut: 1. kebutuhan fisiologis 2. kebutuhan rasa aman 3. kebutuhan untuk rasa memiliki 4. kebutuhan akan harga diri 5. kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri b. Teori ERG Alderfer Menurut Bukhori, dkk (2005:209) teori ERG Clayton AIderfer yaitu memperpendek lima kategori umum yaitu eksistensi, keterkaitan (relatedness), dan pertumbuhan (growths) atau dikenal juga dengan nama teori ERG. Pada teori ERG ini, Alderfer setuju dengan Maslow bahwa saat

14 kebutuhan tingkat bawah terpenuhi, seseorang berusaha memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi. Alderfer juga berpendapat bahwa apabila orang mengalami frustasi kebutuhan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan pada tingkat tertentu mereka akan memusatkan semuanya lebih banyak pada pemenuhan kebutuhan di tingkat terendah berikutnya dalam hirarki. Hirarki kebutuhan ERG Alderfer dapat ditunjukkan table berikut: Tabel: 2.2 Hirarki kebutuhan ERG Aldefer Kebutuhan Penjelasan Contoh Kebutuhan pertumbuhan Kebutuhan hubungan Kebutuhan eksistensi Kebutuhan akan pengembangan diri serta pekerja yang kreatif dan produktif. Kebutuhan untuk memiliki hubungan antar personil yang baik,untuk berbagi pemikiran dan perasaan data untuk memiliki komunikasi dua arah yang terbuka. Kebutuhan dasar akan makanan,air,pakaian,tempat berlindung,serta lingkungan yang aman dan nyaman. Sumber: Bukhori,dkk(2005:209) c. Teori motivasi dua faktor frederick Herzberg Dengan mengijinkan orang untuk terus meningkatkan keterampilan,kemampuan mereka serta terlibat dalam pekerjaan yang berarti. Dengan meningkatkan kebutuhan antar personil yang baik dan dengan memberikan umpan balik yang akurat. Dengan memberikan upah yang cukup agar dapat memberikan kebutuhan dasar hidup dan kondisi kerja yang aman. Menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas. Faktor yang pertama adalah faktor pemeliharaan yang meliputi adminitrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan hubungan dengan subordinate, upah keamanan kerja, kondisi kerja, dan status sedangkan faktor pemotivasian meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan pekerja kreatif dan matang.

15 d. Teknik pemenuhan kebutuhan karyawan Pemenuhan kebutuhan karyawan merupakan fundamen yang mendasari perilaku kerja, Kita tidak mungkin dapat termotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan apa yang dibutuhkan. Abraham Maslow dalam A.A.Anwar prabu Mangkunegara (2005:61) mengemukakan hierarki kebutuhan pegawai sebagai berikut. 1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan,minum,perlindungan fisik, bernafas, dan seksual, kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar. 2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, dan lindungan kerja. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini pemimpin perlu memberikan tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan, perumahan, dan dana pensiun. 3. Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhn untuk dihormati, dihargai oleh orang lain. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimipin tidank boleh sewenang wenang memperlukan pegawai karena mereka perlu dihormati, di beri penghargaan terhadap prestasi kerjanya. 2. Prestasi kerja a. Pengertian Prestasi Kerja Menurut Mangkunegara (2000:67 prestasi kerja hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

16 Prestasi kerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Jadi prestasi kerja merupakan hasil keterkaitan antara usaha, kemampuan dan transaksi tugas. Menurut Handoko (2008:7) dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja seseorang adalah efisiensi dan evektivitas. Efesiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar.efisiensi ini merupakan konsep matematika/merupakan perhitungan ratio antara keluaran (output)dan masukan (input)seseorang pegawai yang efisiensi adalah baik kepada pegawai tentang pelaksanaan kerja mereka. b. Indikator Prestasi Kerja Menurut Dharma (2003) dalam Sariyathi (2003) pengukuran prestasi kerja mempertimbangkan: (1) Kuantitas, yaitu jumlahpekerjaan yang harus diselesaikan; (2) Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan; (3) Ketepatan waktu, yaitu kesesuaiannya dengan waktu yang telah direncanakan. c. Faktor faktor Prestasi Kerja Setiap pemimpin perusahaan intansi perlu melakukan penilaian prestasi kerja para bawahanya, itulah sebabnya pimpinan perusahaan atau instansi perlu mengetaui faktor faktor prestasi kerja yang harus dinilai adalah: 1. Kualitas kerja 2. kuantitas kerja

17 3. kerajinan 4. kehadiran. d. Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan kembali dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Proses penilaian prestasi ditujukan untuk memahami prestasi kerja seseorang, tujuan ini memerlukan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Kegiatan kegiatan itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran, dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah organisasi.( Panggabean,2003:153 ). Jadi dengan penilaian prestasi kerja dapat diketahui prestasi kerja seseorang karyawan di mana terdapat kelebihan-kelebihan dan kekurangan kekurangan yang dinilainya. e. Metode Prestasi Kerja Menurut handoko (2003:135) metode penilaian prestasi kerja yang paling banyak digunakan adalah rating scale pada metode ini, evaluasi subjek yang dilakukan oleh penilai terhadap prestasi kerja pegawai dengan sekala tertentu dari rendah sampai tinggi. Metode penilaian ini didasarkan pada catatan catatan yang menggambarkan perilaku pegawai sangat baik atau sangat buruk dalam kaitanya dalam melaksanakan kerja. Misalnya kriteria tentang keandalan, inisiatif, kehadiran, sikap dan kerja sama.

18 3. Hubungan Motivasi dengan Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah merupakan hasil usaha seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Usaha yang dilakukan adalah merupakan hasil motivasi yang menunjukkan jumlah energi (fisik atau mental) yang digunakan oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian seseorang yang termotivasi dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan keinginannya, maka ia akan berusaha semaksimal mungkin sehingga menghasilkan prestasi kerja. Semakin tinggi motivasi seseorang dalam bekerja, maka akan semakin meningkatkan semangat, gairah kerja dan prestasi kerjanya. Apabila seseorang tidak termotivasi dalam bekerja, maka hasil kerjanya akan jauh dari harapan dan kondisi yang demikian dikatakan prestasi kerjanya rendah. Hal ini sejalan dengan Goal Setting Theory Robbins and Judge (2008) bahwa tujuan-tujuan yang spesifik dan sulit dengan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Produktivitas atau pretasi kerja seseorang tergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut semakin tinggi pula prestasi kerjanya, demikian pula sebaliknya semakin kecil motivasi seseorang melakukan pekerjaan, maka tingkat prestasi kerjanya semakin kecil.

19 C. Kerangka Pikir dan Hipotesis 1. kerangka pikir Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kebutuhan eksistensi (X1) upah Bonus Jaminan kesehatan Prestasi kerja (Y) Kualitas kerja Kebutuhan hubungan (X2) Hubungan baik dengan rekan kerja Hubungan baik dengan atasan Kebutuhan pertumbuhan (X3) Adanya penghargaan Pengembangan diri Kuantitas kerja Ketepatan waktu bekerja Sumber : Teori ERG, ( Edy Sutrisno 2009:135) Sumber:Dharma (2003) Konsep teori yang digunakan adalah teori ERG Dari diagaram diatas dapat di jelaskan bahwa dalam variabel x yaitu : existense needs, relatednees needs, dan growh needs sebagai landasan untuk mengukur Motivasi kerja. Berdasarkan model diagram, kotak variabel x mengarah pada kotak variabel y mempunyai arti jika variabel x mampu diterapkan oleh PT. GANDUM MALANG. Maka akan diikuti oleh prestasi kerja karyawan yang meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam bekerja kerja, kehadiran.

20 2. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atau pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenaranya masih belum meyakinkan, sedangkan kebenaranpendapat tersebut perlu diuji atau dibuktikan. Pengertian hipotesis menurut arikunto (2002:64)adalah suatu teori sementara yang kebenaranya masih perlu diuji (dibawah kebenaran). Berdasarkan perumusan masalah dan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini hipotesis yang diambil adalah: 1. Diduga ada pengaruh motivasi (existence needs, relatendness needs, growh needs) terhadap prestasi kerja Karyawan harian PT. GANDUM MALANG. 2. Diduga variabel kebutuhan Pertumbuhan berpengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja karyawan harian PT. GANDUM MALANG.